Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
c. Proses pembelajaran pada masing-masing kelas penelitian dilaksanakan
dalam dua pertemuan. Di setiap akhir pertemuan pada masing-masing kelas penelitian diberikan tes ICL dan ECL.
d. Pada akhir pembelajaran siswa melaksanakan
postest
untuk menjaring hasil belajar berupa tes GCL
.
3 Tahap Akhir
a. Mengolah data hasil penelitian
b. Membuat pembahasan berdasarkan data hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan
E. ANALISIS DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN
Tujuan utama dari analisis data hasil uji coba instrumen adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas tes yang dipakai dan mengidentifikasi
soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek agar dapat diperbaiki. Untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan digunakan, berikut ini beberapa hal
yang harus diperhatikan:
1 Menghitung Validitas
Validitas diartikan sebagai ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Untuk mengetahui validitas dari suatu soal
dapat menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment
berikut Arikunto, 2012:
N∑XY – ∑X∑Y r
xy
= √ N ∑X
2
– ∑X
2
N ∑Y
2
– ∑Y
2
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi n = banyaknya subyek
∑x = jumlah nilai tiap soal ∑y = jumlah nilai total
Setelah diperoleh korelasinya, selanjutnya dilakukan proses pengambilan keputusan valid atau tidaknya. Pengambilan keputusan didasarkan pada uji
hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1 Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka item pernyataan valid
2 Jika r hitung negatif, dan r hitung 0,3, maka item pernyataan tidak valid
Menurut Masrun dalam Sugiyono 2007 menyatakan bahwa item yang dipilih valid adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi, semakin tinggi
validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Untuk lebih jelasnya tetang uji validitas, berikut adalah rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas data.
Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Data No
r Hitung r Tabel
Kriteria
1 0.61
0.30 Valid
2 0.54
0.30 Valid
3 0.22
0.30 Invalid
4 0.64
0.30 Valid
5 -0.15
0.30 Invalid
6 0.39
0.30 Valid
7 0.54
0.30 Valid
8 0.23
0.30 Invalid
9 -0.22
0.30 Invalid
10 0.48
0.30 Valid
11 0.44
0.30 Valid
12 0.66
0.30 Valid
13 0.15
0.30 Invalid
14 0.55
0.30 Valid
15 0.48
0.30 Valid
Berdasarkan Tabel 4 di atas diperoleh bahwa dari 15 item diperoleh bahwa item yang valid ada 10 item dan yang tidak valid ada 5 item yaitunomor 3, 5, 8, 9, dan
13.
2 Menghitung Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang bersangkutan. Reliabilias berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda Suherman, 2003.
Untuk mengetahui koefisien reliabilitas perangkat tes berupa bentuk uraian dipergunakan rumus
Cronbach Alpha
sebagai berikut Suherman, 2003:
11
r
=
2 2
1 1
t i
s s
n n
Keterangan :
11
r
= Reliabilitas tes secara keseluruhan
n
= Banyak butir soal item
2
i
s = Jumlah varians skor tiap item
s
2
t
= Varians skor total
Dengan varian
2 i
s
dirumuskan
n n
x x
s
2 2
2
Sebagai patokan menginterprestasikan derajat reliabilitas digunakan kriteria menurut Guilford Suherman, 2003. Dalam hal ini
11
r
diartikan sebagai koefisien reliabilitas.
Tabel 3.7. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas
Keterangan
r
xy
≤ 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
0,20
11
r
≤ 0,40 Reliabilitas Rendah
0,40
11
r
≤ 0,70 Reliabilitas Sedang
0,70
11
r
≤ 0,90 Reliabilitas Tinggi
0,90
11
r
≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
Rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas data tersaji berikut ini.
Tabel 3.8.
Data Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Data
r
hitung
Kriteria Kategori
Kemampuan Penalaran 0,60
Reliabel Sedang
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hasil analisis menunjukkan data kemampuan penalaran telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian yaitu reliabel
dengan kategori sedang.
3 Daya Beda
Daya pembeda DP dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testi yang mengetahui
jawabannya dengan benar dengan testi yang tidak dapat menjawab soal tersebut atau testi yang menjawab salah. Dengan perkataan lain daya pembeda sebuah
butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara testi siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Suherman,
2003. Rumusan untuk menentukan daya pembeda DP soal menurut Suherman
2003 adalah :
�� =
� −� ��
atau �� =
� −� ��
Keterangan : ��
= daya pembeda �
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok kelas atas
� = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok kelas bawah = jumlah siswa kelompok atas diambil
5 dari skor tertinggi = jumlah siswa kelompok rendah diambil
5 dari skor terendah
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok kelas atas adalah siswa yang mendapatkan skor tinggi dalam tes tersebut, sedangkan siswa yang tergolong ke
dalam kelompok kelas rendah adalah mereka yang mendapatkan skor rendah. Selanjutnya Suherman 2003 mengemukakan hasil perhitungan daya
pembeda yang kemudian diinterpretasikan dengan klasifikasi sebagai berikut:
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.9. Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda Besarnya DP
Interpretasi
DP
≤ 0,00 SangatJelek
0,00
DP
≤ 0,20 Jelek
0,20
DP
≤ 0,40 Cukup
0,40
DP
≤ 0,70 Baik
0,70
DP
≤ 1,00 SangatBaik
Hasil rekapitulasi daya pembeda soal penguasaan materi tersaji pada Tabel 3.10. berikut:
Tabel 3.10.
Data Hasil Uji Daya Pembeda Soal Kemampuan Penalaran
No Daya Beda Kriteria
1 0.37
Cukup 2
0.55 Baik
3 0.15
Jelek 4
0.50 Baik
5 -0.20
Jelek 6
0.35 Cukup
7 0.47
Baik 8
0.25 Cukup
9 -0.05
Jelek 10
0.50 Baik
11 0.40
Cukup 12
0.55 Baik
13 0.20
Jelek 14
0.60 Baik
15 0.40
Cukup
4 Menentukan Tingkat Kesukaran
Derajat kesukaran suatu butir soal Suherman, 2003 dinyatakan dengan indeks kesukaran
Difficulty Index
yang diukur berdasarkan perhitungan berikut:
� + � +
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11 berikut menyajikan secara lengkap tentang klasifikasi indeks kesukaran.
Tabel 3.11.
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Tingkat Kesukaran Kategori Soal
= Soal terlalu sukar
≤ , Soal sukar
, ≤ ,7
Soal sedang ,7
Soal mudah =
Soal terlalu mudah Hasil rekapitulasi tingkat kesukaran soal penguasaan materi tersaji pada
Tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12.
Data Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Penalaran
No Koefisien
Interpretasi
1 0.62
Sedang 2
0.73 Mudah
3 0.58
Sedang 4
0.68 Sedang
5 0.65
Sedang 6
0.68 Sedang
7 0.67
Sedang 8
0.58 Sedang
9 0.68
Sedang 10
0.50 Sedang
11 0.55
Sedang 12
0.68 Sedang
13 0.50
Sedang 14
0.30 Sukar
15 0.55
Sedang Berdasarkan hasil analisa uji coba intrumen, berikut rekapitulasi hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.13. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Penalaran Materi Klasifikasi Tumbuhan
No DP
Reliabilitas Tingkat
Kesukaran Korelasi
Validitas Keterangan
1 0.37
0,60 Sedang
0.61 Valid
Digunakan 2
0.55 Mudah
0.54 Valid
Digunakan 3
0.15 Sedang
0.22 Invalid
Tidak digunakan
4 0.50
Sedang 0.64
Valid Digunakan
5 -0.20
Sedang -0.15
Invalid Tidak
digunakan 6
0.35 Sedang
0.39 Valid
Digunakan 7
0.47 Sedang
0.54 Valid
Digunakan 8
0.25 Sedang
0.23 Invalid
Tidak digunakan
9 -0.05
Sedang -0.22
Invalid Tidak
digunakan 10
0.50 Sedang
0.48 Valid
Digunakan 11
0.40 Sedang
0.44 Valid
Digunakan 12
0.55 Sedang
0.66 Valid
Digunakan 13
0.20 Sedang
0.15 Invalid
Tidak digunakan
14 0.60
Sukar 0.55
Valid Digunakan
15 0.40
Sedang 0.48
Valid Digunakan
Hasil analisis pengolahan uji instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Indikator yang digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil uji coba instrumen dipaparkan dalam Tabel 3.14 berikut.
Tuti Garnasih, 2016 PERAN TAYANGAN VIDEO KEANEKARAGAMAN PADA APERSEPSI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI
TUMBUHAN DALAM MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SESUAI GAYA BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.14 Indikator Instrumen Tes Kemampuan Penalaran No.
Soal Dimensi Belajar
Penalaran Indikator
Tingkat Kesukaran
1
Perluasan dan Penghalusan
Pengetahuan Membandingkan
Sedang 2
Mudah 3
Mengklasifikasi Sedang
4 Sedang
5 Membuat induksi
Sedang 6
Membuat deduksi Sedang
7 Menganalisis Kesalahan
Sedang 8
Sedang 9
Membangun dukungan Sukar
10 Absraksi
Sedang
F. ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA