Pengertian Hadis Pengertian Sunnah

Buku Guru, Al-Qur’an Hadis, Kurikulum 2013 76

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan pengamatan, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasi diharapkan: 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian hadis, sunnah, khabar, dan a far. 2. Peserta didik dapat membedakan hadis, sunnah, khabar, dan a far. 3. Peserta didik dapat mengidentiikasi persamaan hadis, sunnah, khabar, dan a far.

E. Materi Pokok Pembelajaran

1. Pengertian Hadis

Secara etimologi, hadis mempunyai beberapa arti yang baru fʼnlŽjʼnhŁ , yang dekat fĶlɆjŋhũ , dan wartaberita f hǚhŇ . Sedangkan hadis secara terminologi adalah: i iȔAhźlńhAhb i iȔĵhšlȯhAhb hűğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔ hŔ i iȔAhźlũhA Segala ucapan Nabi Saw, segala perbuatan serta keadaan atau perilaku be- liau. Sebagai contoh: h űğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔ hŔ j ġĬA ilźiŎhK hĵhũ : hĵhũ jBĵ ğśhƢ lA jŴlɅhŋhųiȭ lŴhȭ ŷžŰŠ ŨŧļŲ chźhŵĵhŲ gjŋlɊA j k iȂjůĵhųğȫjAhb jDĵhžjkȍĵjķ iĵhųlȭhƅlAĵhųğȫjA Dari Umar bin Kha hhab, ia berkata, Rasulullah Saw, bersabda, “Sesungguhnya segala amal perbuatan itu dengan niat dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh apa yang diniatkannya” Muttafaqun ‘alaih.

2. Pengertian Sunnah

Menurut bahasa kata sunnah merupakan derivasi dari kata sanna – ya- sunnu – sunnatan. Kata itu berarti cara, jalan yang ditempuh, tradisi adat kebiasaan, atau ketetapan, apakah hal itu baik atau tidak, terpuji atau tercela. Menurut ahli hadis, sunnah adalah: gŋlɆjŋ lŪhȩ lbh= gŮlšjŦ hb glźhũ lŴjŲ hűğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔhŔ jk jƱğȍA jŴhŠ hŋhľhA ĵhŲ Ġ iȁ ĵhŸhʼnlšhȨ l_ h = jĹhĿlšjȊ lA hŮlĸhȰ hūjɉhJ h`ĵhȱh= f;AhźhŎ g˅h lǞjŎ lbh= gĹğžjŪlŰhŇ gĹhŧjŔ lbh= “Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan hidupnya, baik se- Buku Guru, Al-Qur’an Hadis, Kurikulum 2013 77 belum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya.” Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa sunnah lebih luas dari hadis, karena meliputi segala yang datang dari Nabi Muhammad Saw, baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi dan rasul. Nabi Muhammad Saw, dipandang sebagai uswah hasanah atau qudwah contoh atau teladan yang paling sempurna. Menurut ahli usul ikih, sunnah adalah: l b h = glźhũ lŴjŲ j`lŋiŪů lA h lǞhȮ hűğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔ hŔ jk jƱğȍA jŴhŠ hKhʼnhŔ ĵeŲ Ġ iȁ gk jljl hǨ jűlȲiŅZZjů eƆl jȎhI h`lźiȲhŽ l`hA iŃiŰ lŕhŽ ĵğųZjŲ gŋlɆjŋlŪhȩ lb h = gŮlšjŦ “Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, selain al-Qur’an baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrirnya yang pantas untuk di- jadikan dalil bagi penetapan hukum syara’ hukum agama.” Dari pengertian di atas secara kuantitatif jumlah sunnah lebih sedikit dari jumlah hadis, karena hanya yang berkaitan dengan penetapan hukum syarak. Mereka menempatkan sunnah pada posisi kedua dalam urutan sumber hukum Islam setelah al-Qur’an. Dasarnya adalah: l Ŵhů jŴlɆhŋlɊ h = lűiȲžjȯ iĺ l ȡhŋhĻ hĵhũ hűğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔ hŔ j ġĬA hźiŎhK ğ` h = ūɉĵŲ aAbK .jŷjkžjȼhŵ hĹğŶiŎhb j ġĬA hBĵhļjŬ ĵhųjŹjķ lűiļ lŭğŏhųhȩ ĵhŲ AźĠŰjŘhĻ “Bahwa Rasulullah Saw, bersabda: “Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.”. HR. Malik.

3. Pengertian Khabar