42 4.1.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pekerja pada unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil pada Tahun 2013 sebanyak 43 responden,
dengan karakteristik sebagai berikut: 4.1.1.1 Distribusi Responden berdasarkan Umur
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui distribusi umur tenaga kerja yang bekerja pada unit spinning I bagian ring frame di PT. Pisma Putra Tekstil
Pekalongan, yaitu sebagian besar berusia 26-30 tahun 44,2 berjumlah 19 responden Tabel 4.1.
Tabel 4.1: Distribusi Umur Responden
Umur tahun Frekuensi
Prosentase 1
2 3
26-30 19
44,2 31-35
18 41,2
36-40 6
13,9
Jumlah 43
100,0
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan analisis bivariat. Adapun uraian dari analisis tersebut sebagai berikut:
4.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dimana pada umumnya, menghasilkan distribusi dan
prosentase dari tiap variabel Soekidjo Notoatmodjo, 2002:188. Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi masa kerja, penggunaan alat pelindung diri
43 dan kapasitas vital paru responden. Berikut adalah uraian analisis univariat
tersebut: 4.2.1.1
Masa Kerja Responden Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden atau tenaga
kerja pada unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan yang masa kerjanya 10 tahun sebanyak 76,7 33 orang dan masa kerja 6-10
tahun sebanyak 23,3 10 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.2.
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Masa Kerja Masa Kerja tahun
Frekuensi Prosentase
1 2
3
6-10 10
23,3 10
33 76,7
Jumlah 43
100
4.2.1.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Penggunaan Alat Pelindung Diri Masker Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui distribusi penggunaan alat
pelindung diri pada tenaga kerja unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan, yaitu sebagian besar tidak menggunakan alat pelindung
diri sebanyak 55,8 24 orang sedangkan yang menggunakan alat pelindung diri masker sebanyak 44,2 19 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut Tabel 4.3.
Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Pelindung Diri Masker Penggunaan Alat
Pelindung Diri Masker Frekuensi
Prosentase 1
2 3
Tidak menggunakan 24
55,8
44 Lanjutan Tabel 4.3
1 2
3
Menggunakan 19
44,2
Jumlah
43 100
4.2.1.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pemeriksaan Kapasitas Vital Paru Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui distribusi frekuensi kapasitas
vital paru pada tenaga kerja unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan, yaitu sebagian besar tenaga kerja mengalami retriksi berat
sebanyak 60,5 26 orang, retriksi sedang 18,6 8 orang, retriksi ringan 20,9 9 orang dan tidak ada responden dengan kategori normal. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.4.
Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Kapasitas Vital Paru Pemeriksaan KVP
Frekuensi Prosentase
1 2
3
Retriksi Berat 26
60,5 Retriksi Sedang
8 18,6
Retriksi Ringan 9
20,9 Normal
Jumlah 43
100 4.2.2
Analisis Bivariat Analisis bivariat yaitu analisis terhadap variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi Soekidjo Notoatmodjo, 2002:188. Dalam penelitian ini variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi adalah masa kerja dan penggunaan alat
45 pelindung diri dengan kapasitas vital paru. Berikut adalah uraian analisis bivariat
tersebut: 4.2.2.1
Hubungan antara Masa Kerja dengan Kapasitas Vital Paru Setelah dilakukan pengukuran diketahui bahwa responden atau tenaga
kerja pada unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan yang masa kerjanya 6-10 tahun berjumlah 10 orang dan semuanya mengalami
retriksi sedang+retriksi ringan 100. Sedangkan responden yang masa kerja lebih dari 10 tahun berjumlah 33 orang, 78,8 26 orang mengalami retriksi
berat dan 21,2 7 orang mengalami retriksi sedang+retriksi ringan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.5.
Tabel 4.5: Hubungan antara Masa Kerja dengan Kapasitas Vital Paru Masa
Kerja
Kapasitas Vital Paru Retriksi Berat
Retriksi Sedang+Retriksi
Ringan Total
p value
f f
Jumlah
6-10 tahun 10
100 10
100 0.000
10 tahun 26
78,8 7
21,2 33
100 Total
26 60,5
17 39,5
43 100
Dikarenakan ada nilai expected count yang kurang dari 5 ada 1 kolom 25 maka tidak layak dan tidak memenuhi syarat untuk menggunakan uji Chi
Square. Oleh karena itu uji yang dilakukan menggunakan uji alternatif yaitu uji Fisher. Hasil analisis dengan menggunakan uji Fisher diperoleh nilai p value
0,000 0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan
46 antara masa kerja dengan kapasitas vital paru pada pekerja unit spinning I bagian
ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan. 4.2.2.2
Hubungan antara Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kapasitas Vital Paru
Setelah dilakukan pengukuran diketahui bahwa responden atau tenaga kerja pada unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan
yang tidak menggunakan alat pelindung diri masker berjumlah 24 orang, 75 18 orang mengalami retriksi berat dan 25 6 orang mengalami retriksi
sedang+retriksi ringan. Sedangkan responden yang menggunakan alat pelindung diri masker berjumlah 19 orang, 42,1 8 orang mengalami retriksi berat dan
57,9 11 orang mengalami retriksi sedang+retriksi ringan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.6.
Tabel 4.6: Hubungan antara Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kapasitas Vital Paru
APD Masker Kapasitas Vital Paru
Retriksi Berat
Retriksi Sedang+Retriksi
Ringan Total
p value
f f
Jumlah
Tidak menggunakan
18 75
6 25
24 100
0.028 Menggunakan
8 42,1
11 57,9
19 100
Total 26
60,5 17
39,5 43
100 Dikarenakan nilai expected count yang kurang dari 5 tidak ada atau 0
maka layak dan memenuhi syarat untuk menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p value 0,028 0,05
47 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara penggunaan
alat pelindung diri dengan kapasitas vital paru pada pekerja unit spinning I bagian ring frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan.
48
BAB V PEMBAHASAN