2.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari dikeluarkannya surat izin penelitian dari pihak
Pimpinan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Tadulako pada tanggal 06 Juli 2016 sampai dengan tanggal 06 Oktober 2016.
3.1 3.3. Subjek Penelitian dan Teknik Pengambilan Subjek
1. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16
Sigi yang siswanya berjumlah 96 siswa dari kelas VIII A sampai dengan kelas VIII C, dengan jumlah siswa laki-laki 42 orang dan siswa perempuan
54 orang, untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam maka penarikan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling
, dalam hal ini sampel ditetapkan dengan sengaja oleh peneliti didasarkan atas kriteria atau
pertimbangan tertentu”. Sanapiah Faisal dalam Taslih, 2005:20. 2.
Kriteria atau pertimbangan yang dimaksud ialah dengan cara melihat atau menentukan subjek atau informan yang berada dilokasi penelitian sesuai
dengan informasi dan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Maka berdasarkan pertimbangan atau kriteria maka peneliti menetapkan jumlah informan 12
orang yaitu: 9 orang siswa kelas VIII, 2 orang guru PKn, dan 1 orang kepala sekolah. Penetapan jumlah informan ini didasari anggapan dan keyakinan
peneliti bahwa ke-12 orang informan yang telah ditetapkan ini bisa mewakili seluruh siswa dan guru dan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
. 1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengalaman langsung dengan
narasumber, yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pkn dan beberapa siswa kelas VIII.
2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi dan catatan yang sifatnya menunjang dan berhubungan langsung dengan objek penelitian
seperti data sekolah.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1 Observasi Metode ini dimaksudkan untuk mengadakan pengamatan langsung di lokasi
penelitian. Adapun hal-hal yang diobservasi atau diamati yaitu mencatat hal-hal yang dianggap perlu dan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
3.5.2 Wawancara Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, guru PKn dan siswa yang
dianggap mengetahui dan mengerti serta dapat membantu dalam memberikan informasi mengenai Kemampuan guru dalam membina karakter siswa melalui
pembelajaran PKn yang akan diteliti oleh peneliti. 3.5.3 Dokumentasi
Penulis juga mengambil data dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa gambar danfoto-foto yang berhubungan dengan pelaksanaan dalam
penelitian. Penggunaan dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai data pelengkap dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 16 Sigi
di Desa Uenuni Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
III HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemampuan guru dalam membina karakter siswa melalui pembelajaran PKn di SMP Negeri 16 Sigi berdasarkan observasi penulis bahwa guru dalam
melakukan pembinaan karakter terhadap siswa masih sangat rendah dibuktikan dengan, dimana guru acuh tak acuh terhadap tingkat kedisiplinan siswa di dalam
dan di luar lingkungan kelas. Dari 9 siswa yang menjadi narasumber dalam penelitian ini di temukan bahwa di mana seorang guru masih kurang efektif dalam
melaksanakan pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas. Guru masih kurang memperhatikan tingkat kedisiplinan siswa sehingga banyak diantara siswa
yang masih melakukan pelanggaran di sekolah. Karakter yang diberikn guru seperti disiplin, bertanggungjawab dan saling menghargai antara siswa dan guru.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan 2 orang guru PKn di SMP Negeri 16 Sigi yaitu:
1. Budi Tabuntiti S.Pd
Cara guru PKn dalam membina karakter siswa melalui sikap tanggung jawab, hal utama yang guru harus lakukan guru sebagai pendidik dan sebagai panutan
bagi para peserta didik yaitu memberikan hal-hal yang positif dalam hal ini adalah iman. Ketika iman tumbuh dalam diri siswa maka dengan sendirinya sikap
tanggung jawab akan muncul dalam diri siswa tersebut. Guru dalam membina karakter siswa melalui sikap disiplin, guru memberikan
aturan terhadap siswa harus selalu tepat waktu dalam mengerjakan sesuatu hal. Setiap siswa harus selalu mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan guru
memberikan sanksi atau hukuman kepada siswa yang melanggar aturan. Ketika semua hal kecil yang guru lakukan dalam membina setiap sikap disiplin siswa
mampu terwujud maka karakter warga negara yang menjadi tujuan nilai dalam pendidikan karakter siswa juga akan terwujud, bukan hanya sikap disiplin siswa
namun semua nilai karakter yang menjadi tujuan dalam pendidikan karakter. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. Dalam hal ini kemampuan guru dalam membina karakter siswa melalui sikap
toleransi yaitu dengan menanamkan sikap menghargai sesama umat beragama dan menghargai teman yang berbeda agama atau keyakinan selama menjalankan
ibadah. Baik, dimana siswa aktif mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Sebagaimana yang telah dijadwalkan oleh pihaksekolah dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari sikap disiplin dan toleransi di mana siswa
mengerjakan tugas dengan baik dan siswa saling menghargai ketika siswa yang berbeda keyakinan melakukan ibadah.
Sikap siswa dalam menanggapi guru dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn, di mana siswa menanggapi guru dengan sikap yang
sopan baik dalam proses pembelajaran maupun di luar konteks pembelajaran. Hambatan yang ditemukan guru dalam pembinaan guru, dalam hal ini siswa
kurang perhatian terhadap pelajaran, tugas, dan keluar masuk kelas pada proses belajar mengajar sedang berlangsung di kelas. Upaya yang dilakukan guru dalam
pembinaan karakter siswa antara lain : memberikan teguran, sanksi dan memberi arahan sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran.
2. Dra. Bungaria Rapa
Guru dalam membina sikap siswa dengan memberikan contoh tanggungjawab sebagai salah satu nilai untuk pengembangan karakter siswa, guru selalu
memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana menjadi orang yang bertanggungjawab. Upaya yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan sikap
bertanggungjawab dan memberikan dasar-dasar nilai pendidikan karakter serta nilai-nilai pancasila.
Guru dalam membina sikap disiplin siswa, menerapkan aturan yang telah disepakati dan menjadi pedoman para siswa harus mampu menerapkan aturan
yang telah disepakati dan menunjukkan dasar-dasar aturan yang ada di sekolah serta mematuhi peraturan yang telah disepakati.
Guru memiliki peran penting dalam membina karakter siswa. Dimana guru harus mengajarkan toleransi terhadap siswa. Toleransi ialah saling menghargai
dan menghormati antar umat beragama dan setiap umat beragama tidak boleh saling menghakimi keimanan atau keyakinan umat lain.
Sikap tanggungjawab merupakan suatu kesadaran akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja atau tidak disengaja. Setiap siswa selalu diharapkan
aktif menerima pelajaran yang guru berikan dan aktif mengikuti proses belajar mengajar. Guru PKn berperan penting dalam membina karakter siswa melalui
sikap tanggugjawab dengan menerapkan sikap kedisiplinan dan memberikan sanksi terhadap siswa yang melakukan pelanggaran, sehingga sikap
tanggungjawab siswa akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Sikap disiplin siswa di sekolah dan di kelas dalam mengikuti proses
pembelajaran, siswa selalu aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Di lingkungan sekolah sikap disiplin siswa juga baik, karena ada respon yang siswa
tunjukkan selama proses pembelajaran. Dalam hal sikap toleransi antar siswa di sekolah berjalan baik. Ketika salah
satu agama merayakan hari besar dan melaksanakan ibadah di lingkungan sekolah, semua siswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan menghargai
setiap pelaksanaan ibadah yang dilakukan di lingkungan sekolah tersebut. Kemudian sikap siswa dalam menanggapi guru dalam proses pembelajaran
khusunya pelajaran PKn, siswa selalu aktif, penuh perhatian dan ada timbal balik selama proses pembelajaran berlangsung serta siswa selalu antusias selama proses
pembelajaran. Adapun hambatan-hambatan yang ditemukan guru PKn dalam membina
karakter siswa melalui pembelajaran PKn yaitu: a
Ada beberapa siswa yang kurang minat dengan pelajaran PKn, b
Waktu pembelajaran PKn yang tidak efektif dan efesien, dan c
Kurangnya respon mengenai pentingnya pendidikan karakter. Upaya guru PKn dalam menghadapi hambatan-hambatan dalam pembinaan
karakter siswa yaitu: memberikan teguran sanksi, dan arahan kepada siswa sebagai salah satu bentuk pembinaan karakter serta memberi pemahaman kepada
siswa arti penting pendidikan karakter.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data melalui pedoman wawancara dan dokumentasi. Dengan permasalahan yang
ditetapkan oleh peneliti yaitu :
1. Kemampuan guru dalam membina karakter siswa di SMP Negeri 16 Sigi