Penelitian Terdahulu Definisi Operasional

menyusun skripsi dengan menggunakan uraian yang sistrematis. Adapun sistematikapembahasan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut : Bab satu merupakan pendahuluan. Dalam bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, definisi operasional, dan sistematika pembahasan skripsi. Bab dua merupakan kajian teori. Pada bab ini, membahas uraian tentang boarding school yang meliputi pengertian sistem pendidikan boarding school, latar belakang munculnya boarding school, tujuan pendidikan boarding school, kurikulum pendidikan boarding school, kelebihan dan kelemahan sistem pendidikan boarding school. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai life skill, yang meliputi pengertian life skill, bentuk- bentuk life skill, serta tujuan pendidikan life skill, dan yang terakhir adalah peran sistem pendidikan boarding school dalam meningkatkan life skill siswa. Bab tiga merupakan metode penelitian. Berisi jenis penelitian yang digunakan, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, serta penyajian dan analisis data. Bab empat merupakan paparan dan temuan penelitian. Pada bab ini membahas tentang gambaran umum obyek penelitian yaitu sejarah berdirinya SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sidoarjo yang menggunakan sistem boarding school, profil sekolah, sistem pendidikan boarding school di SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sidoarjo, life skill yang dimiliki siswa di SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sidoarjo dan peran sistem pendidikan boarding school dalam meningkatkan life skill siswa di SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sidoarjo. Bab lima merupakan penutup. Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari isi atau hasil penelitian yang telah dilakukan, dan juga berisikan saran. 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka Tentang Boarding School

1. Pengertian Sistem Pendidikan Boarding School

Sistem pendidikan adalah suatu gabungan dari dua kata yaitu sistem dan pendidikan. Sistem yang merupakan kata serapan dari bahasa Yunani, yaitu systema, systematos. Berdasarkan penelusuran secara etimologis oleh Tatang Amirin 2003 dapat disimpulkan bahwa kata systema memiliki dua pengertian, yakni : 1 suatu hubungan yang tersusun atas sekian banyak bagian, dan 2 hubungan yang berlangsung di antara satuan atau komponen secara teratur. Jadi, systema mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. 15 Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, sistem mempunyai 3 ciri yaitu memiliki tujuan tertentu, memiliki fungsi tertentu, ditunjang oleh berbagai komponen. Untuk mencapai tujuan dari sistem, setiap sistem pasti memiliki fungsi tertentu. Agar proses pendidikan berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan 15 Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011, h. 94. lain sebagainya. Fungsi inilah yang terus menerus berproses hingga tercapainya tujuan. 16 Suatu sistem merupakan keterkaitan antara input masukan, proses, dan output keluaran. Misalnya, masukan dari pembelajaran dapat berupa siswa, guru, materi, dan media. Proses pembelajaran adalah aktivitas kegiatan pembelajaran. Keluaran dapat berupa perubahan diri siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran. 17 Sedangkan kata pendidikan menurut Abdurrahman al-Nahlawi yang dikutip oleh Ahmad Tafsir yaitu pendidikan berasal dari kata al- tarbiyah. Dari segi bahasa, menurut pendapatnya, kata al-tarbiyah berasal dari tiga kata, yaitu: pertama, kata raba-yarbu yang berarti bertambah, bertumbuh; kedua, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar; ketiga, dari kata rabba-yarubbu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, memelihara. 18 Pendidikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan 16 Andi el-faraby, http:andinurdiansah.blogspot.co.id201111konsep-dasar-sistem- pembelajaran.html , diakses pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 13.55 17 Suwardi, Manajement Pembelajaran, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2007, h. 31-32. 18 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. Ke-2, h. 29.

Dokumen yang terkait

Contrastive analysis on syntactic errors in english writing skill by students of Ruhul Islam anak bangsa islamic boarding school

0 6 83

Boarding School Sebagai Penunjang Keberhasilan Pendidikan Nilai di MAN Insan Cendekia Serpong

5 31 145

POLA PENDIDIKAN ISLAM SISTEM BOARDING SCHOOL DI SMP-SMA SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School Di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School Gemolong Sragen Tahun 2012/ 2013.

0 2 20

PENDAHULUAN Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School Di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School Gemolong Sragen Tahun 2012/ 2013.

0 2 24

POLA PENDIDIKAN ISLAM SISTEM BOARDING SCHOOL DI SMP-SMA SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School Di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School Gemolong Sragen Tahun 2012/ 2013.

0 2 22

PROFIL KEBUGARAN JASMANI DAN SOFTSKILL SANTRI SMP ISLAM NURUL FIKRI BOARDING SCHOOL LEMBANG BANDUNG.

0 4 29

MODEL PEMBINAAN NILAI KEMANDIRIAN SISWA DI SMP – ISLAM TERPADU AS SYIFA BOARDING SCHOOL SUBANG.

2 4 53

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN ALIENASI PADA SISWI SMP ISLAM TERPADU IHSANUL FIKRI BOARDING SCHOOL MAGELANG.

0 1 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PESANTREN PERTANIAN DARUL FALLAH BOGOR IMPLEMENTATION OF LIFE SKILL EDUCATION IN AGRICULTURE BOARDING SCHOOL OF DARUL FALLAH BOGOR

0 0 12

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Penyesuaian Sosial dengan Alienasi pada Siswi SMP Islam Terpadu Ihsanul Fikri Boarding School Magelang

0 0 12