LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” II- 12 Dalam merencanakan suatu struktur bawah dari konstruksi bangunan dapat digunakan
beberapa macam tipe pondasi, pemilihan tipe pondasi didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :
• Fungsi bangunan atas. • Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
• Keadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan. • Jumlah biaya yang dikeluarkan.
II.5.1 Kapasitas Daya Dukung Ultimate
Rencana kapasitas daya dukung ultimate harus sama atau melebihi jumlah beban yang bekerja.
Yaitu Rencana kapasitas daya dikung ultimate ≥ 1
Jumlah beban U.L.S yang bekerja Rencana tekanan daya dukung ultimate, q
u `
kPa, dari tipe pondasi dangkal pada keadaan batas ultimate dapat dihitung dengan rumus berikut :
• Untuk tipe persegi panjang dengan DB 2,5 diatas tanah kohesif atau semua tipe persegi panjang tipa DB diatas tanah butir kasar :
q
u
= c N
c
+ w
a
DN
q
+ 0,5w
a
BN
w
• Untuk tipe persegi panjang dengan DB ≤ 2,5 diatas tanah kohesif :
q
u
= w
a
D – 5c {1 + 0,2DB} {1 + 0,2BL}
• Untuk tipe bujur sangkar diatas tanah kohesif atau butir kasar : q
u
= 1,2c N
c
+ w
a
DN
q
+ 0,4w
a
BN
w
• Untuk tipe sirkular diatas tanah kohesif atau butir kasar : q
u
= 1,2c N
c
+ w
a
DN
q
+ 0,6w
a
BN
w
dengan : N
c,
N
q,
N
w
merupakan faktor daya dukung terzaghi C
= kohesi rencana kPa Ø
= sudut geser dalam rencana dalam derajat Ws
a
= satuan berat pondasi diatas pondasi kNm
3
Ws
b
= satuan berat dibawah pondasi kNm
3
LAPORAN TUGAS AKHIR
”Perencanaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kali Krasak II” II- 13 D
= kedalaman pondasi m B
= lebar pondasi m L
= panjang pondasi m R
= jari-jari pondasi m
II.5.2 Penurunan
Beban pondasi pada tanah dasar dapat mengakibakan perubahan bentuk deformasi tanah pada segala arah tiga dimensi, namun untuk menyederhanakan permaslahan ini
hanya ditinjau deformasi satu dimensi yaitu arah vertikal, yang kemudian dikenal dengan istilah penurunan settlement. Apabila terjadi penurunan yang kecil akan terjadi retak
rambut hair crack yang sampai batas-batas tertentu tidak berbahaya, sedangkan penurunan tanah yang cukup besar dan tidak merata dapat mengakibatkan kegagalan
struktur. L
B Q
q ×
=
dengan : Q = Beban vertikal
B = Lebar pondasi
L = Panjang pondasi
Penurunan pondasi dangkal dianggap layan pada beban lalu lintas SLS bila daya dukung rencana tidak melebihi daya dukung ijin, q
a
yang dihitung dengan rumus q
u
menggunakan factor reduksi kekuatan modifikasi sedemikian hingga : • q
a
untuk tanah tidak kohesif = 2
q
• q
a
untuk tanah kohesif = 3
q
II.6. Aspek Pemilihan Tipe Jembatan