Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Lahan

II.1-6 No. ISUKEBIJAKAN NASIONAL INDIKATOR SASARAN 2014 Lahan Perhitungan tutupan lahan dalam setiap kegiatanprogram pembangunan sektor mempertahankan luas areal tutupan lahan hijau 1.4 Pencegahan meningkatnya laju erosi lahan: Penerapan sistem pengendalian dan rekayasa lingkungan untuk menahan meningkatnya laju erosi lahan. kegiatanprogram yang tidak mengakibatkan meningkatnya laju erosi lahan 60-80

2. Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Air

2.1 Pemeliharaan Kualitas Air: Penerapan Standar baku Mutu Kualitas Air kegiatanprogram yang tidak memberikan dampak terhadap kualitas air setempat 60-80 2.2 Pemeliharaan Kuantitas Air penggunaan dengan mempertimbangkan daya pengisian kembali: Penerapan analisis dampak kegiatanprogram terhadap kuantitas air setempat kegiatanprogram yang tidak mempengaruhi jumlah air yang tersedia sesuai dengan daya dukung dan kebutuhan masyarakat setempat 60-80

3. Peningkatan Kualitas Udara

3.1 Pemeliharaan Kualitas Udara: Penerapan Standar baku Mutu Kualitas Udara kegiatanprogram yang tidak memberikan dampak terhadap kualitas udara setempat 60-80 ASPEK SOSIAL 1.1 Pelestarian struktur dan nilai-nilai masyarakat: kegiatanprogram yang tidak menimbulkan konflik 80 II.1-7 No. ISUKEBIJAKAN NASIONAL INDIKATOR SASARAN 2014 Penerapan pertimbangan struktur dan nilai sosial kemasyarakatan dalam kegiatanprogram pembangunan atau benturan sosial 1.2 Peningkatan keterlibatan masyarakat terutama masyarakat marjinal miskin, perempuan, pemuda dan anak-anak : Penerapan metode partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatanprogram pembangunan kegiatanprogram yang menerapkan metode partisipatif public hearing, musyawarah dengan pemangku kepentingan dsb dalam pelaksanaannya 60-80 ASPEK EKONOMI 1.1 Peningkatan pertumbuhan ekonomi: Pertimbangan pertumbuhan ekonomi dan efisiensi ekonomi kegiatanprogram yang mendorong pertumbuhan ekonomi spin-offdomino efek 90 1.2 Pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial: Penerapan pertimbangan pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam kegiatanprogram pembangunan kegiatanprogram yang mendorong pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial 80

I.1.2 Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan tatanan pengelolaan manajemen yang ditandai dengan penerapan prinsip-prinsip tertentu, antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, supremasi hukum, keadilan, dan partisipasi. Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan oleh sebuah negara mempunyai peranan yang sangat penting bagi tercapainya sasaran pembangunan nasional, dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secara efektif dan efisien. Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam