Tujuan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Teori Penanggulangan Kejahatan Usaha-usaha yang rasional untuk mengendalikan atau menanggulangi kejahatan politik kriminal tentu tidak hanya dengan menggunakan sarana penal hukum pidana, tetapi dapat juga menggunakan sarana non penal. 4 Menurut Barda Nawawi Arief, kebijakan penal menitikberatkan pada sifat represif penumpasan atau pemberantasan setelah suatu tindak pidana terjadi. Masalah dalam kebijakan kriminal dengan menggunakan sarana penal hukum pidana adalah masalah penentuan perbuatan apa yang seharusnya dijadikan tindak pidana dan sanksi apa yang sebaiknya digunakan atau dikenakan kepada si pelanggar. 5 Kebijakan non penal menitikberatkan pada sifat preventif pencegahan, penangkalan atau pengendalian sebelum suatu tindak pidana terjadi. Dengan mengingat bahwa upaya penanggulangan tindak pidana dengan sarana non penal lebih bersifat tindakan pencegahan maka sasaran utamanya adalah menangani faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya tindak pidana baik secara langsung atau tidak langsung. 6 Penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana pada hakikatnya juga merupakan bagian dari usaha penegakan hukum khususnya penegakan hukum pidana. Oleh karena itu, sering juga dikatakan, bahwa politik atau kebijakan hukum pidana juga merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum law enforcement policy. 7 4 Muladi dan Barda Nawawi Arief, 2010, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Bandung: Alumni, hlm. 158. 5 Barda Nawawi Arief, 2002, Kebijakan Hukum Pidana, Bandung: Citra Aditya Bakti, hlm. 68. 6 Ibid. 7 Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, hlm. 28. b. Teori Faktor Penghambat Penegakan Hukum Secara kopsepsional, inti dan arti penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. 8 Masalah pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 9 1. Faktor hukumnya sendiri, yang di dalam tulisan ini akan dibatasi pada undang- undang saja. 2. Faktor penegak hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum. 3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. 4. Faktor masyarakat, yaitu lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan. 5. Faktor kebudayaan, yaitu sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. 8 Soerjono Soekanto, 2014, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 5. 9 Ibid., hlm. 8.