Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Masalah yang bertumpu pada fokus dalam penelitian kualitatif bersifat
tentatif, artinya penyempurnaan rumusan fokus atau masalah itu masih tetap dilakukan sewaktu peneliti sudah berada di latar penelitian.
Fokus penelitian ini adalah eksploitasi anak jalanan sebagai pengemis di kawasan Simpang Lima Semarang. Fokus penelitian ini dapat
dirinci lagi kedalam sub-sub fokus penelitian yaitu:
1. Latar belakang terjadinya eksploitasi anak jalanan sebagai pengemis di
kawasan Simpang Lima Semarang a.
Sosial b.
Ekonomi c.
Lingkungan 2.
Bagaimanakah bentuk eksploitasi anak jalanan pengemis di kawasan Simpang Lima Semarang
a. Eksploitasi anak oleh orang tua
b. Eksploitasi anak oleh preman
3. Bagaimanakah dampak eksploitasi anak terhadap anak jalanan dan
masyarakat di kawasan Simpang Lima Semarang a.
Pendidikan dan Kesehatan b.
Ketertiban dan keamanan
D. Sumber Data
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data utama dan sumber data tambahan.Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-
kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Moleong 2002: 112.
i. Sumber Data Utama
Sumber data utama yang berupa kata-kata dan tindakan dilakukan melalui wawancara. Yang menjadi sumber data utama dalam penelitian
ini adalah:
a. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi informan adalah: 1
Staf Pengurus anak jalanan pada Dinan Sosial Pemuda dan Olahraga yaitu: ibu Primasari, Bapak Adi Pratondo dan Bapak Budi
2 Anak jalanan kawasan Simpang Lima Semarang yang berjumlah 7
orang yaitu: Istad, Alex, Rangga, Siti, Rama, Vian dan Adi 3
Orang Tua anak jalanan Yaitu Yuni, Baryadi dan Suratmi 4
Bowo Selaku koordinator anak jalanan 5
Masyarakat atau pengunjung kawasan Simpang Lima Semarang yaitu Budi Hartono, Dewi dan Lia
a. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh atau yang dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah
ada. Data ini biasanya dari perpustakaan atau dari laporan dari peneliti terdahulu Moleong 2002: 157. Untuk penelitian ini data sekundernya
berupa buku, dokumen berupa data anak jalanan kota Semarang yang
diperoleh dari Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga dan surat kabar yang terkait dengan Anak Jalanan yaitu Kompas mahasiswa edisi 85.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Pada saat melakukan observasi peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian yakni kawasan Simpang Lima Semarang. Peneliti melakukan
observasi terkait dengan kegiatan yang dilakukan anak jalanan kawasan Simpang Lima Semarang dari kegiatan mereka mencari uang dengan cara
mengemis hingga kegiatan disela mereka beristirahat dari pekerjaannya sebagai anak jalanan pengemis.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur karena dalam wawancara pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur karena dalam pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan
sehari-hari. Moleong, 2010:190. Wawancara dilakukan secara luwes, akrab dan penuh
kekeluargaan. Hal ini diharapkan agar dapat memperoleh data dari informan berupa informasi yang sebenarnya, wawancara dilakukan
terhadap anak jalanan di kawasan Simpang Lima kota Semarang, orang tua anak jalanan, mas Bowo, serta masyarakat di sekitar wilayah
Simpang Lima Semarang.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tulisan berupa arsip-arsip, buku-buku, surat kabar, majalah, agenda,
laporan penelitian dan dokumen resmi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan
eksploitasi anak jalanan dan buku tentang kesejahteraan rakyat kota Semarang yang diperoleh dari BPS Semarang serta dokemen tentang
data anak jalanan kota Semarang dari Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga.
F. Trianggulasi Data