Syarat Ujian Kesetaraan semakin ketat Materi Pelajaran Ujian

CATATAN TENTANG PRAKTEK DI LAPANGAN Dengan harapan yang besar agar jalur pendidikan nonformal informal bisa lebih berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia, ada beberapa catatan yang kami buat berdasarkan pengamatan di lapangan. Para pelaksana PKBM maupun pejabat dinas pendidikan tentu sangat familiar dengan realita-realita ini.

a. Senjang antara kebijakan dan praktek

Terdapat senjang yang sangat lebar antara kebijakan tertulis dan yang terjadi di lapangan. Kesenjangan ini terjadi karena kebijakan yang tertulis sulit diimplementasikan di lapangan. Akibatnya, praktik di lapangan seringkali tak selaras dengan yang tertulis dalam kebijakan yang tertulis. Hal ini menimbulkan kebingungan bagi masyarakat yang menjadi pengguna layanan ini.

b. Syarat Ujian Kesetaraan semakin ketat

Pada era sebelum 2012, praktek untuk mengikuti Ujian Kesetaraan dilakukan dengan mendaftar di PKBM setahun sebelum Ujian Kesetaraan dilangsungkan. Prosesnya relatif sederhana dan anak bisa mengikuti Ujian tahap selanjutnya kapan pun mereka siap. Aturan ini kemudian diperketat dengan syarat adanya rapor lengkap, pengaturan jarak ujian 3 tahun tidak ada akselerasi. Tahun 2017 ada syarat peserta Ujian Kesetaraan harus memiliki NISN dan kemudian dilengkapi nilai lengkap setiap semester nilai ulangan, nilai tugas, nilai UTS, nilai UAS untuk semua mata pelajaran. Walaupun aturan tertulis mengenai syarat Ujian Kesetaraan semakin ketat, cukup banyak PKBM yang tidak menerapkannya karena sulit diimplementasikan di lapangan. Sebagai contoh, syarat rapor lengkap untuk seluruh mata pelajaran seluruh jenjang sebagaimana yang disyaratkan Permendiknas jarang dijalankan di lapangan. Banyak PKBM yang membuatkan rapor lengkap demi agar anak-anak bisa mengikuti Ujian Kesetaraan. Mengapa aturan rapor nilai yang ketat itu sulit dijalankan? Karena kondisi siswa PKBM seperti anak jalanan, ART, dan lain-lain yang tidak memungkinkan menjalani model pembelajaran lengkap seperti anak sekolah dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan secara tertulis.

c. Materi Pelajaran Ujian

Walaupun aturan tentang standar isi pendidikan nonformal seperti yang tertulis dalam Permendiknas No.142007 menuliskan kondisi ideal materi pembelajaran yang harus diikuti siswa pendidikan nonformal, pada kenyataannya praktek yang terjadi di lapangan berbeda. Proses belajar biasanya hanya meliputi materi yang diujikan pada Ujian Kesetaraan. Kondisi ini tak bisa dilepaskan dari karakteristik dan keunikan kondisi peserta didik di jalur pendidikan nonformal. Sulit bagi siswa PKBM yang ingin mengambil ujian Paket C jika harus mempelajari 17 mata pelajaran seperti anak sekolah dan proses seperti anak sekolah. Apalagi ada syarat KKM Kriteria Ketuntasan Minimal untuk setiap mata pelajaran.

d. Praktek Curang dalam Ujian