Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
44
Peter H. Werner dalam Mahendra, 2001: 3 mengatakan: „senam dapat
diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan,
kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh‟. 6.
Senam lantai Senam lantai adalah bagian dari senam artistik, sesuai dengan pendapat
Mahendra yang menyatakan bahwa senam artistik sebagai senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-
efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan Mahendra, 2001:5. Salah satu alat yang terdapat dalam senam artistik adalah lantai, sehingga
dapat dikatakan senam lantai.
7. Senam umum
Senam umum adalah segala jenis senam, di luar kelima jenis senam di atas, dengan demikian, senam-senam seperti senam aerobik, senam pagi,
SKJ, senam wanita, dsb., termasuk ke dalam senam umum Mahendra, 2009: 11.
8. Hasil belajar
Sudjana 2009:3 mengemukakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil tersebut sebagai cerminan dari proses belajar
mengajar PBM disekolah.
E. Instrumen Penelitian
Sebuah instrumen dalam sebuah penelitian harus memenuhi syarat valid dan reliabel, dan penggunaan instrumen harus sesuai dengan peruntukannya.
Arikunto 2010:203 mengemukakan : Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
45
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga mudah diolah.
Bentuk tes atau instrumen yang akan digunakan dalam mengukur keterampilan guling depan, guling belakang dan baling-baling ini mengacu pada
Pedoman Penilaian Praktik Penjas dalam Modul Didaktik Metodik Pembelajaran Senam oleh Uhamisastra, dkk.
Suntoda 2013:1 menjelaskan bahwa “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasidata
tentang seseorang atau objek tertentu”. Untuk penilaian psikomotor, dalam pedoman tersebutdijelaskan setiap satu
aspek dalam rangkaian gerak memiliki skor yang menjadi patokan penilaian, penilaian dilihat dari hasil gerakan dengan aspek-aspek gerak yang terdapat dalam
rangkaian gerak tersebut. Untuk penilaian kognitif, penulis akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam bentuk pertanyaan tertulis.
Selanjutnya untuk penilaian afektif penulis akan memperhatikan penilaian sikap yang tertuang dalam standar kompetensi kurikulum 2013 Permendikbud No
702013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK. Dalam hal ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan
kognitif, tes kemampuan afektifserta tes kemampuan psikomotor guling depan, guling belakang, baling-baling, dan senam aerobik. Berikut adalah kisi-kisi
instrumen pengukuran kognitif, afektif dan psikomtor yang akan digunakan dalam penelitian ini:
1. Instrumen Pengukuran Kognitif
Instrumen pengukuran kemampuan kognitif ini disusun untuk menguji kemampuan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru,
pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pengukuran kognitif
dalam penelitian ini : Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kognitif
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
46
Variabel Sub Kognitif
Indikator Kode
soal No soal
Dalam konteks pendidikan, Bloom dan
kawan-kawandalam Makmun. 2007:26 telah
merinci dan sistematikanya secara
meningkat. Secara garis besarThe Cognitive
Domain Kawasan Kognitif adalah sebagai
berikut:
Knowledge pengetahuan,
Comprehension pemahaman,
Application penerapan, Analysis
penguraian, synthesis memadukan,
Pengetahuan Siswa mengetahui
keterampilan senam lantai guling
depan, guling belakang dan
baling-baling serta senam ritmik.
C 1 1, 2, 3,
19, 25, 32, 35,
36, 37, 38.
Pemahaman Siswa paham
keterampilan senam lantai guling
depan, guling belakang dan
baling-baling serta senam ritmik.
C 2 4, 5,
18, 20, 28, 31,
33, 34, 40, 41,
Penerapan Siswa mampu
menerapkan C 3
6, 7, 8, 12, 17,
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kognitif Lanjutan
Evaluation penilaian. keterampilan senam
lantai guling depan, guling belakang dan
baling-baling serta
senam ritmik. 29, 42,
43, 49, 54.
Penguraian Siswa mampu
menguraikan keterampilan senam
lantai guling depan, guling belakang dan
baling-baling serta senam ritmik.
C 4 9, 13,
14, 22, 39, 44,
52, 53, 57, 58,
60.
Memadukan Siswa mampu
mengintegrasi informasi
keterampilan senam C 5
10, 11, 26, 27,
30, 46, 47, 56,
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
47
lantai guling depan, guling belakang dan
baling-baling serta senam ritmik.
59.
Evaluasi Siswa mampu
menilai kemampuan dalam keterampilan
senam lantai guling depan, guling
belakang dan baling- baling serta senam
ritmik.
C 6 15, 16,
21, 23, 24, 45,
48, 50, 51.
Berdasarkan kisi-kisi yang telah penulis susun diatas, maka disusunlah sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diujikan kepada sampel penelitian.
Jenis kuesioner tertutup dengan empat alternatif jawaban adalah yang akan diberikan. Arikunto 2006:152 menjelaskan: “kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
2.
Instrumen Pengukuran Afektif
Instrumen pengukuran kemampuan afektif ini disusun untuk mengukur perilaku yang ditampilkan siswa selama proses belajar mengajar. Berikut adalah
kisi-kisi instrumen pengukuran afektif dalam penelitian ini : Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Afektif Variabel
Sub Afektif Indikator
Dalam konteks pendidikan, Bloom
dan kawan-kawan
Makmun. 2007:27
telah merinci dan sistematikanya
secara meningkat. Secara garis Tekun
1. Menyukai tantangan
2. Giat dalam belajar dan bekerja
3. Tidak
mudah menyerah
menghadapi kesulitan 4.
Berusaha menjadi lebih baik
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
48
besarThe Affective
Domain Kawasan Afektif adalah :
Receiving penerimaan,
Responding sambutan,
Valuing penghargaan,
Organization pengorganisasian,
Characterization by Value or Value Complex karakterisasi,
internalisasi, penjelmaan. Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja
kelompok 2.
Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
3. Bersedia membantu orang lain
dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan
4. Rela berkorban untuk teman
lain Tanggung
jawab 1.
Melaksanakan tugas individu dengan baik
2. Menerima resiko dari tindakan
yang dilakukan 3.
Mengembalikan barang yang dipinjam
4. Meminta maaf atas kesalahan
yang dilakukan Toleran
1. Tidak mengganggu teman
yang berbeda pendapat 2.
Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender 3.
Menerima kesepakatan
meskipun berbeda
dengan pendapatnya
4. Dapat
mememaafkan kesalahankekurangan
orang lain
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Afektif Lanjutan
Kreativitas 1.
Dapat menyatakan pendapat dengan jelas
ideational fluency 2.
Dapat menemukan ide baru yang belum
dijelaskan guru originality
3. Mengenali masalah yang
perlu dipecahkan dan tahu bagaimana
memecahkannya critical thinking
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
49
4. Senang terhadap materi
pelajaran dan berusaha mempelajarinya
enjoyment
5. Mempunyai rasa seni
dalam memecahkan masalah aesthetics
6. Berani mengambil risiko
untuk menemukan hal-hal yang baru risk-taking
7. Mencoba berulang-ulang
untuk menemukan ide yang terbaik
8. cyclical procedure
Kejujuran 1.
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujianulangan
2. Tidak menjadi plagiat
mengambilmenyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber dalam mengerjakan setiap
tugas
3. Mengemukakan perasaan
terhadap sesuatu apa adanya
4. Melaporkan barang yang
ditemukan 5.
Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Afektif Lanjutan Kecermatan
1. Mengerjakan tugas dengan
teliti 2.
Berhati-hati dalam menggunakan peralatan
3. Memperhatikan
keselamatan diri 4.
Memperhatikan keselamatan lingkungan
Santun 1.
Baik budi bahasanya sopan ucapannya
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
50
2. Menggunakan ungkapan
yang tepat 3.
Mengekspresikan wajah yang cerah
4. Berperilaku sopan
Responsif 1.
acuh tidak merespon 2.
ragu-ragubimbang dalam merespon
3. lamban memberikan
respontanggapan 4.
cepat meresponmenanggapi
Proaktif 1.
berinisiatif dalam bertindak
2. mampu menggunakan
kesempatan 3.
memiliki prinsip dalam bertindak tidak ikut-
ikutan 4.
bertindak dengan penuh tanggung jawab
Taat menjalankan
agama 1.
Disiplin selalu tepat waktu dalam menjalankan
agamanya 2.
Teratur dalam menjalankan agamanya
3. Bersungguh-sungguh
menjalankan ajaran agama 4.
Berakhlakberperilaku santun dan menghargai
orang lain
3.
Instrumen Pengukuran Psikomotor
Instrumen pengukuran kemampuan psikomotor ini disusun untuk mengukur penampilan siswa saat mempraktikan keterampilan senam lantai, yaitu
gerakan guling depan, guling belakang, baling-baling dan senam aerobik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pengukuran psikomotor dalam penelitian ini :
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Psikomotor
Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional
Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
51
Variabel Sub Psikomotor
Indikator Peter H. Werner 1994
dalam Mahendra,
2001:3 mengatakan : senam dapat diartikan
sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau
pada
alat, yang
dirancang untuk
meningkatkan daya
tahan, kekuatan,
kelenturan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol
tubuh. Guling depan
1. Kekuatan dorongan
2. Lurusnya tungkai
3. Kebulatan badan
4. Urutan berguling
5. Kaki rapat dan kedua lengan
memeluk lutut 6.
Berdiri tanpa bantuan lengan dan seimbang saat berdiri
Guling belakang 1.
Telapak tangan terbuka 2.
Dagu ditarik ke arah dada 3.
Kebulatan badan 4.
Urutan berguling 5.
Kaki rapat dan kedua lengan lurus ke depan
6. Berdiri tanpa bantuan lengan
dan seimbang saat berdiri Baling-baling
1. Kekuatan tangan tumpuan
2. Posisi kedua tangan tumpuan
3. Kaki lurus dan membuka
4. Mendarat tangan dan kaki
secara berurutan 5.
Berdiri seimbang saat berdiri Senam Aerobik
1. Digerakan dengan memberi
tenaga. 2.
Digerakan sesuai dengan urutan.
3. Digerakan dengan memberi
tenaga. 4.
Digerakan sesuai dengan urutan.
5. Gerakan sesuai dengan urutan
gerak. 6.
Gerakan sesuai dengan irama musik.
F. Proses Pengembangan Instrumen