Data Perencanaan Komponen Utama Ruang Bahan Bakar Analisa Thermodinamika Pada Kompressor

BAB III ANALISA THERMODINAMIKA

3.1 Data Perencanaan

Sebelum dimulai dengan perhitungan thermodinamika dari siklus, perlu terlebih dahulu ketetapan sebagai dasar perencanaan. Hal ini dikarenakan akibat adanya penyimpangan - penyimpangan yang terjadi pada siklus idealnya seperti yang telah dijelaskan pada uraian terlebih dahulu, sehingga nantinya akan diharapkan suatu hasil perhitungan yang sebenarnya. Adapun spesifikasi data yang diambil dari PT. PLN Sektor Pembangkit Sicanang sebagai perencanaan, perhitungan dan analisa pada ruang bakar adalah sebagai berikut : − Type = Tubular – Vertikal − Jenis siklus = Siklus terbuka − Daya generator = 128,8 MW − Putaran Turbin = 3000 rpm − Tingkat Sudu kompresor turbin = 164 − Rasio kompresi = 10,14 − Temperatur udara masuk kompressor T1 = 30 o C = 303 K − Temperatur masuk turbin T3 = 1050 o C = 1323 o K − Tekanan udara masuk kompresor P1 = 1,0130 bar − Jenis bahan bakar = Gas Alam − LHV Low Heating Value = 45.700,kJkg

3.2 Komponen Utama Ruang Bahan Bakar

Ada beberapa komponen utama ruang bahan bakar yang digunakan, antara lain : 1. Casing Pressure Jacket 2. Liner Flame Tube Universitas Sumatera Utara 3. Annulus 4. Hole 5. Burner

3.3 Analisa Thermodinamika Pada Kompressor

Kompressor berfungsi untuk mengkompresikan udara luar menjadi udara dengan kondisi tekanan dan temperatur yang sesuai dengan kebutuhan proses pembakaran. Gambar 3.1 memperlihatkan rotor kompresor dengan 16 tingkat sudu. Gambar . 3.1. Rotor kompresor dengan 16 stage 16 tingkat sudu Diagram h - sproses kompresi udara dapat dilihat pada gambar 3.2. h P 2 2’ 2 h 2 h 1 P1 s Gambar 3.2. Diagram h - s pada kompresor kompresor Universitas Sumatera Utara Dari spesifikasi diperoleh kondisi udara masuk kompresor T 1 = 30 C=303 K P 1 = 1,0130 bar Rp = 10,14 P 2 = Rp . P 1 dimana : P 2 = tekanan udara keluar kompressor = 10,14 . 1.0130 = 10,27 bar Dari tabel gas yoseph H. keenan untuk kondisi tersebut diperoleh : H 1 = 303,20 kJkg Pr 1 = 1,4365 Bila kondisi isentropis maka berlaku persamaan : Pr2 = �2 �1 .Pr1 Pr 2 = 10,14 . 1,4365 = 14,422 Dari tabel gas diperoleh untuk Pr 2 ’ = 14,422 diperoleh T 2 ′ = 580,45 K H 2 ′ = 586,51 KJKg Dengan demikian kerja kompresor ideal W ki adalah : W ki = h 2 ′ - h 1 = 586,51 – 303,20 = 283,31 kJkg Universitas Sumatera Utara Perhitungan diatas adalah kerja kompresor ideal, sedangkan kerja kompresor aktual dapat dihitung dengan memperhitungkan efisiensi kompressor. Pada data spesifikasi efisiensi kompressor ηc = 0,85 Maka: ηc = Wki Wka W ka = Wki ηc = 283,31 0,85 W ka = 333,30 kJKg Sehingga akan diperoleh h2 : h2 = W ka + h 1 = 333,30 + 303,20 kJkg = 636,5 kJkg Dari Tabel gas untuk h2 = 636,5 kJkg, diperoleh : T 2 = 627,98 K = 354,9988 o C Pr 2 = 19,544

3.4 Analisa Thermodinamika Pada Ruang Bakar