Belanja Daerah Realisasi belanja Provinsi Gorontalo pada triwulan II-2009 meningkat

58 Sisi dana perimbangan mengalami peningkatan baik secara persentase realisasi maupun nominal. Posisi dana perimbangan yang terelisasi sampai dengan akhir triwulan II-2009 sebesar Rp 234.82 Miliar dengan persentase realisasi 51.32 dari anggaran induk, hal tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 191.98 Miliar dengan persentase realisasi 46.69. Peningkatan realisasi dana perimbangan pada triwulan II-2009 lebih didorong oleh realisasi dana alokasi khusus sebesar Rp 38.51 Miliar. Seperti umumnya daerah hasil pemekaran, ketergantungan terhadap dana perimbangan masih cukup besar, walaupun kinerja Pemerintah Provinsi untuk menghimpun pendapatan asli daerah harus diakui sudah cukup baik secara nominal namun belum signifikan apabila dilihat rasionya terhadap keseluruhan pendapatan Provinsi. Apabila disimak dalam tabel dibawah ini, nampak komposisi pendapatan provinsi belum banyak mengalami perubahan dibandingkan periode lalu. Sampai dengan triwulan II-2009, dana perimbangan masih mengukuhkan posisinya dengan kontribusi 83.21 lebih tinggi dibandingkan kontribusinya di triwuan II-2008 sebesar 81.49 Sedangkan kemandirian fiskal yang tercermin dari penghimpunan PAD kontribusinya menurun sebesar 16.79 lebih rendah dibandingkan triwulan II-2008 sebesar 18.51. Tabel 4.3 Komposisi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo dalam

4.2 Belanja Daerah Realisasi belanja Provinsi Gorontalo pada triwulan II-2009 meningkat

dibandingkan triwulan II-2008. Peningkatan terjadi baik disisi persentase realisasi maupun nominalnya. Pada triwulan laporan, tercatat Rp 243,91 Miliar dana APBD telah dibelanjakan dengan persentase realisasi mencapai 45.63, kondisi ini lebih besar dibandingkan triwulan II-2008 dimana pencapaian nominal realisasi sebesar 228.02 Miliar dengan persentase realisasi mencapai 43.23. Kondisi ini terutama didorong oleh pos belanja barang serta pos belanja pegawai. Diharapkan meningkatnya stimulus fiskal dari APBD tersebut mampu memberikan gairah positif bagi bergeraknya sektor riil di Gorontalo di tengah kondisi ekonomi global yang masih lesu. Pendapatan Asli Daerah 1,54 18,51 28,61 16,79 Pajak daerah - 16,19 13,17 14,32 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,03 0,02 - - Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1,51 2,29 2,26 2,48 Dana Perimbangan 98,46 81,49 71,39 83,21 Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 0,93 2,58 0,76 0,76 Dana Alokasi Umum 0,07 78,24 0,01 68,80 Dana Alokasi Khusus 97,46 3,23 70,62 13,65 Dana Penyesuaian - 1,52 - - Jumlah Pendapatan 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Badan Keuangan Provinsi Gorontalo Pendapatan Daerah II-2008 I - 2009 II-2009 I-2008 59 Tabel 4.4 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo Dilihat dari komposisi realisasi triwulan II-2009, pengeluaran APBD masih didominasi oleh pos belanja pegawai dan pos belanja barang namun pos belanja modal menurun. Pada triwulan II-2009 komposisi belanja modal sebesar 26.96 menurun dibandingkan komposisi triwulan II- 2008 sebesar 30.05. Menurunnya pos belanja modal akan berimbas pada kegiatan investasi di Gorontalo, karena kegiatan kontruksi masih dominan didanai anggaran pemerintah daerah. Tabel 4.5 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 4.3. Kontribusi Realisasi APBD Gorontalo Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar Realisasi anggaran konsumsi pemerintah memberikan pangsa 9.56 terhadap nilai tambah kegiatan di sektor riil, kondisi ini lebih rendah dibandingkan triwulan II- 2008. Belanja modal memberikan pangsa 3.53 terhadap nilai tambah kegiatan sektor riil, lebih rendah dibandingkan triwulan II-2008. Menurunnya pangsa anggaran konsumsi pemerintah terhadap kegiatan sektor riil terutama didorong oleh menurunnya pangsa belanja pegawai dan belanja barang masing-masing sebesar 4.19 dan 3.74, lebih rendah dibandingkan triwulan II- 2008 sebesar 4.91 dan 4.14. Nominal Pencapaian Nominal Pencapaian Belanja Tidak Langsung 179.659.360.941 91.314.154.296 50,83 209.294.011.350 100.260.445.465 47,90 Belanja Pegawai 125.800.860.941 61.618.030.318 48,98 150.952.011.350 69.833.007.370 46,26 Belanja Subsidi 2.652.000.000 1.762.560.000 66,46 2.652.000.000 2.430.435.000 91,65 Belanja Hibah 8.110.500.000 8.513.500.000 104,97 8.500.000.000 5.793.000.000 68,15 Belanja Bantuan Sosial 4.700.000.000 2.663.500.000 56,67 2.700.000.000 1.927.150.000 71,38 Belanja Bagi Hasil Kpd ProvKabKota dan Pem. Desa 27.400.000.000 14.337.999.478 52,33 35.690.000.000 15.636.407.595 43,81 Belanja Bantuan Keuangan Kpd ProvKabKota dan Pem. Desa 8.996.000.000 2.368.564.500 26,33 6.300.000.000 4.640.445.500 73,66 Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000 50.000.000 2,50 2.500.000.000 - - Belanja Langsung 347.844.751.896 136.843.466.510 39,34 325.210.898.650 143.653.806.954 44,17 Belanja Pegawai 30.710.659.474 8.865.208.020 28,87 23.901.166.696 8.237.157.850 34,46 Belanja Barang dan Jasa 155.364.197.567 59.467.063.651 38,28 201.759.691.455 69.648.074.243 34,52 Belanja Modal 161.769.894.855 68.511.194.839 42,35 99.550.040.499 65.768.574.861 66,07 Jumlah Belanja 527.504.112.837 228.157.620.806 43,25 534.504.910.000 243.914.252.419 45,63 Sumber : Badan Keuangan Provinsi Gorontalo II-2008 Pendapatan Daerah APBD 2008 APBD 2009 II-2009 Belanja Tidak Langsung 43.90

39.98 46.55