Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI 2012-2014

(1)

i SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP

WAKTU PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN

(perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2012-2014)

OLEH

HOTNI RODEARNI TARIGAN 110503106

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ii PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2014” adalah benar hasil karya ilmiah saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya ilmiah orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, November 2015 Yang Membuat Pernyataan

HOTNI RODEARNI TARIGAN Nim. 110503106


(3)

iii ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP

WAKTU PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN

(Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2012-2014)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, dan kepemilikan publik secara parsialdan simultan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan sampel yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesia n Ca pita l Ma r ket Der ectory (ICMD)

Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive. Sampel penelitian ini terdiri dari 72 perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan, sedangkan penghindaran pajak dan kepemilikan publik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan. Secara simultan, semua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan.

Kata kunci: penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, kepemilikan publik, laporan keuangan, waktu pengumuman laporan keuangan.


(4)

4 ABSTRACT

ANALYZE INFLUENCE OF TAX AVOIDANCE, FAMILY OWNERSHIP, AND PUBLIC OWNERSHIP TO THE TIMELINESS OF FIRM

FINANCIAL REPORTING

( At Manufacturing Companies Listed In BEI Period 2012-2014)

The purpose of this research is to analyze whether tax avoidance, family ownership, and public ownership partially and simultaneously influence the timeliness of firm financial reporting. The data that was used in this research was the secondary data in the form of financial statementsof the sample firm obtained from www.i dx.c o .i d d a n I n do n e si a n C a pit a l Ma r ke t De r e c t o r y (I C MD )

Selected sample by using purposive sampling method. Amount of sample in this research 72 companies. The analysis implement that was used analysis of multiple linea r regression at level significance 5%..

The result of this research provides evidence that partially independen variable family ownership have significant effect on timeliness of firm financial reporting, while tax avoidance, public ownership haven’t effect on timeliness of firm financial reporting. Simultaneously , all of independen variables significantly inffluence the timeliness of firm financial reporting.

Keyword: tax avoidance, family ownership, public ownership, financial statement, timeliness of firm financial reporting


(5)

5 KATA PENGANTAR

Segala pujian,hormat serta syukur kepada Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus atas penyertaannya bagi saya, terkhusus dalam pengerjaan skripsi saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI 2012-2014”. Penelitian ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara

Selama penulisan ini, penulis telah menerima bimbingan, bantuan, saran, kritikan, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.,Ak.,CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS.,Ak.,CPA., selaku ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si.,Ak., selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Drs. Arifin Lubis, M.M.,Ak., selaku dosen pembimbing penulis,

yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan kepada penulis.


(6)

6 Kepada Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si.,Ak., selaku dosen penguji penulis, serta kepada Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB,MM., selaku dosen pembanding penulis.

5. Terima kasih buat orangtuaku tercinta, bapakku Barus Tarigan dan mamakku Roslina Saragih yang selalu sabar memberikan setiap dukungan, doa, dana, dan yang tetap sabar menunggu kelulusan penulis, serta saudara penulis bang Sahdat D Tarigan, kak Ida F Tarigan, serta adikku Rehmuliana Tarigan yang telah memberikan semangat dan doa bagi penulis sehingga penulis tetap berjuang hingga selesainya pengerjaan skripsi ini.

6. Terima kasih buat bibik, kak menda, kak duma untuk setiap dukungannya. Terima kasih juga buat kakak PKK penulis kak Yossi Gemiarsi Simbolon serta teman KTB ( Ekklesia) penulis, Lupiana, Theresia, dan Otni Charlina serta adik-adikku Maretha,Olipia dan Maria yang telah membantu penulis, memberikan dukungan dan doanya. Terima kasih juga untuk teman terkasih dan seperjuangan Jelita, Hany, Dheby,Jennifer, Laura, Vania dan teman-teman akuntansi 2011 lainnya untuk setiap semangat, dukungan dan doa bagi penulis. Terima kasih juga buat orang-orang terkasih Koordinasi UP FEB 2015 yang selalu memberikan semangat dan doa bagi penulis selama pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan dan menerima setiap saran, kritikan yang membangun


(7)

7 guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 13 November 2015

Penulis,

HOTNI RODERANI TARIGAN 110503106


(8)

8 DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tinjauan Teoritis ... 10

2.1.1 Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 10

2.1.2 Penghindaran Pajak ... 12

2.1.3 Kepemilikan Keluarga... 16

2.1.4 Kepemilikan Publik ... 18

2.1.5 Laporan Keuangan ... 20

2.1.6 Teori Kepatuhan (Complience Theory) ... 22

2.1.7 Pajak Teori Keagenan (Agency Theory) ... 24

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Konseptual dan pengembangan hipotesis Penelitian ... 29

2.3.1 Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 30

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 32

2.3.3 Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 33

2.4 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

3.3 Batasan Operasional ... 37

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 37


(9)

9

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 41

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.8 Metode Analisis Data ... 42

3.8.1 Statistik Deskriptif... 42

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 43

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas ... 44

3.8.2.3 Uji Heterokedesitas ... 45

3.8.2.4 Uji Autokorelasi ... 46

3.8.3 Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 46

3.8.4 Uji Hipotesis ... 47

3.8.4.1 Uji Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi .... 47

3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 48

3.8.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Data Penelitian ... 51

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 51

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.2.2.1 Uji Normalitas... 53

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 57

4.2.2.3 Uji Heterokedasitas ... 58

4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 60

4.2.3 Analisis Regresi... 61

4.2.3.1 Persamaan Regresi ... 62

4.2.3.2 Pengujian Hipotesis ... 63

4.2.3.2.1 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 63

4.2.3.2.2 Uji Signifikansi simultan (Uji F) ... 65

4.2.3.2.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 66

4.3 Intrepretasi Hasil ... 69

4.3.1 Pengaruh Simultan ... 69

4.3.2 Pengaruh Parsial ... 69

4.3.2.1 Penghidaran Pajak dengan Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 69

4.3.2.2 kepemilikan Keluarga dengan Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 70

4.3.2.3 Kepemilikan Publik dengan Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan ... 71


(10)

10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 74

5.3 Saran ... ... 74

DAFTAR PUSTAKA... ... 76

DAFTAR LAMPIRAN ... 78


(11)

11 DAFTAR TABEL

NO Judul Tabel Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu... 26

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 38

3.2 Ringkasan Populasi dan Sampel penelitian ... 40

3.3. Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel ... 41

4.1 Statistik Deskriptif... 52

4.2 Pengujian Normalitas ... 54

4.3 Uji Multikolinearitas ... 57

4.4 Uji Autokorelasi ... 60

4.5 Uji Runs Test ... 61

4.6 Hasil Persamaan Regresi ... 62

4.7 Uji Koefisien Determinasi ... 64

4.8 Uji t ... 66

4.9 Uji F ... 68


(12)

12 DAFTAR GAMBAR

NO Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 30

4.1 Uji Normalitas Histogram ... 55

4.2 Uji Normalitas Plot... 56

4.3 Uji Heterokedasitas ... 59


(13)

13 DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria ... 78

2. Daftar Variabel Penelitian ... 82

3. Hasil Perhitungan SPSS ... 84

Uji Statistik Deskriptif ... 84

Uji Asumsi Klasik ... 85

Uji Regresi Berganda ... 88

Uji Hipotesis ... 89


(14)

iii ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP

WAKTU PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN

(Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2012-2014)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, dan kepemilikan publik secara parsialdan simultan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan sampel yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesia n Ca pita l Ma r ket Der ectory (ICMD)

Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive. Sampel penelitian ini terdiri dari 72 perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan, sedangkan penghindaran pajak dan kepemilikan publik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan. Secara simultan, semua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan.

Kata kunci: penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, kepemilikan publik, laporan keuangan, waktu pengumuman laporan keuangan.


(15)

4 ABSTRACT

ANALYZE INFLUENCE OF TAX AVOIDANCE, FAMILY OWNERSHIP, AND PUBLIC OWNERSHIP TO THE TIMELINESS OF FIRM

FINANCIAL REPORTING

( At Manufacturing Companies Listed In BEI Period 2012-2014)

The purpose of this research is to analyze whether tax avoidance, family ownership, and public ownership partially and simultaneously influence the timeliness of firm financial reporting. The data that was used in this research was the secondary data in the form of financial statementsof the sample firm obtained from www.i dx.c o .i d d a n I n do n e si a n C a pit a l Ma r ke t De r e c t o r y (I C MD )

Selected sample by using purposive sampling method. Amount of sample in this research 72 companies. The analysis implement that was used analysis of multiple linea r regression at level significance 5%..

The result of this research provides evidence that partially independen variable family ownership have significant effect on timeliness of firm financial reporting, while tax avoidance, public ownership haven’t effect on timeliness of firm financial reporting. Simultaneously , all of independen variables significantly inffluence the timeliness of firm financial reporting.

Keyword: tax avoidance, family ownership, public ownership, financial statement, timeliness of firm financial reporting


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk digunakan sebagai suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh para investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya. Salah satu sumber informasi yang digunakan oleh para investor adalah laporan keuangan perusahaan, sebab laporan keuangan memberikan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Pada dasarnya, kondisi perusahaan yang tergambar dalam laporan keuangan sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan perusahaan, sebab pada masa ini, salah satu cara perusahaan dalam mengembangkan perusahaan adalah dengan adanya setoran modal dari investor. Investor sebagai pihak pengambil keputusan investasi membutuhkan informasi-informasi yang ada pada laporan keuangan, karena informasi-informasi-informasi-informasi yang disajikan pada laporan keuangan tersebut mengandung sebuah good news atau bad news yang dapat mempengaruhi keputusan investasi sehingga para investor dapat memaksimalkan utilitas investasinya.

Agar laporan keuangan tersebut dapat mendukung keputusan investor, laporan keuangan harus memenuhi karateristik kualitatif laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.

Salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan yang mendukung penelitian ini yaitu relevan yang berarti bahwa informasi yang disampaikan dapat membantu dan mempengaruhi dalam


(17)

2 pengambilan keputusan. Yadiaty Winwin (2010 : 22) menyatakan bahwa:

Informasi yang relevan harus memiliki umpan balik (feedba ck value), nilai peramalan (predictive va lue) dan tepat waktu (timeliness). Timeliness yang berarti bahwa informasi harus disajikan tepat waktu sesuai kebutuhan pada saat pengambilan keputusan. Informasi tersebut harus siap digunakan oleh para pemakainnya sebelum kehilangan makna dalam mempengaruhi berbagai keputusan yang akan dibuat.

Pengumuman laporan keuangan tahunan di Indonesia diatur secara khusus oleh Otoritas Jasa Keuangan, atau sebelumnya oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Berdasarkan keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Nomor: Kep-346/BL/2011, yang mengacu pada ketentuan X.K.2 tentang pengumuman laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik pada bagian 2-C menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Berdasarkan catatan Bursa hingga 30 april 2014 sekitar 41 perusahaan belum mengumumkan laporan keuangan tahunannya dan ada sekitar 17 perusahan yang tidak mengumumkan laporan keuangan tahunannya. Pada tahun 2013 ada 45 perusahaan yang terlambat mengumumkan laporan keuangan tahunan dan 13 perusahaan yang tidak mengumumkan laporan keuangan tahunan. Pada tahun 2012 ada 12 perusahaan yang terlambat dan 11 perusahaan yang tidak mengumumkan laporan keuangan tahunan, Selain laporan keuangan tahunan, sepanjang triwulan I tahun 2012 sebanyak 74 emiten juga tercatat terlambat mengumumkan laporan keuangan triwulanan, sedangkan triwulan II ada 29 emiten yang terlambat


(18)

3 mengumumkan laporan keuangan dan pada tahun 2011 tercatat sekitar 54 emiten yang terlambat mengumumkan laporan keuangannya.

Meskipun regulasi yang dibuat cukup tegas dalam hal pengumuman laporan keuangan yang memacu perusahaan publik untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu, namun fakta yang ditemukan, masih banyak perusahaan yang tidak tepat dalam mengumumkan laporan keuangannya. Fenomena tersebut menunjukan bahwa regulasi yang ada tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan mengumumkan laporan keuangan tahunan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi waktu pengumuman laporan keuangan, baik faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan strategi dari manajemen, kondisi perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, dan lain-lain. Salah satu contoh faktor internal adalah pemilihan waktu pengumuman laporan keuangan. Kebijakan manajemen dalam mengumumkan laporan keuangan sangat penting bagi perusahan sebab akan sangat berpengaruh terhadap rekasi pasar yang mempengaruhi sikap investor dalam mengambil keputusan dalam melakukan investasinya. Disaat manajemen merasa bahwa informasi keuangan yang terdapat didalam laporan keuangan tahunan lebih didominasi oleh informasi yang sifatnya negatif, maka manajemen cenderung akan memilih untuk menunda pengumuman laporan keuangan tahunan sedangkan, jika laporan keuangan tahunan lebih didominasi oleh informasi


(19)

4 yang sifatnya positif ,maka manajemen akan cendrung lebih cepat dan tepat waktu dalam mengumumkan laporan keuangan tahunan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi waktu pengumuman laporan keuangan tahunan adalah struktur kepemilikan. Pengaruh struktur kepemilikan bagi perusahaan menurut Jensen and Meckling (1976:105) yaitu:

struktur kepemilikan perusahaan memberikan pengaruh bagi perusahaan. Struktur kepemilikan perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan melalui pengaruhnya terhadap investasi yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Pengaruh tersebut dijabarkan melalui dua tahapan proses. Tahapan yang pertama, pengaruh struktur kepemilikan terhadap investasi, selanjutnya akibat investasi tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan

nilai perusahaan akan sangat mempengaruhi waktu pengumuman laporan keuangan perusahaan, karena pihak manajer akan mempertimbangkan kondisi perusahaan sebelum mengumumkan laporan keuangan perusahaan.

Secara umum terdapat beberapa jenis konsentarsi kepemilikan perusahaan yaitu, kepemilikan keluarga, kepemilikan publik, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial. Sebagian peneliti juga mengelompokan kepemilikan perusahaan menjadi dua yaitu: kepemilikan pihak dalam dan kepemilikan pihak luar. Pada penelitian ini, peneliti mengambil fokus penelitian pada konsentasi kepemikan keluarga dan publik. Menurut Arifin (2003) dalam Brian Ivan (2014) menyatakan, pada negara berkembang mayoritas perusahaan di kontrol oleh keluarga”. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti memilih meneliti struktur kepemilikan keluarga mengingat indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Pada saat ini kondisi pasar modal juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah


(20)

5 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, yang memperjualbelikan sahamnya kepada publik atau masyarakat sebagai bentuk kepemilikan atas perusahaan. Perusahaan yang dikontrol oleh keluarga memiliki keunggulan dalam hal minimnya agency problem, agency cost, kinerja, pengambilan keputusan dan lebih efisien. Hal tersebut membuat kepemilikan keluarga erat kaitannya dengan waktu pengumuman laporan keuangan tahunan. Penelitian yang dilakukanoleh Ivan Brian (2014) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kepemilikan keluarga terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan.

Kepemilikan publik sebagai salah satu bagian dari struktur kepemilikan menunjukkan besarnya jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat. Besarnya kepemilikan publik yang dimiliki oleh perusahaan memberikan tekanan dan dorongan pihak manajemen untuk menyajikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat sorotan publik akan kinerja dan pencapaiannya. Penelitian yang dilakukan Wahyu Adhy Noor (2010) menemukan bahwa kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Fakta sebaliknya ditemukan oleh Emi Suriyanti (2012) yang mengemukakan bahwa kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Faktor eksternal berkaitan dengan pihak-pihak luar perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam proses-proses yang dibutuhkan sebelum


(21)

6 mengumumkan laporan keuangan tahunan. Misalnya kulitas auditor, kualitas kantor akuntan publik serta waktu dalam penyelesaian proses audit. semakin cepat proses audit diselesaikan, semakin cepat pula manajemen dapat melakukan pengumuman laporan keuangan tahunan, demikian sebaliknya. Namun faktor lain yang ditemukan, bahwa banyak hal yang mempangaruhi proses audit, sehingga waktu pengumuman laporan keuangan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Penghindaran pajak merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi waktu penyelesaian audit atas laporan keuangan. Proses perumusan penghindaran pajak sampai pada penyelesaian tentu membutuhkan waktu, mengingat penghindaran pajak merupakan isu yang sangat sensitif. Disatu sisi penghindaran pajak akan mengurangi biaya dan akan meningkatkan nilai dari perusahaan. Namun di sisi lain pemegang saham dianggap tidak mendapatkan nilai tambah dari aktivitas penghindaran pajak. Banyaknya isu yang harus dipertimbangkan membuat manajemen harus memformulasikan strategi penghindaran pajak secara cermat dan hal tersebut tentu akan memakan waktu .

Penghindaran pajak juga biasanya ditutupi dengan struktur pajak perusahaan yang rumit dan kompleks dengan tujuan menghindari otoritas pajak. Hal tersebut membuat auditor eksternal menjadi lebih teliti dalam melakukan proses audit sebab audit yang lebih cermat akan meningkatkan reliabilitas informasi keuangan yang diaudit, namun disisi lain ada aspek yang harus dikorbankan yaitu waktu pengumuman laporan keuangan yang


(22)

7 semakin lama.

Fenomena inilah yang menarik untuk diteliti karena banyak hal yang mempengaruhi waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan dan waktu pengumuman laporan keuangan merupakan salah satu pencerminan atas kredibilits atas kualitas informasi yang dilaporkan dan pencerminan tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Brian Ivan pada tahun 2014. Perbedaan penelitian ini dengan menambahkan variabel kepemilikan publik yang juga memiliki pengaruh terhadap waktu pengumuman laporan keuangan, penggunaan proksi pengukuran yang berbeda, serta tahun penelitian yang berbeda.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian denganjudul skripsi ,Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak , Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Publik Terhadap Waktu pengumuman laporan keuangan Tahunan perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Adapun data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014


(23)

8 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelasakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh penghindaran pajak terhadap waktu pengumuman

laporan keuangan tahunan perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh kepemilikan keluarga terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan?

3. Bagaimana pengaruh kepemilikan publik terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan?

4. Bagaimana pengaruh penghindaran pajak, kepemilikan keluarga dan kepemilikan publik terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, dan kepemilikan publik terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan.

2. Untuk mengetahui bagaimaan pengaruh keseluruhan variabel bebas secara bersamaan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan.


(24)

9 Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan khusunya mengenai faktor –faktor yang mempengaruhi waktu pengumuman laporan tahunan perusahaan.

2. Bagi pemerintah, menjadi masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selaku regulator dibidang perpajakan dalam mendeteksi perusahaan yang melakukan aktivitas penghindaran pajak. Hasil penelitian juga dapat menjadi masukan bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator pasar modal dalam merumuskan regulasi yang lebih baik.

3. Bagi pihak perusahaan, menjadi masukan untuk dijadikan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan refrensi dan sumber informasi dalam melakukan peneliti sejenis dengan menambahkan variabel lain.


(25)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan

Jangka waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan diatur secara khusus oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebelum OJK terbentuk. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Pengumuman Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik Nomor 2C menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan wajib disampaikan paling lambat pada akhir bulan ketiga. Kewajiban pengumuman laporan keuangan tahunan juga diatur oleh Bursa Efek Indonesia melalui Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Pengumuman Informasi. Laporan keuangan tahunan secara khusus diatur pada bagian III. Menurut peraturan tersebut, laporan keuangan tahunan wajib disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan OJK NomorVIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Batas waktu pengumuman laporan keuangan tahunan adalah akhir bulan ke tiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Bila batas waktu pengumuman jatuh pada hari libur, laporan keuangan wajib disampaikan pada hari bursa terakhir sebelum hari libur tersebut (PasalII.10). Laporan yang diterima Bursa akan diumumkan oleh Bursa selambat-lambatnya pada


(26)

11 hari bursa berikutnya setelah Bursa menerima laporan tersebut (PasalII.12). Penghitungan keterlambatan dimulai sejak hari pertama setelah batas akhir waktu pengumuman laporan keuangan tahunan.

Berdasarkan keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: kep-307/BEJ/07-2004 tentang peraturan Nomor 1-E tentang kewajiban pengumuman laporan keuangan menetapkan adanya sanksi mulai dari peringatan I sampai dengan peringatan III disertai dengan denda sebesar Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan dikenakan suspensi. Selanjutnya berdasarkan ketentuan II.6.2. peraturan Nomor 1-H tentang sanksi, bursa akan memberikan peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000,00 apabila mulai hari kalender ke-31 hingga ke-60 sejak lampaunya batas waktu penyampian laporan keuangan, perusahaan tercatat tidak memenuhi kewajiban penyampian laporan keuangan. Khusus bagi perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 45 tahun 1995 tentang penyelenggaran kegiatan di bidang pasar modal yang menyatakan bahwa “emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda sebesar Rp.1.000.000,00 atas setiap hari keterlambatan pengumuman laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak sebesar Rp.500.000.000.00.

Ketepatan atau keterlambatan waktu pengumuman informasi ke publik, termasuk pengumuman laporan keuangan tahunan, dapat menjadi


(27)

12 strategi manajemen untuk mengendalikan reaksi investor. Hal ini terjadi mengingat pengumuman laporan keuangan tahunan mengandung informasi yang dibutuhkan investor dalam mengambil keputusan. Terlebih lagi laporan keuangan tahunan merupakan sumber informasi keuangan yang sangat informatif karena merangkum kondisi keuangan perusahaan selama setahun dan memiliki tingkat reliabilitas tinggi karena wajib di audit oleh auditor eksternal yang independen, sehingga diyakini akan sangat mempengaruhi reaksi investor.

2.1.2 Penghindaran Pajak

Sumber pendapatan negara yang terbesar di indonesia berasal dari pajak disamping pendapatan dari migas dan non-migas, sehingga peraturan dan sistem perpajakan menjadi satu hal yang patut untuk terus diperhatikan. Definisi pajak menurut Simon James (dalam Haula & Rosdiana, 2005 : 43) adalah, a compulsory levy made by public authorities for which nothing is

received directly in return”. Terdapat berbagai kasus dalam sistem perpajakan indonesia, hal ini terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan antara wajib pajak dengan pemerintah. Pemerintah memerlukan ketataan wajib dalam membayar pajak, sebab pemerintah memerlukan dana untuk pembiayaan penyelenggaran pemerintahan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Namun berbeda dengan wajib pajak yang berusaha untuk menghindari pembayaran pajak baik secara legal maupun ilegal. Upaya dalam melakukan penghindaran pajak secara legal dapat dilakukan melalui


(28)

13 manajemen pajak.

Manajemen pajak menurut (Sophar Lumbantoruan:1996) adalah,‟sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan”.

Salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan laba dengan meminimalkan pembayaran pajak adalah dengan melakukan penghindaran pajak (tax avoidance). Penghindaran pajak menurut Robert H. Anderson dalam (Mohhamad Zain, 2007 : 50) adalah, cara mengurangi pajak yang masih dalam batas ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dapat dibenarkan, terutama melalui perencanaan pajak”. Dengan demikian, secara moral pun tidak dianggap salah, apabila pengurangan beban pajak melalui penghindaran pajak tersebut masih dalam batas ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Penghindaran pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Merks (dalam Mohammad Zain,2007:55) menyatakan sebagai berikut:

a) Memindahkan subjek pajak dan/atau objek pajak ke negara-negara yang memberikan perlakuan pajak khusus atau keringanan pajak (tax haven country) atas suatu jenis penghasilan (substantive tax planning)

b) Usaha penghindaran pajak dengan mempertahankan substansi ekonomi dari transaksi melalui pemilihan formal yang memberikan beban pajak yang paling rendah (formal tax planning)

c) Ketentuan Anti Avoidance atas transaksi transfer pricing, thin capitalization,treaty shopping, dan controlled foreign ncorporation (Specific Anti Avoidance Rule), serta transaksi yang tidak mempunyai substansi bisnis (General Anti Avoidance Rule).


(29)

14 Dalam penghindaran pajak, wajib pajak tidak secara jelas melanggar undang-undang atau menafsirkan undang-undang, namun tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan undang-undang. Aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan oleh manjemen suatu perusahaan dilakukan semata-mata untuk meminimalisasi kewajiban pajak perusahaan.

Pada dasarnya tindakan penghindaran pajak merupakan suatu tindakan legal bagi perusahaan, sehingga sangatlah wajar kalau aktivitas penghindaran pajak semakin berkembang di Indonesia. Banyak perusahaan yang melakukan praktik penghidaran pajak dengan mengurangi besaran laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan , sehingga besar pajak yang akan dibayarkan pun akan berkurang. Namun penghindaran pajak menjadi dilema bagi perusahaan juga bagai negara, khususnya negara-negara yang pendapatan negara terbesar berasal dari pajak. Serta bagi perusahaan akan menajadi bumerang jika tidak cermat dalam melakukan penghindaran pajak melalui perencanaan pajak yang tidak tepat. Komite urusan fiskal dari OECD dalam (Early Suandy 2003: 7) menyebutkan ada tiga tipe karakter tax avoidance yaitu:

a. Adanya unsur afisiliasi di mana berbagi pengaturan seolah-olah terdapat di dalamnya, padahal tidak, dan ini dilakukan karena ketiadaan faktor pajak

b. Skema semacam ini sering memanfaatkan loopholes dari undang-undang atau menerapkan ketentuan-ketentuan legal untuk berbagai tujuan, padahal bukan itu sebelumnya dimaksudkan oleh pembuat undang-undang.

c. Kerahasian juga sebagai betuk dari skema ini dimana umumnya para konsultan menunjukan alat atau cara untuk melakukan tax avoidance dengan syarat wajib pajak menjaga serahasia mungkin


(30)

15 Metode pengukuran penghindaran pajak dikelompokkan dalam beberapa metode yaitu “effective tax rate (ETR), books tax gap (BTG), differencial tax (DTX), unrecognized tax benefit, tax shelter activity, dan

marginal tax rate” Hanlon & Heitzman (2010:14). Dalam teori perpajakan dikenal istilah tarif pajak efektif (effective tax rate) yaitu jumlah pajak yang harusnya dibayarkan oleh wajib pajak dibandingkan dengan total pendapatan yang diperoleh wajib pajak. Franket (dalam Joe Sibarani, 2012)

menyatakan bahwa, ”Tarif pajak efektif menunjukkan efektifitas

penghindaran pajak, karena tarif pajak efektif dapat mencerminkan perbedaan laba buku dengan laba fiska”. Dalam penelitian ini, proksi pengukuran penghindaran pajak menggunakan proksi pengukuran penelitian Hanlon dan Heitzman (2010) seperti yang digunakan oleh Joe Sibarani (2012) dan Kesit Bambang (2014) yaitu dengan menggunakan model Cash Effective Tax Rate ( Cash ETR) yang diharapakan mampu menilai tingkat keagresifan penghindaran pajak yang terjadi dalam perusahaan. Semakin rendah nilai Cash ETR menggambarkan semakin tinggi nya aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Menurut Dyreng et al. (2009) dalam Joe Sibarani (2012) “Cash ETR dapat menggambarkan semua aktivitas penghindaran pajak yang mengurangi pembayaran pajak kepada otoritas perpajakan”. Dalam jurnal Hanlon & Heitzman (2010) disebutkan bahwa long run ca sh ETR dan Cash ETR memiliki karateristik yang sama, hanya saja untuk pengukuran dalam jangka panjang digunakan pengukuran


(31)

16 long run ca sh ETR. Rumus menilai penghindaran pajak dengan proksi ca sh ETR sebagai berikut:

Cash ETR = Keterangan:

- Cash ETR adalah tarif pajak efektif berdasarkan jumlah pajak yang dibayarkan perusahaan secara kas pada tahun berjalan

- Cash taxes paid adalah jumlah pajak yang dibayarkan secara kas pada tahun berajalan

- Pre tax accounting income adalah laba sebelum pajak yang berdasarkan laporan keuangan perusahaan

2.1.3 Kepemilikan Keluarga

Perusahaan keluarga menurut (Villalonga dan Amit, 2007) adalah: sebagai suatu bentuk perusahaan dengan kepemilikan dan manajemen yang dikelola dan dikontrol oleh pendiri atau anggota keluarganya atau kelompok yang memiliki pertalian keluarga, baik yang tergolong keluarga inti atau perluasannya (baik yang memiliki darah atau ikatan perkawinan). Pada perusahaan yang demikian, hasil yang diperoleh perusahaan didistribusikan sedemikian rupa ke pundi-pundi kelompok yang memiliki pertalian keluarga tersebut. Dalam perusahaan keluarga personil-personil tersebut dapat menempati posisi karyawan, direksi, blockholder, baik individual maupun membentuk satu kelompok

Martinez, stohr dan Quiroga (dalam Sugiarto, 2009 : 24) mendefinisikan perusahaan dengan kepemikian keluarga sebagai perusahaan yang memenuhi satu dari beberapa kriteria berikut:

1. Sebuah keluarga yang kepemilikannya secara jelas dikontrol oleh satu keluarga, di mana anggota keluarga tersebut berpartisipasi sebagai anggota dewan direksi dan/atau manajemen puncak (memiliki porsi lebih dari setengah anggota dewan)


(32)

17 2. Sebuah perusahaan yang kepemilikannya secara jelas dikontrol oleh suatu kelompok dari dua hingga empat keluarga, di mana keanggotaan dari keluarga tersebut adalah juga anggota dewan direksi ( memiliki porsi lebih dari setengah anggota dewan)

3. Sebuah perusahaan yang termasuk dalam suatu kelompok bisnis yang spesifik yang secara jelas tarkait dengan suatu keluarga bisnis

4. Sebuah perusahaan yang tergabung dalam suatu kelompok bisnis yang spesifik yang secara eksplisit dikaitkan dengan seorang entrepeneur atau pelaku bisnis yang tidak memiliki keturunan langsung,tetapi telah merancang penerus keluarganya, dan atau pasar telah mencitrakan sebagai kesinambungan perusahaan keluarga melalui keturunan tidak langsungnya (saudara kandung, sepupu,keponakan, dan lain-lain). Sedangkan Morck dan Yeung (dalam Brian Ivan, 2014) mendefinisikan perusahaan keluarga yakni, ‟meliputi perusahaan yang dijalankan berdasarkan keturunan atau warisan dari orang-orangyang sudah lebih dulu menjalankannya atau oleh keluarga yang secara terang-terangan mewariskan perusahaannya kepada generasi selanjutnya”.

Perusahaan keluarga memiliki karateristik unik yang membedakkan keputusan struktur modal mereka dari perusahaan-perusahaan bukan keluarga. Perusahaan keluarga memiliki keinginan yang lebih kuat untuk mengontrol dan mnegurangi resiko kebangkrutan karena keinginan mereka untuk mentransfer bisnis ke anak cucunya, agar dapat memperkerjakan saudara-saudaranya, dan untuk menegakkan nama keluarga. Semua manfaat pribadi ini dinikmati selama keluarga mempertahankan kekuatan suara. Kontrol keluarga juga penting untuk melindungi sumber daya khusus perusahaan dari tindak pengambilalihan yang dilakukan pihak luar.

Di samping menghadirkan berbagai keuantungan,status sebagai perusahaan privat (tertutup) yang dimiliki oleh keluarga juga memunculkan berbagai resiko dan kelemahan. Waktu membuktikan bahwa beberapa


(33)

18 perusahaan keluarga yang semula kepemilikannya tertutup berubah status menjadi perusahaan terbuka. Perusahaan privat cendrung go public setelah melakukan investasi yang besar dan mengalami pertumbuhan yang abnormal. Keputusan go public dikaitkan dengan upaya perusahaan untuk menyeimbangkan kembali struktur modalnya setelah aktivitas dan pertumbuhan yang tinggi. Beberapa pertimbangan strategis yang dapat dikemukakan adalah perluasan cakupan perusahaan dari regional ke internasional, pertimbangan pencarian dana, pendistribusian risiko perusahaan, dan lain-lain. Pengukuran kepemilikan keluarga ini mengacu pada penelitian Belen Villalonga dan Raphael Amit 2005 yakni:

Ratio of the number of shares of all classes held by the family to total shares outstanding. The numerator includes all shares held by fa mily representatives (e.g., cotrustees, family designated directors). It includes all shares over which any family member has shared investment or voting power with a family member (which are only counted once), but none of the shares over which the investment or voting power is shared with a non member of the family

Kepemilikan keluarga dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kepemilikan keluarga =

× 100%

2.1.4 Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik adalah kepemilikan saham perusahaan oleh masyarakat umum atau oleh pihak luar yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Menurut Wijayanti (dalam venny fathimiyah, 2011) menyatakan, ‟kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan besar dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi kondisi dan


(34)

19 kinerja perusahaan. Selain itu kepemilikan perusahaan oleh publik mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media masa baik berupa kritikan maupun komentar yang semuanya dianggap sebagai suara publik atau masyarakat”.

Adanya konsentarsi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan demikian perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki banyak pemegang saham juga mempengaruhi disclosure laporan keuangan. Hal yang mendasari adalah perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang besar akan menjadi sorotan publik, akan mendapatkan tekanan dari pemegang saham dan analis , dan untuk meminimalkan tekanan dari pemerintah, maka perusahaan akan melakukan disclosure yang lebih baik. Selain itu sebagai pihak yang tidak mengikuti aktiviatas perusahaan sehari-hari, pemegang saham memerlukan disclosure informasi yang lebih luas. Di lain pihak, ada dorongan bagi menajemen untuk selektif dalam melakukan pengungkapan informasi karena pengungkapan informasi mengandung biaya. Selain itu suatu struktur kepemilikan yang memiliki proporsi besar untuk kepemilikan publik dapat menekan manajemen agar menyajikan informasi secara tepat waktu karena ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi.


(35)

20 Pengukuran Kepemilikan publik ini mengacu pada penelitian Febrianti, 2010 dengan rumus sebagai berikut:

Kepemilikan publik =

x 100%

2.1.5 Laporan Keuangan

Sumber informasi yang sangat mendukung bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan atas perusahaan adalah laporan keuangan, terutama bagi perusahaan yang sudah go publik. laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Definisi laporan keuangan menurut Weygandt dan Kieso (2005) ialah, ‟sarana utama dimana informasi keuangan dikomunikasikan dengan pihak luar perusahaan, laporan ini memberikan sejarah kuantitatif perusahaan dalam satuan uang”.

Laporan keuangan ini dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: (1) Neraca; (2) laporan laba rugi; (3) laporan perubahan ekuitas; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan.


(36)

21 Memberikan informasi tentang posisi keuangan,kinerja,dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: (1) aset; (2) kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (5) arus kas”.

Menurut IAI,2009 terdapat empat karateristik kualitatif pokok dalam laporan keuangan, yakni sebagai berikut:

a. Dapat dipahami

Salah satu hal yang sangat penting melekat dalam suatu informasi adalah kemudahannya untuk dapat segera dipahami oleh pemakai informasi. Demikian juga halnya dengan laporan keuangan yang disusun dan dipublikasikan oleh perusahaan hendaknya menjajikan dengan baik dan dapat dipaham. Guna mencapai tujuan ini, diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tetang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan oleh pengguna untuk mempelajari informasi dengan ketekuanan yang wajar.

b. Relevan

Suatu informasi dikatakan relevan ketika informasi tersebut dapat memberikan pengaruh bagi pengguna informasi dalam menentukan keputusan.Sehingga informasi yang disajikan harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang, menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya, dan juga harus tersedia tepat waktu bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesemptan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness). c. Keandalan

Informasi disebut andal jika bebas dari pengertia yang menyesatkan,kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tukus dan jujur dari yang seharusnya disajiakan atau yang disajiakan secara wajar

d. Dapat diperbandingkan

Setiap kondisi dan kinerja yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai antar periode.Dengan demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijkan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut.Ketaatan perusahaan pada standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijaan kauntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian karateristik ini.


(37)

22 Berdasarkan uraian diatas, laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang memenuhi karateristik kaulitatif tersebut, yaitu informasi dalam laporan keuangan memiliki kandungan informasi yang dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan dapat diperbandingkan

2.1.6 Teori Kepatuhan (Compliance Theory)

Kepatuhan berasal dari kata patuh. Patuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran atau peraturan”. Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku. Pada prinsipnya, seorang individu akan mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka. Menurut Sudaryanti (dalam Wahyu Adhy,2010) menyatakan:

ada dua sikap manusia dalam melaksankan suatu aturan, yakni Komitmen normatif melalui moralitas personal (normative commitment through morality) berarti mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai keharusan, sedangkan komitmen normatif melalui legitimasi (normative commitment through legitimacy) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku.

Sama halnya dengan kepatuhan dalam menyampaikan laporan keuangan yang didasarkan dengan ketentuan – ketentuan hukum, sehingga menjadi suatu kewajiban dan keharusan bagi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya kepada pihak yang memiliki kepentingan.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,


(38)

23 dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam NomorX.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor:KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Pengumuman Laporan Keuangan Berkala. Pada tahun 2011, sejalan dengan perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), sehubungan dengan adanya program konvergensi ke Internationa l Financial Reporting Sta nda rd (IFRS) dipandang perlu untuk menyempurnakan peraturan tentang pengumuman laporan keuangan berkala tersebut. Diputuskan bahwa keputusan ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tanggal 30 september 2003 dicabut, yang kemudian dinyatakan tidak berlaku. keputusan ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-40/BL/2007 tentang jangka waktu pengumuman laporan keuangan berkala dan laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik yang efektifnya tercatat di BEI dinyatakan tidak berlaku sepanjang yang mengatur tentang pengumuman laporan keuangan berkala. Peraturan tersebut disempurnakan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : KEP-346/BL/2011.

Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat dipasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), lembaga keuangan (LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), kepada masyarakat, serta pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory). Berdasarkan peraturan tersebut kepatuhan perusahaan


(39)

24 untuk tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan selain merupakan suatu kewajiban perusahaan, juga akan sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan juga bagi nilai perusahaan.

2.1.7 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan ini dikemukakan oleh Jansen dan Meckling,1976 yang menyatakan, an agency relationship as a contract under which one or more persons (the principal(s)) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent.

aktor penyebab terjadinya agency dalam perusahaan menurut (Ade fatma & Adi Syah,2012 : 10) yakni:

dengan terpisahnya pemilik perusahaan pada perusahaan yang go pubic, dalam hal ini diwakili oleh dewan komisaris (para pemegang saham) disebut dengan principal dengan orang yang mengelola perusahaan yaitu manajemen (orang yang digaji oleh pemilik perusahaan) disebut dengan agent. Karena pemisahan tersebut, maka akan terjadi gap atau konflik kepentingan. Hal tersebut terjadi karena manajer tidak akan mau bekerja untuk kepentingan pemilik perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka.

sedangkan penyebab agency di dalam perusahaan menurut Jensen & Meckling (1976) yakni, ‟Pada perusahaan dengan struktur modal dan pendanaan yang sederhana, manajemen perusahaan akan berperan sebagai pemegang kepemilikan tunggal sehingga tidak menimbulkan agency di dalam perusahaan namun pada perusahaan yang telah memperdagangkan sahamnya kepada publik, secara otomatis akan terjadi pemisahan antara pemilik dan manajemen”.


(40)

25 Tujuan agency teory menurut Jensen & Meckling (1976) yakni:

Pemilik atau principal adalah pihak yang melakukan evaluasi terhadap informasi dan agen adalah sebagai pihak yang menjalankan manjeman dan mengambil keputusan. Teori keagenan (agency theory) membahas tentang adanya hubungan keagenan antara prinsipal dan agen. Tujuan utama teori keagenan (agency theory) adalah untuk menjelaskan bagaimana pihak – pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir cost sebagai dampak adanya informasi yang tidak asimetris dan kondisi ketidakpastian”.

Inti dari hubungan keagenan adalah bahwa di dalam hubungan keagenan tersebut terdapat adanya pemisahan antara kepemilikan (pihak prinsipal) yaitu para pemegang saham dengan pengendalian (pihak agen) yaitu manajer yang mengelola perusahaan atau sering disebut dengan the separation of the decision making and risk beating functions of the firm.

Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan akan mengakibatkan munculnya perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham ini dapat terjadi disebabkan karena manajer tidak perlu menanggung resiko sebagai akibat adanya pengambilan keputusan yang salah, begitu pula jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik yaitu pemegang saham. Pihak manajemen tidak ikut menanggung resiko maka mereka cenderung membuat keputusan yang tidak optimal begitu juga halnya dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan yang tidak dapat sepenuhnya dinikmati oleh manajer, sehingga membuat para manajer tidak hanya berkonsentrasi pada maksimalisasi nilai dalam pengambilan


(41)

26 keputusan pendanaan untuk peningkatan kemakmuran pemegang saham melainkan cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya sendiri. Para manajer mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya dengan biaya pihak lain.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya keagenan didalam perusahaan adalah adanya perbedaan kepentingan-kepentingan antara pengelola dan pemilik perusahaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Variabel Hasil Penelitian 1 Christina

Dwi Astuti (2007) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Dependen:Leverage Ukuran perusahaan Profitabilitas, Kepemilikan, perusahaan Umur perusahaan Reputasi auditor Opini auditor Leverage, profitabilitas dengan proksi ROA, umur perusahaan tidak berpengaruh; sedangkan ukuran perusahaan, kepemilikan luar perusahaan, reputasi auditor dan opini auditor berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

2 Wahyu Adhy Noor Sulistyo (2010) Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan Dependen: Ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan Independen: Profitabilitas Profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik


(42)

27 waktu pengumuman laporan keuangan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008 Likuiditas Leverage keuangan Ukuran perusahaan Kompleksitas operasi perusahaan Kepemilikan publik Reputasi Kantor Akuntan Publik, Opini auditor

dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh;

sedangkan likuiditas dan opini auditor tidak terbukti memiliki pengaruh terhadap ketepatan pengumuman laporan keuangan. 3 Rini

Dwiyanti (2010) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan keunagan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dependen: ketepatan waktu pelaporan keuangan Independen: Debt to equity ratio, profitabilitas, struktur

kepemilikan, kualitas auditor dan pergantian auditor.

Debt to equity ratio, kualitas auditor dan pergantian auditor tidak berpengaruh; sedangakan profitabilitas, struktur kepemilikan memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4 Yan

Christin Sembiring (2010) Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI Dependen: ketepatan waktu pelaporan keuangan Independen: ukuran perusahaan,umur perusahaan,profitab ilitas,opini audit,audit report leg

kura ukuran perusahaan dan audit report leg berpengaruh negatif signifikan, profitabilitas berpengaruh positif signifikan, sedangkan umur perusahaan dan opini audit tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan 5 Alief

Fadil Wulantoro (2011) Analisis faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu publikasi laporan keuangan Dependen: ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan Independen: profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP, struktur Profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP dan struktur kepemilikan internal berpengaruh

signifikan; sedangkan opini auditor dan ukuran perusahaan tidak


(43)

28 kepemilikan,

ukuran perusahaan dan opini auditor

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.

6 Emi Suriyanti (2012) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan Real Estate tahun 2008-2011 Dependen: ketepatan waktu pelaporan keuangan Independen: Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi KAP, Kepemilikan publik, Ukuran perusahaan, Umur perusahaan, Opini akuntan publik. Profitabilitas, solvabilitas,ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan; sedangkan reputasi KAP,kepemilikan publik,umur perusahanan dan opini akuntan publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan 7 Evita

Porsephony (2013) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP dan Profitabilitas Kebangkrutan Terhadap Waktu Publikasi Laporan Keuangan dengan Audit Report Leg Sebagai Variabel Intervening Independen: ukuran perusahaan, raputasi KAP, profitabilitas kebangkrutan Dependen: ketepatan waktu pengumuman laporan keuangan Intervening: audit report leg Semua variabel secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap waktu publikasi laporan keuangan dengan audit report leg sebagai variabel intervening


(44)

29 8 Khildatur

Rosyidah (2013)

Pengaruh efek sektor, jenis laporan keuangan dan laba terhadap ketaptan waktu penyampian laporan keuangan Independen: efek sektor, jenis laporan keuangan, dan laba Dependen: ketapatan waktu

Efek sektor dan laba berpengaruh terhadap ketapatan waktu penyampian laporan keuangan perusahaan, sedangkan jenis laporan keuangan tidak memiliki pengaruh 9 Ivan Brian

(2014) Analisis pengaruh penghindaran pajak dan kepemilikan keluarga terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan Independen : penghindaran pajak dan kepemilikan keluarga Dependen: waktu pengumuman laporan keuangan tahunan Penghindaran pajak dan kepemilikan keluarga berpengaruh signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan

10 Firman Dwi laksono (2014) Analisis fakto-faktor yang mempengaruhi audit delay dan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan Independen: profitabilitas, solvabilitas,ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik dan umur perusahaan Dependen: audit delay dan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan Profitabilitas dan solvabilitas berpengaruh signifikan; Audit delay berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu

Sumber: Ringkasan berbagai hasil penelitian

2.3 Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis Penelitian

Kerangka konseptual adalah model yang menunjukkan hubungan konsep yang satu dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti yang bertujuan


(45)

30 memberikan kemudahan dalam merumuskan masalah dan memberikan gambaran mengenai variabel yang akan diteliti.

Banyak faktor yang mempangaruhi waktu pengumuman laporan keuangan, oleh kerena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah pengaruh penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, dan kepemilikan publik berpengaruh terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan. Model penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

H4

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual di atas menunjukkan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan.

2.3.1 Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan

Penghindaran pajak merupkan suatu upaya pihak wajib pajak dengan memanfaatkan peluang yang ada dalam undang-undang perpajakan untuk

H3 H2 H1

Kepemilikan publik (X3) Kepemilikan keluarga (X2)

Penghindaran pajak (X1) Waktu

PengumumanLaporan Keuangan Tahunan (Y)


(46)

31 meminimalkan jumlah beban pajak kepada pemerintah. Dikatakan penghindaran pajak jika upaya-upaya yang dilakukan tidak bertentangan dengan undang-undang perpajakan sehingga penghindaran pajak merupakan suatu aktivitas legal di indonesia namun menjadi suatu dilema, sebab pajak merupakan sumber pendapatan terbesar di indonesia. Aktivitas penghindaran pajak memiliki pengaruh terhadap waktu pengumuman laporan keuangan, sebab proses perumusan penghindaran pajak sampai pada penyelesaian tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Hal tersebut dikarenakan sangat banyak regulasi yang mengatur perpajakan secara khusus sehingga merumuskan strategi pajak bukanlah sesuatuyang sederhana. Selain perumusan strategi teknis yang memakan waktu, perumusan penghindaran pajak juga harus dilakukan secara cermat mengingat penghindaran pajak merupakan isu yang sangat sensitif.

Penghindaran pajak biasanya ditutupi dengan struktur pajak perusahaan yang rumit dan kompleks dengan tujuan menghindari otoritas pajak. Hal tersebut membuat auditor eksternal menjadi lebih teliti dalam melakukan proses audit karena struktur pajak yang rumit. Audit yang lebih cermat akan meningkatkan reliabilitas informasi keuangan yang diaudit, namun disisi lain ada aspek yang harus dikorbankan yaitu waktu waktu mengumumkan laporan keuangan perusahaan. Pada Penelitian yang dilakukan oleh Ivan Brian (2014) menyebutkan bahwa penghindaran pajak berpengaruh signifikan terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan. Berdasarkan alasan tersebut,


(47)

32 terdapat kemungkinan perusahaan yang melakukan penghindaran pajak cenderung lebih lama dalam melakukan pengumuman laporan keuangan tahunan.

H1 : penghindaran pajak berpengaruh terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan.

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Keluarga Terhadap Waktu Pemgumuan Laporan Keuangan Tahunan

Baik pemegang saham maupun manajemen merupakan utility maximizer, sehingga manajemen cenderung bertindak dengan mendahulukan kepentingan pribadi, bukan kepentingan pemegang saham (Jensen dan Meckling,1976). Segala aktivitas manajemen yang dilakukan atas dasar kepentingan pribadi, bukan kepentingan perusahaan, dikategorikan sebagai opportunistic activity. Opportunistic activity merupakan refleksi dari agency problem yang terjadi antara pemegang saham dan manajemen. Agency problem antara pemegang saham dan manajemen terjadi apabila struktur kepemilikan saham pada perusahaan tersebut tersebar. Kepemilikan keluarga adalah salah satu contoh jenis struktur kepemilikan terkonsentrasi, sehingga opportunistic activity yang dilakukan manajemen cenderung lebih kecil atau bahkan tidak terjadi. Hal tersebut mengakibatkan aktivitas yang dapat menghambat publikasi laporan keuangan tahunan menjadi berkurang. Oleh karena itu perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi, termasuk


(48)

33 struktur kepemilikan keluarga, cenderung lebih cepat dalam melakukan pengumuman laporan keuangan tahunan

Selain itu perusahaan dengan kepemilikan keluarga juga diasosiasikan dengan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non keluarga. Hal tersebut terjadi karena kepemilikan keluarga akan mengurangi atau bahkan menghilangkan agency problem antara pemegang saham dan manajemen, sehingga agency cost menjadi berkurang. Selain itu adanya keselarasan tujuan antara pemegang saham dan manajemen juga membuat aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien, sehingga akan meningkatkan performa perusahaan. Performa perusahaanyang baik merupakan salah satu bentuk dari good news. Perusahaanyang memiliki good news cenderung lebih cepat melakukan pengumuman laporan keuangan tahunan (Begley dan Fischer, 1998).

H2 : Kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan

2.3.3 Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan

Kepemilikan publik adalah kepemilikan saham perusahaan oleh masyarakat umum atau atau oleh pihak luar. Adanya perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan


(49)

34 pengungkapan (Disclosure) oleh perusahaan. Hal ini karena, semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, semakin banyak pula detail- detail butir yang dituntut untuk dibuka dan dengan demikian pengungkapan perusahaan akan semakin luas. Di lain pihak, ada dorongan bagi manajemen untuk selektif dalam melakukan pengungkapan informasi karena pengungkapan informasi mengandung biaya. Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan besar dalam perusahaan, karena dapat mempengaruhi perusahaan melalui media masa baik berupa kritikan maupun komentar yang semuanya dianggap sebagai suara publik atau masyarakat. Suatu struktur kepemilikan yang memiliki proporsi besar untuk kepemilikan publik dapat menekan manajemen agar menyajikan informasi secara tepat waktu karena ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi.

Berdasarkan pernyataan teori dan penelitian tersebut peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut

H3: Kepemilikan publik berpengaruh positif waktu pengumuman laporan keuangan tahuan perusahaan

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru


(50)

35 didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi dapat dikatakan bahwa hipotesis sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : penghindaran pajak berpengaruh positif terhadap lama waktu pengumuman laporan keuangan tahunan

H2 : kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan

H3 : kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan

H4 : penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, dan kepemilikan publik secara bersama-sama berpengaruh terhadap pengumuman laporan keuangan tahunan


(51)

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kausal-Komparatif, yaitu penelitian yang meneliti pengaruh dari beberapa variabel terhadap variabel lain atau memiliki masalah berupa sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena pengujiannya menggunakan data berupa angka dan diolah dengan prosedur statistik (Erlina, 2011: 12). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara penghindaran pajak, kepemilikan keluarga, dan kepemilikan publik terhadap waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data-data yang disediakan BEI melalui laporan keuangan tahunan yang disajikan dan informasi yang terkait dengan variabel yang diteliti. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah maret 2015 dimulai dengan pengajuan judul dan pengesahan judul hingga november 2015 untuk penyelesaian dan pengesahan skripsi.


(52)

37 3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Alasan peneliti menetapkan batasan operasional adalah untuk menghindari timbulnya salah pengetian atau salah tafsir, pokok penelitian tidak terlalu meluas dari yang sudah ditentukan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah perusahaan yang diteliti adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2014.

3.4 Definisi Operasioal Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap mengenai apa yang harus diamati dan bagaiman mengukur suatu variabel yang memuat sifat-sifat dan ruang lingkup variabel sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Terdapat variabel dependen dan independen dalam penelitian ini. Variabel dependen atau variabel terikat adalah “variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel independen” Erlina ( 2008 : 42). Variabel independen adalah “variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif” Erlina ( 2008: 43). Berikut disajikan variabel dependen dan independen serta pengukuran yang digunakan sebagai berikut:


(53)

38 Tabel 3.1

Definisi Oerasioanl dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi

operasional

Formula Skala

Penghindara n pajak

usaha untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar undang-undang yang ada Menggunakan metode cash effective tax rate(CETR)

Rasio Kepemilikan keluarga kepemilikan perusahaan oleh individu-individu yang memiliki pertalian darah yang biasanya menduduki top management Kepemilikan keluarga Rasio Kepemilikan publik Kepemilikan saham perusahaan oleh masyarakat umum atau oleh pihak luar. Kepemilikan keluarga Rasio Waktu pengumuman laporan keuangan tahunan perusahaan Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan (paling lambat akhir bulan ketiga sejak tutup buku)

Jumlah hari dari akhir tahun fiskal sampai tanggal laporan keuangan tahunan dipublikasikan.

Rasio


(54)

39 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok entitas yang akan diteliti berupa orang, benda atau kejadian yang memiliki karateristik tertentu dan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah populasi yang terdaftar di BEI adalah sebanyak 144 emiten. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk mewakili karateristik populasi dalam penelitian. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI, dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian.

 Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan annual report perusahaan berturut-turut dari tahun 2012-2014

 Menerbitkan laporan keuangan auditan ( laporan auditor independen, neraca, laporan laba rugi, laoran arus kas, perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan ) selama tahun 2012-2014 dalam nilai rupaih ,melalui website www.idx.co.id atau pada website masing-masing peusahaan


(55)

40

 Perusahaan manufaktur yang memiliki kepemilikan keluarga dan kepemilikan publik.

Berdasarkan kriteria yang ditentukan tersebut,maka diperoleh yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 dengan jumlah periode penelitian selama 3 tahun. Jadi jumlah sampel penelitian ini sebanyak 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Tabel 3.2

Tabel Ringkasan Populasi dan Perusahaan Sampel

No Kriteria Jumlah

1. 2. 3. 4. 5.

Jumlah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi kriteria I Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi ktiteria II Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi kriteria III Perusahaan Manufaktur yang tidak memenuhi kriteria IV

144 4 17 8 91 Jumlah perusahaan Manufaktur yang memenuhi kriteria

Tahun pengamatan

24 3 Jumlah sampel penelitian yang diamati 72


(56)

41 Tabel 3.3

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel

No Kode Populasi Perusahaan

1 TOTO SuryaToto Indonesia Tbk 2 ALKA Alaska Industrindo Tbk

3 INAI Indal Alumanium Industry Tbk 4 JPRS Jaya Pari Steel Tbk

5 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 6 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 7 INCI Intan Wijaya Internasional Tbk 8 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk 9 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 10 TIRT Tita Mahakam Resources Tbk 11 ALDO Alkindo Naratam Tbk

12 BRAM Indo Kordsa Tbk

13 NIPS Nippres Tbk

14 INDR Indo Rama Synthetic Tbk 15 ESTI Evershine Textile Industry Tbk 16 SSTM Sun Son Textile Manufacture Tbk

17 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk 18 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

19 MYOR Mayora Indah Tbk

20 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 21 STTP Siantar Top Tbk

22 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Entrading Company Tbk

23 GGRM Gudang Garam Tbk

24 TCID Mandom Indonesia Tbk Sumber olah data peneliti

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian ini diambil dari laporan keuangan tahunan perusaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka dan bilangan. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia


(57)

42 3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan. Data-data tersebut diperoleh di www.idx.co.id yangmerupakan website/situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Pojok BEI Universitas Sumatera Utara dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2012, 2013 dan 2014.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package For Social Science). Sebelum melalukan hipotesis pertama sekali peneliti melakukan pengujian asumsi klasik untuk mendapatkan model persamaan yang BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator). Uji yang dilakukan selanjutnya adalah uji analisis regresi linear berganda.

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum,


(58)

43 nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), serta standar deviasi data penelitian. Dalam penelitian akan diperoleh informasi mengenai hubungan antar-variabel setelah semua data terkumpul dan diolah serta disajikan dalam bentuk tabel data. Hasil yang diperoleh dari statistik deskriptif tidak dapat digunakan untuk mencari kesimpulan secara luas.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi (2014:114) Uji asumsi klasik adalah “persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS)” 3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji yang dilakukan untuk mengukur apakah variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang memiliki distribusi normal adalah data yan g baik dan layak untuk digunakan dalam membuktikan model-model penelitian. Menurut Erlina (2011:101) tujuan uji normalitas ini adalah ingin mengetahui apakah model regresi variabel memiliki distribusi normal.

Pengujian normalitas data penelitian ini dilakukan menggunakan model Kolmogorov Smirnov, pendekatan histogram dan juga pendekatan grafik. Pengujian dengan pendekatan Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut:


(59)

44 1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih kecil dari alpha atau tingkat kesalahan yang ditetapkan (<0,05), maka data yang dianalisis tersebut terdistribusi secara tidak normal.

2) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih besar dari alpha atau tingkat kesalahan yang ditetapkan (>0,05), maka data yang dianalisis tersebut terdistribusi secara normal.

Pengujian dengan pendekatan histogram dapat dilihat dengan kurva normal. Data terdistribusi normal jika distribusi data pada grafik histogram tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk gambar lonceng.Pengujian dengan pendekatan grafik dengan melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linear, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat disimpulkan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Erlina (2011:103) multikolinearitas “adalah keadaan dimana terdapat hubungan linear atau korelasi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi”. Adanya hubungan yang linear antara variabel bebas akan menimbulkan kesulitan untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.


(60)

45 Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai dari variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis regresi.Jika nilai VIF > 10, maka terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel independen, sedangkan jika nilai VIF < 10 maka variabel di dalam penelitian tidak memiliki gejala multikolinearitas.

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance atau residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah “yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas” Ghozali (2005). Di dalam metode grafik ini, dasar analisis untuk mengetahui heterokedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika di dalam grafik terdapat titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, bergelombang, menyebar atau menyempit maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heterokedastisitas. 2) Jika titik di dalam grafik tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik tersebut menyebar maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.


(1)

67. MYOR 120 1,2153 0,3293 0,6707

68. PSDN 159 1,2292 0,0948 0,0899

69. STTP 122 0,2188 0,031 0,4007

70. ULTJ 120 0,3349 0,393 0,3552

71. GGRM 126 0,2291 0,0092 0,2353

72. TCID 120 0,2793 0,608 0,2281

Lampiran 3

HASIL PERHITUNGAN SPSS 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

waktu pengumuman 72 71,00 155,00 119,3750 15,21067

penghindaran pajak 72 0.01 3.25 ,50 ,640

kepemilikan keluarga 72 0.01 0.95 ,32 ,255

kepemilikan publik 72 0.03 0.79 ,26 ,183

Valid N (listwise) 72


(2)

2.1Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation ,12049152

Most Extreme Differences

Absolute ,138

Positive ,063

Negative -,138

Kolmogorov-Smirnov Z 1,175

Asymp. Sig. (2-tailed) ,126

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah


(4)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 4,856 ,034 142,005 ,000

penghindaran_pajak -,022 ,023 -,100 -,955 ,343 ,997 1,003

kepemilikan_keluarga -,269 ,057 -,489 -4,686 ,000 ,997 1,003

kepemilikan_publik ,054 ,080 ,070 ,669 ,505 ,996 1,004

a. Dependent Variable: waktu_pengumuman

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

2.3 Hasil Uji Heterokedastisitas


(5)

2.4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,511a ,261 ,228 ,12312 2,022

a. Predictors: (Constant), kepemilikan_publik, kepemilikan_keluarga, penghindaran_pajak

b. Dependent Variable: waktu_pengumuman

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah) Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,00287

Cases < Test Value 36

Cases >= Test Value 36

Total Cases 72

Number of Runs 44

Z 1,662

Asymp. Sig. (2-tailed) ,097

a. Median

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

3 Hasil Analisi Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4,856 ,034 142,005 ,000

penghindaran_pajak -,022 ,023 -,100 -,955 ,343

kepemilikan_keluarga -,269 ,057 -,489 -4,686 ,000

kepemilikan_publik ,054 ,080 ,070 ,669 ,505

a. Dependent Variable: waktu_pengumuman


(6)

4.1 Hasil Uji Koefisien korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

Mode l

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,511a ,261 ,228 ,12312

a. Predictors: (Constant), kepemilikan_publik, kepemilikan_keluarga, penghindaran_pajak

b. Dependent Variable: waktu_pengumuman Sumber : output SPSS, diolah peneliti 2015

4.2 Hasil Uji parsial (t test)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4,856 ,034 142,005 ,000

penghindaran_pajak -,022 ,023 -,100 -,955 ,343

kepemilikan_keluarga -,269 ,057 -,489 -4,686 ,000

kepemilikan_publik ,054 ,080 ,070 ,669 ,505

a. Dependent Variable: waktu_pengumuman Sumber : output SPSS, diolah peneliti 2015

4.3Hasil Uji simultan (F test)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,364 3 ,121 7,993 ,000b

Residual 1,031 68 ,015

Total 1,394 71

a. Dependent Variable: waktu_pengumuman

b. Predictors: (Constant), kepemilikan_publik, kepemilikan_keluarga, penghindaran_pajak


Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 4 52

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di...

0 2 27

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 -2014)

0 6 105

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA, CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

7 58 112

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI 2012-2014

1 12 104

Pengaruh Auditor Switching, Audit Report Lag, Reputasi Auditor, Opini Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Publik terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bei Periode 2011-2014

0 5 101

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, OPINI AUDITOR, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011 – 2015).

6 6 103

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2014-2016)

0 0 14