Pembelajaran Sains Terpadu KAJIAN PUSTAKA

14 sains secara utuh. Peserta didik menjadi tertarik dengan sains melalui pembelajaran yang lebih efektif karena pengukuran dilakukan tidak berfokus pada satu domain.

B. Pembelajaran Sains Terpadu

Pembelajaran terpadu dalam sains dapat dikemas dengan tema tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran sains, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian sains. Dengan demikian melalui pembelajaran terpadu ini beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan akan lebih efektif. Ada tiga kemampuan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran sains yaitu: a kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, b kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, c dikembangkannya sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran sains mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban, memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” tentang gejala alam maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah. Melalui keterampilan proses 15 dikembangkan sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan, memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang lain. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sains berorientasi pada peserta didik. Peran pendidik bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik ”. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. Ada 6 pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran sains, yaitu: 1. Empat pilar pendidikan belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya sendiri 2. Inkuiri 3. Konstruktivisme 4. Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat SETS 5. Penyelesaian Masalah 6. Pembelajaran sains yang bermuatan nilai. Pembelajaran sains dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan, penyelidikanpenelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui tugas baca, wawancara nara sumber, simulasibermain peran, nyanyian, demonstrasiperagaan model. Kegiatan pembelajaran lebih diarahkan pada pengalaman belajar langsung daripada pengajaran Page 24 16 mengajar. Pendidik berperan sebagai fasilitator sehingga peserta didik lebih aktif berperan dalam proses belajar. Pendidik memberikan peluang seluas-luasnya agar peserta didik dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang mengaktifkan semua peserta didik secara positip dan edukatif. Aspek bekerja ilmiah diajarkan secara terintegrasi dengan materi sains . Pendidik sains dapat memberikan tugas proyek yang perlu dikerjakan serta ditinjau ulang untuk senantiasa menyempurnakan hasil. Tugas proyek ini diharapkan menyangkut Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat salingtemas atau Sains Environment Technology Society SETS secara nyata dalam konteks pengembangan teknologi sederhana, penelitian dan pengujian, pembuatan sari bacaan, pembuatan kliping, penulisan gagasan ilmiah atau sejenisnya.

C. Pengembangan Perangkat Pembelajaran