PENGARUH LIMBAH DETERGEN INDUSTRI LAUNDRY TERHADAP MORTALITAS DAN INDEKS FISIOLOGI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

(1)

i

PENGARUH LIMBAH DETERGEN INDUSTRI LAUNDRY

TERHADAP MORTALITAS DAN INDEKS FISIOLOGI IKAN

NILA (

Oreochromis niloticus

) SEBAGAI BAHAN AJAR

BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : RIFKY LUVIA YULIANI

201110070311053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 04 September 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji

1. Dra. Elly Purwanti, M.P 1. ………

2. Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd 2. ………

3. Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si 3. ………


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Limbah Detergen Industri Laundry terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) sebagai Bahan Ajar Biologi. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini..

3. Bapak Dra. Elly Purwanti, M.P selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pembelajaran, nasehat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhummadiyah yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

5. Ibunda Supadmi Watiningsih dan Ayahanda Kusnan atas segala pelukan kasih sayang, pengorbanan, nasehat, motivasi, serta doanya yang tiada memiliki batas waktu dan ruang.

6. Sahabat terbaik dan setiaku Bram Sembara yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.


(4)

iv

7. Teman-temanku Jurusan Pendidikan Biologi kelas B angkatan 2011 yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 04 September 2015 Penulis,


(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Masalah... 6

1.6 Definisi Istilah ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Detergen Industri Laundry ... 9

2.1.1 Detergen... 9

2.1.2 Limbah Detergen Laundry... 10

2.1.3 Dampak Detergen Terhadap Lingkungan ... 12

2.2 Indeks Fisiologi ... 13

2.3 Ikan Nila ... 20

2.3.1 Klasifikasi ... 20

2.3.2 Ciri-ciri ... 21

2.3.3 Habitat ... 24


(6)

vi

2.3.4.1 Suhu ... 26

2.3.4.2 Derajat Keasaman (pH) ... 27

2.3.4.3 Oksigen Terlarut (DO) ... 28

2.3.5 Keunggulan Sebagai Hewan Uji ... 30

2.3.6 Dampak Detergen Terhadap Ikan Nila ... 31

2.4 Bahan Ajar Biologi ... 33

2.4.1 Pengertian Bahan Ajar ... 33

2.4.2 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Biologi ... 37

2.4.3 Pedoman Penulisan Jurnal ... 39

2.5 Kerangka Konsep ... 41

2.6 Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

3.1.1 Tempat Penelitian ... 43

3.1.2 Waktu Pnelitian ... 43

3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 43

3.2.1 Jenis Penelitian ... 43

3.2.2 Rancangan Penelitian ... 43

3.3 Populasi dan Sampel ... 45

3.3.1 Populasi ... 45

3.3.2 Sampel ... 45

3.3.3 Teknik Sampling... 45

3.4 Jenis Variabel ... 46

3.4.1 Variabel Bebas ... 46

3.4.2 Variabel Terikat ... 46

3.4.3 Variabel Kendali ... 46

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 46

3.6 Prosedur Penelitian ... 49

3.6.1 Alat dan Bahan ... 49

3.6.2 Persiapan Ikan Uji ... 49


(7)

vii

3.6.4 Persiapan Bahan Penelitian ... 50

3.6.5 Pelaksanaan Penelitian ... 51

3.7 Rancang Percobaan ... 53

3.7.1 Ulangan ... 53

3.7.2 Alur Penelitian ... 54

3.8 Metode Pengambilan Data ... 55

3.8.1 Pengambilan Data ... 55

3.8.2 Perhitungan Data ... 57

3.9 Penyusunan Jurnal ... 57

3.10 Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1 Hasil Penelitian ... 65

4.1.1 Mortalitas ... 65

4.2.1 Indeks Fisiologi ... 69

4.2 Analisis Data ... 76

4.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 76

4.2.2 Hasil Uji Homogenitas ... 77

4.2.3 Hasil Uji Anava 1 Arah ... 78

4.2.4 Hasil Uji Duncan 5% ... 79

4.3 Pembahasan ... 81

4.3.1 Mortalitas Ikan Nila ... 81

4.3.2 Indeks Fisiologi Ikan Nila ... 88

4.3.2.1 Condition Factor (CF) Ikan Nila ... 88

4.3.2.2 Liver Somatic Index (LSI) Ikan Nila ... 92

4.3.2.1 Gonad Somatic Index (GSI) Ikan Nila ... 94

4.3.3 Pemanfaatan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Bahan Ajar Biologi ... 99

BAB V PENUTUP ... 111

5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Saran ... 112


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3.2.1 Morfologi Ikan Nila (Orechromis Niloticus) ... 22

Gambar 2.5.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 41

Gambar 3.2.2.1 Diagram Posttest-Only Control Group Design ... 44

Gambar 3.7.3.1 Diagram Alur Penelitian ... 54

Gambar 4.1.2.1 Kadar Oksigen Terlarut (DO) Selama Penelitian ... 73

Gambar 4.1.2.2 Kadar Suhu Air Selama Penelitian ... 74

Gambar 4.1.2.3 Kadar pH Air Selama Penelitian ... 75

Gambar 4.3.1.1 Grafik Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-1 ... 81

Gambar 4.3.1.2 Grafik Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-2 ... 83

Gambar 4.3.1.3 Grafik Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-3 ... 84

Gambar 4.3.1.4 Grafik Jumlah Mortalitas Ikan Nila Selama Penelitian ... 85

Gambar 4.3.2.1.1 Grafik Indeks Fisiologi CF Ikan Nila ... 89

Gambar 4.3.2.2.1 Grafik Indeks Fisiologi LSI Ikan Nila... 92


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.2.1 Kandungan Air Limbah Laundry ... 11

Tabel 2.2.1 Biomarker dan Interpretasinya ... 19

Tabel 3.8.1.1 Mortalitas Ikan Nila (Orechromis niloticus) ... 55

Tabel 3.8.1.2 Indeks Fisiologi Ikan Nila (Orechromis niloticus) ... 56

Tabel 3.8.1.3 Kualitas Air Selama Penelitian ... 56

Tabel 4.1.1.1 Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-1 ... 65

Tabel 4.1.1.2 Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-2 ... 66

Tabel 4.1.1.3 Mortalitas Ikan Nila Minggu ke-3 ... 67

Tabel 4.1.1.4 Jumlah Mortalitas Ikan Nila Selama Penelitian ... 67

Tabel 4.1.1.5 Jumlah Mortalitas Ikan Nila Selama Uji Pendahuluan ... 68

Tabel 4.1.2.1 Rerata Indeks Fisiologi Condition Factor (CF) Ikan Nila... 69

Tabel 4.1.2.2 Rerata Indeks Fisiologi Liver Somatic Index (LSI) Ikan Nila ... 70

Tabel 4.1.2.3 Rerata Indeks Fisiologi Gonad Somatic Index (GSI) Ikan Nila 71

Tabel 4.1.2.4 Rerata Kualitas Air Selama Penelitian ... 72

Tabel 4.1.2.5 Hasil Uji Air, Mortalitas, dan Indeks Fisiologi Ikan Nila ... 75

Tabel 4.1.2.6 Data Perilaku dan Perubahan Morfologi Ikan Nila ... 75

Tabel 4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas ... 76

Tabel 4.2.2.1 Hasil Uji Homogenity of Variance ... 77

Tabel 4.2.3.1 Hasil Uji Anava 1 Arah ... 78

Tabel 4.2.4.1 Hasil Uji Duncan 5% pada Mortalitas Ikan Nila ... 79

Tabel 4.2.4.2 Hasil Uji Duncan 5% pada Indeks Fisiologi CF Ikan Nila ... 79

Tabel 4.2.4.3 Hasil Uji Duncan 5% pada Indeks Fisiologi LSI Ikan Nila ... 80


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Penelitian ... 116

Lampiran 2. Analisi Data SPSS... 123

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 136

Lampiran 4. Silabus Mata Pelajaran Biologi ... 143

Lampiran 5. Silabus Modifikasi Mata Pelajaran Biologi ... 146

Lampiran 6. Jurnal Penelitian ... 149

Lampiran 7. Foto Penelitian... 158


(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Adhelia. 2009. Studi Histopatologi Hati Ikan Belanak (Mugil chepalus) Di Muara Sungai Aloo Sidoarjo. Jurnal Biologi. No 4 Vol 7 Hal 1-6.

Arnold. 2000. Effect of Low Levels of Metyls Mercury on The Development of Gonads in The Nile Tilapia. Presented at the 20th Annual Meeting of The Society of Environmental Toxicology and Chemistry Philadepia.

Asyar, Rayandra. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pendidikan. Gaung Persada Press: Jakarta.

Bactiar. 2002. Pembesaran Ikan Nila di Kolam Pekarangan. PT Agromedia Pustaka: Jakarta.

Barrus, Y. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Di Daratan. USU Press: Medan.

Dewantoro, Endro. 2013. Budidaya dan Bisnis Ikan Nila. DAFA Publishing: Surabaya.

Djelita, Ruti. 2011. Pemilihan dan Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Tuntutan Profesionalisme. E-Jurnal Dinas Pendidikan Surabaya. ISSN 2337-3253 Vol 5 Hal 1-8.

Effendie, Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.

Effendie. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta. Everaats. 2006. Uptake and Release of Cadmium in Various Organs of The

Common Mussel Mytilus edulis L. Bull Environ Contam Toxicol. Hal 560-567.

Fahrudin, Agus. 2008. Pengaruh Filtrat Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L.) Terhadap Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Hanson. 2008. Evaluation of Long Term Biomarker Data From Perch (Perca fluviatilis) in The Balitic Sea Suggest Increasing Exposure to Environmental Pollutans. Environmental Toxicology and Chemistry. In Press DOI:10.1897/08259.1.


(12)

xii

Hardini, dkk. 2012. Pengaruh Konsentrasi Pemaparan Surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate Terhadap Toksisitas dan Kerusakan Jaringan Ikan Nila. Jurnal Perikanan dan Kelautan, No 1 Vol 3 Maret 2012 Hal 59-63.

Hera. 2003. Sodium Tripolyphosphate (STPP) CAS: 7758-29-4. Human & Environmental Risk Assessment on ingredients of European household cleaning products.

Kirk dan Othmer. 1982. Encyclopedia of Chemical Technology. New York: The Interscience and Ensyclopedia Inc.

Kukuh. 2012. Toksisitas Merkuri (Hg) dan Tingkat Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Gambaran Darah, dan Kerusakan Organ pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Akuakultur Indonesia. No 1 Vol 1 Hal 38-48.

Larsson dan Sandstrom. 2000. Guidlines for Interpretation and Biological Evaluation of Biochemical, Physiological and Pathological Alterations in Fish Exposed to Pulp Mill Effluents. Proceedings fourth International Conference on Environmental Impact of The Pulp and Paper Industry. Hal 185-189.

Mustofa. 2010. Kerusakan Jaringan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Akibat Detergen. Jurnal Saintek Perikanan. No 2 Vol 5 Desember 2010 Hal 1-7. Nida dan Chaerunisa. 2006. Laju Degradasi Surfaktan Linier Alkil Benzena

Sulfonat (LAS) pada Limbah Detergen secara Anaerob pada Reaktor Lekat Diam Bermedia Sarang Tawon. Jurnal Teknik Lingkungan. No 3 Vol 7 Hal 243-250.

Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Unversitas Trisakti: Jakarta.

Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. DIVA Press: Yogyakarta.

Pratiwi, Yuli. 2010. Penentuan Tingkat Pencemaran Industri Tekstil Berdasarkan Nutrition Value Coeficient Bioindikator. Jurnal Teknologi, No 2 Vol 3 Desember 2010 Hal 129-137.

Santi. 2009. Penurunan Konsentrasi Surfactan pada Limbah Detergen dengan Proses Photokatalitik Sinar UV. Jurnal Teknik Kimia. No 1 Vol 4 Hal 261-265.


(13)

xiii

Sawyer. 1978. Chemistry for Environmental Engineering. New York: Mc Graw Hill inc

Shailaja dan Rodrigues. 2001. Nitrite-induced Enhancement of Toicity of Phenanthrene in Fish and its Implication for Coatsal Waters. Estuarine, Coastal and Shelf Science. Hal 1107-1110.

Sitorus. 1997. Uji Hayati Toksisitas Detergen Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio, L). Visi 5(2): 44-62

Sostar dkk. 2005. Laundry waste water treatment using coagulation and membrane filtration, Resources, Conservation and Recycling, 44. Hal 185–196. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung.

Suyanto, Rahmatan. 2003. Kiat Budi Daya Ikan Nila Dilahan Kritis. Penebar Swadaya: Jakarta.

Suyitno. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. PT Rifika Aditama: Bandung. Tabrizi. 2006. Pilot-plant study for the photochemical treatment of aqueous linear alkylbenzene sulfonate, Separation and Purification Technology. Hal 115– 121.

Tugiyono. 2009. Biomonitoring Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula PT Gunung Madu Plantation Lampung dengan Analisis Biomarker: Indeks Fisiologi dan Perubahan Histologi Hati Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn). Jurnal Sains MIPA. No 1 Vol 15 Hal 42-50.

Warlina, L. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. Makalah Pribadi IPB. Bogor.

Webb. 2001. Use of Native Fish as Biological Indivators of Environmental Health In the Swan-Canning River System. School of Environmental Biology. Curtin University of Technology.

Wiyadi, Elis Sulistyantini. 2009. Uji Efektivitas Berbagai Konsentrasi Kolkisin terhadap Pengikatan Jumlah Kromosom pada Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) Sebagai Pengembangan Bahan Ajar Video Biologi SMA. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Industri laundry merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan dalam menunjang kesejahteraan perekonomian keluarga dan daerah. Industri ini kian marak di kota Malang seiring dengan banyaknya mahasiswa yang menginginkan proses pencucian secara instan. Proses kerja dari industri laundry ini sangat sederhana yaitu mencampurkan air dengan detergen. Oleh karena itu, industri ini berpotensi untuk menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar berupa limbah detergen laundry.

Air limbah laundry mengandung pospat yang tinggi, builder, pemutih, air softener, dan surfaktan. Surfaktan merupakan bahan terpenting pada detergen laundry. Sedangkan builder merupakan unsur terpenting kedua setelah surfaktan karena kemampuannya menonaktifkan mineral kesadahan dalam air sehingga detergen dapat bekerja secara optimal. Kandungan limbah laundry yang sangat kotor juga mengandung mineral oil dan logam berat (Hera, 2003).

Pengaruh negatif limbah detergen laundry terhadap habitat perairan serta kondisi fisik dan kimia yang teraliri limbah dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa pengaruhnya terhadap lingkungan antara lain gangguan terhadap estetika oleh adanya busa putih di permukaan perairan, penurunan kadar oksigen terlarut perairan, perubahan sifat fisik dan kimia air serta terjadinya eutrofikasi. Kandungan fosfat yang tinggi dapat merangsang tumbuhnya gulma air


(15)

2

(Bourdeau and Treshow, 1978). Peningkatan gulma air akan menyebabkan peningkatan penguraian fosfat, dan penghambatan pertukaran oksigen dalam air, sehingga kadar oksigen terlarut dalam air amat rendah (mikroaerofil) (Sitorus, 1997).

Pengaruh limbah detergen laundry terhadap lingkungan dapat diketahui dengan melakukan uji biologis, yaitu dengan biondikator makhluk hidup. Menurut Tugiyono (2009) Ikan merupakan salah satu hewan uji yang digunakan sebagai bioindikator adanya tekanan perubahan lingkungan khususnya di perairan. Salah satu jenis ikan yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah ikan nila.

Ikan nila merupakan salah satu biota air yang direkomendasikan oleh USEPA (US Enviromental Protection Agency), sebagai hewan uji untuk toksikologi. Hal ini dikarenakan penyebarannya cukup luas, banyak dibudidayakan, mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menolerir lingkungan yang buruk dan mudah dipelihara di laboratorium (Kukuh, 2012).

Dampak akumulasi limbah detergen laundry di air akan menyebabkan terganggunya proses respirasi dan metabolisme pada ikan akibat rendahnya oksigen terlarut dalam air. Gangguan metabolisme dalam penelitian dilihat dengan pengukuran indeks fisiologi pada ikan nila. Menurut Ardnt dkk (1996) Indeks fisiologi pada ikan dapat diukur melalui nilai Condition Factor (CF), Liver Somatic Index (LSI), dan Gonad Somatic Index (GSI). Menurut Larsson dan Sandstrom (2000) mengenai Biomarker dan Interpretasinya ketiga indeks tersebut dapat dijadikan biomarker lingkungan untuk mengetahui tingkat pencemaran pada suatu ekosistem perairan dengan mengacu pada organisme akuatik berupa ikan.


(16)

3

Condition Factor (CF) diperuntukkan untuk gangguan metabolisme dan status pemberian makanan, Liver Somatic Index (LSI) untuk mencerminkan status metabolisme. Ukuran hati yang semakin besar menunjukkan aktivitas metabolisme yang tinggi, dan untuk nilai Gonade Somatic Index (GSI) yang kecil menunjukkan kesuburan yang rendah disebabkan oleh rendahnya energi untuk bereproduksi. Selain itu deterjen terbukti menyebabkan tidak normalnya perkembangan embrio hewan (Bourdeau and Treshow, 1978).

Hasil penelitian ini kemudian diharapkan akan digunakan sebagai salah satu bahan ajar biologi pada materi Pencemaran Lingkungan dan Upaya Pelestariannya SMA kelas X Semester genap. Materi yang lebih ditekankan pada sub bab materi pencemaran air akibat polutan yang masuk ke badan perairan. Salah satunya detergen yang merupakan polutan organik yang banyak digunakan masyarakat dalam proses mencuci dan membersihkan kotoran.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, maka perlunya peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Limbah

Deteregen Industri Laundry Terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebagai Bahan Ajar Biologi”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) ?


(17)

4

2. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ? 3. Pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah tingkat

mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) paling tinggi ?

4. Pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) paling baik ?

5. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian pengaruh limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ini untuk sumber bahan ajar biologi SMA ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus).

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus).

3. Untuk mengetahui pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah tingkat mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) paling tinggi.

4. Untuk mengetahui pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) paling baik.


(18)

5

5. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil penelitian pengaruh limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ini untuk sumber bahan ajar biologi SMA.

1.4Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Menambah khasanah keilmuwan bagi peneliti.

b. Menambah pengetahuan ilmiah mengenai dampak limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus).

2. Praktis

a. Memberikan informasi kepada orang budidaya ikan bahwa air yang tercemar detergen dapat mempengaruhi mortalitas ikan nila, menyebabkan ukuran ikan nila kecil dan menghambat proses pemijahan ikan.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah detergen industri laundry dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem perairan.

c. Sebagai bahan ajar biologi dalam kajian ilmu pendidikan lingkungan hidup dan ekosistem mengenai pencemaran limbah detergen industri laundry terhadap organisme akuatik seperti ikan dengan melihat parameter biologi seperti mortalitas dan nilai indeks fisiologi.


(19)

6

1.5 Batasan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka batasan masalah yang akan membatasi jalannya penelitian ini agar lebih terperinci antara lain :

1. Pengambilan limbah detergen industri laundry bertempat di Laundry ‘X’ di Margo Utomo Dalam No.12 Kabupaten Malang, hasil keluaran pertama laundry dianggap 100 % lalu dilakukan pengenceran konsentrasi sebesar 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, dan 5 % sesuai dengan uji pendahuluan sebelumnya.

2. Penggunaan hewan uji penelitian berupa ikan nila hitam (Oreochromis niloticus), jenis kelamin jantan dan betina dengan usia 2-2,5 bulan.

3. Selama penelitian ikan nila diletakkan dalam akuarium berukuran 40 x 30 x 30 (cm) dengan jumlah 5 ekor/akuarium dan dengan ketinggian air limbah laundry 25 cm (Lifia Putri Ayu, 2013).

4. Ikan diberi makan 2 kali sehari dengan berat pakan sebesar 3 % dari berat tubuh ikan.

5. Senyawa limbah detergen yang diuji yaitu DO, pH, dan suhu.

6. Nilai indeks fisiologi yang dihitung berupa condition factor (CF), Liver Somatic Index (LSI), dan Gonad Somatic Index (GSI).

7. Pengamatan mortalitas dan indeks fisiologi ikan diamati selama 3 minggu dengan aklimatisasi 1 minggu (Hardini dkk, 2012).

8. Pengambilan data berupa mortalitas dan uji pH, DO, dan suhu dilakukan setiap 1 minggu sekali.


(20)

7

9. Ikan nila yang mati sebelum waktu penelitian selesai tidak akan diambil data indeks fisiologi, sedangkan ikan nila yang terus hidup hingga akhir penelitian pengambilan data dilakukan selesai penelitian.

10.Hasil penelitian ini digunakan untuk pembuatan handout dengan sub pokok materi Pencemaran Air.

1.6 Definisi Istilah

Untuk memperjelas penelitian ini, maka perlunya penjabaran istilah yang tertera pada judul penelitian agar pembaca memahami tujuan penelitian ini diantaranya :

1. Limbah

Limbah adalah sisa atau buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia (PP No. 18/1999 Jo.PP 85/1999).

2. Detergen

Detergen adalah salah satu produk komersial yang digunakan untuk menghilangkan kotoran pada pencucian pakaian (Kirk dan Othmer,1982). 3. Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa (http://organisasi.org/2006).


(21)

8

4. Laundry

Laundry merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bentuk bidang jasa pencucian pakaian dan sesuatu hal yang dirasa kotor dengan menggunakan alat bantu mesin cuci.

5. Mortalitas

Mortalitas adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan suatu makhluk hidup secara permanen.

6. Indeks Fisiologi

Indeks fisiologi adalah bentuk analisis biomarker yang menjadi indikator kesehatan ikan akibat adanya tekanan perubahan pada lingkungan (Webb, 2001).

7. Ikan Nila

Ikan Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar berwarna putih kehitaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan.

8. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasi peserta didik dan digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2015).


(1)

Condition Factor (CF) diperuntukkan untuk gangguan metabolisme dan status pemberian makanan, Liver Somatic Index (LSI) untuk mencerminkan status metabolisme. Ukuran hati yang semakin besar menunjukkan aktivitas metabolisme yang tinggi, dan untuk nilai Gonade Somatic Index (GSI) yang kecil menunjukkan kesuburan yang rendah disebabkan oleh rendahnya energi untuk bereproduksi. Selain itu deterjen terbukti menyebabkan tidak normalnya perkembangan embrio hewan (Bourdeau and Treshow, 1978).

Hasil penelitian ini kemudian diharapkan akan digunakan sebagai salah satu bahan ajar biologi pada materi Pencemaran Lingkungan dan Upaya Pelestariannya SMA kelas X Semester genap. Materi yang lebih ditekankan pada sub bab materi pencemaran air akibat polutan yang masuk ke badan perairan. Salah satunya detergen yang merupakan polutan organik yang banyak digunakan masyarakat dalam proses mencuci dan membersihkan kotoran.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, maka perlunya peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Limbah Deteregen Industri Laundry Terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sebagai Bahan Ajar Biologi”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) ?


(2)

2. Bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ? 3. Pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah tingkat

mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) paling tinggi ?

4. Pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) paling baik ?

5. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian pengaruh limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ini untuk sumber bahan ajar biologi SMA ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus).

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi limbah detergen industri laundry terhadap indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus).

3. Untuk mengetahui pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah tingkat mortalitas ikan nila (Oreochromis niloticus) paling tinggi.

4. Untuk mengetahui pada konsentrasi limbah detergen industri laundry berapakah indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) paling baik.


(3)

5. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil penelitian pengaruh limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus) ini untuk sumber bahan ajar biologi SMA.

1.4Manfaat Penelitian 1. Teoritis

a. Menambah khasanah keilmuwan bagi peneliti.

b. Menambah pengetahuan ilmiah mengenai dampak limbah detergen industri laundry terhadap mortalitas dan indeks fisiologi ikan nila (Oreochromis niloticus).

2. Praktis

a. Memberikan informasi kepada orang budidaya ikan bahwa air yang tercemar detergen dapat mempengaruhi mortalitas ikan nila, menyebabkan ukuran ikan nila kecil dan menghambat proses pemijahan ikan.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah detergen industri laundry dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem perairan.

c. Sebagai bahan ajar biologi dalam kajian ilmu pendidikan lingkungan hidup dan ekosistem mengenai pencemaran limbah detergen industri laundry terhadap organisme akuatik seperti ikan dengan melihat parameter biologi seperti mortalitas dan nilai indeks fisiologi.


(4)

1.5 Batasan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka batasan masalah yang akan membatasi jalannya penelitian ini agar lebih terperinci antara lain :

1. Pengambilan limbah detergen industri laundry bertempat di Laundry ‘X’ di Margo Utomo Dalam No.12 Kabupaten Malang, hasil keluaran pertama laundry dianggap 100 % lalu dilakukan pengenceran konsentrasi sebesar 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, dan 5 % sesuai dengan uji pendahuluan sebelumnya.

2. Penggunaan hewan uji penelitian berupa ikan nila hitam (Oreochromis niloticus), jenis kelamin jantan dan betina dengan usia 2-2,5 bulan.

3. Selama penelitian ikan nila diletakkan dalam akuarium berukuran 40 x 30 x 30 (cm) dengan jumlah 5 ekor/akuarium dan dengan ketinggian air limbah laundry 25 cm (Lifia Putri Ayu, 2013).

4. Ikan diberi makan 2 kali sehari dengan berat pakan sebesar 3 % dari berat tubuh ikan.

5. Senyawa limbah detergen yang diuji yaitu DO, pH, dan suhu.

6. Nilai indeks fisiologi yang dihitung berupa condition factor (CF), Liver Somatic Index (LSI), dan Gonad Somatic Index (GSI).

7. Pengamatan mortalitas dan indeks fisiologi ikan diamati selama 3 minggu dengan aklimatisasi 1 minggu (Hardini dkk, 2012).

8. Pengambilan data berupa mortalitas dan uji pH, DO, dan suhu dilakukan setiap 1 minggu sekali.


(5)

9. Ikan nila yang mati sebelum waktu penelitian selesai tidak akan diambil data indeks fisiologi, sedangkan ikan nila yang terus hidup hingga akhir penelitian pengambilan data dilakukan selesai penelitian.

10.Hasil penelitian ini digunakan untuk pembuatan handout dengan sub pokok materi Pencemaran Air.

1.6 Definisi Istilah

Untuk memperjelas penelitian ini, maka perlunya penjabaran istilah yang tertera pada judul penelitian agar pembaca memahami tujuan penelitian ini diantaranya :

1. Limbah

Limbah adalah sisa atau buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia (PP No. 18/1999 Jo.PP 85/1999).

2. Detergen

Detergen adalah salah satu produk komersial yang digunakan untuk menghilangkan kotoran pada pencucian pakaian (Kirk dan Othmer,1982). 3. Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa (http://organisasi.org/2006).


(6)

4. Laundry

Laundry merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bentuk bidang jasa pencucian pakaian dan sesuatu hal yang dirasa kotor dengan menggunakan alat bantu mesin cuci.

5. Mortalitas

Mortalitas adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan suatu makhluk hidup secara permanen.

6. Indeks Fisiologi

Indeks fisiologi adalah bentuk analisis biomarker yang menjadi indikator kesehatan ikan akibat adanya tekanan perubahan pada lingkungan (Webb, 2001).

7. Ikan Nila

Ikan Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar berwarna putih kehitaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan.

8. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasi peserta didik dan digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2015).