Sistematika Penulisan Skripsi PENDAHULUAN

didik dan berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan Arends, 2008: 41.

1.6.3 Kemampuan berpikir kritis

Berpikir kritis menurut Ennis, sebagaimana dikutip oleh Fisher 2009: 4 adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis ide atau gagasan kearah yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan menembangkan kearah yang lebih sempurna.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. bagian pendahuluan Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. bagian isi Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu: a. bab I pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sisematika penulisan skripsi. b. bab II tinjauan pustaka, berisi teori-teori yang mendukung penelitian dan kerangka berpikir. c. bab III metode penelitian, berisi lokasi dan subyek penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian dan metode analisis data. d. bab IV hasil dan pembahasan, berisi uraian hasil penelitian dan pembahasannya. e. bab V penutup, berisi Simpulan dari hasil penelitian dan saran. 3. bagian akhir Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran. 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Ajar

Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, seorang guru perlu menyiapkan bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar Depdiknas, 2008: 7. Menurut Prastowo 2014: 17 bahan ajar merupakan segala bahan baik informasi, alat maupun teks yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan tujuan bahan ajar yaitu 1 membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang ada, 2 memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, 3 menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial siswa Depdiknas, 2008: 9. Bahan ajar yang disajikan dapat berupa teori, gagasan dan informasi. Kurniasih 2014: 86 menyatakan bahwa setiap penulisan bahan ajar harus orisinil dengan merujuk dari berbagai sumber informasi yang tepat, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pembaca. Bahan ajar yang berupa teori biasanya berupa konsep, pernyataan, atau bisa juga berupa rumus.