Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

5. Motivasi Balas Dendam Pemeran watak ini biasanya mau mengorbankan nyawanya bila mengharuskan, sejauh dia mampu membunuh seseorang yang telah menghianati dia Asmara 1983:60. 6. Motivasi Kebanggaan Ini adalah jenis motivasi tersendiri dalam kategori “harapan untuk mendapatkan hadiah” yang menjadi suatu motif yang sangat menarik dengan ketentuannya yang tersendiri pada banyak drama Asmara 1983:60. 7. Motivasi Rasa Iri atau Cemburu Suatu bentuk motif yang wajar dihasilkan paling akhir, dalam hal ini sangat bertalian erat dengan rasa cinta maupun rasa takut gagal, rasa iri berperan sebagai salah satu dari motif-motif yang paling kuat dan unik dalam semua drama Asmara 1983:60-61. Berdasarkan uraian tentang motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan penggerak cerita. Motivasi-motivasi tersebut di antaranya yaitu: 1 motivasi harapan untuk mendapat hadiah; 2 motivasi cinta; 3 motivasi takut gagal; 5 motivasi perasaan keagamaan; 6 motivasi balas dendam; 7 motivasi kebanggaan, motivasi rasa iri atau cemburu.

2.3 Kerangka Berpikir

Naskah ketoprak Pangeran Timur merupakan salah satu naskah yang ditulis oleh Handung Kus Sudyarsana. Naskah tersebut mengisahkan tentang usaha seorang tumenggung untuk menduduki tahta patih. Tumenggung tersebut menghalalkan segala cara agar bisa mencapai posisi sebagai patih. Naskah ketoprak Pangeran Timur merupakan karya sastra yang memiliki bagian-bagian yang dapat dikaji dengan menggunakan teori struktural. Pada naskah ketoprak Pangeran Timur, hal yang menarik adalah aspek tokoh dan penokohannya. Melalui penokohan, Handung Kus Sudyarsana berusaha menampilkan kekuatan karakter tiap-tiap tokoh. Tidak bisa dimungkiri dalam drama hal yang dipentingkan adalah penokohan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudson dalam Budianta 2008:106. Menurutnya, sebuah cerita akan meninggalkan kesan yang dalam dan bahkan mungkin “abadi” lantaran penokohan di dalam cerita itu begitu kuat dan meyakinkan dalam membangun alur cerita. Naskah ketoprak Pangeran Timur akan dikaji dari aspek tokoh dan penokohannya. Aspek tersebut meliputi peran, teknik penokohan, dan motivasi sebagai penggerak cerita. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis struktural yang difokuskan pada analisis tokoh dan penokohan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan objektif. Bagan 1 Kerangka Berpikir Naskah ketoprak Pangeran Timur karya Handung Kus Sudyarsana Unsur Tokoh dan Penokohan Peran Tokoh dan Teknik Penokohan Motivasi Simpulan 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif, yaitu pendekatan yang mengutamakan karya sastra sebagai struktur yang otonom sehingga dalam menelaah karya sastra lebih mengacu pada teks itu sendiri. Pendekatan objektif digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dalam runtutan peristiwa pada sebuah karya sastra, yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan mengandung unsur-unsur yang kompleks di dalamnya. Pemilihan pendekatan ini didasarkan atas analisis yang dititikberatkan pada unsur tokoh dan penokohan yang merupakan unsur intrinsik dalam karya sastra. Melalui pendekatan objektif, penelitian dapat dilakukan terhadap isi cerita, khususnya mengenai gambaran tokoh dan penokohan yang terdapat dalam naskah ketoprak Pangeran Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis struktural yang difokuskan pada analisis tokoh dan penokohan.

3.2 Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah tokoh dan penokohan yang terdapat dalam ketoprak Pangeran Timur karya Handung Kus Sudyarsana.

3.3 Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah ketoprak berjudul Pengeran Timur karya Handung Kus Sudyarsana.