TEKNIK INTERPRETASI CITRA UNSUR INTERPRETASI PETA

Dasar-dasar Penginderaan Jauh -30- Meskipun demikian objek yang tidak nampak dapat diinterpretasi dengan cara mengasosiasikan objek yang tidak nampak dengan objek yang nampak. Dalam interpretasi citra penginderaan jauh digunakan teknik dan unsur interpretasi citra.

3.1. TEKNIK INTERPRETASI CITRA

Faktor-faktor alam yang terbentuk menjadi suatu objek di permukaan bumi pada kenyataan mempunyai keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya, dimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dan interdepedensi. Oleh karena itu objek-objek yang tidak nampak dapat diinterpretasi dengan menggunakan teknik interpretasi. Dalam interpretasi citra, maka teknik diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

3.1.1. Teknik Langsung

Teknik interpretasi dilakukan interpretasi citra maupun dijit secara langsung terhadap objek-objek yang nampak, seperti : vegetasi dan penggunaan lahan, pola aliran sungai, jaringan jalan dan sebagainya.

3.1.2. Teknik Tidak Langsung

Teknik interpretasi yang dilakukan interpretasi terhadap objek-objek yang tidak nampak pada citra maupun data dijit, karena tertutup oleh vegetasi dan penggunaan lahan, tetapi objek tersebut dapat diinterpretasi dengan menggunakan asosiasi suatu objek. Artinya mengaitkan objek yang tidak nampak dengan yang nampak, misalnya : jenis tanah, bila diketahui jenis vegetasinya adalah padi dengan morfologinya datar, terdapat sungai, maka dapat diduga bahwa daerah Dasar-dasar Penginderaan Jauh -31- tersebut merupakan tempat sedimentasi dengan material halus, maka objek yang diinterpretasi yang dapat diperkirakan adalah jenis tanah aluvial.

3.2. UNSUR INTERPRETASI PETA

Dalam analisis citra maupun data dijit diperlukan langkah-langkah tertentu, sehingga dapat memberikan suatu data dan informasi yang berguna. Analisis citra maupun data dijit diwujudkan dengan cara interpretasi , maka untuk interpretasi diperlukan unsur-unsur interpretasi, sehingga gambar citra maupun data dijit dapat menjadi suatu data dan informasi. Unsur-unsur yang digunakan diklasifikasikan menjadi 2 karakteristik, yaitu 1 karakteristik spektral dan 2 karakteristik spatial. Ke-2 karakteristik yang digunakan untuk interpretasi citra maupun data dijit ada 9 unsur, meskipun demikian dalam interpretasi mungkin tidak semua unsur digunakan jika ternyata kenampakan dalam citra tidak dapat dilihat. Unsur-unsur interpretasi citra ditujukan pada bagan 1. Dasar-dasar Penginderaan Jauh -32- Bagan 1 : Unsur-unsur Interpretasi Citra Sutanto, 1986

3.2.1. Karakteristik Spektral a. RonaWarna

Ronawarna merupakan karakteristik spektral, karena ronawarna termasuk akibat besar kecilnya tenaga pantulan maupun pancaran. Unsur ini nampak pada citra dengan tingkat cerah dan gelapnya suatu objek. Umumnya ronawarna diklasifikasikan menjadi cerah, agak cerah, sedang, agak kelabu dan kelabu. Tingkatan ronawarna ini diukur secara kualitatif.

b. Ukuran