Perkembangan Psikologis Karakteristik Remaja
26 Senada dengan hal tersebut Jahja 2011: 231 menyatakan
“Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih
penting dibanding
ide lainnya,
lalu remaja
juga menghubungkan ide-
ide ini”. Selanjutnya Desminta 2009: 194 pada masa ini remaja sudah mulai memiliki kemampuan memahami
pikirannya sendiri dan pikiran orang lain, remaja mulai membayangkan apa yang dipikirkan oleh orang tentang dirinya.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pada masa ini, remaja sudah mulai memiliki kematangan
secara kognitif. Dalam hal emosional, remaja masih tampak berapi-api atau
remaja masih kesulitan dalam mengatur emosi yang ada dalam dirinya. Seperti yang diungkapkan oleh Syamsu Yusuf 2012: 197
“Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai
peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan temperamental
mudah tersinggungmarah,
atau mudah
sedihmurung”. Pola emosi pada remaja bersifat abstrak dan berbeda-beda di
setiap individu, akan tetapi secara garis besar memiliki kesamaan cara mengekpresikannya. Seperti yang diungkapkan oleh Hurlock
2000: 213 remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dan dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak, melainkan dengan
27 menggerutu, tidak mau bicatra, atau dengan suara keras mengkritik
orang-orang yang menyebabkan amarah. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang remaja dan
meskipun emosi yang dimiliki oleh remaja agat kuat, tidak terkendali dan tampak irasional, akan tetapi pada umumnya akan selalu ada
perbaikan perilaku emosional yang dilakukan oleh remaja dari tahun ke tahun hingga menuju kematangan kedewasaan. Berdasarkan
perkembangan psikologis yang telah dikemukakan, atlet pada usia ini sudah mulai dapat berpikir yang rasional akan tetapi memiliki
tingkat sensitifitas yang cukup tinggi, hal ini akan berdampak pada motivasi latihan yang akan diikuti oleh anak pada usia ini.