Analisis data Kesimpulan LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

33 dari dimensi tampilan, bahasa, dan materi. Sistem penskoran menggunakan skala Likert. Skala Likert dimodifikasi dengan menggunakan 5 pilihan, yaitu: Tabel 3.2. Skala Likert Angket Uji Kelayakan Pilihan Skor Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Sugiyono, 2009:135

3.6 Analisis data

3.6.1 Analisis kelayakan LKS

Untuk mengetahui tingkat kelayakan LKS berbasis Problem Based Learning berbantuan peta konsep, digunakan rumus: Keterangan: P = persentase penilaian f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan Sudijono, 2008: 43 Kriteria tingkat kelayakan LKS fisika : 81,25 skor  100 = sangat layak 62,5 skor  81,25 = layak 43,75 skor  62,5 = cukup layak 25  skor  43,75 = tidak layak 34

3.6.2 Analisis keterbacaan LKS

Tingkat keterbacaan LKS fisika dihitung dengan mencari persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sudijono, 2008: 43 Keterangan: P = persentase penilaian f = skor yang diperoleh N = skor keseluruhan Kriteria untuk mengetahui tingkat keterbacaan LKS menurut Rankin dan Culhane dalam Rosmaini 2009 terdapat tiga kategori tingkat keterbacaan teks, yaitu: Skor 60 = bahan bacaan mudah dipahami 41 skor  60 = bahan bacaan sesuai bagi siswa Skor  41 = bahan bacaan sukar dipahami

3.6.3 Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa

Tingkat perkembangan kemampuan berpikir kreatif siswa diukur dengan mencari persentase dengan menggunakan persamaan berikut: Sudijono, 2008: 43 Keterangan: P = persentase 35 f = jumlah skor pada butir instrumen N = jumlah seluruh pilihan jawaban pada butir instrumen Kriteria kemampuan berpikir kreatif siswa adalah sebagai berikut : 20 = tidak kreatif 20 40 = kurang kreatif 40 60 = cukup kreatif 60 = kreatif 80 100 = sangat kreatif

3.6.4 Analisis peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

Untuk mengetahui taraf signifikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan rumus sebagai berikut: = Keterangan: S post = nilai rata - rata tes akhir S pre = nilai rata – rata tes awal Kriteria peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa sesuai dengan Tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 Kriteria Peningkatan Kemampuan berpikir kreatif Interval Kriteria g 0,7 Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Savinainen, 2004:60-61 g 53 BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Wonosobo, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1 LKS fisika berbasis Problem Based Learning berbantuan peta konsep memiliki karakteristik penyajian materi melalui pemecahan masalah berdasarkan permasalahan dalam dunia nyata dan dilengkapi peta konsep. 2 hasil uji kelayakan yang ditinjau dari aspek kelayakan isi, penyajian, dan kebahasaan menunjukkan bahwa LKS sangat layak digunakan sebagai panduan pembelajaran fisika. 3 hasil uji keterbacaan menunjukkan bahwa LKS berada dalam kriteria mudah dipahami. 4 LKS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X MIA 1 SMAN 2 Wonosobo, meliputi kemampuan berpikir orisinil, evaluasi, luwes, lancar dan terperinci. 5 LKS dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X MIA 1 SMAN 2 Wonosobo. Uji gain menunjukkan peningkatan hasil belajar yang termasuk dalam kategori tinggi.

5.2 Saran