Pendekatan Masalah ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP PEREMPUAN PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan dengan melakukan studi dokemun, arsip dan literaur- literatur dengan mempelajari hal-hal yang bersifat teoritis konsep- konsep, pandangan-pandangan, doktrin dan asas-asas hukum yang berkaitan dengan pokok penulisan. Adapun data sekunder tersebut meliputi : a. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat, terdiri dari: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana KUHAP 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1997 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances, 1988 Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988 b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan serta sebagai penunjang bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer, yaitu; 1. Peraturan Pemerintah 2. Putusan Pengadilan c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dana bahan hukum sekunder. Terdiri dari literature-literatur, Kamus Besar Bahasa Indonesia, media massa dan kamus- kamus yang berhubungan dengan ilmu hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

C. Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan elemen-elemen, sampel dan data yang mempunyai sifat sama 29 . Dalam penelitian skripsi ini populasi yang ingin dicapai adalah aparat penegak hukum yang berada pada wilayah hukum Bandar Lampung dan narapidana di Lapas wanita kelas IIA Bandar Lampung. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi, dengan kata lain hasil dari sampel dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi 30 . Sampel ditentukan secara “Purpose Sampling” yang berarti sampel disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dan dianggap telah mewakili terhadap masalah yang hendak digambarkan dan dicapai. Narasumber 29 Arifin, Ahmad. 2004. Metode Penelitian. Bandar Lampung, TPSDP FH UNILA, hlm. 7 30 Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta