Dasar-dasar Penginderaan Jauh
-55- memudahkan penyusunankompilasi foto udara waktu membuat mozaik foto
udara.
5.4.3. Tanda Tepi
Untuk menentukan skala, orientasi, maka foto udara diberi tanda tepi untuk memudahkan perhitungan skala foto udara, sehingga pada foto udara
biasanya tercantum ketinggian terbang, jam terbang, panjang fokus kamera dan waterpass. Jam terbang menunjukan waktu pemotretan objekdaerah, sehingga
dapat diketahui orientasi. Panjang fokus kamera dan ketinggian terbang untuk mengetahui skala foto udara. Waterpass untuk mengetahui kedudukan kamera.
5.5. DISTORSI DAN DISPLACEMENT
Gerakan wahan sebagai pembawa alat perekam pesawat udara tidak stabil yang dipengaruhi oleh keadaan udara pada saat perekaman, sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan arah, ketinggian maupun kedudukan kamera, sedangkan permukaan bumi tidak selalu datar. Keadaan udara akan berpengaruh
terhadap perekaman objekdaerah, sehingga menimbulkan terjadinya distorsi dan displacement.
5.5.1. Distorsi
Pada foto udara adalah pergeseran letak suatu objek menyebabkan perubahan karakteristik objek yang disebut distorsi. Distorsi sulit diperbaiki
Dasar-dasar Penginderaan Jauh
-56- karena menyangkut pengaruh alam maupun ukuran terhadap alat perekaman
tersebut. Distorsi disebabkan oleh : 5.5.1.1. pengkerutan film
5.5.1.2. refraksi atmosferik berkas sinar 5.5.1.3. gerakan objek saat pemotretan
5.5.1.4. distorsi lensa
5.5.2. Displacement
Displacement yang terjadi pada foto udara adalah pergeseran letak suatu objek yang tidak menyebabkan perubahan karakteristik objek. Dicplacement ini
dapat diperbaiki dengan menggunakan alat, sehingga geometrik foto udara sesuai dengan keadaan sebenarnya. Displacement disebabkan oleh :
5.5.2.1. bentuk muka bumi yang lengkung 5.5.2.2. kedudukan pesawat
5.5.2.3. tofografi objek.
5.6. KEDUDUKAN PESAWAT
Pada saat foto udara melakukan perekaman terhadap objek, kedudukan pesawat tidak selalu stabil, tetapi mengalami berbagai gangguan. Oleh karena itu
perekaman objek dipengaruhi oleh atmosfer dan keadaan udara, sehingga pesawat udara labil dan pesawat udara saat melakukan perekaman mengalami perubahan
kedudukan.
Dasar-dasar Penginderaan Jauh
-57- 5.6.1.
O Phi-tilt ; Pesawat udara mengalami gangguan dari arah terbang, sehingga kedudukan pesawat udara menengadah atau menukik saat
perekaman objek, sehingga sumbu Y mengalami perputaran. Perubahan sumbu Y ditunjukan pada gambar 5.6.
5.6.2. W Omega-tilt ; Kedudukan pesawat mengalami kedudukan dari arah
samping dan depan, sehingga kedudukan pesawat mengalami perputaran dan miring sewaktu perekaman objek yang mengakibatkan perubahan
sumbu X. Perubahan sumbu X ditunjukan pada gambar 5.7. 5.6.3.
K Kappa-tilt ; Kedudukan pesawat terbang mengalami gangguan dari samping, sehingga arah terbang pesawat mengalami perubahan arah.
Perubahan arah ini mengakibatkan perubahan sumbu Z menjadi sumbu Z1. Perubahan sumbu Z ditunjukan pada gambar 5.8.
Gambar 5.6. O Phi-tilt disebabkan kedudukan pesawat menengadah atau menukik , sehingga sumbu Y mengalami perputaran.
Y
X
Dasar-dasar Penginderaan Jauh
-58- Gambar 5.7. W Omega-tilt disebabkan kedudukan pesawat miring
kearah kanan atau kiri; sehingga sumbu X mengalami perubahan.
Gambar 5.8. K Kappa-tilt disebabkan kedudukan pesawat berubah arah tidak lurus, sehingga terjadi perubahan sumbu Z.
VI. PENGINDERAAN JAUH SISTEM TERMAL
6.1. SISTEM DASAR PANCARAN TENAGA TERMAL