Analisis Kadar Gula Pereduksi Metode DNS Analisis Total Asam Penuntun Praktikum APBA, 2004 Analisis Lead Number AOAC, 1995

54 Keterangan : Y : Konsentrasi vanillin berdasarkan kurva standar µgml atau ppm V : Volume ekstrak single fold ml W : Bobot buah panili yang diekstrak g H : Kadar air 500 : Faktor pengenceran sampel

b. Analisis Kadar Gula Pereduksi Metode DNS

1. Pembuatan pereaksi DNS Sebanyak 5 g DNS dilarutkan dalam 300 ml akuades, kemudian ditambahkan 8 gram NaOH dan 15 gram NaK Tartarat. Larutan tersebut diaduk dengan magnetik stirer selama 1-2 jam, kemudian ditepatkan volumenya menjadi 500 ml. 2. prosedur Pengujian Sebanyak 1 ml larutan standar glukosa atau contoh dipipet dan ditambahkan 3 ml pereaksi DNS. Larutan tersebut diletakkan dalam air mendidih selama 5 menit kemudian didinginkan hingga suhu kamar. Pembacaan dengan spektrometer dilakukan pada panjang gelombang 515 nm.

c. Analisis Total Asam Penuntun Praktikum APBA, 2004

Sampel sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml. Akuades ditambahkan sampai tanda tera. Larutan sampel tersebut diambil sebanyak 100 ml dan ditempatkan dalam erlenmeyer 250 ml. Ditambahkan 3 tetes indikator PP dan dititrasi menggunakan 0.1 N NaOH sampai titik akhir. Total asam dinyatakan dengan ml 0.1 N NaOHl.

d. Analisis Lead Number AOAC, 1995

a. Prinsip Asam organik dari panili diendapkan dengan PbCH 3 COO 2 pada kondisi standar. Garam Pb yang tidak larut diubah dan kelebihannya 55 ditentukan dengan titrasi menggunakan NA 2 EDTA. Dari titrasi ini dan titrasi blanko, Wichmann lead number dihitung. b. Pereaksi 1. Larutan standar disodium ethylendiamine tetraacetate Na 2 EDTA 0.025 N. Dilarutkan 9.3061 g Na 2 EDTA.2H 2 O dalam 1 liter air mendidih. 2. Larutan buffer. Dicampurkan 2 volume 0.1 N NaCH 3 COO dengan 1 volume 0.1 N CH 3 COOH. 3. Larutan xylenol orange. Dilarutkan 0.1 g xylenol orange dalam 100 ml 35 alkohol. 4. Larutan lead acetat. Dilarutkan 8 g PbCH 3 COO 2 netral dalam air mendidih. Dibiarkan selama 24 jam dan digunakan supernatan jernih. 5. Larutan phenolphtalein. Dilarutkan 0.1 g PP dalam 100 ml alkohol. c. Persiapan Larutan Sampel Air mendidih sebanyak 125 ml ditempatkan dalam labu destilasi. Ditambahkan 25 ml larutan jernih PbCH 3 COO 2 dan 50 ml single fold ekstrak. Larutan campuran diaduk sampai merata dan terbentuk endapan atau gumpalan. Rangkaikan peralatan distilasi. Didestilasikan larutan sebanyak 200 ml sehingga residu di dalam labu sekitar 50 ml. Setelah itu destilasi dihentikan. Residu dalam labu didinginkan kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan air suling sampai tanda tera. Residu disaring dengan menggunakan pompa vakum. Filrat yang didapat disebut dengan larutan X. Persiapan blanko, digunakan 5 tetes CH 3 COOH untuk menggantikan sampel dan didestilasi 150 ml. Residu didinginkan dan ditambah air panas sampai 100 ml. d. Penentuan Lead Titrasi chelotometric. Larutan X dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam 25 ml erlenmeyer. Ditambahkan 1 tetes PP dan ditepatkan basa dengan 1 N NaOH sampai terbentuk endapan PbOH 2 . larutan buffer ditambahkan sebanyak 10 ml dan 1 ml indikator xylenol orange . Dititrasi dengan 0.025 N Na 2 EDTA sampai titik akhir 56 diindikasikan dengan perubahan warna dari pink kemerah-merahan sampai kuning atau orange. Lead number = 20 x ml Na 2 EDTA blanko – ml Na 2 EDTA sampel x 0.025 x 207.21000 = ml Na 2 EDTA blanko – ml Na 2 EDTA sampel x 0.1036

e. Analisis Kadar Abu AOAC, 1984