D. Hubungan Antara
Self Esteem
dengan Frekuensi Merokok Pada Remaja Putri
Remaja mulai merokok dikatakan Erikson 1963 berkaitan dengan adanya krisis psikososial yang dialami
pada masa perkembangan, yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya. Pengaruh dari lingkungan luar sangat
mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari, terutama dalam perilaku merokok.
Remaja putri dengan
self esteem
yang tinggi menandakan bahwa remaja putri selalu diliputi rasa percaya
diri, perasaan bisa melakukan sesuatu, dan penghargaan diri yang positif, sehingga mereka tidak akan terpengaruh
lingkungan sekitar untuk melakukan tindakan yang negatif, seperti merokok, karena mereka sadar bahwa perilaku
merokok dapat merusak diri ideal mereka, sehingga, perilaku merokok dapat mereka hindari. Memiliki
self esteem
tinggi dapat memberikan manfaat kepada individu yang memilikinya, yaitu individu merasa baik tentang diri
sendiri, mampu mengatasi tantangan secara efektif dan mampu menanggapi umpan balik yang negatif dari
lingkungan, individu juga mampu hidup di dunia sosial, percaya
bahwa lingkungannya
berhak memberikan
penilaian dan menghormati mereka Heatherton dan Polivy, 1991.
Sebaliknya, remaja dengan
self esteem
rendah cenderung memiliki penghayatan bahwa dirinya tidak
sebaik dan seberharga orang lain sehingga seringkali mereka merasa orang lain tidak menyukai diri mereka apa
adanya. Kondisi seperti ini membuat mereka lebih peka dan lebih memperhatikan penerimaan dari lingkungan, sehingga
apa yang dilakukan oleh lingkungan akan berpengaruh juga terhadap mereka, seperti merokok Brigham, 1991.
Self esteem
dijelaskan Coopersmith 1967 sebagai penilaian yang dibuat individu tentang dirinya yang
menimbulkan perasaan mampu, berarti, berhasil dan berharga. Penilaian diri ini selanjutnya mewarnai tingkah
laku individu dan gaya berespon dalam menghadapi suatu stimulus atau situasi.
Self esteem
sebagai penilaian individu mengenai sejauh mana dirinya sebagai orang yang mampu,
berarti, berhasil dan berharga, bersifat umum, dan relatif menetap selama beberapa tahun. Hal ini dipertegas oleh
Lecky 1960 dalam Marieta, 2000 bahwa penilaian diri relatif bertahan terhadap perubahan karena adanya
kebutuhan akan keseimbangan psikologis dalam diri. Remaja putri dengan
self esteem
yang tinggi mampu menjaga dirinya untuk tidak merokok, sehingga mereka
akan mempunyai frekuensi merokok yang lebih rendah. Dan remaja putri dengan
self esteem
yang rendah akan
mudah terpengaruh lingkungan sekitar yang merokok, sehingga frekuensi merokok mereka akan meningkat.
E. Hipotesis Penelitian