Analisis Alur dan Penokohan Tiga Tokoh Utama Dalam Novel 'Grotesque' Karya Natsuo Kirino.

(1)

桐野夏生

著作

主人

キャ

ョン

分析

0642032

タキ 教大学

文学部 日本文学科


(2)

序論

小説 文学作品 一 あ 本質的 要素 外因性 要素 構成さ

い 例え プ ッ キャ タ ー ョン 本質的 要素 あ プ

ッ 物語 順序 こ いい タ プ あ 因 条件 基 い プ

ッ あ 因 プ ッ 順 プ ッ 逆プ ッ 混合プ ッ 構

成さ い 条件 基 い プ ッ 説 舞台 争 外観 争 増強

最高潮 整理 舞台 あ 整理 舞台 開い 整理 非 開 整理 構

成さ い

キャ タ ー ョン 登場人物 写 いう 登場人物 役割 主

人 脇役 種類 あ 一貫性 あ 登場人物 あ 大 い変わ

いく あ 人物 写 方法 ッ 方法 説 的 ほうほう

エ あ

こ 研究 題 小説 論 い こ 小説 主 三人

和 百合子 ン 生活 伝え 三人 人物 態度 変化 三人 謎

物語 連続 い い 章 語 従 議論 小説 本質的 プ ッ

キャ タ ー ョン い 行う 物語構造的 プ ーチ 分析 通

記述方法 い 議論 行う

話 構成

因 関係 基 い いえ プ ッ 混合プ ッ あ


(3)

そ 年前 百合子 死亡 伝 物語 始 和恵 百合子 死 一

年後 死亡 そ 後 十 年前 家族 休暇 話

条件 基 い プ ッ :

.百合子

説 舞台 :非常 い 百合子 い 説

争 外 観 舞 台 : 木 島 金 何 買 う こ 百 合 子

争 増強舞台 :木島 百合子 売春斡旋業者

最高潮 舞台 :百合子 ン 殺さ

整理 舞台 : さ ョ ン ン 妻 姉 百 合 子

日記 え

2. 和恵

説 舞台 :学校 和恵 外観 い

争 外観舞台 :和恵 父親 死 和 家族 バッ

ーン あ 必要 あ

争 増強舞台 :和恵 娼婦 準備 開始

最高潮 舞台 :和恵 下 娼婦


(4)

3. ン

説 舞台 : ン 日本 来 理由 語

争 外観舞台 : ン 百合子 出会 百合子 ン 妹

く似 い

争 増強舞台 : ン 百合子 ー

最高潮 舞台 : ン 百合子 喧嘩 ン 百合子 殺

整理 舞台 : ン 殺人 裁判 行

登場人物 百合子 和恵 ン 主人 あ 一章 章 三人

人物 物語 あ 主人 三人 キャ ター 物語 進 大 く変

化 いく

.百合子 :百合子 気持 .安定 あ そ 三十 歳

彼女 う美 く い 彼女 仕 く い

.和恵 :一恵 家族 貧 い 彼 学校 学費 苦労

魅力的 見せ 和恵 外観 変更 い

考え い

. ン : ン 最愛 妹 失 人生 目的 失

象徴 写方法 説 的 方法 エ 人物 写 直

接説 供 こ 行わ


(5)

- 小説 筋書 順序 い い 使用さ プ ッ

混合プ ッ あ 役割 い 百合子 和恵 ン 主人 あ

一章 章 三人 人物 物語 あ 主人 三人 キャ タ

ー 物語 進 大 く変化 いく

- プ ッ キャ タ ー ョン 解析 三人 人物 人生

う 百合子 和恵 学校 友 あ 百合子 金 何 買え

思 い そ 彼女 美容 男 引 け い 和恵 家族貧

い .彼女 くさ 金 必要 人 娼婦

ン 彼 最愛 妹 失 ン 行動 変化 起こ 最終的


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Pembatasan Masalah... 5

1.3Tujuan Penelitian... 5

1.4Pendekatan dan Metode Penelitian... 5

1.5Organisasi Penulisan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 8

2.1 Unsur-unsur Novel... 8

2.2 Alur... 11

2.2.1 Pengertian Alur... 11


(7)

2.2.3 Prinsip Utama Analisis Alur... 14

2.3 Penokohan... 15

2.3.1 Pengertian Penokohan... 15

2.3.2 Pembedaan Tokoh... 16

2.3.3 Teknik Pelukisan Tokoh... 18

BAB III ANALISIS... 21

3.1 Alur Novel Grotesque... 21

3.1.1 Jenis Alur Novel Grotesque... 21

3.1.2 Tahapan Alur Novel Grotesque... 28

3.2 Penokohan Novel Grotesque... 43

3.2.1 Pembedaan Tokoh Berdasarkan Peranan... 43

3.2.2 Pembedaan Tokoh Berdasarkan Perkembangan... 44

3.2.3 Teknik Pelukisan Tokoh... 49

BAB IV KESIMPULAN... 51

DAFTAR PUSTAKA... 54

SINOPSIS……….. viii

RIWAYAT HIDUP………... xii


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Istilah sastra secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya teks yang mengandung “instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar sas “instruksi” atau

“ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini bisa digunakan untuk merujuk pada “kesusastraan” atau sebuah tulisan yang memiliki arti keindahan tertentu. Berdasarkan istilah tersebut, maka pengertian sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkrit yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.

Banyak ilmuwan telah mencoba mendefinisikan arti sastra, Di antaranya Wallek dan Warren. Wallek dan Warren membagi definisi karya sastra ke dalam tiga bagian yaitu, pertama, sastra adalah sesuatu yang tertulis dan tercetak. Kedua sastra dibatasi hanya pada “maha karya” (great book) yaitu buku-buku yang dianggap menonjol karena

bentuk dan ekspresi sastranya. Ketiga, sastra ditetapkan pada seni sastra yaitu dipandang sebagai karya imajinatif. (Wallek dan Warren, 1993:12-14).

Dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ditulis bahwa sastra berarti karya seni yang dilukiskan dengan bahasa seperti puisi, prosa, roman, novel, cerita pendek, drama (Badudu,1994:122).

Novel menurut Drs.Jakob Sumardjo adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat. Sedangkan menurut Drs.Rostamaji, M.pd,


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha

novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran karya sastra. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri, terdiri dari tema, penokohan, alur, sudut pandang, gaya bahasa, latar, dan amanat. Unsur ekstrinsik adalah unsur di luar karya itu sendiri, seperti psikologis, sosial, ekonomi, politik, pandangan hidup suatu bangsa, dll.

Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang sastra dan budaya. Selain itu, Jepang juga mempunyai banyak penulis berbakat. Salah satunya adalah Natsuo Kirino yang lahir 17 Oktober 1951,di Kanazawa, Jepang. Dia dengan cepat membangun reputasi di negaranya sebagai penulis kisah misteri dengan bakat yang langka, yang karya-karyanya berbeda dari genre kisah kriminal yang biasanya. Ini terbukti saat dia memenangkan penghargaan Grand Prix untuk Fiksi Kriminal di Jepang, untuk novel Out pada tahun 1998, salah satu penghargaan sastra tertinggi di negeri itu.

Tahun 2003 Natsuo Kirino kembali menulis sebuah novel bergenre krimininal-misteri yang berjudul Grotesque. Grotesque (Gaib) mengisahkan kehidupan tiga perempuan dan seorang lelaki yang lambat-laun merosot mutu kemanusiaannya dan akhirnya tiba pada penghancuran diri sendiri. Ketiga perempuan itu adalah Si Cantik Yuriko Hirata, kakak perempuan Yuriko yang menjadi penutur kisah, dan Kazue Sato yang ambisius. Lelaki yang berperan penting dalam novel ini adalah Zhang.

Yuriko dan kakaknya adalah dua bersaudara yang dilahirkan dengan kondisi fisik yang jauh berbeda, berayahkan seorang pendatang dari Swiss. Kakak Yuriko lebih mirip ibu mereka yang orang Jepang asli, sementara Yuriko yang luar biasa cantik lebih mewarisi fisik ayahnya. Banyak yang menduga Yuriko bukan keturunan Jepang.


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

Keadaan ini membuat kakak Yuriko membenci Yuriko setengah mati. Sampai-sampai ketika usaha ayah mereka bangkrut dan ayah mereka ingin memboyong mereka sekeluarga ke Swiss, kakak Yuriko lebih memilih tinggal di Jepang bersama kakeknya.

Kakak Yuriko kemudian sekolah di sebuah sekolah lanjutan yang terkenal, dengan sistemnya yang ketat dan juga persaingan di antara para siswa yang kerap saling menjelekkan siswa yang tidak kaya. Di sekolah inilah, ia bertemu dengan Kazue Sato, siswa yang juga tidak tergolong kaya, tapi ingin sekali menjadi bagian dari siswa-siswa top di sekolah itu. Setelah ibu mereka meninggal, Yuriko memutuskan kembali ke Jepang dan masuk di sekolah yang sama. Di sinilah, „profesionalisme‟ Yuriko sebagai pelacur dimulai. Yuriko sadar betul akan penampilannya yang sangat menggoda. Sementara sang kakak semakin membenci kehadirannya dan sangat terganggu dengan orang-orang yang membandingkan fisik mereka. Kazue Sato berbeda dengan Yuriko, ia tidak terlalu cantik, tubuhnya kurus, setelah selesai pendidikan, ia bekerja di sebuah perusahaan dengan kedudukan yang bagus. Tapi, di malam hari, ia berjuang untuk mencari pelanggan demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, di mana ia menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal.

Sedangkan tokoh utama lelaki di kisah ini adalah Zhang. Di negeri asalnya, RRC, ia cuma petani miskin. Ia pindah ke Jepang dengan harapan bisa berpendapatan lebih baik daripada di China. Di Jepang, ia bertemu Yuriko dan Kazue kemudian mengambil peran penting pada akhir hayat kedua perempuan cantik itu.

Kisah misteri perjalanan hidup para tokoh, diceritakan ke dalam delapan bab, ditampilkan dengan teknik-teknik bertutur yang unik, lewat penuturan pencerita, surat-surat penjahat, catatan harian, dan laporan resmi polisi yang diceritakan secara tidak


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha

berurutan oleh penulis novel. Di bagian awal novel diceritakan kehidupan kakak Yuriko ketika dia bekerja di suatu kantor di distrik P, Tokyo. Kemudian di bagian berikutnya kakak Yuriko ini menceritakan tentang keluarga dan sebagian kecil tentang masa kecilnya dan Yuriko. Pada bagian ini kakak Yuriko juga menceritakan sedikit tentang kematian Yuriko dua tahun lalu. Setelah itu kakak Yuriko, kembali menceritakan masa kecil dan keluarganya.

Ketujuh bab novel ini mempunyai cerita yang berbeda-beda, tetapi cerita bab yang satu mempunyai benang merah dengan cerita bab yang lainnya. Dari ketujuh bab yang mempunyai cerita yang tidak berurutan inilah yang menarik penulis untuk meneliti dua unsur intrinsik novel yaitu alur dan penokohan yang ada dalam novel Grotesque.

Salah satu elemen paling penting dalam membentuk sebuah karya cerita adalah plot cerita. Dalam analisis cerita plot sering disebut dengan istilah alur. Pengertian plot atau alur secara umum sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita (Siti Sundari, et al. 1985:38). Luxemburg menyebut alur atau plot sebagai konstruksi yang dibuat penulis mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku (Luxemburg, et al.1984:149). Alur erat kaitannya dengan konflik antar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Baik alur maupun konflik berkaitan erat dengan tokoh (penokohan). Keduanya merupakan unsur fundamental dari cerita rekaan.

Nurgiyantoro (2002:113) dalam buku “Pengkajian Fiksi” mengatakan alur merupakan struktur peristiwa-peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek artistik


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

tertentu. Peristiwa-peristiwa cerita (alur) dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku dan sikap tokoh-tokoh utama cerita.

Penokohan dan tokoh utama adalah hal penting yang dimiliki oleh karya fiksi, karena tokoh utama adalah hal penting yang diutamakan penceritanya, selain itu merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan baik bagi pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian (Nurgiyantoro, 2005:177). Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan alur secara keseluruhan.

Dengan menganalisis alur dan penokohan pada novel ini, yaitu dengan mengurutkan jalan cerita berdasarkan tahapan-tahapan alur dan meneliti tokoh utamanya misteri penyebab perubahan perilaku ketiga tokoh utama akan terjawab.

1.2PEMBATASAN MASALAH

Agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh, maka dalam penelitian ini penulis ingin membatasi masalah pada apa yang menyebabkan perubahan yang terjadi pada perilaku tokoh Yuriko, Kazue Sato dan Zhang dilihat dari alur dan penokohan yang ada di dalam novel Grotesque.

1.3TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan penyebab perubahan perilaku ketiga tokoh, dilihat dari alur dan penokohan novel Grotesque.


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.4PENDEKATAN

Untuk mendukung penelitian ini, metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan analisis struktur naratif. Objek penelitian adalah hasil karya sastra berupa novel.

Menurut (Narbuko dan Achmadi, 2007:44) metode deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menganalisis dan menginterpretasi. Teori analisis struktural yang bertujuan untuk memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan kemenyeluruhan.

Menurut Koentjaraningrat (1976:30) bahwa penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberi gambaran secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dan dipakai untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasi, mengkaji dan menginterpretasi data. Muhammad Nazir (1988:84) menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Oleh karena itu dengan metode ini penulis akan meneliti penyebab perubahan perilaku tokoh utama dengan menggunakan teori alur dan penokohan melalui pendekatan analisis stuktur naratif.


(14)

7 Universitas Kristen Maranatha

Analisis struktur naratif dapat dilakukan dengan mengatur orientasi abstrak/ ringkasan suatu cerita, kejadian awal, rumit tindakan, hasil dari tindakan, dan akhir cerita (Labov, 1973). Dan menurut Banner 1990, analisis narasi memungkinkan kita untuk menjelasakan antara cerita „biasa‟ dan‟ luar biasa‟, apabila suatu cerita dianggap biasa, maka penjelasan tidak diperlukan.

Struktur naratif lebih menekankan pada satu kejadian yang saling berhubungan. Kejadian-kejadian yang saling berhubungan tersebut merupakan unsur-unsur yang membentuk alur. Menurut Christianson(1988;30), kejadian-kejadian akan menjadi suatu alur apabila kejadian-kejadian tersebut tersusun dalam suatu urutan waktu tetentu. Susunan kejadian-kejadian tersebut membentuk tipe ketegangan naratif dalam sebuah alur cerita. Lebih lanjut, Kent (1986;61) mengatakan bahwa sistem teks memaparkan kepada kejadian yang mendahuluinya berdasarkan pada beberapa kemungkinan yang berurutan. Kemungkinan-kemungkinan tersebut menjadi besar seiring dengan perubahan sistem yang berkembang sampai pada kejadian akhir dan sistem tersebut ditentukan oleh kejadian-kejadian yang mendahuluinya. Dan urutan-urutan kejadian tersebut terlihat bahwa suatu naratif bergerak dari suatu misteri menuju suatu penyelesaian.

1.5ORGANISASI PENULISAN

Penulisan penelitian ini akan dibagi ke dalam empat bab dengan organisasi penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penelitian, dan organisasi penelitian.


(15)

8 Universitas Kristen Maranatha

BAB II ALUR DAN PENOKOHAN

Merupakan pembahasan landasan teori yang terdiri dari unsur intrinsik novel yang dalam penelitian ini membahas mengenai alur dan penokohan.

BAB III ANALISIS

Berisi analisis alur dan penokohan yang terdiri dari jenis alur, tahapan alur, prinsip utama analisis alur, pembedaan tokoh dan teknik penulisan tokoh.

BAB IV KESIMPULAN


(16)

52 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KESIMPULAN

Dari analisis alur dan penokohan tiga tokoh utama novel Grotesque karya Natsuo Kirino yang telah penulis uraikan, maka pada bab simpulan ini penulis mencoba untuk menarik beberapa pokok pikiran yang dapat mewakili isi dari keseluruhan bab sebelumnya.

1. Alur yang digunakan pada jalan cerita Grotesque adalah alur campuran, cerita tidak diceritakan secara berurutan, tetapi melompat-lompat dari waktu lampau ke waktu akan datang setelah itu kembali ke waktu lampau lagi, begitu seterusnya. Contohnya Bagian awal novel dimulai dengan perkenalan keluarga, selanjutnya cerita mengenai kematian Kazue, kemudian alur kembali ke cerita saat liburan keluarga 26 tahun lalu.

2. Perubahan sikap dan jalan hidup ketiga tokoh utama dapat dilihat dengan menguraikan tahapan alur pada setiap tokohnya.

- Tokoh Yuriko

Pada tahap paparan menceritakan tokoh Yuriko adalah perempuan yang sangat cantik, kecantikannya luar biasa. Kecantikannya itulah yang mengubah hidupnya. Dia disukai banyak laki-laki dan bertemu dengan Kijima. Kijima inilah yang membawa Yuriko masuk ke dalam dunia pelacuran. Dia mengatakan bahwa siswa-siswa di sekolah Q yaitu tempat Yuriko bersekolah bisa mendapatkan apapun dengan uang. Inilah yang menjadi tahap pemunculan konflik. Konflik meningkat


(17)

53 Universitas Kristen Maranatha

ketika Kijima mulai menjadi germo untuk Yuriko. Tahap klimaks dari cerita Yuriko adalah ketika Yuriko yang sudah tidak muda dan “harganya” tidak mahal lagi, bertemu pemuda miskin dari China yang Zhang yang pada akhirnya membunuhnya. Cerita memasuki tahap penyelesaian ketika Masami, istri Jhonson datang membawa buku harian Yuriko yang di dalam buku itu menceritakan semua perjalan hidup Yuriko.

- Tokoh Kazue

Tahap paparan pada cerita tokoh Kazue adalah cerita mengenai penampilan Kazue di sekolah yang sangat kampungan. Kazue berasal dari keluarga pas-pasan. Konflik mulai muncul ketika ayahnya meninggal yang menyebabkan dia harus menjadi tulang punggung keluarga. Kazue harus menerima pekerjaan sebanyak mungkin. Kebenciannya pada ibunya yang setiap hari tidak melakukan apa-apa membuat Kazue ingin melukai dirinya sendiri. Ini yang membuatnya bekerja menjadi pelacur, pada bagian ini konflik meningkat. Cerita mencapai klimaks ketika Kazue yang pada dasarnya adalah seorang gadis yang tidak menarik menjadi seorang pelacur yang hanya bisa dibayar murah. Hal itu jugalah yang membuatnya bertemu Zhang, hingga pada akhirnya sama seperti Yuriko, mayat Kazue pun ditemukan disebuah apartemen, dan Zhang yang menjadi tersangka pembunuhnya. Bagian inilah yang menjadi tahap penyelesaian cerita tokoh Kazue.


(18)

54 Universitas Kristen Maranatha

- Tokoh Zhang

Zhang dan adik kesayangannya Meikun pindah ke Jepang untuk mengubah hidup mereka yang sangat miskin di China. Mereka mempunyai mimpi untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin dan kelak akan tinggal di Amerika, ini adalah tahap paparan pada cerita Tokoh Zhang. Konflik mulai muncul ketika Zhang bertemu dengan Yuriko yang sangat mirip dengan adiknya. Konflik meningkat saat Zhang mulai jatuh cinta pada Yuriko dan mulai berkencan dengannya. Cerita memasuki tahap klimaks pada saat Yuriko dan Zhang berkencan, Yuriko tiba-tiba berubah menjadi perempuan yang sangat dingin yang membuat Zhang marah hingga membunuhnya. Tahap penyelesaiannya yaitu kasus pembunuhan Zhang disidangkan.

3. Berdasarkan pembedaan tokohnya, ketiga tokoh utama di novel Grotesque merupakan tokoh berkembang. Karena ketiga tokoh ini mengalami berbagai perubahan dan perkembangan sikap.

4. Pelukisan tokoh utama pada novel ini menggunakan teknik ekspositori. Ketiganya dijelaskan dengan memberikan uraian secara langsung.


(19)

(20)

55

DAFTAR PUSTAKA

Luxemburg, Jan Van dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra (Terjemahan Dick Hartoko).

Jakarta: Gramedia

Nurgiantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkaji Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wallek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Semi ,M.Atar. 1998 .Anatomi Sastra. Padang: Angkasa raya

Aminuddin.1987.Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung: Sinar Baru.

Fananie, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra. Surakarta : Muhammadiyah University Press

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Medpress

Sumarjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta

Wiyatmi, 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Foster-Harris, 1960. The Basic Formulas of Fiction. Norman, OK: University of Okhlahoma

Polking, K, 1990. Writing A to Z. Cincinnati, OH

Alur (10 April 2012)

http://sastrakita.blogspot.com/2005/03/alur-cerita.html.


(21)

56

http://achmadadieb.wordpress.com/2010/07/04/analisis-penokohan-dan-alur-pada-novel-novel-indonesia/.


(1)

BAB IV KESIMPULAN

Dari analisis alur dan penokohan tiga tokoh utama novel Grotesque karya Natsuo Kirino yang telah penulis uraikan, maka pada bab simpulan ini penulis mencoba untuk menarik beberapa pokok pikiran yang dapat mewakili isi dari keseluruhan bab sebelumnya.

1. Alur yang digunakan pada jalan cerita Grotesque adalah alur campuran, cerita tidak diceritakan secara berurutan, tetapi melompat-lompat dari waktu lampau ke waktu akan datang setelah itu kembali ke waktu lampau lagi, begitu seterusnya. Contohnya Bagian awal novel dimulai dengan perkenalan keluarga, selanjutnya cerita mengenai kematian Kazue, kemudian alur kembali ke cerita saat liburan keluarga 26 tahun lalu.

2. Perubahan sikap dan jalan hidup ketiga tokoh utama dapat dilihat dengan menguraikan tahapan alur pada setiap tokohnya.

- Tokoh Yuriko

Pada tahap paparan menceritakan tokoh Yuriko adalah perempuan yang sangat cantik, kecantikannya luar biasa. Kecantikannya itulah yang mengubah hidupnya. Dia disukai banyak laki-laki dan bertemu dengan Kijima. Kijima inilah yang membawa Yuriko masuk ke dalam dunia pelacuran. Dia mengatakan bahwa siswa-siswa di sekolah Q yaitu tempat Yuriko bersekolah bisa mendapatkan apapun dengan uang. Inilah yang menjadi tahap pemunculan konflik. Konflik meningkat


(2)

53 Universitas Kristen Maranatha ketika Kijima mulai menjadi germo untuk Yuriko. Tahap klimaks dari cerita Yuriko adalah ketika Yuriko yang sudah tidak muda dan “harganya” tidak mahal lagi, bertemu pemuda miskin dari China yang Zhang yang pada akhirnya membunuhnya. Cerita memasuki tahap penyelesaian ketika Masami, istri Jhonson datang membawa buku harian Yuriko yang di dalam buku itu menceritakan semua perjalan hidup Yuriko.

- Tokoh Kazue

Tahap paparan pada cerita tokoh Kazue adalah cerita mengenai penampilan Kazue di sekolah yang sangat kampungan. Kazue berasal dari keluarga pas-pasan. Konflik mulai muncul ketika ayahnya meninggal yang menyebabkan dia harus menjadi tulang punggung keluarga. Kazue harus menerima pekerjaan sebanyak mungkin. Kebenciannya pada ibunya yang setiap hari tidak melakukan apa-apa membuat Kazue ingin melukai dirinya sendiri. Ini yang membuatnya bekerja menjadi pelacur, pada bagian ini konflik meningkat. Cerita mencapai klimaks ketika Kazue yang pada dasarnya adalah seorang gadis yang tidak menarik menjadi seorang pelacur yang hanya bisa dibayar murah. Hal itu jugalah yang membuatnya bertemu Zhang, hingga pada akhirnya sama seperti Yuriko, mayat Kazue pun ditemukan disebuah apartemen, dan Zhang yang menjadi tersangka pembunuhnya. Bagian inilah yang menjadi tahap penyelesaian cerita tokoh Kazue.


(3)

- Tokoh Zhang

Zhang dan adik kesayangannya Meikun pindah ke Jepang untuk mengubah hidup mereka yang sangat miskin di China. Mereka mempunyai mimpi untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin dan kelak akan tinggal di Amerika, ini adalah tahap paparan pada cerita Tokoh Zhang. Konflik mulai muncul ketika Zhang bertemu dengan Yuriko yang sangat mirip dengan adiknya. Konflik meningkat saat Zhang mulai jatuh cinta pada Yuriko dan mulai berkencan dengannya. Cerita memasuki tahap klimaks pada saat Yuriko dan Zhang berkencan, Yuriko tiba-tiba berubah menjadi perempuan yang sangat dingin yang membuat Zhang marah hingga membunuhnya. Tahap penyelesaiannya yaitu kasus pembunuhan Zhang disidangkan.

3. Berdasarkan pembedaan tokohnya, ketiga tokoh utama di novel Grotesque merupakan tokoh berkembang. Karena ketiga tokoh ini mengalami berbagai perubahan dan perkembangan sikap.

4. Pelukisan tokoh utama pada novel ini menggunakan teknik ekspositori. Ketiganya dijelaskan dengan memberikan uraian secara langsung.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Luxemburg, Jan Van dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra (Terjemahan Dick Hartoko).

Jakarta: Gramedia

Nurgiantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkaji Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wallek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Semi ,M.Atar. 1998 .Anatomi Sastra. Padang: Angkasa raya

Aminuddin.1987.Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung: Sinar Baru.

Fananie, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra. Surakarta : Muhammadiyah University Press

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Medpress

Sumarjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta

Wiyatmi, 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Foster-Harris, 1960. The Basic Formulas of Fiction. Norman, OK: University of Okhlahoma

Polking, K, 1990. Writing A to Z. Cincinnati, OH

Alur (10 April 2012)


(6)

56

http://achmadadieb.wordpress.com/2010/07/04/analisis-penokohan-dan-alur-pada-novel-novel-indonesia/.