105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari uraian pada bab - bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Pada dasarnya pengaturan mengenai obligasi ini dalam hukum positif, baik
yang konvensional maupun yang berdasarkan prinsip syariah adalah sama yaitu diatur dalam Undang–Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar
Modal dan peraturan teknis berupa Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan, dan peraturan–peraturan yang dikeluarkan oleh
Bapepam dan peraturan–peraturan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek selaku Self Regulatory Organization SRO. Perbedaannya antara obligasi
konvensional dengan obligasi syariah terletak pada pengaturan terhadap obligasi syariah oleh Dewan Syariah Nasional dalam bentuk fatwa, serta
pengaturan mengenai akad – akad dalam penerbitan efek syariah. Pengaturan terkait dengan obligasi syariah ini di atur dalam dalam Fatwa
DSN-MUI antara lain Fatwa DSN-MUI No. 32DSN-MUIIX2002 Tentang Obligasi Syariah, Fatwa DSN-MUI No. 33DSN-MUIIX2002
Tentang Obligasi Syariah Mudharabah, Fatwa DSN-MUI No. 40DSN- MUIX2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, Fatwa DSN-MUI No. 41DSN- MUIIII2004 Tentang Obligasi Syariah Ijarah dan Fatwa DSN-MUI No.
59DSN-MUIV2007 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi.
Universitas Sumatera Utara
106
b. Berbagai jenis struktur sukuk yang dikenal secara internasional dan telah
mendapatkan endorsement
dari The Accounting and Auditing Organisation for Islamic Institutions AAOIFI dan diadopsi dalam UU
No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara, antara lain: 1
Sukuk Ijarah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau
akad Ijarah dimana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada pihak
lain berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri. Sukuk Ijarah
dibedakan menjadi Ijarah Al Muntahiya Bittamliek Sale and Lease Back dan Ijarah Headlease and Sublease.
2
Sukuk Mudharabah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad Mudharabah dimana satu pihak menyediakan modal rab al-mal dan pihak lain menyediakan tenaga dan keahlian
mudharib, keuntungan dari kerjasama tersebut akan dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui sebelumnya. Kerugian
yang timbul akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak yang menjadi penyedia modal.
3
Sukuk Musyarakah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian atau akad Musyarakah dimana dua pihak atau lebih berkerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru,
mengembangkan proyek yang telah ada, atau membiayai kegiatan
Universitas Sumatera Utara
107
usaha. Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-masing pihak.
4
Sukuk Istishna’, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
atau akad Istisna dimana para pihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan suatu proyekbarang. Adapun harga, waktu penyerahan,
dan spesifikasi barangproyek ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan.
c. Perlindungan terhadap investor, khususnya investor biasa unsophisticated
investors dari penipuan disebabkan tujuan prinsip keterbukaan tersebut dilakukan dengan cara menyamakan akses terhadap informasi diantara
para pelaku pasar. Cara penyamaan akses tersebut diantara investor akan dapat menjaga kepercayaan investor dan dapat mencegah terjadinya
penipuan. Cara penyamaan akses terhadap informasi tersebut adalah suatu yang dibutuhkan investor.
178
Apabila hukum yang mewajibkan prinsip keterbukaan ditegakkan secara fair dan mengandung unsur creditability
serta accountability, maka kejahatan dalam bentuk misstatement atau misrepresentation dan omission yang mengakibatkan pernyataan
menyesatkan misleading statement akan dapat diatasi. Sesab dengan prinsip keterbukaan itu membuat kegiatan yang dilakukan manajemen
sangat mudah dideteksi.
179
Dengan demikian unsophisticated investors yang pada umumnya kurang dapat mengakses informasi dibandingkan
178
Nicholas I. Georgakopoulus, Why Should Disclosure Rules Subsidize Informed Traders, International Review Law and Economic, Vol.16, 1996, hal.297
179
Ibid,hal. 297
Universitas Sumatera Utara
108
dengan investor potensil yang professional dapat terlindungi dari eksploitasi.
2. Saran