BAB II PENELAAH KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA TEORITIK
2.1 HUTAN
Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan UUPK yang telah
diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Hutan. Yang disebut dengan hutan adalah suatu lapangan
pertumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya.
Hutan sebagai bagian dari sumber daya alam nasional yang memiliki arti dan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial,
pembangunan dan lingkungan hidup. Hutan memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan baik manfaat langsung dirasakan maupun manfaat tidak
langsung, manfaat hutan tersebut diperoleh apabila hutan terjamin eksistensinya sehingga dapat berfungsi secara optimal Setia Zain, Alam
1998 : 02 Berdasarkan berlakunya UU Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Kehutanan UUPK yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Hutan dan
Kawasan Hutan. Pembinaan Hutan bertujuan untuk mencapai manfaat yang sebesar – besarnya serta serba guna dan lestari, baik langsung maupaun
tidak langsung dalam usaha membangun masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila. Karena itu, aspek pembinaan hutan merupakan kesatuan yang utuh antara aspek yuridis, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek administrasi. Sedangkan menurut fungsinya hutan dapat dibedakan menjadi 4
empat berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 yaitu : 1.
Hutan Lindung Adalah kawasan hutan berdasarkan keadaan dan sifat fisik
wilayahnya, perlu adanya pembinaan untuk tetap dipertahankan. 2.
Hutan Produksi Adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan
hutan dan berfungsi agar dapat diperoleh hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri dan ekspor
3. Hutan Suaka Alam
Adalah kawasan hutan berdasarkan keadaan dan sifat pisik wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa 4.
Hutan Wisata Adalah kawasan hutan berdasarkan karena keadaan dan sifat
wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan untuk pengembangan pendidikan, rekreasi wisata dan berburu.
Makna hutan itu sendiri adalah sebagai bagian ekosistem yang sangat penting didalam pengelolan lingkungan hidup, menjadikan usaha konservasi
hutan sebagai bidang yang tercakup di dalam tugas umum pembangunan Setia Zain,Alam 1997:05.
Untuk itu perlunya pengembangan lingkungan dalam melestarikan sumber- sumber alam agar bisa dimanfaatkan secara terus – menerus oleh
generasi demi generasi serta mencegah kemerosotan mutu dan meningkatkan mutu lingkungan sehingga lebih berkualitas serta
membimbing manusia dari posisi perusak lingkungan menjadi pembina lingkungan Tobing,M.L 1983:16.
Pemerintah membuat suatu rencana umum mengenai peruntukan, penyediaan, pengadaan dan penggunaan hutan secara serbaguna dan lestari
di seluruh wilayah RI untuk kepentingan : 1.
Pengaturan tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi serta pemeliharaan kerusakan pada tanah.
2. Produksi hasil hutan dan pemasarannya di gunakan untuk memenuhi
kepentingan masyarakat pada umumnya dan khususnya guna keperluaan pembanguann industri serta eksport.
3. Sumber utama pencahariaan yang bermacam – macam bagi rakyat
didalam dan disekitar hutan. 4.
Perlindungan alam hayati dan alam khas guna kepentingan ilmu pengetahuan, pertahanan nasioanl, rekreasi, dan pariwisata.
5. Transmigrasi, pertaniaan, perkebunaan dan peternakan.
Untuk memperoleh manfaat yang sebesar – besarnya dari hutan secara lestari ditetapkan wilayah – wilayah tertentu sebagai kawasan hutan dengan
luas yang cukup dan letak yang tepat.
2.2 PERLINDUNGAN HUTAN