28 200 watt tidak dicoba karena pada microwave oven sudah ditetapkan daya
yang bisa digunakan yaitu 100, 300, 500, 700, dan 1000 watt. Kadar vanillin dan kadar gula tertinggi hasil pemanasan microwave
oven dengan daya 100 dan 300 watt dibandingkan untuk menentukan daya
dan waktu pemanasan yang paling tepat. Dalam hal ini, daya 100 watt yang menghasilkan kadar vanillin dan kadar gula paling tinggi adalah
waktu pemanasan selama 30 menit, sedangkan daya 300 watt yang menghasilkan kadar vanillin dan kadar gula paling tinggi adalah waktu
pemanasan selama 6 menit. Analisis sidik ragam kadar vanillin hasil ekstraksi dengan microwave
oven Lampiran 18 menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh
nyata terhadap kadar vanillin. Meskipun demikian kadar vanillin tertinggi juga dihasilkan dari daya 100 watt dalam waktu 30 menit. Daya 100 watt
dengan waktu pemanasan 30 menit menghasilkan kadar vanillin 2.1 kali dan kadar gula 1.6 kali lebih tinggi bila dibandingkan pemanasan dengan
daya 300 watt dengan waktu pemanasan 6 menit. Pada penelitian utama pemanasan dengan daya 100 watt selama 30 menit digunakan untuk
memanaskan ekstrak sebelum maserasi. Pada umumnya kadar gula pereduksi meningkat seiring dengan
meningkatnya kadar vanillin, tetapi kadar gula yang dihasilkan tidak sebanding dengan kadar vanillin yang dihasilkan. Pengaruh aktivator
enzim terhadap kadar gula pereduksi berbeda dengan kadar vanillin. Gula pereduksi seperti glukosa yang dihasilkan selama pengolahan vanili tidak
dihasilkan dari hidrolisis glukovanillin oleh β-glukosidase saja tetapi juga
oleh aktivitas enzim lainnya. Seperti yang dinyatakan oleh Dignum 2002,
α-glukosidase, α-monosidase dan β-monosidase juga terdapat pada vanili, selain itu fruktosa juga terdapat sebagai gula pereduksi dalam
vanili.
2. Pengaruh Daya, Frekuensi dan Waktu Getaran Gelombang
Ultrasonik Terhadap Kadar Vanillin dan Kadar Gula
Alat yang digunakan pada ekstraksi dengan gelombang ultrasonik adalah ultrasonic cleaning instrument. Alat tersebut mempunyai daya total
29
1 2
3 4
5
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a da
r gul
a be
ra t k
e ri
n g
200 watt. Power yang sudah dipasang adalah 100 200 watt dan 70 140 watt dengan frekuensi 40 KHz dan 59 KHz. Tahap pertama yang
dilakukan pada penelitian pendahuluan dengan gelombang ultrasonik adalah mencari kombinasi antara daya, frekuensi dan waktu ekstraksi yang
menghasilkan ekstrak yang baik dengan kadar vanillin dan kadar gula paling tinggi. Waktu ekstraksi dicoba dengan selang waktu 5 menit.
Gambar 10. Pengaruh waktu terhadap kadar vanillin dan kadar gula pada daya 200 watt dan frekuensi 40 KHz
Berdasarkan Gambar 10, pada daya 200 watt dan frekuensi 40 KHz kadar vanillin paling tinggi dicapai pada waktu ekstraksi selama 35 menit
yaitu sebesar 1.04, sedangkan kadar gula sampai waktu ekstraksi 45 menit masih terus meningkat. Meskipun kadar gula masih terus
meningkat, ekstraksi dihentikan setelah 45 menit karena setelah 40 menit kadar vanillin mengalami penurunan. Kadar vanillin dan kadar gula hasil
ekstraksi dengan daya 200 watt dan frekuensi 40 KHz secara lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a da
r v
a ni
ll in
be ra
t k
e ri
ng
30 Kadar vanillin merupakan parameter utama untuk menentukan
kualitas ekstrak vanili. Penurunan kadar vanillin disebabkan karena pemanasan yang terlalu lama sehingga menyebabkan vanillin terdegradasi
sehingga kadar vanillin mengalami penurunan. Meskipun suhu yang dihasilkan oleh gelombang ultrasonik selama 45 menit kurang dari 40
o
C, pengadukan intensif yang ditimbulkan oleh gelombang ultrasonik
mendorong semakin cepatnya proses terdegradasinya vanillin. Pamanasan dan pengadukan yang ditimbulkan oleh gelombang ultrasonik dalam
waktu yang terlalu lama diduga juga menyebabkan penguapan sebagian senyawa volatil, sehingga ekstraksi hanya dilakukan sampai 45 menit.
Gambar 11. Pengaruh waktu terhadap kadar vanillin dan kadar gula pada daya 200 watt dan frekuensi 59 KHz
Berdasarkan Gambar 11, pada kombinasi daya 200 watt dan frekuensi 59 KHz kadar vanillin dan kadar gula tertinggi dicapai pada
waktu ekstraksi 40 menit yaitu 1.07 dan 3.92. Kadar vanillin dan kadar gula hasil ekstraksi dengan daya 200 watt dan frekuensi 59 KHz secara
lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Kadar vanillin dan kadar gula setelah 40 menit mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena panas
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a d
a r
v a
n ill
in b
a s
is
ke ri
n g
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a da
r gul
a ba
s is
k e
ri ng
31
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a d
a r gu
la ba
s is
k e
ri ng
dan pengadukan yang ditimbulkan oleh getaran gelombang ultrasonik menyebabkan vanillin teroksidasi dan terdegradasi sehingga kadar vanillin
mengalami penurunan. Pemanasan juga menyebabkan terjadinya reaksi mailard yang menyebabkan kadar gula mengalami penurunan.
Getaran gelombang ultrasonik menimbulkan efek panas. Semakin lama alat beroperasi, maka panas yang ditimbulkan semakin tinggi. Panas
ini akan memanaskan dinding tangki dan akan merambat ke ekstrak, dengan perantara air yang ada dalam tangki, sehingga ekstrak selain
mendapat pengaruh getaran juga mendapatkan pengaruh panas. Panas memberikan pengaruh positif terhadap proses maserasi, karena salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap proses maserasi adalah suhu. Pada batas tertentu panas dapat mempercepat proses maserasi, tetapi panas yang
terlalu tinggi akan menyebabkan vanillin teroksidasi sehingga kadar vanillin menurun. Selain itu, pengadukan juga menyebabkan
terdegradasinya vanillin dan penguapan sebagian senyawa volatil.
Gambar 12. Pengaruh waktu terhadap kadar vanillin dan kadar gula pada daya 140 watt dan frekuensi 40 KHz
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
ad a
r v an
il lin
b a
sis ke
ri n
g
32
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a d
a r va
n ill
in b
a sis k
er in
g
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Waktu m enit K
a d
a r g
ul a
ba s
is k
e ri
ng
Berdasarkan Gambar 12, pada daya 140 watt dan frekuensi 40 KHz, kadar vanillin dan kadar gula meningkat dengan semakin lama waktu
ekstraksi. Kadar vanillin dan kadar gula tertinggi dicapai pada waktu ekstraksi 40 menit yaitu 1.11 dan 4.34. Kadar vanillin dan kadar gula
setelah 40 menit mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena efek panas yang ditimbulkan oleh getaran gelombang ultrasonik menyebabkan
vanillin teroksidasi sehingga kadar vanillin mengalami penurunan. Pemanasan juga menyebabkan terjadinya reaksi mailard yang
menyebabkan kadar gula mengalami penurunan.
Gambar 13. Pengaruh waktu terhadap kadar vanillin dan kadar gula
pada daya 140 watt dan frekuensi 59 KHz Berdasarkan Gambar 13, pada daya 140 watt dan frekuensi 59 KHz
kadar vanillin tertinggi dicapai pada waktu ekstraksi 40 menit yaitu 1.30, sedangkan kadar gula sampai 45 menit masih terus meningkat. Meskipun
kadar gula masih mengalami peningkatan tetapi ekstraksi dihentikan setelah 45 menit. Hal ini disebabkan karena setelah 40 menit kadar vanillin
mengalami penurunan. Parameter utama yang digunakan untuk menentukan kualitas ekstrak vanillin adalah kadar vanillin. Vanillin
33 walaupun hanya merupakan salah satu diantara banyak komponen yang
menyusun karakter aroma, tetapi merupakan parameter penting untuk menilai mutu vanili.
Berdasarkan Gambar 10, 11, 12 dan 13 dapat diamati bahwa getaran dari gelombang ultrasonik dapat membantu mengekstrak vanillin dan
glukosa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sharma et al. 2006 yang menyatakan bahwa ultrasonic assisted extraction UAE dapat membantu
mengekstrak vanillin. Pada saat getaran gelombang ultrasonik diaktifkan maka terjadi pencampuran yang sangat aktif antara bahan dan pelarut.
Semakin lama waktu ekstraksi maka kadar vanillin dan kadar gula semakin meningkat sampai titik tertentu.
Proses perpindahan panas dari dinding tangki ultrasonic cleaning instrument
ke ekstrak terjadi secara konduksi. Menurut Syarief dan Purwayati 1992, perpindahan panas secara konduksi terjadi akibat
adanya benturan antara partikel-partikel molekuler molekul, atom, neutron. Berdasarkan ilmu fisika diketahui bahwa energi kinetik suatu
partikel berbanding lurus dengan suhunya. Semakin tinggi suhu suatu partikel, maka semakin tinggi tingkat energi kinetiknya. Pindah panas
secara konduksi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis partikel yang berpartisipasi dalam mekanisme tersebut.
Secara garis besar ada dua jenis bahan, yaitu logam dan bukan logam. Pada bahan logam elektron-elektron bebas menjadi carrier panas
yang utama isotropik. Pada bahan non logam tidak mengandung elektron bebas, sehingga pindah panas terjadi karena proses getaran atom. Ekstrak
vanili termasuk bahan non logam sehingga getaran atom-atom pada buah vanili sangat berpengaruh pada proses perpindahan panas.
Untuk menentukan daya dan frekuensi yang menghasilkan kadar vanillin paling tinggi, dilakukan dengan cara membandingkan kadar
vanillin paling tinggi dari masing-masing kombinasi daya dan frekuensi. Perbandingan kadar vanilllin tertinggi hasil ekstraksi dengan gelombang
ultrasonik dapat dilihat pada Gambar 14. Kadar vanillin paling tinggi dihasilkan dari kombinasi daya 140 watt dan frekuensi 59 KHz yaitu
34
200 watt,40 KHz 200 watt, 59 KHz
140 watt, 40 KHz 140 watt, 59 KHz
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
35 40
40 40
Waktu m enit K
a d
a r van
il li
n b
asi s ker
in g
1.30. Semakin tinggi frekuensi menyebabkan semakin intensif proses pengadukan sehingga semakin banyak vanillin yang dapat diekstrak.
Gambar 14. Perbandingan kadar vanillin hasil ekstraksi dengan gelombang ultrasonik
Frekuensi 59 KHz menghasilkan kadar vanillin lebih tinggi bila dibandingkan frekuensi 40 KHz. Semakin tinggi frekuensi maka semakin
banyak penetrasi pelarut ke dalam bahan dan semakin banyak materi intraselluler yang dilepaskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Shouqin, et
al. 2006 dan Li et al. 2004, yang menyatakan bahwa gelombang
ultrasonik dapat meningkatkan penetrasi pelarut ke dalam bahan dan mambantu melepaskan materi intraselluler dengan adanya getaran dari
dinding sel terutama disebabkan oleh efek mekanik dari gelombang akustik.
Pada daya yang sama, frekuensi 59 KHz meghasilkan kadar vanillin lebih tinggi bila dibandingkan dengan frekuensi 40 KHz. Pada daya 200
watt, frekuensi 59 KHz menghasilkan kadar vanillin 1.03 kali lebih tinggi bila dibandingkan frekuensi 40 KHz. Pada daya 140 watt, frekuensi 59
KHz menghasilkan kadar vanillin 1.17 kali lebih tinggi bila dibandingkan frekuensi 40 KHz. Frekuensi merupakan banyaknya getaran yang terjadi
setiap detik. Semakin tinggi frekuensi maka semakin banyak getaran yang terjadi setiap detik, sehingga semakin banyak penetrasi pelarut ke dalam
bahan. Hal menyebabkan semakin banyak vanillin yang terekstrak.
35 Pada frekuensi yang sama, daya 140 watt menghasilkan kadar
vanillin lebih tinggi bila dibandingkan daya 200 watt. Pada frekuensi 40 KHz, daya 140 watt menghasilkan kadar vanillin 1.07 kali lebih tinggi bila
dibandingkan daya 200 watt. Pada frekuensi 59 KHz, daya 140 watt menghasilkan kadar vanillin 1.22 kali lebih tinggi bila dibandingkan daya
200 watt. Kadar vanillin dan kadar gula tertinggi hasil ekstraksi dengan gelombang ultrasonik dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Kadar vanillin dan kadar gula Daya
watt Frekuensi
KHz Kadar Vanillin
basis kering Kadar Gula
basis kering 200 40
1.04 3.45 200 59
1.07 3.92 140 40
1.11 4.34
140 59 1.30 3.87
Daya 200 watt menghasilkan kadar vanillin yang lebih rendah bila dibandingkan dengan daya 140 watt. Hal ini disebabkan karena daya 200
watt memberikan energi yang lebih besar bila dibandingkan dengan daya 140 watt sehingga panas yang dihasilkan juga lebih tinggi. Menurut
Anggraini 2007, pemanasan dengan suhu tinggi menyebabkan reaksi oksidasi vanillin dan penguapan sebagian senyawa volatil yang telah
terbentuk, sehingga menyebabkan rendahnya kadar vanillin. Hasil analisis sidik ragam kadar vanillin hasil ekstraksi gelombang ultrasonik Lampiran
20 menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar vanillin. Meskipun demikian kadar vanillin tertinggi juga dihasilkan
dari daya 140 watt, frekuensi 59 KHz dalam waktu 40 menit.
B. PENELITIAN UTAMA
Pengaruh Pemanasan Microwave Oven dan Getaran Gelombang
Ultrasonik Terhadap Kadar Vanillin, Kadar Gula dan Waktu Maserasi
Kombinasi daya dan waktu pemanasan dengan microwave oven dan kombinasi daya, frekuensi dan waktu pemberian getaran dengan gelombang
ultrasonik yang menghasilkan kadar vanillin paling tinggi dengan kondisi ekstrak yang baik, digunakan untuk memberikan perlakuan pada ekstrak vanili
36 sebelum maserasi. Sebagai kontrol digunakan ekstraksi dengan metode
maserasi satu tahap Melawati 2006. Berdasarkan penelitian pendahuluan dengan microwave oven, kadar vanillin paling tinggi dihasilkan oleh daya 100
watt dalam waktu 30 menit, sedangkan penelitian pendahuluan dengan ultrasonic cleaning instrument
kadar vanillin paling tinggi dihasilkan dari daya 140 watt, frekuensi 59 KHz dalam waktu 40 menit.
Melawati 2006, mengekstrak vanili menggunakan metode maserasi satu tahap. Pelarut yang digunakan adalah etanol 60 dan air. Komposisi
ekstraknya terdiri dari vanili 10 g, 70 etanol, 30 air, 4.7 ml gliserin, dan 7 g sukrosa. Maserasi satu tahap tersebut mampu mengekstrak vanillin lebih
tinggi rata-rata 2.3 gl dibandingkan maserasi dua tahap dengan satu kali penyaringan rata-rata 2.2 gl dan cara maserasi dua tahap dengan dua kali
penyaringan rata-rata 2.0 gl. Maserasi satu tahap mampu mengekstrak vanillin lebih banyak dibandingkan maserasi dua tahap karena pada maserasi
satu tahap etanol dan air ditambahkan secara bersama-sama. Dengan cara ini, penetrasi pelarut ke dalam bahan akan berjalan sempurna. Kelebihan lain
maserasi satu tahap adalah mampu menghasilkan rendemen lebih tinggi bila dibandingkan maserasi dua tahap karena pada maserasi satu tahap penyaringan
dilakukan satu kali. Volume ekstrak akan berpengaruh terhadap perhitungan kadar vanillin. Volume ekstrak berbanding lurus dengan kadar vanillin.
Maserasi satu tahap juga mampu mencegah pertumbuhan jamur pada saat maserasi. Di lingkungan yang kurang bersih, jamur dapat tumbuh pada saat
maserasi dengan pelarut 100 air. Jamur menimbulkan aroma buah busuk dan menyebabkan tidak terekstraknya vanillin.
Pada penelitian ini maserasi dilakukan selama 12 hari. Hal ini mengacu pada hasil penelitian Melawati 2006, yang menghasilkan kadar
vanillin optimum pada maserasi selama 12 hari. Pemanasan dengan microwave oven
dan getaran gelombang ultrasonik diharapkan mampu mengekstrak vanili dengan kadar vanillin yang tinggi dan kualitas ekstrak
yang baik, serta waktu ekstraksi yang lebih cepat kurang dari 12 hari. Kadar vanillin semakin meningkat dengan semakin bertambahnya
waktu maserasi dan akan mengalami penurunan setelah mencapai kadar
37
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Waktu hari K
a d
a r v
a n
illin b
a s
is k
e rin
g
Microw ave Ultrasonik
vanillin maksimum Melawati, 2006. Kadar vanillin hasil maserasi dengan pemanasan microwave oven dan gelombang ultarasonik sebelum maserasi
dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Perbandingan kadar vanillin hasil maserasi Berdasarkan Gambar 15, pemanasan pada ekstrak sebelum maserasi
dengan microwave oven, mampu menghasilkan kadar vanillin 4.14 setelah maserasi 5 hari. Kadar vanillin setelah maserasi 5 hari mengalami penurunan,
tetapi pada hari ke-9 mengalami kenaikan dan setelah itu mengalami penurunan sampai hari ke-12. Kenaikan kadar vanillin pada maserasi 9 hari
tidak melebihi kadar vanillin pada maserasi 5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kadar vanillin pada maserasi 5 hari merupakan kadar vanillin paling
tinggi yang bisa dicapai. Turunnya kadar vanillin kemungkinan disebabkan karena teroksidasinya vanillin menjadi senyawa turunan vanillin yaitu asam
vanillat, asam ferulat, dan asam malat. Menurut Rahayu 2006, penurunan kadar vanillin disebabkan oleh degradasi, penguapan vanillin dan proses
ekstraksi yang kurang sempurna. Proses ekstraksi yang kurang sempurna menyebabkan pelarut belum mengikat seluruh senyawa pada ekstrak vanili
Purseglove et al., 1981. Pemberian getaran pada ekstrak dengan gelombang ultrasonik
sebelum maserasi, mampu menghasilkan ekstrak dengan kadar vanillin 3.57 setelah maserasi 7 hari. Kadar vanillin tersebut merupakan kadar vanillin
tertinggi yang bisa dicapai selama proses maserasi. Setelah maserasi 8 hari
38
2 4
6 8
10 12
14
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Waktu hari K
a d
ar g
u la
b asi
s ker in
g
Microw ave Ultrasonik
kadar vanillin mengalami penurunan sampai maserasi 10 hari. Kadar vanillin hasil maserasi 11 hari mengalami kenaikan dan setelah 12 hari mengalami
penurunan. Seperti pada maserasi dengan pemanasan microwave oven, turunnya kadar vanillin disebabkan karena teroksidasinya vanillin menjadi
senyawa turunan vanillin yaitu asam vanillat, asam ferulat, dan asam malat.
Gambar 16. Perbandingan kadar gula hasil maserasi Perbandingan kadar gula hasil maserasi dapat dilihat pada Gambar
16. Pemanasan pada ekstrak sebelum maserasi dengan microwave oven, mampu menghasilkan kadar gula 12.44 setelah maserasi 5 hari, sedangkan
pemberian getaran gelombang ultrasonik mampu menghasilkan kadar gula 10.07 setelah maserasi 7 hari. Kadar gula tersebut merupakan kadar gula
tertinggi yang bisa dicapai selama proses maserasi. Kadar gula dan kadar vanillin tertinggi diperoleh pada waktu yang sama, yaitu maserasi 5 hari dan
maserasi 7 hari. Glukosa sebagai gula pereduksi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya vanillin pada saat enzim
β-glukosidase menghidrolisis senyawa prekursor vanillin yaitu glukovanillin.
Maserasi tanpa pemanasan microwave oven dan getaran gelombang ultrasonik menghasilkan kadar vanillin 3.16 dan kadar gula 9.06. Nilai
kadar vanillin dan kadar gula tersebut digunakan sebagai pembanding kontrol.
39
Kontrol Ultrasonik
Microw ave
2 4
6 8
10 12
14 16
1 2
3
Waktu hari K
a da
r gul a
ba s
is k
e ri
ng
Gambar 17. Perbandingan kadar vanillin dan kadar gula hasil maserasi Perbandingan kadar vanillin dan kadar gula hasil maserasi dapat
dilihat pada Gambar 17. Ekstrak yang diberi pemanasan dengan gelombang mikro atau gelombang ultrasonik sebelum maserasi mampu menghasilkan
kadar vanillin dan kadar gula lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontrol. Microwave oven
merupakan penemuan besar pada abad ke-20. Oven ini menggunakan gelombang mikro sebagai sumber energinya. Microwave oven
mempunyai daya tarik yang tinggi yaitu bisa memasak dalam waktu singkat dan sangat efisien karena hanya memanaskan bahan-bahan yang mempunyai
sifat menyerap gelombang mikro, seperti air, etanol dan produk-produk pertanian. Menurut Belanger 1995, ekstraksi dengan pelarut yang
memanfaatkan microwave sebagai sumber energi akan memberikan beberapa keuntungan yaitu dapat mengekstrak secara langsung, mempercepat waktu
proses, meningkatkan hasil dan kualitasnya, konsumsi energi lebih rendah dan biaya investasi yang lebih murah bila dibandingkan dengan ekstraksi dengan
cara konvensional. Setelah maserasi 5 hari, pemanasan sebelum maserasi dengan
microwave oven daya 100 watt, 30 menit menghasilkan kadar vanillin 1.30
kali lebih tinggi dan kadar gula 1.37 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontrol, sedangkan getaran sebelum maserasi dengan gelombang
ultrasonik 140 watt, 40 menit, setelah maserasi 7 hari menghasilkan kadar vanillin 1.13 kali lebih tinggi dan kadar gula pereduksi 1.12 kali lebih tinggi
bila dibandingkan dengan kontrol. Hal ini membuktikan bahwa perlakuan
40 pemanasan dengan gelombang mikro dan getaran dengan gelombang
ultrasonik mampu meningkatkan kadar vanillin dan mempercepat waktu ekstraksi. Hasil analisis sidik ragam kadar vanillin hasil maserasi Lampiran
22 menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar vanillin. Meskipun demikian, kadar vanillin tertinggi juga dihasilkan oleh
hasil maserasi 5 hari dengan pemanasan microwave oven sebelum maserasi. Haider dan Karlsons 1999, melakukan ekstraksi dengan gelombang
ultrasonik dan microwave oven menggunakan campuran pelarut polar dan mampu mengekstrak bahan antioksidan dalam waktu 20-60 menit serta
mendapatkan lebih dari 99 senyawa polyolefins. Berdasarkan Gambar 17, pemanasan dengan microwave oven sebelum maserasi menghasilkan kadar
gula dan kadar vanillin lebih tinggi serta waktu lebih cepat bila dibandingkan dengan getaran gelombang ultrasonik. Kadar vanillin hasil maserasi 5 hari
dengan pemanasan microwave oven sebelum maserasi, menghasilkan kadar vanillin 1.16 kali lebih tinggi bila dibandingkan hasil maserasi 7 hari dari
ekstrak yang diberi perlakuan berupa getaran gelombang ultrasonik sebelum maserasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kornilova dan Mele 2003, bahwa
ekstraksi dengan microwave lebih efisien, lebih cepat dan lebih intensif dalam hal tenaga kerja bila dibandingkan dengan ekstraksi dengan gelombang
ultrasonik. Ekstraksi dengan microwave mampu menghasilkan produk lebih banyak, menghemat pelarut dan waktu yang digunakan lebih cepat.
Apabila perbandingan dilakukan berdasarkan nilai rata-rata, maka pemanasan dengan gelombang mikro dan getaran gelombang ultrasonik
sebelum maserasi, menghasilkan rata-rata kadar vanillin dan kadar gula setelah maserasi yang tidak jauh berbeda. Pemanasan dengan gelombang
mikro sebelum maserasi menghasilkan rata-rata kadar vanillin dan kadar gula 2.39 dan 7.75, sedangkan getaran dengan gelombang mikro sebelum
maserasi menghasilkan rata-rata kadar vanillin dan kadar gula 2.49 dan 7.62.
41 Gambar 18. Warna ekstrak hasil maserasi
Ekstrak yang dihasilkan dari proses maserasi mempunyai aroma dan warna yang hampir sama. Ekstrak tersebut mempunyai aroma khas vanilli dan
warnanya kuning kecoklat-coklatan. Warna ekstrak dapat dilihat pada Gambar 18. Gambar tersebut paling kiri menunjukkan ekstrak yang sebelum maserasi
diberi pemanasan dengan gelombang mikro, gambar yang tengah merupakan ekstrak yang sebelum maserasi diberi getaran dengan gelombang ultrasonik,
sedangkan gambar paling kanan merupakan kontrol. Semakin bertambahnya waktu maserasi, aroma khas vanilli yang
ditimbulkan semakin kuat, tetapi setelah 5-7 hari aroma khas vanilli semakin berkurang. Hal ini sesuai dengan kadar vanillin yang ditunjukkan pada
Gambar 15. Pada maserasi 5 hari kadar vanillin dengan pemanasan microwave oven
sebelum maserasi menghasilkan kadar vanillin tertinggi, sedangkan maserasi dengan getaran gelombang ultrasonik sebelum maserasi, kadar
vanillin tertinggi diperoleh pada maserasi 7 hari. Warna kuning kecoklat- coklatan semakin kuat dengan semakin bertambahnya waktu maserasi. Hal ini
disebabkan karena semakin bertambahnya waktu maserasi, maka semakin banyak pigmen vanili yang ikut terekstrak.
C. KARAKTERISTIK EKSTRAK VANILLIN
Karakteristik ekstrak yang diberi pemanasan dengan gelombang mikro atau getaran dengan gelombang ultrasonik sebelum maserasi serta
kontrol dapat dilihat pada Tabel 6.
42 Tabel 7. Karakteristik Ekstrak
Karakteristik Ekstrak Ekstrak Standar FDA
Microwave Ultrasonik Kontrol Total asam
ml 0.1 N NaOHl 310
350 350
300-520 Lead Number
4.7 4.8 4.7 4-7.4
Kadar abu gl 1
0.8 0.8
1.33-3.34 Abu terlarut gl
0.9 0.7
0.8 1.79--3.57
Alkalinitas abu terlarut ml HCl 0.1 Nl
89 70
114 220-400
Alkalinitas abu total ml 0.1 N HCll
323 294
349 300-540
Kontrol : Metode melawati 2006
1. Total Asam