Pengumpulan Data dengan Obervasi

Viddy noer shaleh, 2015 PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS NILAI RELIGI UNTUK MENYEIMBANGKAN SOLIDARITAS SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan adanya bantuan alat penelitian ini maka keabsahan penelitian lebih terjamin karena disertai bukti-bukti dalam melakukan pengumpulan data.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada natural setting kondisi alamiah sumber data primer. Teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participation observation, wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi Sugiyono, 2007 : 309. Data yang dihimpun dalam penelitian ini berupa kata-kata, tindakan dan dokumen, situasi, dan peristiwa yang dapat diobservasi. Nasution 2003:56 mengatakan bahwasumber data yang dimaksud adalah : “Kata-kata diperoleh secara langsung atau tidak langsung melalui wawancara, dan observasi. Dokumen berupa kurikulum, satuan pembelajaran, rencana pelajaran, buku paket, dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Situasi yang berhubungan dengan kegiatan subjek penelitian dan masalah penelitian seperti dalam proses belajar mengajar, situasi belajar di perpustakaan dan situasi di lingkungan sekolah ” Sumber dan teknik pengumpulan data penelitian di SMA Terpadu Riyadlul U’lum Condong Kota Tasikmalaya ini dilakukan melalui beberapa teknik seperti: observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumentasi dan triangulasigabungan.

1. Pengumpulan Data dengan Obervasi

Menurut Sugiyono 2007 : 145 teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Selanjutnya Faisal 1990 mengklarifikasikan observasi menjadi observasi partisipasi participant observation, observasi yang secara terang terangan atau tersamar overt observation and cover observation, dan observasi yang tak berstruktur unstructured observation. Terkait dengan hal tersebut di atas, maka dalam penelitian di SMA Terpadu Riyadlul U’lum Condong Kota Tasikmalaya ini observasi yang peneliti gunakan adalah observasi partisipasif, dimana peneliti datang ke lokasi atau tempat kegiatan peserta didik untuk mengamati situasi dan Viddy noer shaleh, 2015 PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS NILAI RELIGI UNTUK MENYEIMBANGKAN SOLIDARITAS SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu aktivitas semua komponen sekolah, namun peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi dilakukan untuk mengamati dua proses utama yang menjadi pokok permasalahan penelitian yaitu : 1. Mengamati secara langsung proses pembelajaran sejarah berbasis nilai religi untuk mengembangkan solidaritas sosial peserta didik. Observasi dimulai dengan telaah dokumen perangkat pembelajaran yang dimiliki guru sejarah, kemudian implementasi proses pembelajaran dimulai dari apersepsi, kegiatan inti pembelajaran dan penutup. Dalam kegiatan ini observasi ditujukan kepada semua peserta didik dan guru sejarah. Adapun guru sejarah yang diobservasi adalah bapak T pada hari senin tanggal 6 April 2015 di kelas XI IPS lanjutan A, XI IPS intensif A, XI IPA lanjutan A dan XI IPA lanjutan B. Guru kedua yang diobservasi dalam proses pembelajaran adalah ibu R pada selasa tanggal 7 April 2015 di kelas X IPS intensif B. 2. Mengamati aktualisasi solidaritas sosial baik di dalam dan luar kelas serta di kehidupan keseharian peserta didik di lingkungan sekolah. Observasi dilakukan terutama untuk melihat penerapan nilai religi yaitu : ta’awun tolong-menolong, ukhuwah persaudaraan dan ittihad persatuan. Dalam kegiatan ini observasi ditujukan kepada peserta didik sebagai objek utama dan komponen sekolah lainnya sebagai objek pendukung. Observasi mengenai aktualisasi solidaritas sosial peneliti lakukan kurang lebih selama 5 bulan dari tanggal 18 Februari 2015 sampai 20 Juni 2015 dengan pemilihan hari dan waktu disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini disebabkan karena sekolah yang peneliti observasi menerapkan sistem pembelajaran terpadu selama 24 jam pesantren. Supaya lebih akurat penulis melakukan observasi pada siang ataupun malam hari, baik hari efektif belajar Sabtu-Kamis maupun hari libur Jumat. Sebagai salah satu teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian, pelaksanaan observasi tentunya memberikan manfaat yang cukup besar bagi peneliti dalam upaya mengumpulkan data. Berkaitan dengan hal ini, menurut Patton Nasution, 2003 : 78, manfaat observasi adalah: Viddy noer shaleh, 2015 PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS NILAI RELIGI UNTUK MENYEIMBANGKAN SOLIDARITAS SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik menyeluruh, 2. Diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery, 3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khusunya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara, 4. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga, 5. Peneliti dapat menemukan hal-hal diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif, 6. Peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

2. Pengumpulan Data dengan Wawancara