BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya tidak dapat diganti dengan senyawa lain. Sesuai dengan fungsinya, air digunakan untuk
berbagai keperluan seperti: untuk minum, keperluan rumah tangga, keperluan industri, pertanian, pembangkit tenaga listrik, untuk sanitasi dan air untuk
transportasi baik di sungai maupun laut Wardhana, 2001. Dapat dinyatakan bahwa kualitas air merupakan syarat untuk kualitas
kesehatan manusia, karena tingkat kualitas air dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan masyarakat. Kebutuhan akan air bersih meningkat sesuai dengan
pertambahan penduduk Situmorang, 2007. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dan segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dan segi fisika, kimia, dan biologi. Air
yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi standar baku air untuk rumah tangga. Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia di
alam. Adanya perkembangan industni dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih. Bahkan di daerah-daerah tertentu, air yang tersedia tidak
memenuhi syarat kesehatan secara alam sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun modern Kusnaedi, 2002.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui adanya bakteri kolifekal dan colyform yang terdapat pada air bersih, sehingga memenuhi persyaratan yang tertuang dalam peraturan
Menteri Kesehatan RI No.173Men.KesPerVIII77 dimana setiap komponen yang diperkenankan berada di dalamnya harus sesuai.
1.3 Manfaat
Dengan mengetahui bahwa air bersih yang beredar di masyarakat memenuhi persyaratan dari bakteri kolifekal dan colyform.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan salah satu dan ketiga komponen yang membentuk bumi zat padat, air, atmosfer. Bumi dilingkupi air sebanyak 70 sedangkan sisanya
30 0 berupa daratan dilihat dan permukaan bumi. Udara mengandung uap air sebanyak 15 di dalam atmosfer Gabriel, 2001.
Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dan atom H dan O. molekul air terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. bagi manusia,
air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Dengan demikian air minum harus jernih, tidak berwarna tidak berasa, tidak berbau dan tidak mengandung zat kimia.
Air minum pun juga tidak boleh mengandung kuman patogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia misalnya bakteri Escheria coli. Karena
itu dibuat standar air minum yaitu suatu Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 907MENKESSKIV2002 yang memberi petunjuk tentang parameter yang
diperbolehkan di dalam air minum agar tujuan penyediaan air bersih memenuhi persyaratan kesehatan. Mengingat pentingnya peranan air bagi manusia, maka
diperlukan upaya menjaga kulitas air. Upaya menjaga kualitas air dilakukan melalui pengelolaan air Slamet, 1994.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi
syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi.
Universitas Sumatera Utara
Air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi standar baku air untuk rumah tangga. Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia
di alam. Adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih. Bahkan di daerah-daerah tertentu, air yang tersedia tidak
memenuhi syarat kesehatan secara alam sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun modern Kusnaedi, 2002.
Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air minum, air mandi, dan sebagainya harus memenuhi persyaratan yang sudah
ditentukan peraturan internasional WHO dan APHA ataupun peraturan nasional dan setempat. Dalam hal ini kualitas air bersih di Indonesia harus memenuhi
persyaratan yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1 73Men.KesPerVIII77 dimana setiap komponen yang diperkenankan berada di
dalamnya harus sesuai Widiyanti dan Ristianti, 2004. Air tawar bersih yang layak minum, kian langka di perkotaan. Sungai-
sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah, mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari industri.
Air tanah sudah tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dan tangki septic maupun air permukaan Widiyanti dan
Ristianti, 2004.
2.2 Kualitas Air Bersih