Katalog Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura
2
satuan volume tertentu. Label yang digunakan harus telah dilegalisasi oleh instansi yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi pengawasan dan sertifikasi benih atau oleh produsen benih yang telah mempunyai sertifikat SMM di bidang
perbenihan. Label berisikan keterangan nama produk, nama dan alamat produsen, karateristik produk, tulisan pada label
mudah dilihat dan dibaca, bahan label tidak mudah rusak dan menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk kemasan
harus terbuat dari bahan yang kuat serta berisikan informasi diantaranya nama dan alamat perusahaan, nomor tanda
daftar, jenis dan nama varietas, nomor pendaftaran, tanggal kadaluarsa dan volume benih dalam kemasan.
2. Maksud
Katalog Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura dimaksudkan sebagai alat pendukung Pengawas Benih
Tanaman dalam melaksanakan tugas pengawasan peredaran benih hortikultura.
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan buku katalog pengawasan peredaran benih hortikultura adalah memberikan informasi tentang :
a. Produksi benih biji yang tidak sesuai dengan peraturan
perbenihan; b. Produsenpengedar benih yang tidak menerapkan
peraturan perundangan yang berlaku; c. Disamping itu juga sebagai bahan pengambilan kebijakan
oleh pemerintah.
4. Metode Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari kios benih di beberapa propinsi baik sebagai sentra sayuran ataupun bukan. Propinsi
Katalog Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura
3
tersebut mewakili Pulau Sumatera yaitu Jambi dan Sumatera Selatan, Pulau Jawa yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan DI Yogyakarta, Pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Selatan, Pulau Sulawesi yaitu Gorontalo, Sulawesi Tengah
dan Sulawesi Utara, serta dari Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Setiap kemasan dicek kesesuaiannya dengan berpedoman pada Permentan No. 48PermentanSR.12082012 tentang
Produksi, Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura bahwa informasi pada kemasan benih bentuk biji
meliputi : a. Nama dan alamat produsen danatau pengedar benih;
b. Nomor tanda daftar atau izin produksi benih dan atau
tanda daftar pengedar benih; c. Jenis, nama varietas dan nomor pendaftaran varietas
untuk peredaran; d. Tanggal kadaluarsa;
e. Nomor sertifikat LSSM bagi produsen yang telah memiliki sertifikat system manajemen mutu;
f. Volume benih dalam kemasan; g. Wilayah adaptasi sesuai dengan pernyataan pada
deskripsi; h. Bahan kimia dan pestisida berbahaya jika diberi perlakuan
tersebut; i. Identitas kelas benih dalam bentuk bulatan yang sesuai
dengan warna kelas benih yang diletakkan pada sisi kemasan bagian kanan atas;
j. Legalisasi dalam bentuk nomor seri label dan stempel dari
BPSB bagi produsen yang belum mempunyai sertifikat SMM bidang perbenihan atau nomor seri label bagi
produsen yang telah mempunyai sertifikat SMM.
Katalog Pengawasan Peredaran Benih Hortikultura
4
Gambar berikut merupakan sketsa dari kemasan benih yang sesuai peraturan perbenihan hortikultura
5. Evaluasi