FIXED TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM EKRANISA
TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM EKRANISASI NOVEL DAN
FILM ‘YEOBGIJEOK-IN GEUNYEO (MY SASSY GIRL)’
Astari Pramesti
Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
e-mail: [email protected]
Abstrak
Dalam suatu karya sastra, baik puisi, novel, maupun film selalu memiliki unsur intrinsik.
Salah satu unsur penting dalam unsur interinsik adalah tokoh dan penokohan. Penokohan
dalam sebuah karya sastra merupakan salah satu cara pengarang untuk memperkenalkan dan
menggambarkan sifat juga watak dari sebuah tokoh kepada pembaca maupun penonton.
Jurnal ini menganalisis tokoh dan penokohan Gyeonwoo sebagai tokoh utama di dalam film ‘
엽기적인그녀 (My Sassy Girl)’. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan
mendeskripsikan sifat dan watak tokoh utama dalam novel dan film ini dilihat dari ucapan
maupun perilakunya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskrptif
kualifikatif. Hasil dari penelitian adalah secara umum pendeskripsian sifat Gyeonwoo dalam
novel dan film memiliki persamaan dan perbedaan.
Kata kunci: sifat, watak, ekranisasi
Abstract
In a literature, such as poetry, novel, and film, they always have an intrinsic element. One of
the important element in intrinsic element are character and characterization.
Characterization in literature is the way of the author to introduce and portray the
characteristic and personality of a character to reader and/or viewer. This journal analyze the
character and characterization of Gyeonwoo as the lead character in the movie ‘엽기적인그
녀 (My Sassy Girl)’. This study aims to compare and describe characteristic and personality
of the lead character, in the novel and film, seen from his remark and behaviour. Research
method that used is descriptive qualitative method. The result of the study is the description
of Gyeonwoo’s character in the novel and film both have similarities and differences.
Keyword: character, characterization, ecranisation
PENDAHULUAN
Perfilman Korea sekarang ini telah banyak dikenal oleh seluruh dunia. Seiring
dengan perkembangan Hallyu1, film-film Korea dapat menyebar ke seluruh dunia.
Meledaknya perfilman Korea ke seluruh dunia terjadi pada tahun 1990-an. Sejak
1999, Perfilman Korea mengalami pertumbuhan yang pesat dan membuat industri ini
seperti kembali ke Era Keemasannya pada tahun 1950-an dan 1960-an. Box-office,
yang sebelumnya belum pernah terjadi di Korea, diartikan sebagai penyebaran
perusahaan perfilman dan menuai sukses dalam pengeksporan film Korea ke negara
Asia dan seluruh dunia (Paquet, 2005: 47).
Perkembangan perfilman Korea meningkat pesat sejak tahun 1999. Dengan film
bekualitas dan pembukaan bioskop modern pertama, seperti CGV pada 1998 di
daerah Gangbyeon, membuat masyarakat makin antusias untuk menonton film. Hal
ini mencapai puncaknya pada tahun 2001. Korea Selatan merupakan salah satu
negara terkuat dalam industri komersil di dunia, setelah Amerika dan India, dengan
penjualan tiket untuk film lokal mencapai 45-50% dan mengalahkan film blockbuster
Hollywood (Paquet, 2005: 33). Jinhee Choi pada bukunya The South Korean Film
Renaissance, mengatakan bahwa perkembangan perfilman Korea yang pesat juga
membuat pemerintah Korea membuat acara international film festival. Pada 1996,
diadakan acara Busan Film Festival yang digelar di Busan, Korea (Choi, 2010).
Pada saat perfilman Korea sedang berkembang pesat, salah satu film yang paling
laris dan mendapat perhatian penonton adalah (Yeobgijeok-in
geunyeo, My Sassy Girl). Film ini merupakan film terlaris kedua di Korea pada tahun
2001, dengan pendapatan sekitar 26 juta dollar dengan 1.76 juta penonton2. Film ini
juga merupakan salah satu representasi dari tren hallyu yang mulai menyebar di
wilayah Asia Timur dan Tenggara pada akhir tahun 1990-an, film ini juga sukses
secara regional, dengan pendapatan sekitar 1.67 juta dollar di Hong Kong pada 2002
dan 4.2 juta dollar di Jepang saat pemutaraannya pada 20033.
1
Dalam buku The Global Impact of South Korea Culture, "Hanryu" atau "Hallyu" (dalam bahasa Inggris, "Korean
Wave") adalah sebuah fenomena di Asia dan mengacu pada pengaruh dari produk dari budaya populer Korea
Selatan (film, musik, game, fashion). (Dator dan Seo 2004; Seo: 2004)
2
Kim Mihui, “Local pix soared in 2001 B.O. derby,” Variety.com, January 22, 2002.
3
Wendy Kan, “Korean ‘Girl’ wows HK auds,” Variety.com, April 15, 2002; Darcy Paquet, “Kwak directs
‘Cyborg,’” December 27, 2006.
2
Setelah penayangannya, di akhir tahun 2001, film ini menjadi film dengan
penjualan tertinggi kedua (setelah film “친구”(Chinggu, Teman)) pada tahun 2001
dan mendapatkan tempat pada buku rekor sebagai film lokal terlaris untuk box-office
dalam negeri. Pada Februari 2002, Dreamwork SKG dari Amerika juga ingin
mengadaptasi film ini beserta dua film lainnya untuk dibuat ulang (Leong, 2002: 48).
Tabel Penjualan Film Terlaris Tahun 20014
4
http://koreanfilm.org/kfilm01.html (koreanfilm.org, last updated December 23, 2004. Diunduh pada 8
Mei 2015 pukul 15.35)
3
Film yang kebanyakan ditujukan kepada masyarakat dengan usia di bawah 30
tahun, membuat film-film yang dihasilkan ditujukan untuk penonton usia muda.
Untuk menarik perhatian penonton berusia muda, film yang diadaptasi dari novel
internet yang ditulis oleh para remaja banyak berkembang dan jumlahnya bertambah,
seperti My Sassy Girl (Yeobgijeok-in genyeo, 2001), My Tutor Friend (Tonggapnaegi
kwae hagi, 2003), dan 100 Days with Mr. Arrogant (Nae sarang ssagaji, 2004).
(Paquet, 2005: 48).
Film My Sassy Girl merupakan film yang diangkat dari sebuah novel internet
karya Kim Ho-sik. Novel internet sendiri di Korea mulai masuk pada pertengan
1990-an, lalu mulai berkembang pesat sejak tahun 2000-an. Sejak itu, mulai banyak
bermunculan perkumpulan dan homepage yang menerbitkan novel internet, juga
bermunculan penulis-penulis profesional yang hanya menulis novel internet. Rilisnya
film (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl) pada tahun 2001 dan
(Tonggapnaegi kwae hagi, My Tutor Friend) pada awal tahun
2003, yang membuat rekor dengan menarik penonton sebanyak lima juta orang,
membuat kemungkinan novel internet dijadikan sebagai konten budaya semakin
meningkat (대중문화사전, 2009, 현실문화연구).
Film (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl) sendiri
merupakan salah satu film komedi romantis Korea yang terkenal pada masanya. Film
ini dibuat berdasarkan cerita novel internet yang ditulis oleh Kim Hosik, bercerita
tentang kisah cintanya (Leong, 2002: 48). Film ini bercerita tentang Gyeonwoo (Cha
Taehyun), yang tidak sengaja bertemu seorang wanita mabuk (Jeon Jihyun) di kereta
bawah tanah. Sejak itu kisah cinta mereka dimulai. Semakin lama bersama dengan
wanita itu Gyeonwoo menemukan hal-hal aneh, seperti cepat berubahnya suasana
hati wanita itu sampai seringnya ia diancam dengan kata-kata “죽을래?” (Jugeul-lae?,
Kau mau mati?). Namun, walaupun perlakuan kasar wanita itu terhadapnya,
Gyeonwoo tetap bersama dengan ‘pacarnya’ itu dan akhirnya mengetahui bahwa
sikap wanita itu merupakan wujud kasih sayang.
Dalam film ini, Gyeonwoo merupakan pemeran utama yang mempengaruhi
keseluruhan cerita. Watak dan kepribadian Gyeonwoo lah yang menimbulkan
masalah dan menyebabkan gawatnya masalah-masalah yang timbul dalam peristiwaperistiwa dalam novel maupun film. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti
4
dan mendeskripsikan, juga membandingkan bagaimana sifat dan watak tokoh utama
dalam film dan novel dengan judul yang sama, dilihat dari ucapan, prilaku, maupun
pemikiran mereka. Metode yang akan digunakan merupakan metode penelitian
deskriptif kualitatif dengan objek penelitian berupa novel internet dengan judul (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl) yang dibuat pada tahun 1999 dan
film dengan judul sama yang dirilis pada tahun 2001. Penelitian ini menggunakan
pendekatan alih wahana dan ekranisasi dari novel menjadi film. Jurnal ini akan dibagi
menjadi tiga bagian yaitu, bagian pertama yang mencakup latar belakang, tujuan,
rumusan masalah, metode, dan sistematika penulisan beserta tinjauan teori. Bagian
kedua terdiri dari deskripsi dari tokoh dan penokohan tokoh utama dan bagian
terakhir yang mencakup kesimpulan.
TINJAUAN TEORI
Bluestone (dalam Erneste, 1991:18) menyatakan, film merupakan gabungan dari
berbagai ragam kesenian, yaitu musik, seni rupa, drama, sastra ditambah dengan
unsur fotografi. Film itu sendiri merupakan gambar hidup, juga sering disebut dengan
movie. Film, secara kolektif sering disebut dengan sinema. Sinema itu sendiri
bersumber dari kata kinematik atau gerak. Pengertian secara harfiah, film adalah
cinemathographie yang berasal dari "cinema", sedangkan "tho" berasal dari kata
phytos yang artinya cahaya dan "graphie" berasal dari kata graph artinya tulisan,
gambar, citra. Dalam bahasa Korea, menurut 국어사전 (Gugeosajeon, Kamus Besar
Bahasa Korea), 여화는 일정한 의미를 갖고 움직이는 대상을 촬영하여 영사기로 영
사막에 재현하는 종합 예술. Maksudnya adalah film merupakan seni gabungan dari
reka ulang berupa objek bergerak dan memiliki arti tertentu, yang direkam dan
diproyeksikan pada layar.
Sedangkan, menurut Undang-Undang Perfilman No. 8 tahun 1992 Bab I Pasal 1
Tentang Perfilman5 disebutkan bahwa,
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan
video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala
5
http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%208%20Tahun%201992%20tentang%20Perfilman.pdf
(diakses pada 13 April 2015 pukul 18:57)
5
bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan
dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan/atau lainnya.
Novel internet, menurut 대중문화사전 (Daejungmunhwa-sajeon, Kamus Budaya
Pop Korea), yaitu:
“온라인상에서 연재되고 읽히는 소위 ‘통신소설’을 말한다. 인터넷소설은 정보
통신 기술과 PC 통신의 발달로 등장한 새로운 소통 방식의 글쓰기로 소설이라는
전통적 문학 형식의 진지함보다는 이야기를 쓰고 읽는 소통의 즐거움에 무게를
둔 장르다. 인터넷소설은 작품 창작을 원하는 사람들에게 정통적 문단 등단의 방
식을 통하지 않고도 소설을 발표할 수 있는 기회를 제공한다.”
Novel elektronik yang diterbitkan dan dapat dibaca secara online. Novel internet,
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan komputer, merupakan metode
komunikasi yang baru yang cara penulisannya lebih menitikberatkan pada
kesenangan dalam menulis cerita dan berkomunikasi dibandingkan dengan
bagaimana bentuk sastra tradisional yang seharusnya. Novel internet juga
memberikan kesempatan kepada orang-orang yang ingin menjadi penulis tanpa
melalui cara lama yang sulit, juga memberikan mereka kesempatan untuk
menerbitkan novel atau karyanya.
Perubahan dari bentuk novel ke dalam bentuk film dikenal dengan istilah
ekranisasi. Selain ekranisasi, terdapat pula deekranisasi. Kedua istilah tersebut
merupakan transformasi dari karya sasta dan film. Istilah ini berasal dari bahasa
Prancis, écran yang berarti “layar”. Transformasi dari sastra ke film dikenal dengan
istilah ekranisasi, sedangkan transformasi dari film ke novel disebut deekranisasi.
(Eneste, 1991: 60). Istilah ekranisasi dimunculkan pertama kali oleh Bluestone
(1957:5) yang berarti proses pemindahan atau perubahan bentuk dari sebuah novel ke
dalam bentuk film.
Selain ekranisasi yang disampaikan oleh Eneste, terdapat pula alih wahana.
Sapardi Djoko Damono menyebutkan bahwa alih wahana adalah perubahan dari
satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Dalam bagian-bagian sebelumnya
telah
disinggung
bahwa karya sastra tidak hanya bisa diterjemahkan, yakni
6
dialihkan dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga dialihwahanakan, yakni
diubah
menjadi
jenis kesenian lain (Damono, 2009:121). Berbeda dengan
ekranisasi, proses alih wahana tidak sekedar mengubah karya sastra menjadi film,
tetapi mengubah suatu karya sastra atau kesenian menjadi kesenian lain.
Sebuah film pasti memiliki unsur-unsur interinsik dan eksterinsik yang terdapat
di dalamnya. Dalam unsur interinsik terdapat tokoh dan penokohan, tema, plot atau
alur, gaya bahasa, sudut pandang, amanat, dan latar. Sedangkan unsur eksterinsik
terdapat latar belakang kehidupan pengarang, pandangan hidup pengarang, dan
situasi sosial dan budaya yang melatari lahirnya karya sastra tersebut.
Unsur tokoh dan penokohan merupakan hal yang penting dalam sebuah karya
sastra. Sebuah tokoh dalam cerita memegang peranan penting untuk mengarahkan
cerita tersebut. Dalam sebuah karya drama atau film, seorang tokoh tidak hanya
digambarkan dengan karakter yang ia punya saja, tetapi kita juga bisa mengenal lebih
dalam karakter seorang tokoh berdasarkan tutur kata dan gaya bahasanya
(Nurgiyantoro 2007: 201). Namun, ada perbedaan antara tokoh dan penokohan.
Tokoh adalah pelaku yang mengemban dalam suatu cerita rekaan sehingga peristiwa
itu menjalin suatu cerita, sedangkan cara sastrawan menampilkan tokoh tersebut
adalah penokohan (Aminudin, 1984 : 85).
Menurut 국어사전 (Gugeosajeon, Kamus Besar Bahasa Korea), tokoh adalah 등
장인물 (deung-jang in-mul), yaitu 연극, 영화, 소설 따위에 나오는 인물. Maksudnya
adalah tokoh yang muncul dalam drama, film, maupun novel. Terdapat pula karakter
atau 성격 (seong-gyeok) yaitu 개인이 가지고 있는 고유의 성질이나 품성.
Maksudnya adalah karakter dan kepribadian unik yang ada pada seorang individu.
Sedangkan, penokohan adalah 성격묘사 (seog-gyeok myosa) yaitu, 문예 작품에서 등
장인물의 성격을 그려 내는 일. Maksudnya adalah cara menggambarkan kepribadian
atau karakter tokoh utama pada sebuah karya sastra.
Tokoh-tokoh cerita, terutama tokoh-tokoh pentingnya, memiliki watak masingmasing yang digambarkan dengan saksama oleh pengarang-pengarang yang terampil.
Tokoh-tokoh itu dapat memiliki berbagai watak, sesuai dengan kemungkinan watak
yang ada pada manusia, seperti jahat, baik, sabar, peragu, periang, pemurung, berani,
pengecut, licik, jujur, dan atau campuran dari beberapa di anatara watak-watak itu.
7
Watak para tokoh itu bukan saja merupakan pendorong untuk terjadinya peristiwa,
akan tetapi juga merupakan unsur yang menyebabkan gawatnya masalah-masalah
yang timbul dalam peristiwa-peristiwa tersebut (Jakob, 1994: 145).
Joseph M. Boggs dalam bukunya, Cara Menilai Sebuah Film, menjelaskan
beberapa cara untuk menganalisis tokoh dalam dunia perfilman. Cara pertama yaitu
melalui penampilan, karakter tokoh dapat terlihat melalui wajah, pakaian, sosok,
tubuh, tingkah laku, dan cara mereka bergerak. Cara kedua melalui dialog, tokoh
banyak mengungkapkan diri mereka lewat ucapan-ucapannya, pikiran-pikiran tokoh
serta sikap dan emosi yang diperankan sesuai dengan pilihan kata, tekanan, dan tinggi
suara dalam kalimat serta dialek sehingga terungkap tentang tingkat sosial dan
ekonomi, latar belakang pendidikan, dan proses mental tokoh. Cara ketiga melalui
action eksternal dan internal serta reaksi dari tokoh lain. Cara keempat melalui
leitmotif6 dan pemilihan nama (name-typing). Cara kelima melalui karakter baku dan
stereotip, tokoh baku adalah tokoh kecil yang tingkah lakunya dapat diramalkan dan
berfungsi sebagai bagian dari setting yang memiliki kekhasan sesuai dengan
pekerjaan mereka. Sedangkan tokoh stereotip adalah watak yang dicocokkan dengan
suatu pola tingkah laku yang sudah ditentukan sebelumnya. Cara terakhir yaitu
melalui analisis karakter statis dan berkembang, cara ini sama halnya dengan analisis
tokoh datar dan tokoh bulat pada novel (1992: 53-62).
Dalam penggambaran perwatakan, terdapat penggambaran secara eksplositori
dan dramatik. Pada penggambaran dramatik terdapat beberapa teknik, diantaranya
melalui teknik cakapan, teknik tingkah laku, dan teknik pikiran dan perasaan. Teknik
cakapan, teknik ini diteliti dari percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita.
Teknik tingkah laku, menyaran pada tindakan yang bersifat non-verbal dan fisik.
Teknik pikiran dan perasaan, diteliti melalui pikiran dan perasaan, serta apa yang
dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh dalam banyak hal akan mencerminkan sifat-sifat
kediriannya (Nurgiantoro, 2007: 194-210).
ANALISIS SIFAT DAN WATAK TOKOH GYEONWOO
6
Leitmotif adalah pengulangan suatu kalimat atau ide oleh seorang tokoh hingga ia hampir merupakan ciri atau
lau tema untuk tokoh tersebut (Boogs, 1992: 60)
8
Tokoh utama merupakan pelaku utama dalam sebuah cerita, ia memiliki peranan
penting dan menjadi orang yang paling terlibat dalam konflik di dalam sebuah cerita.
Pada 엽기적인그녀 (Yeobgijeoki-in geunyeo, My Sassy Girl), Gyeonwoo merupakan
tokoh utama yang berperan penting dalam konflik yang membangun cerita film ini.
Gambar 17
Bertanggung Jawab
Gyeonwoo yang selalu terlihat serampangan 8, sebenarnya adalah orang yang
bertanggung jawab. Walalupun selalu mengeluh saat melakukan suatu hal, tanpa ia
sadari, ia melakukan sesuatu yang bertanggung jawab. Sifatnya yang bertanggung
7
http://movie.daum.net/moviedetail/moviedetailMain.do?movieId=3113&t__nil_main=tabName (diunduh pada
23 Mei 2015 pukul 15.03)
8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; serampangan /se·ram·pang·an/ - sembarangan saja; seenaknya saja;
asal saja (tt bekerja, berkata-kata)
9
jawab ini dapat kita temui dalam novel dan film-nya. Seperti pada saat pertemuan
pertamanya dengan ‘si wanita’, Gyeonwoo yang melihat ‘si wanita’ yang sedang
mabuk, muntah ke kepala seorang kakek di dalam kereta bawah tanah. Gyeonwoo
sebenarnya tidak kenal sama sekali dengan wanita itu, tetapi ia merasa bertanggung
jawab apalagi setelah wanita itu memanggilnya ‘자기야’ (jagiya, sayang) dan
akhirnya menggendong dan membawanya ke sebuah penginapan.
전철이 떠나고 있다. 견우가 축 늘어진 그녀를 업고 있다. 사람들이 역으로 빠져나
가고 있고, 그녀를 업은 견우, 맨 뒤에서 터벅터벅 걸어가고 있다. 그녀를 업고 부
평 역 앞을 걸어가고 있는 견우. 이리저리 땀을 뻘뻘 흘리며 왔다갔다하는 견우. 억
수장이란 간판 아래 서 있다. 견우, 그녀를 업고 다가와 문을 조심스럽게 연다.
Terjemahan bebas:
Keretanya berjalan menjauh. Gyeonwoo menggendong wanita itu di punggungnya.
Orang-orang mulai berjalan keluar dari stasiun. Gyeonwoo yang menggendong si
wanita, berjalan dengan susah payah di paling belakang. Sambil menggendong
wanita itu, ia berjalan di depan stasiun Bupyeong. Gyeonwoo berjalan ke sana
kemari sampai bercucuran keringat. Gyeonwoo berdiri di bawah papan bertuliskan
Oksujang. Gyeonwoo yang menggendong wanita itu mendekati pintu dan
membukanya perlahan.
Walaupun Gyeonwoo tidak mengenal wanita itu tapi ia tetap menggendong
wanita itu sampai ke penginapan. Kejadian ini tidak hanya satu kali, bahkan saat
pertemuan kedua mereka, kejadian ini terulang. Gyeonwoo dan wanita itu bertemu
dan akhirnya mabuk-mabukan. Gyeonwoo akhirnya membawa wanita itu ke
penginapan yang mereka datangi pertama kali.
견우: (그녀를 업은 채 억수장 문을 열고 안으로 들어오자, 끼익 소리에 여관 주인
이 창문으로 머리를 내민다. 자동적으로 말없이 키를 들고 4 층으로 앞서서 올라가
는 여관 주인. 그녀를 업고 낑낑대며 계단을 오르는 견우.)
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: (Sambil menggendong wanita itu, Gyeonwoo membuka pintu Oksujang
dan masuk ke dalam. Mendengar suara ‘kiiiik’ karena pintu dibuka, pemilik
penginapan menoleh dari jendela. Tanpa bicara apapun ia mengambil kunci dan naik
ke lantai empat. Gyeonwoo mengendong wanita itu dengan terengah-engah dan
menaiki tangga.)
Tidak hanya di dalam film, pada cerita di novel Gyeonwoo juga memperlihatkan sifat
bertanggung jawabnya dengan menggendong ‘si wanita’ yang sedang mabuk. Ia
menggendong ‘si wanita’ dari stasiun sampai ke penginapan. Walaupun dia sendiri sudah
kelelahan, ia tetap membawa wanita karena ia tidak tega meninggalkannya di stasiun kereta.
다음 역은 부평역입니다. 드디어 제가 내려야 합니다. 그런데 아무것도 모르
고 자고 있는 이 아가씨는 어떻게 합니까? 두고 내릴 수도 없습니다. 아까부터 지
하철의 사람들이 저만 봅니다. 아무리 깨울려고 해도 일어나질 안씁니다. 어쩔 수
10
없이 저는 그녀를 들처 업고 지하철을 내려씁니다. 가냘퍼 보이는 그녀인데. 업고
부평역 밖까지 빠져나오니깐 온몸이 땀벅벅이 되더군요. 이 일을 어쩜니까. 저 나
쁜놈 아닙니다. 술먹은 여자 데리고 다니기 싫습니다. 어쩔수 없이 근처의 여관을
찾았습니다.
Terjemahan Bebas
Stasiun berikutnya adalah Stasiun Bupyeong. Akhirnya aku harus turun, tetapi
wanita yang tertidur ini harus diapakan? Aku tidak bisa meninggalkannya dan turun
begitu saja. Sedari tadi orang-orang di dalam kereta terus melihatku. Mau
dibangunkan seperti apapun, wanita ini tidak bangun dari tidurnya. Mau tidak mau
aku menggendongnya dan turun dari kereta. Wanita itu terlihat rapuh. Seluruh
badanku dibanjiri berkeringat karena menggendongnya sampai di luar Stasiun
Bupyeong. Aku harus bagaimana. Aku bukan orang jahat. Aku benci harus
mengantar wanita yang sedang mabuk. Aku tidak punya pilihan lain selain
membawanya ke penginapan.
Penakut
Baik dalam film maupun dalam novel, Gyeonwoo merupakan orang yang
penakut. Ia tidak hanya takut kepada hal-hal menyeramkan seperti hantu saja.
Gyeonwoo juga ketakutan saat ia terpaksa masuk ke dalam rumah hantu saat ia
disekap oleh seorang tentara gila yang kabur di dalam taman hiburan.
유령의 집 안
탈영병: (음침한 유령의 집 안으로 견우와 그녀를 앞세우고 들어온다. 후랫쉬로 여
기저기를 비추면서 가는 그들.)
유령과 귀신들이 후랫쉬 불빛에 언뜻언뜻 드러나자 견우는 겁을 먹고 소리를 지른
다.
Terjemahan bebas
Di dalam rumah hantu
Tentara: (Berjalan di belakang Gyeonwoo dan si wanita dan masuk ke dalam rumah
hantu yang gelap. Mereka berjalan sambil menyinari sekitar dengan lampu senter)
Adanya lampu senter membuat hantu-hantunya terlihat dan Gyeonwoo pun berteriak
karena ketakutan.
Tidak hanya di dalam rumah hantu, ia juga takut kepada preman-preman yang ia
temui di dalam penjara saat diamankan ke kantor polisi karena ia tidur di jalanan. Di
dalam penjara ia terus saja meminta tolong dan hampir menangis karena takut. Ia
juga gemetaran dan dan meminta tolong agar dikeluarkan dari dalam sel.
견우: (경찰이 유치장에 밀어 넣는데 안들어가려고 뻐팅기고 난리다.)
울상이 된 견우, 조폭들 사이에 끼어서 눈치를 보며 침을 꿀꺽 삼킨다. 견우의 주변
으로 좀비처럼 어슬렁어슬렁 다가오는 조폭들.
견우: (무서워서 오돌오돌 떨고 있다.)
Terjemahan bebas
Gyeonwoo: (Berusaha keras agar polisi tidak memasukannya ke sel tahanan.)
Gyeonwoo hampir menangis, ia berada di antara para tahanan melihat sekeliling dan
menelan ludah. Para tahanan mendekati Gyeonwoo seperti zombie.
Gyeonwoo: (Gemetar karena ketakutan)
11
Dalam novel, sifat penakut Gyeonwoo juga muncul. Sifat ini muncul saat ‘si
wanita’ meminta ongkos taksi untuk pulang. Bukan karena kasihan, melainkan
karena ia takut kepada ‘si wanita’.
카페를 나왔습니다. 그리곤 그녀가 한마디 했습니다...
" 차비 좀 줘라.."
저는 택시 타고 가라고 만원을 주었습니다. 저 너무 착하지 않씁니까? 사실은
무서워서 그랬습니다. 이 여자 생긴 것을 답지 않게 절라 터프합니다.
Terjemahan bebas
Kami keluar dari cafe, lalu wanita itu berkata..
“Aku minta ongkos..”
Aku memberinya sepuluh ribu won untuk pulang naik taksi. Aku orang yang
baik, kan? Sebenarnya, aku memberikannya karena aku takut. Wanita ini tidak
seperti kelihatannya, dia sangat galak.
Pemalas
Gyeonwoo sebenarnya merupakan seorang yang pintar, tetapi akibat sifat
pemalasnya, nilainya selalu jelek. Sifat pemalasnya ini juga sulit dihilangkan.
Terbukti sejak SMP ia selalu mendapatkan nilai jelek. Sifat pemalasnya ini terlihat
pada perilaku Gyeonwoo, baik dalam novel maupun dalam film.
견우: (나레이션) 다 아시죠? 저는 복딩입니다. 공과대에 다니고, 공부요? 머리는
좋은데 안합니다. 그건 우리 엄마와 아빠가 보증합니다.
중학교 시절, 견우가 무릎을 꿇고 두 손을 들고 있다. 그 앞에 20 점 자리 성적표를
들고 있는 엄마.
엄마: 너 머리는 좋은데, 공부를 안하는 게 탈이야.
고딩 시절, 견우가 무릎을 꿇고 두 손을 들고 있다. 그 앞에 성적표를 들고 있는 아
빠와 엄마.
아빠: 넌 머리가 좋기 때문에 조금만 공부하면 금방 따라잡을 수 있다고.
Terjemahan Bebas
Gyeonwoo: (Narasi) Kalian tahu, kan? Aku anak yang beruntung. Aku kuliah di
universitas teknik. Tapi soal belajar? Aku pintar tapi tidak pernah belajar. Ayah dan
ibuku bisa menjamin itu.
Masa SMP, Gyeonwoo berlutut dan mengangkat kedua tangannya. Sang ibu
memegang rapot dengan nilai 20 di depannya.
Ibu: Sebenarnya kamu pintar, tapi kau tidak pernah belajar.
Masa SMA, Gyeonwoo berlutut dan mengangkat kedua tangannya. Di depannya, ibu
dan ayahnya memegang rapot.
Ayah: Karena kamu pintar, belajar sedikit juga bisa cepat mengerti.
Tidak hanya di dalam film, sifat pemalas Gyeonwoo juga diperlihatkan di dalam
novel. Gyeonwoo selalu berniat belajar tapi dia selalu saja mengantuk saat belajar. Ia
dengan mudahnya akan tertidur saat belajar.
오늘은 토요일. 그녀도 수업이 없고 저도 수업이 없습니다. 오늘 견우의 계획
은 열심히 도서관에서 공부를 하는 것이였습니다. 그렇습니다! 견우도 가끔 공부
12
라는 것을 한답니다. 학교에 갔습니다. 도서관에 자리를 잡았습니다. 책을 펼쳤습
니다. 잠이 옵니다.
공부 열심히 해서 훌륭한 사람이 되겠다고 대문을 박차고 나와 도서관에서 책
을 펼쳐든지 5 분. 저는 제정신이 아니였습니다. 쏘다지는 잠을 참을라고 커피를
마셨습니다. 담배도 피웠습니다. 세수도 하고 다시 자리로 왔습니다. 그리곤 장열
하게 잤습니다.
Terjemahan bebas
Hari ini hari Sabtu. Wanita itu hari ini tidak ada kelas, begitu juga aku. Hari ini
rencanaku adalah pergi ke perpustakaan dan belajar dengan giat. Benar! Gyeonwoo
juga terkadang belajar. Aku pergi ke sekolah. Aku mendapat tempat di perpustakaan.
Aku membuka bukuku. Aku mengantuk.
Sudah 5 menit sejak aku datang ke perpustakaan untuk belajar dengan giat agar
menjadi seseorang yang sukses dan membuka bukuku. Aku mulai gila. Aku minum
kopi untuk menahan rasa kantukku. Aku juga merokok. Aku juga membasuh muka
dan kembali ke tempatku. Lalu, aku tertidur dengan pulas.
Perasa
Perasa merupakan saat di mana seseorang peka perasaannya atau dapat
merasakan hal yang dirasakan orang lain. Pada film ini, beberapa kali Gyeonwoo
merasa sedih saat melihat ‘si wanita’, bahkan Gyeonwoo ingin dia tidak merasakan
kesedihan itu lagi dan ingin menjaganya. Saat Gyeonwoo dan wanita itu pergi
bersama, wanita itu minum alkohol dan tiba-tiba menangis. Gyeonwoo meminjamkan
sapu tangannya.
그 녀: (손수건으로 눈물을 닦으며 울고 있다.)
견 우: (나레이션) 우는 여자를 보니까 왠지 가슴이 아픕니다. 이 여자.. 가까이서
보니까 정말 더 매력적이더군요.
Terjemahan bebas:
Wanita: (mengelap air matanya menggunakan sapu tangan)
Gyeonwoo: (narasi) Melihat wanita yang sedang menangis, entah mengapa hatiku
sakit. Wanita ini.. Kalau dilihat baik-baik, ternyata menarik juga.
Saat
‘si
wanita’
tertidur
di
penginapan,
Gyeonwoo
juga
sempat
memperhatikannya. Saat itu Gyeonwoo tahu bahwa di balik prilaku kasar wanita itu,
ia menyimpan banyak kesedihan. Gyeonwoo ingin menyembuhkan rasa sakit itu.
견 우: (약을 먹이기 위해 물을 따루고 그녀를 안아 일으킨다. 그녀를 바라보다가
입에 묻은 물기를 닦아준다.)
그녀를 다시 눕히고 침대에 기대 한 숨을 놓는 견우
견 우: 저는 아기처럼 자고 있는 그녀를 보며 주제넘지만 이렇게 생각했습니다. 이
여자의 아픔을 치료해 주고 싶다.
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: (Gyeonwoo mengangkat badan wanita itu untuk memberikannya obat
dan air. Ia melihat wanita itu dan mengelap air di bibirnya)
Gyeonwoo kembali membaringkan wanita itu di kasur lalu menghela nafas
13
Gyeonwoo: Melihat wanita ini tidur seperti bayi, walaupun terkesan sombong aku
ingin menyembuhkan rasa sakit wanita ini.
Tidak hanya di dalam novel, sifat Gyeonwoo ini juga dapat kita di dalam novel.
Dalam novel, sifat perasa Gyeonwoo juga diperlihatkan kepada pembaca lewat
pikiran dan tingkah lakunya kepada ‘si wanita’. Ia dapat merasakan dan mengerti
bahwa ‘si wanita’ sedih karena ditinggal kekasih yang ia sayangi.
사실은 어제 실연 당한 날이였답니다. 사랑하는 사람하고 헤어지고 혼자서 술
을 그렇게 떡이 되도록 마셨답니다. 그리곤 막 울더군요. 또 그 카페에 사람들이 전
부 저를 쳐다 봅니다. 이 여자랑 같이 있으면 주위의 시선을 그렇게 됩니다. 그래도
제정신일때 보니깐 진짜로 매력적이더군요. 또 울고 있으니깐 제 마음도 아파 졌습
니다.
Terjemahan bebas
Sebenarnya kemarin adalah hari saat ia patah hati. Ia berpisah dengan
kekasihnya dan minum sampai mabuk. Dia lalu menangis. Semua orang di dalam
cafe lagi-lagi memandangku. Jika sedang bersama wanita ini pandangan menjadi
seperti itu. Walaupun begitu ketika sedang sadar ia sangat memesona. Hatiku
bertambah sakit karena ia menangis.
Gyeonwoo sering kali dapat mengetahui isi hati ‘si wanita’ dan merasakannya.
Hanya dengan melihat wajahnya ia langsung tahu bahwa ‘si wanita’ sedang bersedih.
Tanpa ia sadari, ia juga ikut merasakan kesedihan wanita itu.
호수를 보면서 호수가 참 이쁘다며 가까이 가서 보자는 것이였습니다. 그래서
우리는 호수 주위에 나무를 헤집고 들어갔습니다. 그녀의 눈동자안에는 가로등이
있습니다. 호수도 있습니다. 그녀는 아무 말도 없습니다. 아마도 헤어진 애인을 생
각하나 봅니다. 어느새 그녀의 눈에 눈물이 고이더군요. 가슴이 너무 아팠습니다.
겉으로 터프한 그녀, 속은 매우 약합니다.
Terjemahan bebas
Sambil memandangi danau, ia berkata kalau danaunya sangat cantik dan
mengajakku untuk melihatnya dari dekat. Kami menyingkirkan pepohonan di dekat
danau dan mendekat. Aku bisa melihat lampu jalanan di matanya. Aku juga bisa
melihat danau. Ia tidak berkata apapun. Mungkin ia sedang memikirkan kekasih
yang sudah berpisah dengannya. Tanpa kusadari, air mata sudah menggenangi
matanya. Hatiku sangat sakit. Wanita kuat yang ada di sampingku, hatinya sangat
rapuh.
Lambat
Lambat di sini bukan berarti gerakannya lambat, tetapi lambat dalam mengerti
atau memahami suatu hal dan kurang peka terhadap sekelilingnya. Hal ini biasanya
digambarkan dengan frasa 눈치없다 (nun-chi opta, kurang peka) dalam bahasa
Korea. Sifatnya yang seperti ini hanya dapat ditemui pada cerita novel, berbeda
dengan sifatnya di dalam film yang begitu perhatian kepada ‘si wanita’. Gyeonwoo
yang seorang mahasiswa jurusan teknik, terkadang bisa juga menjadi lambat. Saat ‘si
14
wanita’ menghubunginya mengenai peringatan 100 hari hubungan mereka, ia tidak
ingat dan malah bertanya balik kepada ‘si wanita’.
“야, 우리 쫌 있으면 100 일인거 알지?”
“와~! 100 일이야?”
“그래~ 헤헤”
“응, 그렇군아. 근데 무슨 100 일?”
“뭐야 뭐야. 만난지 100 일이잖아!”
“아, 그래? 하하핫..”
제가 원래 쫌 그런거에 둔합니다. 생일 기억하는 것도 진짜 못합니다. 아무튼 난데
없이 새벽에 전화를 걸어 그녀가 저한테 100 일이 며칠이라는 것을 인식 시키더군
요.
Terjemahan bebas:
“Kamu tahu kan sebentar lagi kita merayakan 100 hari?”
“Wah, 100 hari, ya?”
“Iya~ Hehe”
“Ah, begitu. Tapi merayakan 100 hari apa, ya?”
“Apa-apaan sih. Merayakan 100 hari kita bersama!”
“Ah, benarkah? Haha..”
Aku sebenarnya agak lambat dalam hal-hal seperti ini. Aku bahkan tidak ingat
tanggal ulang tahunku sendiri. Bagaimanapun, tiba-tiba dia menelpon pagi-pagi
sekali untuk mengingatkan mengenai peringatan 100 hari kami.
Perhatian
Berbeda dengan dalam novel, sifat Gyeonwoo yang kurang peka tidak terlihat di
dalam film. Kebalikannya, di dalam film, Gyeonwoo merupakan seseorang yang
perhatian. Walaupun Gyeonwoo terlihat tidak memperhatikan, ternyata ia
memperhatikan segala hal kecil tentang wanita itu.
견 우: 이 목걸이.. 헤어졌다던 그 남자가 준거겠지? 단순히 헤어진 거라면 그 목걸
이.. 하고 다니지 않았을 거야... 니 성격에.. 그리고 너 가끔 그 남자한테서.. 벗어
날 수 없다고 말해지? 그건 니가 사랑했던 사람이.. 이 세상에 없다는 뜻 아냐?
끄떡이는 그녀, 눈물이 핑 돌 것 같다.
그 녀: 저 사람은.. 그전부터 엄마가 만나보라고 한 사람이야... 엄마 등살에.. (기
분을 바꾸며) 나쁜 사람같진 않지?
견 우: 응.. 내 말 잘 들어. 난 괜찮지만, 잘 모르는 남자 앞에서는 성질 조금만 죽
여. 남자들은 여자다운 거 더 좋아하자나. 그리고 술 절대로 세잔 이상 마시지마.
여자가 술먹고 쓰러지는 거 이용하는 남자들 많아.
그 녀: 너!
견 우: 그리고 나한텐 괜찮지만, 다른 남자한텐 뭐든 한 번 져줘봐. 이길려고 하지
말고. 좋아할 거야. 알았지?
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: Kalung ini.. diberikan oleh pria yang berpisah denganmu, kan? Kalau
kamu sudah putus dengannya, melihat sifatmu, kamu tidak akan menggunakan
kalung itu. Kamu juga sering mengatakan kamu tidak bisa melupakan pria itu, kan?
Pria yang kamu cintai.. sudah meninggal, bukan?
Wanita itu menganguk dan menangis.
Wanita: Pria itu.. sejak dulu ibuku ingin aku berpacaran dengannya. (perasaan
berubah) artinya.. dia orang yang baik, kan?
Gyeonwoo: Benar.. dengarkan aku baik-baik.. Untukku ini tidak apa-apa, tapi jika di
depan pria yang tidak terlalu kamu kenal, jangan terlalu banyak minum. Pria lebih
15
suka wanita yang feminim. Jangan minum alcohol lebih dari tiga gelas. Banyak pria
yang mengambil kesempatan untuk berlaku jelek kepada wanita yang mabuk.
Wanita: Kau!
Gyeonwoo: Lain kali, kepada pria lain, cobalah mengalah. Mereka pasti suka,
mengerti?
Saat akan berpisah dengan ‘si wanita’, Gyeonwoo memberitahu Sikwon
mengenai kebiasaan dan perilaku yang sering dilakukan ‘si wanita’. Ia
memberitahukan semua hal dengan detail agar Sikwon dapat memaklumi dan
mengerti perilaku wanita itu. Dalam nasihat yang ia berikan kepada Sikwon, terlihat
bahwa sebenarnya ia adalah orang yang perhatian.
견 우: 쉬운 일이에요. 저 애한테 여자다운 거 요구하지만 않으면 대요. 그리고 술
은 세잔 이상 먹이면 안되고요. 카페에 가면 콜라나 쥬스 마시지 말고 커피를 드세
여요. 그리고 가끔 때리면 안아파도 아픈 척하거나 아파도 안아픈 척 하는 걸 좋아
해요. 저 애 만난지 백일이 되면 강의실에 찾아가서 장미꽃 한 송이를 내밀어 보세
요. 너무 좋아할 거에요. 검도하고 스쿼시는 꼭 배우세요. 그리고 가끔 유치장에
가는 것도 감수할 수 있어야 돼요. 가끔 죽인다고 협박하면 진짜 죽을지도 모른다
고 생각하세요. 그래야 편해요. 가끔 다리가 아프다면 신발도 바꿔신어 주세요. 마
지막으로, 저 애, 글쓰는 거 좋아하거든요. 칭찬 많이 해 주세요.
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: Hal yang mudah. Jangan menuntutnya jadi feminin. Jangan membiarkan
dia minum alkoho lebih dari tiga gelas. Kalau pergi ke cafe, minum kopi, jangan
minum cola atau jus. Kalau kamu dipukul, walaupun kesakitan pura-pura lah tidak
sakit, kalau tidak sakit berpura-pura lah kesakitan. Pada hari keseratus saat
berpacaran dengannya, datanglah ke kelasnya dan berikan dia setangkai bunga
mawar. Dia sangat suka. Kamu juga harus mulai belajar kendo dan squash. Kadang
kamu juga akan merasakan masuk penjara. Kadang kalau kamu diancam akan
dibunuh, berpikirlah kamu akan benar-benar mati, dengan begitu kamu akan tenang.
Kadang kalau kakinya sakit, tukar lah sepatu kalian. Terakhir, dia senang sekali
menulis. Beri lah dia banyak pujian.
Sabar
Gyeonwoo sangat sabar dalam menghadapi ‘si wanita’. Walaupun ‘si wanita’
sering berbuat semaunya, Gyeonwoo tetap saja menuruti kemauannya. Di dalam film,
Gyeonwoo berbaik hati kepada ‘si wanita’ saat ia kesakitan karena memakai sepatu
hak tinggi. Di kampus ‘si wanita’ mengeluh karena sepatu yang ia pakai tidak
nyaman dan meminta Gyeonwoo untuk bertukar sepatu. Mereka bertukar sepatu dan
Gyeonwoo dengan sabarnya menuruti kemauannya dan tetap memakai sepatu ‘si
wanita’.
그 녀: 엄마가 상품권 얻어서 산 거라고 자꾸 조르길래 신어더니 발이 아파 죽겠네.
견 우:
그 녀:
견 우:
그 녀:
다리 주물러 줄까?
아니, 괜찮아. 대신 우리 신발 바꿔신자.
헉!
왜, 싫어?
16
견 우: 남자가 어떻게 그런 구두를 신냐
그 녀: 꾸겨신어도 돼.
견 우: 아이... 어떻게...
그 녀: 그래? ...알았어!
앞만보고 성큼성큼 가고 있는 그녀.
견 우: 알았어! 알았어! 바꿔 신으면 돼잖아!
Terjemahan bebas:
Wanita: Ibuku mendapat voucher belanja lalu dia selalu menyuruhku memakainya
tapi setelah dipakai kakiku sakit sekali.
Gyeonwoo: Kakimu mau aku pijat?
Wanita: Tidak, tidak usah. Kita kan bisa bertukar sepatu.
Gyeonwoo: Eh?
Wanita: Kenapa? Tidak mau?
Gyeonwoo: Lelaki mana pantas pakai sepatu seperti itu!
Wanita: Pakai saja.
Gyeonwoo: Bagaimana bisa..
Wanita: Huh.. Baiklah..
Wanita itu berbalik dan mulai melangkah
Gyeonwoo: Baiklah! Baiklah! Tukar sepatunya!
KESIMPULAN
Pada tahun 1990-an perkembangan industri perfilman Korea berkembang pesat.
Dengan berkembang pesatnya industri perfilman dan didukung dengan pembukaan
bioskop modern pertama pada tahun 1998, sineas film Korea banyak membuat filmfilm berkualitas pada saat itu. Pada tahun 2001, Kwak Jaeyong, membuat sebuah film
dengan judul (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl). Film ini
merupakan sebuah film hasil adaptasi atau hasil alih wahana dari sebuah novel
internet karya Kim Hosik dengan judul yang sama.
Dalam sebuah karya sastra, baik novel maupun film, unsur interinsik merupakan
hal yang penting. Dalam jurnal ini, unsur interinsik yang dibahas adalah mengenai
tokoh dan penokohan. Unsur ini adalah bagian yang membangun karakter pada tiap
tokoh. Karakter-karakter tersebut juga yang membangun cerita dan membuat suatu
tokoh terlibat konflik dan menemukan cara bagaimana menyelesaikannya. Tokoh dan
penokohan juga menentukan bagaimana sifat dan watak suatu tokoh dalam sebuah
karya.
Secara keseluruhan, film (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy
Girl), berhasil merepresentasikan novel dengan baik. Sifat dan watak dari tokoh
utama Gyeonwoo di dalam novel, bisa terlihat di dalam film. Gyeonwoo memiliki
sifat dan watak yang beragam. Setelah dibandingkan antara novel dan filmnya,
17
terlihat bahwa sifat dan watak Gyeonwoo memiliki beberapa persamaan di dalam
kedua karya tersebut. Sutradara berusaha tetap mengangkat sifat dan watak
Gyeonwoo yang terdapat di dalam novel. Hal ini dilakukan agar penonton yang telah
membaca novelnya merasa ‘mengenal’ Gyeonwoo yang sedang mereka lihat di layar.
Sifat-sifat tersebut tidak hanya membuat Gyeonwoo terlibat masalah, tetapi juga
menuntunnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Persamaan antara novel dan
film adalah bahwa Gyeonwoo memiliki sifat bertanggung jawab, penaku, pemalas,
dan perasa.
Dalam novel terdapat sifat Gyeonwoo yang lambat atau kurang peka yang tidak
ditampilkan di dalam film. Kebalikannya, di dalam film ada beberapa sifat yang tidak
terdapat di dalam novelnya, yaitu sifat Gyeonwoo yang perhatian dan sabar. Adanya
perbedaan karakter Gyeonwoo antara di dalam novel dan film terjadi karena adanya
perbedaan fungsi munculnya karakter atau watak tersebut. Pada novel, fungsi dari
karakter Gyeonwoo merupakan cerminan dari imajinasi dan pengharapan penulis.
Penulis beranggapan bahwa sebuah hubungan yang didominasi oleh para pria adalah
hal yang biasa. Namun, lain hal apabila terjadi kebalikannya. Penulis membuat
Gyeonwoo sebagai karakter yang penakut dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun dipukul oleh kekasihnya.
Sedangkan di dalam film, dengan adanya perbedaan media penyampaian, maka
karakter dari pemeran utama harus lebih terlihat dan beragam karena penonton tidak
dapat menggunakan imajinasi mereka. Walaupun masih mengangkat sifat dan watak
yang ada di dalam novel, beberapa sifat dan watak juga ditambahkan. Hal ini
dilakukan oleh produser agar karakter tersebut lebih menarik dan menimbulkan
keingintahuan dari penonton. Tidak hanya itu, watak dan sifat tersebut ditambahkan
juga di dalam film untuk menimbulkan konflik antar pemain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Korpus
Film:
2001. 엽기적인그녀 (My Sassy Girl). ShinCine Communications IM Pictures. Kwak
Jaeyong.
Novel Internet:
1999. 엽기적인그녀 (My Sassy Girl). Kim Hosik.
Sumber Buku
Bluestone, George. (1957). Novels Into Film. Berkeley and Los Angeles: University
of California Press.
Boogs, Joseph M. (1992). Cara Menilai Sebuah Film, terj: Asrul Sani. Jakarta:
Yayasan Citra.
Choi, Jinhee. (2010). The South Korean Film Renaissance. Middletown: Wesleyan
University Press.
Damono, Sapardi Djoko. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Eneste, Panusuk. (1991). Novel dan Film. Flores: Nusa Indah.
Leong, Anthony C.Y. (2002). Korean Cinema: The New Hong Kong (a Guidebook
for the Latest Korean New Wave). Canada: Trafford Publisher.
Nurgiyantoro, Burhan. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Paquet, Darcy. (2005). The Korean Film Industry: 1992 to The Present, dalam New
Korean Cinema. Skotlandia: Edinburgh University Press.
Rokhmansyah, Alfian. (2012). Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal
Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumardjo, Jakob & Saini K.M. (1994). Apresiasi Kesusastaan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
The Global Impact of South Korea Popular Culture (ed, Valentina Marinescu).
(2014). Maryland: Lexingtoon Books.
Wendy, Kan. “Korean ‘Girl’ wows HK auds,” Variety.com, April 15, 2002; Darcy
Paquet, “Kwak directs ‘Cyborg,’” December 27, 2006.
Wicaksono, Andri. (2014). Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model
Pembelajaran Lainnya. Garudhawaca.
19
Sumber Internet
Film:엽기적인그녀 (My Sassy Girl). Diunduh pada 12 Oktober 2014 pukul 04:22
WIB.
Script:
Diunduh
pada
15
Oktober
2014
pukul
22:39
WIB.
국어사전. Diunduh pada 12 Desember 2014 pukul 20.05.
대중문화사전, 2009, 현실문화연구. Diunduh pada 10 April 2015 pukul 11.52
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh pada 27 November 2014 pukul 18.55 WIB.
Koreanfilm.org, last updated December 23, 2004. Diunduh pada 11 April 2015 pukul 15.20
20
FILM ‘YEOBGIJEOK-IN GEUNYEO (MY SASSY GIRL)’
Astari Pramesti
Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
e-mail: [email protected]
Abstrak
Dalam suatu karya sastra, baik puisi, novel, maupun film selalu memiliki unsur intrinsik.
Salah satu unsur penting dalam unsur interinsik adalah tokoh dan penokohan. Penokohan
dalam sebuah karya sastra merupakan salah satu cara pengarang untuk memperkenalkan dan
menggambarkan sifat juga watak dari sebuah tokoh kepada pembaca maupun penonton.
Jurnal ini menganalisis tokoh dan penokohan Gyeonwoo sebagai tokoh utama di dalam film ‘
엽기적인그녀 (My Sassy Girl)’. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan
mendeskripsikan sifat dan watak tokoh utama dalam novel dan film ini dilihat dari ucapan
maupun perilakunya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskrptif
kualifikatif. Hasil dari penelitian adalah secara umum pendeskripsian sifat Gyeonwoo dalam
novel dan film memiliki persamaan dan perbedaan.
Kata kunci: sifat, watak, ekranisasi
Abstract
In a literature, such as poetry, novel, and film, they always have an intrinsic element. One of
the important element in intrinsic element are character and characterization.
Characterization in literature is the way of the author to introduce and portray the
characteristic and personality of a character to reader and/or viewer. This journal analyze the
character and characterization of Gyeonwoo as the lead character in the movie ‘엽기적인그
녀 (My Sassy Girl)’. This study aims to compare and describe characteristic and personality
of the lead character, in the novel and film, seen from his remark and behaviour. Research
method that used is descriptive qualitative method. The result of the study is the description
of Gyeonwoo’s character in the novel and film both have similarities and differences.
Keyword: character, characterization, ecranisation
PENDAHULUAN
Perfilman Korea sekarang ini telah banyak dikenal oleh seluruh dunia. Seiring
dengan perkembangan Hallyu1, film-film Korea dapat menyebar ke seluruh dunia.
Meledaknya perfilman Korea ke seluruh dunia terjadi pada tahun 1990-an. Sejak
1999, Perfilman Korea mengalami pertumbuhan yang pesat dan membuat industri ini
seperti kembali ke Era Keemasannya pada tahun 1950-an dan 1960-an. Box-office,
yang sebelumnya belum pernah terjadi di Korea, diartikan sebagai penyebaran
perusahaan perfilman dan menuai sukses dalam pengeksporan film Korea ke negara
Asia dan seluruh dunia (Paquet, 2005: 47).
Perkembangan perfilman Korea meningkat pesat sejak tahun 1999. Dengan film
bekualitas dan pembukaan bioskop modern pertama, seperti CGV pada 1998 di
daerah Gangbyeon, membuat masyarakat makin antusias untuk menonton film. Hal
ini mencapai puncaknya pada tahun 2001. Korea Selatan merupakan salah satu
negara terkuat dalam industri komersil di dunia, setelah Amerika dan India, dengan
penjualan tiket untuk film lokal mencapai 45-50% dan mengalahkan film blockbuster
Hollywood (Paquet, 2005: 33). Jinhee Choi pada bukunya The South Korean Film
Renaissance, mengatakan bahwa perkembangan perfilman Korea yang pesat juga
membuat pemerintah Korea membuat acara international film festival. Pada 1996,
diadakan acara Busan Film Festival yang digelar di Busan, Korea (Choi, 2010).
Pada saat perfilman Korea sedang berkembang pesat, salah satu film yang paling
laris dan mendapat perhatian penonton adalah (Yeobgijeok-in
geunyeo, My Sassy Girl). Film ini merupakan film terlaris kedua di Korea pada tahun
2001, dengan pendapatan sekitar 26 juta dollar dengan 1.76 juta penonton2. Film ini
juga merupakan salah satu representasi dari tren hallyu yang mulai menyebar di
wilayah Asia Timur dan Tenggara pada akhir tahun 1990-an, film ini juga sukses
secara regional, dengan pendapatan sekitar 1.67 juta dollar di Hong Kong pada 2002
dan 4.2 juta dollar di Jepang saat pemutaraannya pada 20033.
1
Dalam buku The Global Impact of South Korea Culture, "Hanryu" atau "Hallyu" (dalam bahasa Inggris, "Korean
Wave") adalah sebuah fenomena di Asia dan mengacu pada pengaruh dari produk dari budaya populer Korea
Selatan (film, musik, game, fashion). (Dator dan Seo 2004; Seo: 2004)
2
Kim Mihui, “Local pix soared in 2001 B.O. derby,” Variety.com, January 22, 2002.
3
Wendy Kan, “Korean ‘Girl’ wows HK auds,” Variety.com, April 15, 2002; Darcy Paquet, “Kwak directs
‘Cyborg,’” December 27, 2006.
2
Setelah penayangannya, di akhir tahun 2001, film ini menjadi film dengan
penjualan tertinggi kedua (setelah film “친구”(Chinggu, Teman)) pada tahun 2001
dan mendapatkan tempat pada buku rekor sebagai film lokal terlaris untuk box-office
dalam negeri. Pada Februari 2002, Dreamwork SKG dari Amerika juga ingin
mengadaptasi film ini beserta dua film lainnya untuk dibuat ulang (Leong, 2002: 48).
Tabel Penjualan Film Terlaris Tahun 20014
4
http://koreanfilm.org/kfilm01.html (koreanfilm.org, last updated December 23, 2004. Diunduh pada 8
Mei 2015 pukul 15.35)
3
Film yang kebanyakan ditujukan kepada masyarakat dengan usia di bawah 30
tahun, membuat film-film yang dihasilkan ditujukan untuk penonton usia muda.
Untuk menarik perhatian penonton berusia muda, film yang diadaptasi dari novel
internet yang ditulis oleh para remaja banyak berkembang dan jumlahnya bertambah,
seperti My Sassy Girl (Yeobgijeok-in genyeo, 2001), My Tutor Friend (Tonggapnaegi
kwae hagi, 2003), dan 100 Days with Mr. Arrogant (Nae sarang ssagaji, 2004).
(Paquet, 2005: 48).
Film My Sassy Girl merupakan film yang diangkat dari sebuah novel internet
karya Kim Ho-sik. Novel internet sendiri di Korea mulai masuk pada pertengan
1990-an, lalu mulai berkembang pesat sejak tahun 2000-an. Sejak itu, mulai banyak
bermunculan perkumpulan dan homepage yang menerbitkan novel internet, juga
bermunculan penulis-penulis profesional yang hanya menulis novel internet. Rilisnya
film (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl) pada tahun 2001 dan
(Tonggapnaegi kwae hagi, My Tutor Friend) pada awal tahun
2003, yang membuat rekor dengan menarik penonton sebanyak lima juta orang,
membuat kemungkinan novel internet dijadikan sebagai konten budaya semakin
meningkat (대중문화사전, 2009, 현실문화연구).
Film (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl) sendiri
merupakan salah satu film komedi romantis Korea yang terkenal pada masanya. Film
ini dibuat berdasarkan cerita novel internet yang ditulis oleh Kim Hosik, bercerita
tentang kisah cintanya (Leong, 2002: 48). Film ini bercerita tentang Gyeonwoo (Cha
Taehyun), yang tidak sengaja bertemu seorang wanita mabuk (Jeon Jihyun) di kereta
bawah tanah. Sejak itu kisah cinta mereka dimulai. Semakin lama bersama dengan
wanita itu Gyeonwoo menemukan hal-hal aneh, seperti cepat berubahnya suasana
hati wanita itu sampai seringnya ia diancam dengan kata-kata “죽을래?” (Jugeul-lae?,
Kau mau mati?). Namun, walaupun perlakuan kasar wanita itu terhadapnya,
Gyeonwoo tetap bersama dengan ‘pacarnya’ itu dan akhirnya mengetahui bahwa
sikap wanita itu merupakan wujud kasih sayang.
Dalam film ini, Gyeonwoo merupakan pemeran utama yang mempengaruhi
keseluruhan cerita. Watak dan kepribadian Gyeonwoo lah yang menimbulkan
masalah dan menyebabkan gawatnya masalah-masalah yang timbul dalam peristiwaperistiwa dalam novel maupun film. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti
4
dan mendeskripsikan, juga membandingkan bagaimana sifat dan watak tokoh utama
dalam film dan novel dengan judul yang sama, dilihat dari ucapan, prilaku, maupun
pemikiran mereka. Metode yang akan digunakan merupakan metode penelitian
deskriptif kualitatif dengan objek penelitian berupa novel internet dengan judul (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl) yang dibuat pada tahun 1999 dan
film dengan judul sama yang dirilis pada tahun 2001. Penelitian ini menggunakan
pendekatan alih wahana dan ekranisasi dari novel menjadi film. Jurnal ini akan dibagi
menjadi tiga bagian yaitu, bagian pertama yang mencakup latar belakang, tujuan,
rumusan masalah, metode, dan sistematika penulisan beserta tinjauan teori. Bagian
kedua terdiri dari deskripsi dari tokoh dan penokohan tokoh utama dan bagian
terakhir yang mencakup kesimpulan.
TINJAUAN TEORI
Bluestone (dalam Erneste, 1991:18) menyatakan, film merupakan gabungan dari
berbagai ragam kesenian, yaitu musik, seni rupa, drama, sastra ditambah dengan
unsur fotografi. Film itu sendiri merupakan gambar hidup, juga sering disebut dengan
movie. Film, secara kolektif sering disebut dengan sinema. Sinema itu sendiri
bersumber dari kata kinematik atau gerak. Pengertian secara harfiah, film adalah
cinemathographie yang berasal dari "cinema", sedangkan "tho" berasal dari kata
phytos yang artinya cahaya dan "graphie" berasal dari kata graph artinya tulisan,
gambar, citra. Dalam bahasa Korea, menurut 국어사전 (Gugeosajeon, Kamus Besar
Bahasa Korea), 여화는 일정한 의미를 갖고 움직이는 대상을 촬영하여 영사기로 영
사막에 재현하는 종합 예술. Maksudnya adalah film merupakan seni gabungan dari
reka ulang berupa objek bergerak dan memiliki arti tertentu, yang direkam dan
diproyeksikan pada layar.
Sedangkan, menurut Undang-Undang Perfilman No. 8 tahun 1992 Bab I Pasal 1
Tentang Perfilman5 disebutkan bahwa,
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan
video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala
5
http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%208%20Tahun%201992%20tentang%20Perfilman.pdf
(diakses pada 13 April 2015 pukul 18:57)
5
bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan
dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan/atau lainnya.
Novel internet, menurut 대중문화사전 (Daejungmunhwa-sajeon, Kamus Budaya
Pop Korea), yaitu:
“온라인상에서 연재되고 읽히는 소위 ‘통신소설’을 말한다. 인터넷소설은 정보
통신 기술과 PC 통신의 발달로 등장한 새로운 소통 방식의 글쓰기로 소설이라는
전통적 문학 형식의 진지함보다는 이야기를 쓰고 읽는 소통의 즐거움에 무게를
둔 장르다. 인터넷소설은 작품 창작을 원하는 사람들에게 정통적 문단 등단의 방
식을 통하지 않고도 소설을 발표할 수 있는 기회를 제공한다.”
Novel elektronik yang diterbitkan dan dapat dibaca secara online. Novel internet,
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan komputer, merupakan metode
komunikasi yang baru yang cara penulisannya lebih menitikberatkan pada
kesenangan dalam menulis cerita dan berkomunikasi dibandingkan dengan
bagaimana bentuk sastra tradisional yang seharusnya. Novel internet juga
memberikan kesempatan kepada orang-orang yang ingin menjadi penulis tanpa
melalui cara lama yang sulit, juga memberikan mereka kesempatan untuk
menerbitkan novel atau karyanya.
Perubahan dari bentuk novel ke dalam bentuk film dikenal dengan istilah
ekranisasi. Selain ekranisasi, terdapat pula deekranisasi. Kedua istilah tersebut
merupakan transformasi dari karya sasta dan film. Istilah ini berasal dari bahasa
Prancis, écran yang berarti “layar”. Transformasi dari sastra ke film dikenal dengan
istilah ekranisasi, sedangkan transformasi dari film ke novel disebut deekranisasi.
(Eneste, 1991: 60). Istilah ekranisasi dimunculkan pertama kali oleh Bluestone
(1957:5) yang berarti proses pemindahan atau perubahan bentuk dari sebuah novel ke
dalam bentuk film.
Selain ekranisasi yang disampaikan oleh Eneste, terdapat pula alih wahana.
Sapardi Djoko Damono menyebutkan bahwa alih wahana adalah perubahan dari
satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain. Dalam bagian-bagian sebelumnya
telah
disinggung
bahwa karya sastra tidak hanya bisa diterjemahkan, yakni
6
dialihkan dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga dialihwahanakan, yakni
diubah
menjadi
jenis kesenian lain (Damono, 2009:121). Berbeda dengan
ekranisasi, proses alih wahana tidak sekedar mengubah karya sastra menjadi film,
tetapi mengubah suatu karya sastra atau kesenian menjadi kesenian lain.
Sebuah film pasti memiliki unsur-unsur interinsik dan eksterinsik yang terdapat
di dalamnya. Dalam unsur interinsik terdapat tokoh dan penokohan, tema, plot atau
alur, gaya bahasa, sudut pandang, amanat, dan latar. Sedangkan unsur eksterinsik
terdapat latar belakang kehidupan pengarang, pandangan hidup pengarang, dan
situasi sosial dan budaya yang melatari lahirnya karya sastra tersebut.
Unsur tokoh dan penokohan merupakan hal yang penting dalam sebuah karya
sastra. Sebuah tokoh dalam cerita memegang peranan penting untuk mengarahkan
cerita tersebut. Dalam sebuah karya drama atau film, seorang tokoh tidak hanya
digambarkan dengan karakter yang ia punya saja, tetapi kita juga bisa mengenal lebih
dalam karakter seorang tokoh berdasarkan tutur kata dan gaya bahasanya
(Nurgiyantoro 2007: 201). Namun, ada perbedaan antara tokoh dan penokohan.
Tokoh adalah pelaku yang mengemban dalam suatu cerita rekaan sehingga peristiwa
itu menjalin suatu cerita, sedangkan cara sastrawan menampilkan tokoh tersebut
adalah penokohan (Aminudin, 1984 : 85).
Menurut 국어사전 (Gugeosajeon, Kamus Besar Bahasa Korea), tokoh adalah 등
장인물 (deung-jang in-mul), yaitu 연극, 영화, 소설 따위에 나오는 인물. Maksudnya
adalah tokoh yang muncul dalam drama, film, maupun novel. Terdapat pula karakter
atau 성격 (seong-gyeok) yaitu 개인이 가지고 있는 고유의 성질이나 품성.
Maksudnya adalah karakter dan kepribadian unik yang ada pada seorang individu.
Sedangkan, penokohan adalah 성격묘사 (seog-gyeok myosa) yaitu, 문예 작품에서 등
장인물의 성격을 그려 내는 일. Maksudnya adalah cara menggambarkan kepribadian
atau karakter tokoh utama pada sebuah karya sastra.
Tokoh-tokoh cerita, terutama tokoh-tokoh pentingnya, memiliki watak masingmasing yang digambarkan dengan saksama oleh pengarang-pengarang yang terampil.
Tokoh-tokoh itu dapat memiliki berbagai watak, sesuai dengan kemungkinan watak
yang ada pada manusia, seperti jahat, baik, sabar, peragu, periang, pemurung, berani,
pengecut, licik, jujur, dan atau campuran dari beberapa di anatara watak-watak itu.
7
Watak para tokoh itu bukan saja merupakan pendorong untuk terjadinya peristiwa,
akan tetapi juga merupakan unsur yang menyebabkan gawatnya masalah-masalah
yang timbul dalam peristiwa-peristiwa tersebut (Jakob, 1994: 145).
Joseph M. Boggs dalam bukunya, Cara Menilai Sebuah Film, menjelaskan
beberapa cara untuk menganalisis tokoh dalam dunia perfilman. Cara pertama yaitu
melalui penampilan, karakter tokoh dapat terlihat melalui wajah, pakaian, sosok,
tubuh, tingkah laku, dan cara mereka bergerak. Cara kedua melalui dialog, tokoh
banyak mengungkapkan diri mereka lewat ucapan-ucapannya, pikiran-pikiran tokoh
serta sikap dan emosi yang diperankan sesuai dengan pilihan kata, tekanan, dan tinggi
suara dalam kalimat serta dialek sehingga terungkap tentang tingkat sosial dan
ekonomi, latar belakang pendidikan, dan proses mental tokoh. Cara ketiga melalui
action eksternal dan internal serta reaksi dari tokoh lain. Cara keempat melalui
leitmotif6 dan pemilihan nama (name-typing). Cara kelima melalui karakter baku dan
stereotip, tokoh baku adalah tokoh kecil yang tingkah lakunya dapat diramalkan dan
berfungsi sebagai bagian dari setting yang memiliki kekhasan sesuai dengan
pekerjaan mereka. Sedangkan tokoh stereotip adalah watak yang dicocokkan dengan
suatu pola tingkah laku yang sudah ditentukan sebelumnya. Cara terakhir yaitu
melalui analisis karakter statis dan berkembang, cara ini sama halnya dengan analisis
tokoh datar dan tokoh bulat pada novel (1992: 53-62).
Dalam penggambaran perwatakan, terdapat penggambaran secara eksplositori
dan dramatik. Pada penggambaran dramatik terdapat beberapa teknik, diantaranya
melalui teknik cakapan, teknik tingkah laku, dan teknik pikiran dan perasaan. Teknik
cakapan, teknik ini diteliti dari percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita.
Teknik tingkah laku, menyaran pada tindakan yang bersifat non-verbal dan fisik.
Teknik pikiran dan perasaan, diteliti melalui pikiran dan perasaan, serta apa yang
dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh dalam banyak hal akan mencerminkan sifat-sifat
kediriannya (Nurgiantoro, 2007: 194-210).
ANALISIS SIFAT DAN WATAK TOKOH GYEONWOO
6
Leitmotif adalah pengulangan suatu kalimat atau ide oleh seorang tokoh hingga ia hampir merupakan ciri atau
lau tema untuk tokoh tersebut (Boogs, 1992: 60)
8
Tokoh utama merupakan pelaku utama dalam sebuah cerita, ia memiliki peranan
penting dan menjadi orang yang paling terlibat dalam konflik di dalam sebuah cerita.
Pada 엽기적인그녀 (Yeobgijeoki-in geunyeo, My Sassy Girl), Gyeonwoo merupakan
tokoh utama yang berperan penting dalam konflik yang membangun cerita film ini.
Gambar 17
Bertanggung Jawab
Gyeonwoo yang selalu terlihat serampangan 8, sebenarnya adalah orang yang
bertanggung jawab. Walalupun selalu mengeluh saat melakukan suatu hal, tanpa ia
sadari, ia melakukan sesuatu yang bertanggung jawab. Sifatnya yang bertanggung
7
http://movie.daum.net/moviedetail/moviedetailMain.do?movieId=3113&t__nil_main=tabName (diunduh pada
23 Mei 2015 pukul 15.03)
8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; serampangan /se·ram·pang·an/ - sembarangan saja; seenaknya saja;
asal saja (tt bekerja, berkata-kata)
9
jawab ini dapat kita temui dalam novel dan film-nya. Seperti pada saat pertemuan
pertamanya dengan ‘si wanita’, Gyeonwoo yang melihat ‘si wanita’ yang sedang
mabuk, muntah ke kepala seorang kakek di dalam kereta bawah tanah. Gyeonwoo
sebenarnya tidak kenal sama sekali dengan wanita itu, tetapi ia merasa bertanggung
jawab apalagi setelah wanita itu memanggilnya ‘자기야’ (jagiya, sayang) dan
akhirnya menggendong dan membawanya ke sebuah penginapan.
전철이 떠나고 있다. 견우가 축 늘어진 그녀를 업고 있다. 사람들이 역으로 빠져나
가고 있고, 그녀를 업은 견우, 맨 뒤에서 터벅터벅 걸어가고 있다. 그녀를 업고 부
평 역 앞을 걸어가고 있는 견우. 이리저리 땀을 뻘뻘 흘리며 왔다갔다하는 견우. 억
수장이란 간판 아래 서 있다. 견우, 그녀를 업고 다가와 문을 조심스럽게 연다.
Terjemahan bebas:
Keretanya berjalan menjauh. Gyeonwoo menggendong wanita itu di punggungnya.
Orang-orang mulai berjalan keluar dari stasiun. Gyeonwoo yang menggendong si
wanita, berjalan dengan susah payah di paling belakang. Sambil menggendong
wanita itu, ia berjalan di depan stasiun Bupyeong. Gyeonwoo berjalan ke sana
kemari sampai bercucuran keringat. Gyeonwoo berdiri di bawah papan bertuliskan
Oksujang. Gyeonwoo yang menggendong wanita itu mendekati pintu dan
membukanya perlahan.
Walaupun Gyeonwoo tidak mengenal wanita itu tapi ia tetap menggendong
wanita itu sampai ke penginapan. Kejadian ini tidak hanya satu kali, bahkan saat
pertemuan kedua mereka, kejadian ini terulang. Gyeonwoo dan wanita itu bertemu
dan akhirnya mabuk-mabukan. Gyeonwoo akhirnya membawa wanita itu ke
penginapan yang mereka datangi pertama kali.
견우: (그녀를 업은 채 억수장 문을 열고 안으로 들어오자, 끼익 소리에 여관 주인
이 창문으로 머리를 내민다. 자동적으로 말없이 키를 들고 4 층으로 앞서서 올라가
는 여관 주인. 그녀를 업고 낑낑대며 계단을 오르는 견우.)
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: (Sambil menggendong wanita itu, Gyeonwoo membuka pintu Oksujang
dan masuk ke dalam. Mendengar suara ‘kiiiik’ karena pintu dibuka, pemilik
penginapan menoleh dari jendela. Tanpa bicara apapun ia mengambil kunci dan naik
ke lantai empat. Gyeonwoo mengendong wanita itu dengan terengah-engah dan
menaiki tangga.)
Tidak hanya di dalam film, pada cerita di novel Gyeonwoo juga memperlihatkan sifat
bertanggung jawabnya dengan menggendong ‘si wanita’ yang sedang mabuk. Ia
menggendong ‘si wanita’ dari stasiun sampai ke penginapan. Walaupun dia sendiri sudah
kelelahan, ia tetap membawa wanita karena ia tidak tega meninggalkannya di stasiun kereta.
다음 역은 부평역입니다. 드디어 제가 내려야 합니다. 그런데 아무것도 모르
고 자고 있는 이 아가씨는 어떻게 합니까? 두고 내릴 수도 없습니다. 아까부터 지
하철의 사람들이 저만 봅니다. 아무리 깨울려고 해도 일어나질 안씁니다. 어쩔 수
10
없이 저는 그녀를 들처 업고 지하철을 내려씁니다. 가냘퍼 보이는 그녀인데. 업고
부평역 밖까지 빠져나오니깐 온몸이 땀벅벅이 되더군요. 이 일을 어쩜니까. 저 나
쁜놈 아닙니다. 술먹은 여자 데리고 다니기 싫습니다. 어쩔수 없이 근처의 여관을
찾았습니다.
Terjemahan Bebas
Stasiun berikutnya adalah Stasiun Bupyeong. Akhirnya aku harus turun, tetapi
wanita yang tertidur ini harus diapakan? Aku tidak bisa meninggalkannya dan turun
begitu saja. Sedari tadi orang-orang di dalam kereta terus melihatku. Mau
dibangunkan seperti apapun, wanita ini tidak bangun dari tidurnya. Mau tidak mau
aku menggendongnya dan turun dari kereta. Wanita itu terlihat rapuh. Seluruh
badanku dibanjiri berkeringat karena menggendongnya sampai di luar Stasiun
Bupyeong. Aku harus bagaimana. Aku bukan orang jahat. Aku benci harus
mengantar wanita yang sedang mabuk. Aku tidak punya pilihan lain selain
membawanya ke penginapan.
Penakut
Baik dalam film maupun dalam novel, Gyeonwoo merupakan orang yang
penakut. Ia tidak hanya takut kepada hal-hal menyeramkan seperti hantu saja.
Gyeonwoo juga ketakutan saat ia terpaksa masuk ke dalam rumah hantu saat ia
disekap oleh seorang tentara gila yang kabur di dalam taman hiburan.
유령의 집 안
탈영병: (음침한 유령의 집 안으로 견우와 그녀를 앞세우고 들어온다. 후랫쉬로 여
기저기를 비추면서 가는 그들.)
유령과 귀신들이 후랫쉬 불빛에 언뜻언뜻 드러나자 견우는 겁을 먹고 소리를 지른
다.
Terjemahan bebas
Di dalam rumah hantu
Tentara: (Berjalan di belakang Gyeonwoo dan si wanita dan masuk ke dalam rumah
hantu yang gelap. Mereka berjalan sambil menyinari sekitar dengan lampu senter)
Adanya lampu senter membuat hantu-hantunya terlihat dan Gyeonwoo pun berteriak
karena ketakutan.
Tidak hanya di dalam rumah hantu, ia juga takut kepada preman-preman yang ia
temui di dalam penjara saat diamankan ke kantor polisi karena ia tidur di jalanan. Di
dalam penjara ia terus saja meminta tolong dan hampir menangis karena takut. Ia
juga gemetaran dan dan meminta tolong agar dikeluarkan dari dalam sel.
견우: (경찰이 유치장에 밀어 넣는데 안들어가려고 뻐팅기고 난리다.)
울상이 된 견우, 조폭들 사이에 끼어서 눈치를 보며 침을 꿀꺽 삼킨다. 견우의 주변
으로 좀비처럼 어슬렁어슬렁 다가오는 조폭들.
견우: (무서워서 오돌오돌 떨고 있다.)
Terjemahan bebas
Gyeonwoo: (Berusaha keras agar polisi tidak memasukannya ke sel tahanan.)
Gyeonwoo hampir menangis, ia berada di antara para tahanan melihat sekeliling dan
menelan ludah. Para tahanan mendekati Gyeonwoo seperti zombie.
Gyeonwoo: (Gemetar karena ketakutan)
11
Dalam novel, sifat penakut Gyeonwoo juga muncul. Sifat ini muncul saat ‘si
wanita’ meminta ongkos taksi untuk pulang. Bukan karena kasihan, melainkan
karena ia takut kepada ‘si wanita’.
카페를 나왔습니다. 그리곤 그녀가 한마디 했습니다...
" 차비 좀 줘라.."
저는 택시 타고 가라고 만원을 주었습니다. 저 너무 착하지 않씁니까? 사실은
무서워서 그랬습니다. 이 여자 생긴 것을 답지 않게 절라 터프합니다.
Terjemahan bebas
Kami keluar dari cafe, lalu wanita itu berkata..
“Aku minta ongkos..”
Aku memberinya sepuluh ribu won untuk pulang naik taksi. Aku orang yang
baik, kan? Sebenarnya, aku memberikannya karena aku takut. Wanita ini tidak
seperti kelihatannya, dia sangat galak.
Pemalas
Gyeonwoo sebenarnya merupakan seorang yang pintar, tetapi akibat sifat
pemalasnya, nilainya selalu jelek. Sifat pemalasnya ini juga sulit dihilangkan.
Terbukti sejak SMP ia selalu mendapatkan nilai jelek. Sifat pemalasnya ini terlihat
pada perilaku Gyeonwoo, baik dalam novel maupun dalam film.
견우: (나레이션) 다 아시죠? 저는 복딩입니다. 공과대에 다니고, 공부요? 머리는
좋은데 안합니다. 그건 우리 엄마와 아빠가 보증합니다.
중학교 시절, 견우가 무릎을 꿇고 두 손을 들고 있다. 그 앞에 20 점 자리 성적표를
들고 있는 엄마.
엄마: 너 머리는 좋은데, 공부를 안하는 게 탈이야.
고딩 시절, 견우가 무릎을 꿇고 두 손을 들고 있다. 그 앞에 성적표를 들고 있는 아
빠와 엄마.
아빠: 넌 머리가 좋기 때문에 조금만 공부하면 금방 따라잡을 수 있다고.
Terjemahan Bebas
Gyeonwoo: (Narasi) Kalian tahu, kan? Aku anak yang beruntung. Aku kuliah di
universitas teknik. Tapi soal belajar? Aku pintar tapi tidak pernah belajar. Ayah dan
ibuku bisa menjamin itu.
Masa SMP, Gyeonwoo berlutut dan mengangkat kedua tangannya. Sang ibu
memegang rapot dengan nilai 20 di depannya.
Ibu: Sebenarnya kamu pintar, tapi kau tidak pernah belajar.
Masa SMA, Gyeonwoo berlutut dan mengangkat kedua tangannya. Di depannya, ibu
dan ayahnya memegang rapot.
Ayah: Karena kamu pintar, belajar sedikit juga bisa cepat mengerti.
Tidak hanya di dalam film, sifat pemalas Gyeonwoo juga diperlihatkan di dalam
novel. Gyeonwoo selalu berniat belajar tapi dia selalu saja mengantuk saat belajar. Ia
dengan mudahnya akan tertidur saat belajar.
오늘은 토요일. 그녀도 수업이 없고 저도 수업이 없습니다. 오늘 견우의 계획
은 열심히 도서관에서 공부를 하는 것이였습니다. 그렇습니다! 견우도 가끔 공부
12
라는 것을 한답니다. 학교에 갔습니다. 도서관에 자리를 잡았습니다. 책을 펼쳤습
니다. 잠이 옵니다.
공부 열심히 해서 훌륭한 사람이 되겠다고 대문을 박차고 나와 도서관에서 책
을 펼쳐든지 5 분. 저는 제정신이 아니였습니다. 쏘다지는 잠을 참을라고 커피를
마셨습니다. 담배도 피웠습니다. 세수도 하고 다시 자리로 왔습니다. 그리곤 장열
하게 잤습니다.
Terjemahan bebas
Hari ini hari Sabtu. Wanita itu hari ini tidak ada kelas, begitu juga aku. Hari ini
rencanaku adalah pergi ke perpustakaan dan belajar dengan giat. Benar! Gyeonwoo
juga terkadang belajar. Aku pergi ke sekolah. Aku mendapat tempat di perpustakaan.
Aku membuka bukuku. Aku mengantuk.
Sudah 5 menit sejak aku datang ke perpustakaan untuk belajar dengan giat agar
menjadi seseorang yang sukses dan membuka bukuku. Aku mulai gila. Aku minum
kopi untuk menahan rasa kantukku. Aku juga merokok. Aku juga membasuh muka
dan kembali ke tempatku. Lalu, aku tertidur dengan pulas.
Perasa
Perasa merupakan saat di mana seseorang peka perasaannya atau dapat
merasakan hal yang dirasakan orang lain. Pada film ini, beberapa kali Gyeonwoo
merasa sedih saat melihat ‘si wanita’, bahkan Gyeonwoo ingin dia tidak merasakan
kesedihan itu lagi dan ingin menjaganya. Saat Gyeonwoo dan wanita itu pergi
bersama, wanita itu minum alkohol dan tiba-tiba menangis. Gyeonwoo meminjamkan
sapu tangannya.
그 녀: (손수건으로 눈물을 닦으며 울고 있다.)
견 우: (나레이션) 우는 여자를 보니까 왠지 가슴이 아픕니다. 이 여자.. 가까이서
보니까 정말 더 매력적이더군요.
Terjemahan bebas:
Wanita: (mengelap air matanya menggunakan sapu tangan)
Gyeonwoo: (narasi) Melihat wanita yang sedang menangis, entah mengapa hatiku
sakit. Wanita ini.. Kalau dilihat baik-baik, ternyata menarik juga.
Saat
‘si
wanita’
tertidur
di
penginapan,
Gyeonwoo
juga
sempat
memperhatikannya. Saat itu Gyeonwoo tahu bahwa di balik prilaku kasar wanita itu,
ia menyimpan banyak kesedihan. Gyeonwoo ingin menyembuhkan rasa sakit itu.
견 우: (약을 먹이기 위해 물을 따루고 그녀를 안아 일으킨다. 그녀를 바라보다가
입에 묻은 물기를 닦아준다.)
그녀를 다시 눕히고 침대에 기대 한 숨을 놓는 견우
견 우: 저는 아기처럼 자고 있는 그녀를 보며 주제넘지만 이렇게 생각했습니다. 이
여자의 아픔을 치료해 주고 싶다.
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: (Gyeonwoo mengangkat badan wanita itu untuk memberikannya obat
dan air. Ia melihat wanita itu dan mengelap air di bibirnya)
Gyeonwoo kembali membaringkan wanita itu di kasur lalu menghela nafas
13
Gyeonwoo: Melihat wanita ini tidur seperti bayi, walaupun terkesan sombong aku
ingin menyembuhkan rasa sakit wanita ini.
Tidak hanya di dalam novel, sifat Gyeonwoo ini juga dapat kita di dalam novel.
Dalam novel, sifat perasa Gyeonwoo juga diperlihatkan kepada pembaca lewat
pikiran dan tingkah lakunya kepada ‘si wanita’. Ia dapat merasakan dan mengerti
bahwa ‘si wanita’ sedih karena ditinggal kekasih yang ia sayangi.
사실은 어제 실연 당한 날이였답니다. 사랑하는 사람하고 헤어지고 혼자서 술
을 그렇게 떡이 되도록 마셨답니다. 그리곤 막 울더군요. 또 그 카페에 사람들이 전
부 저를 쳐다 봅니다. 이 여자랑 같이 있으면 주위의 시선을 그렇게 됩니다. 그래도
제정신일때 보니깐 진짜로 매력적이더군요. 또 울고 있으니깐 제 마음도 아파 졌습
니다.
Terjemahan bebas
Sebenarnya kemarin adalah hari saat ia patah hati. Ia berpisah dengan
kekasihnya dan minum sampai mabuk. Dia lalu menangis. Semua orang di dalam
cafe lagi-lagi memandangku. Jika sedang bersama wanita ini pandangan menjadi
seperti itu. Walaupun begitu ketika sedang sadar ia sangat memesona. Hatiku
bertambah sakit karena ia menangis.
Gyeonwoo sering kali dapat mengetahui isi hati ‘si wanita’ dan merasakannya.
Hanya dengan melihat wajahnya ia langsung tahu bahwa ‘si wanita’ sedang bersedih.
Tanpa ia sadari, ia juga ikut merasakan kesedihan wanita itu.
호수를 보면서 호수가 참 이쁘다며 가까이 가서 보자는 것이였습니다. 그래서
우리는 호수 주위에 나무를 헤집고 들어갔습니다. 그녀의 눈동자안에는 가로등이
있습니다. 호수도 있습니다. 그녀는 아무 말도 없습니다. 아마도 헤어진 애인을 생
각하나 봅니다. 어느새 그녀의 눈에 눈물이 고이더군요. 가슴이 너무 아팠습니다.
겉으로 터프한 그녀, 속은 매우 약합니다.
Terjemahan bebas
Sambil memandangi danau, ia berkata kalau danaunya sangat cantik dan
mengajakku untuk melihatnya dari dekat. Kami menyingkirkan pepohonan di dekat
danau dan mendekat. Aku bisa melihat lampu jalanan di matanya. Aku juga bisa
melihat danau. Ia tidak berkata apapun. Mungkin ia sedang memikirkan kekasih
yang sudah berpisah dengannya. Tanpa kusadari, air mata sudah menggenangi
matanya. Hatiku sangat sakit. Wanita kuat yang ada di sampingku, hatinya sangat
rapuh.
Lambat
Lambat di sini bukan berarti gerakannya lambat, tetapi lambat dalam mengerti
atau memahami suatu hal dan kurang peka terhadap sekelilingnya. Hal ini biasanya
digambarkan dengan frasa 눈치없다 (nun-chi opta, kurang peka) dalam bahasa
Korea. Sifatnya yang seperti ini hanya dapat ditemui pada cerita novel, berbeda
dengan sifatnya di dalam film yang begitu perhatian kepada ‘si wanita’. Gyeonwoo
yang seorang mahasiswa jurusan teknik, terkadang bisa juga menjadi lambat. Saat ‘si
14
wanita’ menghubunginya mengenai peringatan 100 hari hubungan mereka, ia tidak
ingat dan malah bertanya balik kepada ‘si wanita’.
“야, 우리 쫌 있으면 100 일인거 알지?”
“와~! 100 일이야?”
“그래~ 헤헤”
“응, 그렇군아. 근데 무슨 100 일?”
“뭐야 뭐야. 만난지 100 일이잖아!”
“아, 그래? 하하핫..”
제가 원래 쫌 그런거에 둔합니다. 생일 기억하는 것도 진짜 못합니다. 아무튼 난데
없이 새벽에 전화를 걸어 그녀가 저한테 100 일이 며칠이라는 것을 인식 시키더군
요.
Terjemahan bebas:
“Kamu tahu kan sebentar lagi kita merayakan 100 hari?”
“Wah, 100 hari, ya?”
“Iya~ Hehe”
“Ah, begitu. Tapi merayakan 100 hari apa, ya?”
“Apa-apaan sih. Merayakan 100 hari kita bersama!”
“Ah, benarkah? Haha..”
Aku sebenarnya agak lambat dalam hal-hal seperti ini. Aku bahkan tidak ingat
tanggal ulang tahunku sendiri. Bagaimanapun, tiba-tiba dia menelpon pagi-pagi
sekali untuk mengingatkan mengenai peringatan 100 hari kami.
Perhatian
Berbeda dengan dalam novel, sifat Gyeonwoo yang kurang peka tidak terlihat di
dalam film. Kebalikannya, di dalam film, Gyeonwoo merupakan seseorang yang
perhatian. Walaupun Gyeonwoo terlihat tidak memperhatikan, ternyata ia
memperhatikan segala hal kecil tentang wanita itu.
견 우: 이 목걸이.. 헤어졌다던 그 남자가 준거겠지? 단순히 헤어진 거라면 그 목걸
이.. 하고 다니지 않았을 거야... 니 성격에.. 그리고 너 가끔 그 남자한테서.. 벗어
날 수 없다고 말해지? 그건 니가 사랑했던 사람이.. 이 세상에 없다는 뜻 아냐?
끄떡이는 그녀, 눈물이 핑 돌 것 같다.
그 녀: 저 사람은.. 그전부터 엄마가 만나보라고 한 사람이야... 엄마 등살에.. (기
분을 바꾸며) 나쁜 사람같진 않지?
견 우: 응.. 내 말 잘 들어. 난 괜찮지만, 잘 모르는 남자 앞에서는 성질 조금만 죽
여. 남자들은 여자다운 거 더 좋아하자나. 그리고 술 절대로 세잔 이상 마시지마.
여자가 술먹고 쓰러지는 거 이용하는 남자들 많아.
그 녀: 너!
견 우: 그리고 나한텐 괜찮지만, 다른 남자한텐 뭐든 한 번 져줘봐. 이길려고 하지
말고. 좋아할 거야. 알았지?
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: Kalung ini.. diberikan oleh pria yang berpisah denganmu, kan? Kalau
kamu sudah putus dengannya, melihat sifatmu, kamu tidak akan menggunakan
kalung itu. Kamu juga sering mengatakan kamu tidak bisa melupakan pria itu, kan?
Pria yang kamu cintai.. sudah meninggal, bukan?
Wanita itu menganguk dan menangis.
Wanita: Pria itu.. sejak dulu ibuku ingin aku berpacaran dengannya. (perasaan
berubah) artinya.. dia orang yang baik, kan?
Gyeonwoo: Benar.. dengarkan aku baik-baik.. Untukku ini tidak apa-apa, tapi jika di
depan pria yang tidak terlalu kamu kenal, jangan terlalu banyak minum. Pria lebih
15
suka wanita yang feminim. Jangan minum alcohol lebih dari tiga gelas. Banyak pria
yang mengambil kesempatan untuk berlaku jelek kepada wanita yang mabuk.
Wanita: Kau!
Gyeonwoo: Lain kali, kepada pria lain, cobalah mengalah. Mereka pasti suka,
mengerti?
Saat akan berpisah dengan ‘si wanita’, Gyeonwoo memberitahu Sikwon
mengenai kebiasaan dan perilaku yang sering dilakukan ‘si wanita’. Ia
memberitahukan semua hal dengan detail agar Sikwon dapat memaklumi dan
mengerti perilaku wanita itu. Dalam nasihat yang ia berikan kepada Sikwon, terlihat
bahwa sebenarnya ia adalah orang yang perhatian.
견 우: 쉬운 일이에요. 저 애한테 여자다운 거 요구하지만 않으면 대요. 그리고 술
은 세잔 이상 먹이면 안되고요. 카페에 가면 콜라나 쥬스 마시지 말고 커피를 드세
여요. 그리고 가끔 때리면 안아파도 아픈 척하거나 아파도 안아픈 척 하는 걸 좋아
해요. 저 애 만난지 백일이 되면 강의실에 찾아가서 장미꽃 한 송이를 내밀어 보세
요. 너무 좋아할 거에요. 검도하고 스쿼시는 꼭 배우세요. 그리고 가끔 유치장에
가는 것도 감수할 수 있어야 돼요. 가끔 죽인다고 협박하면 진짜 죽을지도 모른다
고 생각하세요. 그래야 편해요. 가끔 다리가 아프다면 신발도 바꿔신어 주세요. 마
지막으로, 저 애, 글쓰는 거 좋아하거든요. 칭찬 많이 해 주세요.
Terjemahan bebas:
Gyeonwoo: Hal yang mudah. Jangan menuntutnya jadi feminin. Jangan membiarkan
dia minum alkoho lebih dari tiga gelas. Kalau pergi ke cafe, minum kopi, jangan
minum cola atau jus. Kalau kamu dipukul, walaupun kesakitan pura-pura lah tidak
sakit, kalau tidak sakit berpura-pura lah kesakitan. Pada hari keseratus saat
berpacaran dengannya, datanglah ke kelasnya dan berikan dia setangkai bunga
mawar. Dia sangat suka. Kamu juga harus mulai belajar kendo dan squash. Kadang
kamu juga akan merasakan masuk penjara. Kadang kalau kamu diancam akan
dibunuh, berpikirlah kamu akan benar-benar mati, dengan begitu kamu akan tenang.
Kadang kalau kakinya sakit, tukar lah sepatu kalian. Terakhir, dia senang sekali
menulis. Beri lah dia banyak pujian.
Sabar
Gyeonwoo sangat sabar dalam menghadapi ‘si wanita’. Walaupun ‘si wanita’
sering berbuat semaunya, Gyeonwoo tetap saja menuruti kemauannya. Di dalam film,
Gyeonwoo berbaik hati kepada ‘si wanita’ saat ia kesakitan karena memakai sepatu
hak tinggi. Di kampus ‘si wanita’ mengeluh karena sepatu yang ia pakai tidak
nyaman dan meminta Gyeonwoo untuk bertukar sepatu. Mereka bertukar sepatu dan
Gyeonwoo dengan sabarnya menuruti kemauannya dan tetap memakai sepatu ‘si
wanita’.
그 녀: 엄마가 상품권 얻어서 산 거라고 자꾸 조르길래 신어더니 발이 아파 죽겠네.
견 우:
그 녀:
견 우:
그 녀:
다리 주물러 줄까?
아니, 괜찮아. 대신 우리 신발 바꿔신자.
헉!
왜, 싫어?
16
견 우: 남자가 어떻게 그런 구두를 신냐
그 녀: 꾸겨신어도 돼.
견 우: 아이... 어떻게...
그 녀: 그래? ...알았어!
앞만보고 성큼성큼 가고 있는 그녀.
견 우: 알았어! 알았어! 바꿔 신으면 돼잖아!
Terjemahan bebas:
Wanita: Ibuku mendapat voucher belanja lalu dia selalu menyuruhku memakainya
tapi setelah dipakai kakiku sakit sekali.
Gyeonwoo: Kakimu mau aku pijat?
Wanita: Tidak, tidak usah. Kita kan bisa bertukar sepatu.
Gyeonwoo: Eh?
Wanita: Kenapa? Tidak mau?
Gyeonwoo: Lelaki mana pantas pakai sepatu seperti itu!
Wanita: Pakai saja.
Gyeonwoo: Bagaimana bisa..
Wanita: Huh.. Baiklah..
Wanita itu berbalik dan mulai melangkah
Gyeonwoo: Baiklah! Baiklah! Tukar sepatunya!
KESIMPULAN
Pada tahun 1990-an perkembangan industri perfilman Korea berkembang pesat.
Dengan berkembang pesatnya industri perfilman dan didukung dengan pembukaan
bioskop modern pertama pada tahun 1998, sineas film Korea banyak membuat filmfilm berkualitas pada saat itu. Pada tahun 2001, Kwak Jaeyong, membuat sebuah film
dengan judul (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy Girl). Film ini
merupakan sebuah film hasil adaptasi atau hasil alih wahana dari sebuah novel
internet karya Kim Hosik dengan judul yang sama.
Dalam sebuah karya sastra, baik novel maupun film, unsur interinsik merupakan
hal yang penting. Dalam jurnal ini, unsur interinsik yang dibahas adalah mengenai
tokoh dan penokohan. Unsur ini adalah bagian yang membangun karakter pada tiap
tokoh. Karakter-karakter tersebut juga yang membangun cerita dan membuat suatu
tokoh terlibat konflik dan menemukan cara bagaimana menyelesaikannya. Tokoh dan
penokohan juga menentukan bagaimana sifat dan watak suatu tokoh dalam sebuah
karya.
Secara keseluruhan, film (Yeobgijeok-in geunyeo, My Sassy
Girl), berhasil merepresentasikan novel dengan baik. Sifat dan watak dari tokoh
utama Gyeonwoo di dalam novel, bisa terlihat di dalam film. Gyeonwoo memiliki
sifat dan watak yang beragam. Setelah dibandingkan antara novel dan filmnya,
17
terlihat bahwa sifat dan watak Gyeonwoo memiliki beberapa persamaan di dalam
kedua karya tersebut. Sutradara berusaha tetap mengangkat sifat dan watak
Gyeonwoo yang terdapat di dalam novel. Hal ini dilakukan agar penonton yang telah
membaca novelnya merasa ‘mengenal’ Gyeonwoo yang sedang mereka lihat di layar.
Sifat-sifat tersebut tidak hanya membuat Gyeonwoo terlibat masalah, tetapi juga
menuntunnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Persamaan antara novel dan
film adalah bahwa Gyeonwoo memiliki sifat bertanggung jawab, penaku, pemalas,
dan perasa.
Dalam novel terdapat sifat Gyeonwoo yang lambat atau kurang peka yang tidak
ditampilkan di dalam film. Kebalikannya, di dalam film ada beberapa sifat yang tidak
terdapat di dalam novelnya, yaitu sifat Gyeonwoo yang perhatian dan sabar. Adanya
perbedaan karakter Gyeonwoo antara di dalam novel dan film terjadi karena adanya
perbedaan fungsi munculnya karakter atau watak tersebut. Pada novel, fungsi dari
karakter Gyeonwoo merupakan cerminan dari imajinasi dan pengharapan penulis.
Penulis beranggapan bahwa sebuah hubungan yang didominasi oleh para pria adalah
hal yang biasa. Namun, lain hal apabila terjadi kebalikannya. Penulis membuat
Gyeonwoo sebagai karakter yang penakut dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun dipukul oleh kekasihnya.
Sedangkan di dalam film, dengan adanya perbedaan media penyampaian, maka
karakter dari pemeran utama harus lebih terlihat dan beragam karena penonton tidak
dapat menggunakan imajinasi mereka. Walaupun masih mengangkat sifat dan watak
yang ada di dalam novel, beberapa sifat dan watak juga ditambahkan. Hal ini
dilakukan oleh produser agar karakter tersebut lebih menarik dan menimbulkan
keingintahuan dari penonton. Tidak hanya itu, watak dan sifat tersebut ditambahkan
juga di dalam film untuk menimbulkan konflik antar pemain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Korpus
Film:
2001. 엽기적인그녀 (My Sassy Girl). ShinCine Communications IM Pictures. Kwak
Jaeyong.
Novel Internet:
1999. 엽기적인그녀 (My Sassy Girl). Kim Hosik.
Sumber Buku
Bluestone, George. (1957). Novels Into Film. Berkeley and Los Angeles: University
of California Press.
Boogs, Joseph M. (1992). Cara Menilai Sebuah Film, terj: Asrul Sani. Jakarta:
Yayasan Citra.
Choi, Jinhee. (2010). The South Korean Film Renaissance. Middletown: Wesleyan
University Press.
Damono, Sapardi Djoko. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Eneste, Panusuk. (1991). Novel dan Film. Flores: Nusa Indah.
Leong, Anthony C.Y. (2002). Korean Cinema: The New Hong Kong (a Guidebook
for the Latest Korean New Wave). Canada: Trafford Publisher.
Nurgiyantoro, Burhan. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Paquet, Darcy. (2005). The Korean Film Industry: 1992 to The Present, dalam New
Korean Cinema. Skotlandia: Edinburgh University Press.
Rokhmansyah, Alfian. (2012). Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal
Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumardjo, Jakob & Saini K.M. (1994). Apresiasi Kesusastaan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
The Global Impact of South Korea Popular Culture (ed, Valentina Marinescu).
(2014). Maryland: Lexingtoon Books.
Wendy, Kan. “Korean ‘Girl’ wows HK auds,” Variety.com, April 15, 2002; Darcy
Paquet, “Kwak directs ‘Cyborg,’” December 27, 2006.
Wicaksono, Andri. (2014). Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model
Pembelajaran Lainnya. Garudhawaca.
19
Sumber Internet
Film:엽기적인그녀 (My Sassy Girl). Diunduh pada 12 Oktober 2014 pukul 04:22
WIB.
Script:
Diunduh
pada
15
Oktober
2014
pukul
22:39
WIB.
국어사전. Diunduh pada 12 Desember 2014 pukul 20.05.
대중문화사전, 2009, 현실문화연구. Diunduh pada 10 April 2015 pukul 11.52
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh pada 27 November 2014 pukul 18.55 WIB.
Koreanfilm.org, last updated December 23, 2004. Diunduh pada 11 April 2015 pukul 15.20
20