Definisi kewibawaan gezag kewibawaan dan tanggung jawab pnd islam

PEMBAHASAN A. KEWIBAWAAN

1. Definisi kewibawaan gezag

Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata“. Siapa yang perkataannya mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti mempunyai atau kewibawaan gezag terhadap orang lain. Gezag atau kewibawaan itu ada pada orang dewasa , terutama pada orang tua. Dapat kita katakan bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua ayah dan ibu itu adalah asli. Orang tua dapat langsung mendapat tugas dari Tuhan untuk mendidik anak-anaknya, suatu hak yang tidak dapat dicabut karena terikat oleh kewajiban. Hak dan kewajiban yang ada pada orang tua itu keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. Gezag merupakan syarat yang harus ada pada pendidik dan karena pendidikan untuk membawa anak didik kepada kekedewasaan , maka kewibawaan itu termasuk alat pendidikan . Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat diberikan setelah anak itu mengenal akan kewibawaan, kira-kira anak berumur tiga tahun. Sebelum umur tiga tahun anak seperti diberi semacam paksaan, tetapi paksaan yang diberikan kepada anak yang masih sangat kecil itu ditujukan kepada kekedewasaan anak, maka paksaan yang diberikan kepada anak yang masih kecil sekali itu disebut pendidikan pendahuluan. Gezag dalam pendidikan merupakan pengakuan dan penerimaan secara sukarela terhadap pengarug atau anjuran yang datang dari orang lain, jadi pengakuan dan penerimaan pengaruh atau anjuran itu adalah atas dasar keikhlasan, atas dasar kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan rasa terpaksa serta rasa takut akan sesuatu.Oleh karena itu apabila pengakuan dan penerimaan anjuran-anjuran dari pendidik itu tidak berdasarkan 3 adanya kewibawaan dalam pendidikan , jadi anak menuruti anjuran-anjuran itu hanya berdasarkan rasa takut akan sesuatu, berdasarkan akan rasa terpaksa, sehingga akhirnya anak tidak menyadari akan makna dan pentingnya anjuran- anjuran itu, maka sulitlah baginya untuk dapat berdiri sendiri, untuk mencapai tingkat kedewasaan . Sebab berdiri sendiri berarti mampu untuk berbuat atas pilihannya sendiri, ditentukan sendiri, dan diputuskan sendiri. 2 . Pengertian kewibawaan Berikut ini, beberapa pengertian tentang kewibawaan menurut para ahli , antara lain: a. Menurut Weins Tanlain, dkk. 1996 menjelaskan bahwa kewibawaan adalah adanya penerimaan, pengakuan, kepercayaan siswa terhadap gurusebagai pendidik yang memberi tuntunan dan nilai-nilai manusiawi. b. Menurut Charles Schaefer menjelaskan bahwa kewibawaan yang efektif didasarkan atas pengetahuan yang lebih utama atau keahlian yangdilaksanakan dalam suatu suasana kasih sayang dan saling menghormati.Oleh sebab itu, seorang pendidik diharapkan memiliki sikap kewibawaan agar mampu membimbing siswa kepada pencapaian tujuan belajar yang sesungguhnya ingin direalisasika. 3. Macam-macam kewibawaan  Ditinjau dari dalam kehidupan bermasyarakat kewibawaan dibedakan menjadi 2 : a. Kewibawaan pemimpin kepala Seperti kewibawaan pemimpin organisasi , baik oganisasi politik atau organisasi masa, kewibawaan kepala kantor atau kepala sekolah. Kewibawaan tersebut karena jabatan atau kekuasaan. b. Kewibawaan keistimewaan 4 Seperti kewibawaan seseorang mempunyai kelebihan atau keunggulan dibidang tertentu.  Ditinjau dari daya mempengaruhi seseorang, kewibawaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Kewibawaan lahir Kewibawaan lahir merupakan kewibawaan yang nampak dan terlihat pada diri seorang pendidik atau seorang guru. Kewibawaan lahir bisa nampak dari cara berpakaiannya, cara berbicaranya dan dari cara dia bertindak. Kewibawaan lahir ini bisa diraih dengan cara pembentukan fisik dan gerak yang kharismatik ketika berhadapan dengan peserta didik. b. Kewibawaan Batin Kewibawaan bathin merupakan kewibawaan yang dimiliki oleh seorang guru atau pendidik yang tak nampak atau tidak terlihat, namun ketika ia hadir maka setiap siswa dapat merasakan bahwa ia adalah sosok yang mengagumkan dan sosok yang patut untuk dipatuhi perintahnya, harus didengarkan setiap perkataanya dan harus senantias menaruh hormat kepadanya. Meskipun pendidik tak melakukan atau berbicara apapun, namun karena kewibawaan yang terpancar dari dalam dirinya maka ia akan senantiasa dihormati oleh peserta didik atau muridnya. Kewibawaan batin ini bisa didapatkan dengan senantiasa mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri kita atau dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. Imam Al-Ghazali pernah berkata jika manusia ingin disebut sebagai manusia yang sesungguhnya maka ia harus senantiasa memperkuat ruhnya dengan amalan-amalan ukhrowi, karena ruh adalah sumber kebahagiaan, ruh adalah pemancar ketenangan dan harapan dan ruh ialah sumber dari kekuatan. Maka, untuk mengoptimalkan potensi ruhaniah yang ada pada diri kita hendaknya seorang pendidik haris senantiasa berdo’a dan mengingat Allah dalam setiap aktivitasnya, teruatama saat mendidik.

4. Fungsi Kewibawaan Gezag