Pengertian Adversting TINJAUAN PUSTAKA

dan instansi-instansi terkait mengenai Titik Penempatan Reklame Media Iklan Luar Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah Kota Bandar Lampung. Studi lapangan ini, dilakukan penelitian pada dinas-dinas maupun instansi terkait, yaitu : 1. Dinas Tata Kota Bandar Lampung. 2. Badan Penanaman Modal dan Perizinan. 3. Focus Advertising. 4. Devis Jaya Advertising. 5. Pelangi Advertising.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data dari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. Data sekunder terdiri dari: 1 Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan-bahan yang bersifat mengikat berupa Peraturan Perundang-undangan, meliputi: 1. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. 3. Peraturan Menteri PU No. 17PRTM2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Kordinasi Penataan Ruang Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. 6. Peraturan Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030. 7. Peraturan Walikota Nomor 14 Tahun 2008 tentang Perizinan Reklame. 8. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 16 Tahun 2014 tentang Kelas Jalan Peletakan Titik Reklame dan Pemasangan Reklame. 9. Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2014 tentang Penetapan Kelas Jalan Nilai Komersial Titik Reklame Pada Ruas Jalan Kota Bandar Lampung. 10. Peraturan Walikota Nomor 52 Tahun 2008 Tata Cara Peletakan titik dan Pemasangan Reklame di Kawasan Selektif. 2 Bahan Hukum Sekunder Untuk memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yang terdiri dari buku-buku ilmu pengetahuan hukum, buku-buku yang berkaitan dengan hukum peletakan dan pemasangan reklame.

3.3 Pengumpulan Data

Untuk membantu dalam proses penelitian, maka peneliti menggunakan dua macam teknik pengumpulan data, yaitu :

a. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara membaca, mengutip literatur-literatur, mengkaji peraturan perundang-undangan, dokumen- dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan melalui wawancara bebas terpimpin. Dengan beberapa pejabat dari dinas atau instansi terkait dengan terlebih dahulu mempersiapkan daftar pertanyaan. Wawancara bebas terpimpin adalah jenis wawancara dimana pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang diteliti, dan selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung, pewawancara mengikuti suasana interviewer tanpa kehilangan fokusmenyimpang dari topik yang menjadi fokus pembicaraan.

3.4 Teknik Pengolahan Data

Langkah selanjutnya setelah data terkumpul baik data primer maupun data sekunder dilakukan pengolahan data dengan cara : a. Seleksi Data, yaitu memilih mana data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas. b. Pemeriksaan Data, yaitu meneliti kembali data yang diperoleh mengenai kelengkapannya serta kejelasan dan kebenaran jawaban. c. Klasifikasi Data, yaitu pengelompokan data menurut pokok bahasan agar memudahkan dalam mendeskripsikannya. d. Penyusunan Data, yaitu data disusun menurut aturan yang sistematis sebagai hasil penelitian yang telah disesuaikan dengan jawaban permasalahan yang diajukan.

3.5 Analisis Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan cara analisis kualitatif, yaitu dengan cara menginterprestasikan data dan memaparkan dalam