Bahan Mata Kuliah Pendidikan Rekreasi

(1)

Bahan Mata Kuliah : Pendidikan Rekreasi Semester : V / Tahun 2012

PENGERTIAN PENDIDIKAN REKREASI • Pengertian Pendidikan Rekreasi

• Apakah Rekreasi Itu?

Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan" (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran.

Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi." Meyer, Brightbill, dan Sessoms memberikan sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu:

• rekreasi merupakan kegiatan; • bentuknya bisa beraneka ragam; • rekreasi ditentukan oleh motivasi; • rekreasi dilakukan secara rutin; • rekreasi benar-benar sukarela;

• rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan; • rekreasi adalah serius dan berguna;


(2)

• rekreasi merupakan hasil sampingan.

Seorang anak mengatakan bahwa rekreasi adalah "apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak menginginkannya." Rekreasi untuk anak-anak sangat beraneka ragam sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing anak. Orang-orang yang memimpin kegiatan rekreasi untuk anak-anak harus mengenali keberagaman ini dan tidak memaksakan setiap anak untuk mengikuti program yang sama. Karena rekreasi bertujuan untuk menyegarkan kembali, membangun, dan membentuk pengalaman yang menyenangkan dan berharga, kepentingan setiap individu adalah penting. Tujuan Pendidikan Rekreasi

• Menyiapkan tenaga ahli dalam bidang rekreasi

• Mengembangkan dan menyebarkan luaskan ilmu pendidikan rekreasi dan mengupayakan untuk meningkatkan taraf hidup para lulusannya dan masyarakat guna mencapai tujuan nasional.

Sedangkan tujuan rekreasi adalah

• Membuat kita pres kembali setelah bekerja • Menghilangkan rasa jenuh

• Membuat kita gembira

• Menyegarkan kembali, membangun, dan membentuk pengalaman yang menyenangkan dan berharga

CONTOH – CONTOH PERMAINAN TRADISIONAL 1. BENTENGAN

• Benteng, adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing – masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing – masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai ‘benteng’.


(3)

Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih ‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan ‘menawan’ seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi ‘penawan’ dan yang ‘tertawan’ ditentukan dari waktu terakhir saat si ‘penawan’ atau ‘tertawan’ menyentuh ‘benteng’ mereka masing – masing.

• Tawanan

Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi ‘penawan’ dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.

• Taktik

Dalam permainan ini, biasanya masing – masing anggota mempunyai tugas seperti ‘penyerang’, ‘mata – mata, ‘pengganggu’, dan penjaga ‘benteng’. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal. Jek-jekan

Ada dua kelompok (bisa campuran cowok/cewek). masing-masing kelompok menguasai satu pohon. nah masing-masing anggota kelompok berusaha untuk menyerang kelompok lain dengan cara menyentuh pohon lawan. syaratnya adalah tidak tersentuh oleh lawan dulu. kalau tersentuh lawan, maka masuk penjara (lingkaran di samping pohon si lawan). untuk mengeluarkan, musti disentuh oleh temannya. oh ya, bagi yang menyentuh pohonnya sendiri paling akhir, dia lebih “kuat” . jadi kalau aku sudah menyentuh pohonku dua menit yang lalu, terus febs (biar asik, kan cewek) nyentuh pohonnya satu menit yang lalu, maka ketika febs menyentuhku (duh gemeter pas nulis ini) aku kalah, dipenjara. Yang menang adalah yang berhasil menyentuh pohon lawan.


(4)

A. Pengertian Rekreasi

1. Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti ‘membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan.

2. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran

3. Berdasarkan peninjauan secara terminologi keilmuan, REKREASI berasal dari dua kata dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara keseluruhan berarti kembali menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan

4. Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms

5. Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.

6 . Arti kata rekreasi menurut kata kerja (noun): penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yg menggembirakan hati dan menyegarkan


(5)

spt hiburan, piknik: kita memerlukan rekreasi setelah lelah bekerja untuk mencari hiburan; bermain-main santai; bersenang-senang:

7 . Rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.”

B. Pengertian Waktu Luang.

1. Sukadji (2000) melihat arti istilah waktu luang dari 3 dimensi. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk “bekerja”; mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.

2. Menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul : “Introduction to leisure studies” menjelaskan pengertian waktu luang adalah jika seseorang sedang tidak bekerja, maka ia memiliki waktu luang. Dengan kata lain: waktu luang=tidak bekerja.

3. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Tolrkildsen Gorge (1992) dalam bukunya Leisure and Recreation Management, waktu luang dimulai sejak revolusi industri yang terjadi di abad ke 20, hingga kini telah tercatat beragam defenisi mengenai waktu luang, antara lain: 1. Waktu luang sebagai waktu

2. Waktu luang sebagai aktivitas

3. Waktu luang sebagai suatu suasana hati atau sikap mentalyang positif

4. Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti yang luas 5. Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup


(6)

C. Peranan Rekreasi dalam Kehidupan

Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.

Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar melalui bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.


(7)

Secara lebih spesifik peranan rekreasi dalam kehidupan sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.

2. Mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakannya secara bijaksana.

3. Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat ataupun karakternya.

4. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu.

5. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek lingkungan yang sehat.

6. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung di lapangan.

7. Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

8. Menumbuhkan dan atau memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan “self concept”.

9. Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok .


(8)

10. Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi. 11. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara

anggota kelompok.

12. Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti, tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan negatif lain yang sejenis.

13. Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan atau lingkungan alamnya.

D. Sasaran Pendidikan Rekreasi

Sasaran pendidikan rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan usia anak kecil.

DAFTAR RUJUKAN

Aip Syarifuddin, Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo. 1990

http://jangarif.blogspot.com/2007/11/pengertian-olahraga.html

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/01/pengertian-olahraga.html file:///E:/rekreasi/peranana-rekreasi-dalam-kehidupan.html


(9)

(1)

A. Pengertian Rekreasi

1. Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti ‘membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan.

2. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran

3. Berdasarkan peninjauan secara terminologi keilmuan, REKREASI berasal dari dua kata dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara keseluruhan berarti kembali menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan

4. Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms

5. Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.

6 . Arti kata rekreasi menurut kata kerja (noun): penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yg menggembirakan hati dan menyegarkan


(2)

spt hiburan, piknik: kita memerlukan rekreasi setelah lelah bekerja untuk mencari hiburan; bermain-main santai; bersenang-senang:

7 . Rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.”

B. Pengertian Waktu Luang.

1. Sukadji (2000) melihat arti istilah waktu luang dari 3 dimensi. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk “bekerja”; mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.

2. Menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul : “Introduction to leisure studies” menjelaskan pengertian waktu luang adalah jika seseorang sedang tidak bekerja, maka ia memiliki waktu luang. Dengan kata lain: waktu luang=tidak bekerja.

3. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Tolrkildsen Gorge (1992) dalam bukunya Leisure and Recreation Management, waktu luang dimulai sejak revolusi industri yang terjadi di abad ke 20, hingga kini telah tercatat beragam defenisi mengenai waktu luang, antara lain: 1. Waktu luang sebagai waktu

2. Waktu luang sebagai aktivitas

3. Waktu luang sebagai suatu suasana hati atau sikap mentalyang positif

4. Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti yang luas 5. Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup


(3)

C. Peranan Rekreasi dalam Kehidupan

Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.

Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar melalui bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.


(4)

Secara lebih spesifik peranan rekreasi dalam kehidupan sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.

2. Mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakannya secara bijaksana.

3. Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat ataupun karakternya.

4. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu.

5. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek lingkungan yang sehat.

6. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung di lapangan.

7. Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

8. Menumbuhkan dan atau memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan “self concept”.

9. Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok .


(5)

10. Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi. 11. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara

anggota kelompok.

12. Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti, tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan negatif lain yang sejenis.

13. Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan atau lingkungan alamnya.

D. Sasaran Pendidikan Rekreasi

Sasaran pendidikan rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan usia anak kecil.

DAFTAR RUJUKAN

Aip Syarifuddin, Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo. 1990

http://jangarif.blogspot.com/2007/11/pengertian-olahraga.html

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/01/pengertian-olahraga.html file:///E:/rekreasi/peranana-rekreasi-dalam-kehidupan.html


(6)