yang dapat menyebabkan runtuhnya struktur rangka atap. Kerusakan yang terjadi pada struktur disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu kesalahan dalam
perencanaan berupa pendimensi batang tarik, batang tekan, dimensi sambungan yang dibutuhkan, maupun dalam pengaplikasian data yang didapat pada perencanaan di
lapangan, yang berdampak pada kerugian material dan korban jiwa.
1.2 Perumusan Masalah
Penelitian dilakukan dengan pengambilan data penampang struktur rangka atap kayu bentang 12 meter pada kondisi existing yang akan kemudian akan
dibandingkan dengan data properties yang didapatkan berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PKKI NI-5 2002.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penelitian untuk tugas akhir ini adalah : Mengetahui penyebab kegagalan struktur yang terjadi pada struktur rangka
atap kayu bentang 12 meter serta memberikan solusi metode perbaikan strukturnya.
1.4 Batasan Masalah
Dengan banyaknya permasalahan dalam penelitian yang akan dilakukan terhadap struktur rangka atap kayu bentang 12 meter tersebut dan terbatasnya
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis sendiri mengenai permasalahan yang akan diteliti, maka diperlukan pembatasan masalah dalam penulisan skripsi ini :
1. Kayu bersifat homogen dan ortrotropis.
2. Sifat mekanis kayu diambil berdasarkan jenis kayu yang digunakan pada
struktur rangka atap.
3. Jenis sambungan yang digunakan dalam penyelesaian masalah adalah :
a. Sambungan kayu dengan kayu yaitu dengan alat sambung baut dan sambungan gigi takikan.
b. Sambungan kayu dengan pelat besi yaitu dengan alat sambung baut. 4.
Perhitungan secara teoritis berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PKKI NI-5 2002.
1.5 Metodologi Penelitian
1. Meneliti properties existing rangka atap kayu bentang 12 meter yaitu:
a. Jenis kayu yang digunakan pada struktur
b. Dimensi penampang yang digunakan.
c. Jenis sambungan dan jumlah alat sambung yang digunakan.
e. Jenis kerusakan yang terjadi dan lokasi kerusakan yang terjadi.
2. Perhitungan secara analitis berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PKKI NI-5 2002 berupa :
a. Perencanaan dimensi batang tarik kayu.
b. Perencanaan dimensi batang tekan kayu.
c. Perencanaan sambungan baut.
3. Membandingkan data properties yang digunakan pada kondisi existing dengan data properties yang yang didapatkan pada perhitungan.
Dalam perencanaan struktur rangka atap, struktur rangka atap memikul beberapa jenis beban yaitu :
1. Beban tetap berupa :
a. Berat sendiri atap, gording, usuk, reng dan sambungan
b. Berat sendiri plafond dan penggantung. 2.
Beban bergerak a. Beban bergerak akibat hujan
b. Beban bergerak akibat pekerja dan peralatan sewaktu perbaikan atap. 3.
Beban angin a. Angin kanan yaitu berupa angin tekan dan angin hisap
b. Angin kiri yaitu berupa angin tekan dan angin hisap.
1.6 Dokumentasi Kerusakan Pada Struktur Rangka Atap Kayu Bentang 12