sebagai wadah bagi para pelaksana program pengabdian masyarakat untuk berinteraksi dengan tim peneliti rekan sejawat, mahasiswa S1 dan mahasiswa
S2. Pengembangan issue strategis di setiap rumpun penelitian dan pengabdian
masyarakat yang akan menjadi topik program pengabdian masyarakat dalam periode tertentu sesuai dengan roadmap pengabdian masyarakat.
Fasilitasi pendanaan pengabdian masyarakat secara kompetitif antar dosen pelaksana dalam lingkungan univesitas.
3.2.2. Strategi pada aras Universitas
Pada aras universitas, strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut. Penguatan pusat studipusat penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai
wadah bagi dosen dan mahasiswa dalam lingkup universitas dan bersifat multidisipliner.
Fasilitasi pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat secara kompetitif antar rumpun penelitian dan pengabdian masyarakat pusat studi dalam
lingkungan univesitas. Penyelenggaraan secara berkesinambungan pelatihan pelaksanaan pengabdian
masyarakat secara multidisipliner bagi para dosen muda. Menyediakan jaringan pengabdian masyarakat sesuai dengan fokus hasil
penelitian dan kompetensi civitas akademik yang ada di UKSW. Fasilitasi dan pemberian insentif bagi pelaksana pengabdian masyarakat yang
berhasil melakukan publikasi nasional dan internasional, mendaftarkan HKI dan menerbitkan buku ajar yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan
pengabdian masyarakat, serta bagi dosen dan mahasiswa yang mendapatkan penghargaan nasional dan internasional untuk kegiatan
pengabdian masyarakatnya. Penyediaan jaringan kerjasama dan pengabdian masyarakat dalam dan luar
negeri bagi dosen dan mahasiswa pelaksana sesuai dengan kompetensinya. Adapun strategi tersebut dapat digambarkan dalam peta strategi sebagaimana pada
gambar 3.2.
Gambar 3.2. Peta Strategi Unit Kerja
Berdasarkan pada gambar 3.2, dapat dijelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam organisasi BP3M dan BIRyaitu 1 masih lemahnya
koordinasi dan kerjasama baik secara internal antar fakultas dan eksternal, 2 keterbatasan sumber dana pengabdian masyarakat, 3 rendahnya minat dosen
terhadap program pengabdian masyarakat P P M dan publikasi hasil pengabdian masyarakat, dan rendahnya kemampuan dosen dalam pengelolaan pengabdian
masyarakat. Strategi yang ditempuh untuk mengatasi kendala tersebut adalah 1 penguatan
koordinasi secara internal dan perluasan jaringan kerjasama dalam maupun luar negeri, 2 peningkatan sumber dana internal maupun eksternal, 3 penguatan
kemampuan dosen pelaksana dalam pengelolaan pengabdian masyarakat, 4 penyediaan infrastruktur informasi dan
online
, 5 kontrol kualitas dan kuantitas pengabdian masyarakat melalui supervisi dan monitoring dan evaluasi secara periodik
dan 5 penguatan jaringan akses publikasi dan diseminasi. Berdasarkan proses tersebut diharapkan capaian sebagai berikut : 1 terbentuk kerjasama yang kuat
antar peneliti dan pelaksana pengabdian masyarakat secara internal dalam pusat studi dan secara eksternal, 2 diversifikasi program dan perluasan lingkup skema
pengabdian masyarakat, 3 standarisasi prosedur, instrumen administratif dan sarana
Koordinasi dan kerjasama antar lembaga internal
antar fakultas dan eksternal lemah.
Sumber dana PM terbatas
Minat PM rendah Kemampuan
pengelolaan PM rendah
Input
Perluasan jaringan kerjasama PM
dengan institusi dalam dan luar
negeri
Peningkatan jumlah
sumber dana internal Perluasan akses
pendanaan eksternal dalam luar negeri
Penguatan kemampuan
pengelolaan PM Penyediaan
infrastuktur informasi dan publikasi online
Kontrol kualitas dan
kuantitas PM Penguatan jaringan
dan akses publikasi diseminasi
Proses
Kerjasama PM antar rumpun penelitian
dan PMpusat studi lembaga internal
eksternal Perluasan lingkup skema
PM dan diversifikasi program
Laboratorium lengkap sesuai
standard Kemandirian
pengelolaan pengabdian
masyarakat
Output