LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” II- 48
Tabel II.26 Faktor Reduksi Panjang Yang Dibaut k
r
PANJANG mm
L
j
300 300 L
j
1300 L
j
1300
k
r
1,0 1,075 - L
j
4000 0,75
Sumber BMS 1992
3. Baut yang memikul kombinasi geser dan tarik
Syarat: 1
2 2
≤ ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ +
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
tf u
f u
N N
V V
φ φ
II.8 Perencanaan Bangunan Atas
Di sini diuraikan tentang pemilihan alternatif bangunan utama jembatan, dan beberapa dasar perencanaan elemen-elemen dari bangunan atas seperti sandaran, trotoar,
pelat lantai jembatan dan lain-lain.
II.8.1 Pemilihan Bangunan AtasUtama Jembatan
Pada umumnya bangunan atas jembatan untuk jalan raya di Indonesia menggunakan bahan baja dan beton pratekan. Adapun penjelasannya menurut BMS 1992
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II.27 Alternatif Bangunan Atas Jembatan di Indonesia
JENIS BANGUNAN ATAS
BANGUNAN ATAS BAJA : RANGKA
LANTAI BAWAH PELAT BETON
JEMBATAN BETON PRATEKAN: GELAGAR I
DENGAN LANTAI BETON KOMPOSIT DALAM
BENTANG MENERUS
Bentuk bentang utama
Variasi bentang 30-100 m
20-40 m Perbandingan hL tipikal
tinggibentang 18 – 111
117,5 Penampilan Kurangfungsional
fungsional
Sumber BMS 1992
h h
LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” II- 49
II.8.2 Perencanaan Sandaran
Sandaran merupakan pembatas antara daerah kendaraan dengan tepi jembatan yang berfungsi sebagai pengaman bagi pemakai lalu lintas yang melewati jembatan tersebut.
Konstruksi sandaran umumnya terdiri dari : 1. Tiang sandaran Raill Post, biasanya dibuat dari konstruksi beton bertulang
untuk jembatan dengan balok girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka utama.
2. Sandaran Hand Raill, biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang. Menurut BMS 1992 sandaran untuk pejalan kaki harus direncanakan untuk dua
pembebanan rencana daya layan yaitu q=0,75 kNm, yang bekerja secara bersamaan dalam arah menyilang dan vertikal pada sandaran serta tidak ada ketentuan beban ultimit
untuk sandaran. Adapun langkah-langkah perencanaannya adalah: 1. Menentukan mutu dan profil sandaran pipa baja
2. Menentukan panjang sandaran yang menumpu pada rangka jembatan 3. Menganggap sandaran sebagai konstruksi yang tertumpu menerus di atas
beberapa tumpuan 4. Menentukan pembebanan arah Vertikal qV dan Horisontal qH
5. Analisa struktur manual atau program 6. Cek tegangan
a. Tegangan
lentur = MW
≤
ijin
b. Tegangan
geser = DA
≤
ijin
= 0,58 dimana:
M = Momen yang terjadi Nmm
W = Momen tahanan bahan mm
3
D = Gaya lintang yang terjadi N
A = Luas penampang bahan mm
2
LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” II- 50 7. Cek kekakuanlendutan manual
∆ ≥
= ∆
300 L
dimana: ∆ = Lendutan yang terjadi mm
∆ = Lendutan ijin mm
I E
L q
384
4
= ∆
L = Bentang mm q = Beban merata Nmm
E = Modulus elastisitas bahan Mpa I = Momen Inersia mm
4
II.8.3 Perencanaan Pelat Lantai