Design Perancangan Sajian Data

75 dengan kemunculan ide-ide kreatif yang dapat diartikan sebagai gambaran solusi masalah-masalah tersebut. Di tahap perancangan umumnya akan dimulai dengan adanya proses brainstorming perihal penetapan tema dan konsep acara. Fase ini juga mencangkup pembahasan studi kelayakan. Bagaimana pertimbangan kemampuan finasisal, sumber daya manusia dan kondisi politik dikalkulasikan sebagai bekal kekuatan dalam merealisasikan kehadiran ide-ide kreatif nantinya. Di tahap ini peneliti bermaksud melihat uapaya atau proses perancangan event dilakukan oleh kepanitiaan atau Kaukus Perda Gepeng. Tahap ini dimulai dengan penjabaran bagaimana proses brainstorming event Pasar Murah yang dilakukan oleh Kaukus Perda Gepeng. Ditahap brainstorming ini peneliti berusaha melihat bagaimana Kaukus Perda Gepeng membuka segala kemunculan peluang yang hadir. Bagaimana ide-ide tersebut muncul lalu disaring hingga bertemu dengan konsep acara yang tepat. Selanjutnya ide-ide yang telah disaring tersebut disandingkan dengan study kelayakan yang telah dijelaskan di atas. Di proses ini akan dilihat bagaimana ide-ide tersebut jika disandingkan dengan porsi kekuatan Kaukus Perda Gepeng sebagai pelaksana event dan keadaan yang ada atau tengah berlangsung saat event dipersiapkan. Hasil yang dapat terjadi adalah mereduksi ide menjadi bentuk yang lebih sederhana atau dapat sebaliknya peneguhan dari konsep ide yang dihadirkan sebelumnya. Berikut adalah hasil wawancara dengan 76 informan kepanitiaan event Pasar Murah dalam lingkup design atau perancangan pada event Pasar Murah Kaukus Perda Gepeng DIY. a. Proses Brainstorming Event Pasar Murah Informan RZ menjelaskan proses brainstorming Pasar Murah itu adalah sebuah event yang memiliki jenjang bertahap dari proses- proses perjuangan sebelumnya. Sehingga dengan diadakannya event Pasar Murah merupakan sesuatu aksi yang jelas tanpa banyak memperhitungkan resiko-resiko seperti sebagaimana event di lingkup coorporate. Berikut adalah penjelasan lengkap RZ mengenai proses brainstorming event Pasar Murah, melalui wawancaranya : Karena event ini kan beda ya, mas, maksudnya ini bukan lagi soal provit. Jadi kemudahkan dari kami karena kami sudah cukup paham betul mengenai medan masalah. Jadi ya Pasar Murah ga jauh dari aksi nyata kami dalam menanggapi permasalahan. Kalau ngomongin brainstorming, saya sendiri jadi inget tahapan kami sudah cukup jelas. Berangkat dari masalah, apa yang jadi tujuan, apa yang mereka butuhkan pada moment itu, atau efek setelahnya. Makanya ketemu Pasar Murah dan rangkaian acara di Event Pasar Murah. Informan AD menjelaskan perihal proses brainstorming pada event Pasar Murah ialah respon dari situasi pada saat itu. Event Pasar Murah adalah hasil yang dimunculkan dari koordinasi internal Kaukus. Untuk rangkaian acara pada event Pasar Murah tidak jauh berbeda dengan penjelasan yang diutarakan oleh informan RZ, bahwa dominasi komponen acara terbentuk itu berangkat dari analisis Kaukus mengenai kebutuhan warga setempat pada moment 77 event itu diselenggarakan. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan AD : Kalau brainstotming itu sebetulnya berangkat dari melihat keresahan kawan-kawan jalanan, pada waktu bulan puasa gimana nih mereka tertangkap di camp assisment kemudian tidak bisa berlebaran di rumah mereka sendiri. Nah kita coba melakukan analisis dalam internal Kaukus, alat apa yang bisa mengajak kawan-kawan mempertahankan diri. Makanya hal yang paling taktis yang muncul adalah dengan cara membuat pasar murah. Kalau secara rangkaian acaranya ya utamanya ga lepas dari pada yang warga paling butuhkan saat itu sambil diselipi dengan kepentingan perjuangan Kakus. b. Proses Penetapanan Tema Penjelasan informan RZ perihal penetapan tema acara yang dibahas secara bersama. Tema yang ditetapkan adalah “berbagi ruang hidup dan keceriaan bersama komunitas”. Dari hasil wawancara dengan RZ, juga menjelaskan mengenai arti dari makna tema yang ditentukan di event Pasar Murah. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan RZ : Saya inget dulu temanya, mas, udah agak lupa soalnya tertawa. Kami semua berembuk singkat, sampai ketemu tema “berbagi ruang hidup dan keceriaan bersama komunitas”. Simple kan? karena ruang hidup mereka adalah ruang yang tergerus. Keceriaan adalah hal yang sederhana dari ekspresi kebahagiaan dan kini semakin direnggut. Dan komunitas ya kami, yang memang benar peduli tanpa ada maksud kepentingan bersifat politis. Informan AD menjelaskan bahwa penetapan tema bukanlah indikartor yang cukup penting dalam event Pasar Murah. Penetapan tema di event Pasar Murah dilakukan secara bersama-bersama tanpa 78 harus memandang status panitia atau volunter. Berikut penjelasan informan AD melalui wawancara langsung : Kalau penetapan tema sebetulnya dilakukan bersama-sama pantia dan juga volunter. Waktu penetapan tema itu sudah ada volunter. Sebenernya tema waktu itu bukan lagi sesuatu yang harus ada dan sangat diobrolkan. Disesuiakan aja dengan keadaan kami dan warga. c. Proses Pembentukan Kepanitiaan Event Pasar Murah Informan RZ menjelaskan tentang proses pembentukan kepanitian event Pasar Murah yang bersifat tidak baku. Susunan kepanitiaan event Pasar Murah terdapat Ketua Panitia, Bendahara, Sekertartis, Divisi Acara dan Divisi Perlengkapan. Meskipun kepanitiaan secara struktural dibentuk di awal rapat event Pasar Murah, namun secara pelaksanaan kerja atau tugasnya kepanitiaan dapat membantu satu sama lain tidak hanya bertugas pada divisinya saja. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan RZ : Sebenernya kepanitiaan di event Pasar Murah itu yaa sama kayak Kaukus juga. Maksudnya strukturnya gak formal. Adanya struktur kepantiaan waktu itu fungsi hanya buat memudahkan jalannya manajemen persiapan. Jadi ya temen-temen disini bukan bekerja atas dasar perannya di struktural, melainkan bekerja atas kebutuhan bersama. Satu sama lain bisa saling masuk atau membantu. Yang saya ingat pada waktu pembentukan panitia itu, temen-temen Kaukus buat srtukturnya dulu, abis itu baru temen-temen Kaukus bebas memilih posisi mereka sendiri di struktur kepanitiaan tersebut. Hal serupa juga dijelaskan oleh informan AD mengenai proses pembentukan kepanitiaan. Informan AD memaparkan proses pembentukan panitia berjalan biasa saja. Waktu yang diperlukan 79 dalam pembentukan panitia juga tergolong singkat. Hal lain yang menjadi kesamaan dari informan sebelumnya adalah mengenai sifat kepantiaan yang flexible. Berkikut adalah hasil wawancara dengan informan AD : Pembentukan kepanitiaan ya? Sebentar.. kayaknya waktu pembentukan kepanitiaan itu biasa-biasa aja, gak lama dan gak ribet dibentuknya. Setelah temen-temen sepakat soal mengadakan event Pasar Murah, selanjutnya temen-temen langsung buat struktur kepanitiaan. Tapi tetep flexible, setiap orang tetap bisa bantu lainnya. d. Proses Penetapan Rangkaian Acara Saat ditanyakan mengai rangkaian acara dalam event Pasar Murah, informan RZ menjelaskan di proses ini yang butuh penangan lebih. Informan RZ secara terperinci menjelasan maksud dari diadakannya rangkaian acara tersebut. Event Pasar Murah terdapat rangkaian acara seperti; Lapak Murah, Panggung Keberagaman, Layanan Kesehatan, Murah, Berikut adalah penjelasan dari informan RZ : Utamanya tetap adanya event Pasar Murah dihadirkan untuk melihat kebutuhan warga setempat. Makanya hasil penetapan rangkaian acara ada, panggung keberagaman, rata-rata pemuda disana berprofesi pengamen, lapak murah, dengan pertimbangan harga komoditas utama saat itu tinggi dan layanan kesehatan, dimana sebagai masyarakat golongan menengah ke bawah akses mereka pada kesehatan tentunya minim. Jadi itu hasil dari kebutuhan warga sendiri. Tidak banyak penjelasan yang dapat dijelaskan informan AD mengenai proses penetapan rangkaian acara dalam event Pasar 80 Murah. Namun kesamaan yang dapat dipahami antara penjelasan informan RZ dengan informan AD adalah rangkaian acara dianalisis dari kebutuhan warga setempat. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan AD : Sama kayak tema sih mas, dirembuk bersama. Tapi prosesnya agak lebih panjang. Karena kan ini akan berpengaruh langsung dengan apa yang dirasain warga. Dirembuk, melihat potensi mereka, melihat kebutuhan mereka. Paling itu. e. Pertimbangan Politik Penjelasan mengenai pertimbangan politik dalam pelaksanaan event Pasar Murah menurut RZ cukup diperhitungkan. Utamanya mengenai dominasi partai politik pada kehidupan sosial mereka. Adanya perbedaan perinsip ini dikhawatirkan dapat disalah mengerti dan justu akan menimbulkan konflik lain. Berikut adalah penjelasan dari wawancara langsung dengan informan RZ : Perihal situasi memang ada kondisi politik yang memang pelru kami pertimbangkan, dimana di sekitar situ identik dengan partai hijau, yang memang sebenernya kontra dengan kawan- kawan jalanan. Semisal waria, mereka menolak kehadiran waria sebagai bagian sosial. Sedangkan acara ini akan sangat menonjol kararter jalanannya, dimana jalanan yang kita kenal merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang penuh keragaman namun dianggap tabu oleh masyarakat. Ini akan sensitif jika kita tidak berhati-hati. Terlebih posisi kami sebagai orang luar yang baru hadir ditempat mereka. Informan AD lebih menjelaskan tentang gambaran penanganan dan pertimbangan kondisi politik yang ada pada saat itu. Pendekatan terhadap pihak aparat lingkungan setempat dan menjelaskan alasan 81 dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah tahap penting, demi mengurangi resiko dari beberapa hal yang tidak mendukung. Berikut adalah penjelasan dari AD melalui wawancara : Kalau pertimbangan politik memang kita pertimbangkan. Makanya kita jalin dulu komunikasi dengan pihak RT. Kalau di Suryo itu kebiasaannya memang ketika misal ada pilkada mereka kemasukan partai politik bagi-bagi baju, bagi-bagi uang, kemudian selesai. Mereka merasa kenapa mereka baik itu cuma pilkada. Dari situ akhirnya kita menjelaskan peran kita, kita tidak sedang melakukan apa yang partai politik lakukan. Itu kami lakukan untuk menangkal resiko-resiko buruk. f. Perencanaan Anggaran Infoman RZ menjelaskan perihal perencanaan anggaran dalam event Pasar Murah yang diawali dari perancangan anggaran pengeluaran yang diperlukan pada event Pasar Murah. Anggaran tersebut terbagi atas kebutuhan di setiap divisi. Dari total hasil pengeluaran yang telah dirancang kemudian disandikan dengan modal awal yang dimiliki Kaukus yang bersumber dari dana kas internal Kaukus.. Berikut adalah wawancara dengan informan RZ : Kalau rencana anggaran, kami mulai buat setiap divisi untuk merancang anggaran yang akan dikeluarkan. Semisal divisi acara diperkirakan butuh berapa buat beli seluruh sembako. Atau macam perlengkapan kalau sampai sewa sound system. Nah setelah di gabungkan baru dibandingin dengan modal awal yang dimiliki Kaukus yang bersumber dari uang kas pribadi Kaukus. Karena ga mencukupi akhirnya kita bikin open donasi. Tidak jauh berbeda dengan infoman RZ, informan AD saat menjelaskan perencanaan anggaran di event Pasar Murah, memulai kerja panitia dari modal yang besumber dari kas Kaukus. Dan setelah 82 dirasa kas tersebut tidak lagi mencukupi maka panitia memutuskan untuk melakukan open donasi. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan AD : Awalnya kami lihat kas Kaukus dulu mas, yang sumbernya itu dari iuran rutin atau dana solidaritas yang dikumpulkan teman- teman Kaukus setiap kali kumpul. Karena kas-nya ga mencukupi akhirnya kita open donasi, terbuka kepada pihak- pihak luar yang memiliki kepedulian dengan isu yang kami bawa ini g. Proses Pertimbangan Ketersediaan Sumber Daya Manusia SDM Infoman RZ menjelaskan bagaimana proses ketersediaan sumber daya manusia SDM dalam mempersiapkan event Pasar Murah Kaukus. RZ menyadari ketersediaan SDM dari Kaukus sebenarnya tidak begitu banyak, jumlah tersebut dapat dikatakan cukup untuk mempersiapkan event bersekala seperti Pasar Murah. Namun dengan melihat tujuan lain dari pelaksanaan event Pasar Murah, Kaukus memutuskan untuk melakukan rekrutment relawan kepada masyarakat. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan RZ : Ya, kalau ketersediaan sumber daya di Kaukus juga sebetulnya tidak begitu banyak tapi sebetulnya cukup untuk menghadapi misi event Pasar Murah. Cuma karena pertimbangan dari kita juga tidak bisa kalau hanya bergerak dalam skala kecil. Kita juga harus membuka persatuan dengan kawan-kawan lainnya seperti mahasiswa, perempuan atau buruh, kita membuka lagi relawan untuk bergabung kemudian di event tersebut. Hal senada juga dipaparkan oleh informan AD mengenai proses ketersediaan SDM di kepanitiaan event Pasar Murah. AD memahami 83 minimnya ketersediaan SDM di Kaukus. Penambahan relawan atau volunter dikhususkan untuk membantu terlaksananya event Pasar Murah. Penambahan SDM juga dimaknai dengan proses kerja propaganda dalam divisi di Kaukus. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan AD : Pertimbangan ketersediaan SDA ya, mas? Ya, memang dari Kaukus sendiri sebagai panitia awal atau inti di kepantiaan event Pasar Murah itu minim, mas. Cuma adanya penambahan person dari relawan luar sebenarnya kesepakatan dari Kaukus untuk proses propagandanya yang jauh lebih luas. Adanya relawan dalam kepanitaan event bukan hanya untuk membantu proses kerja event, melainkan juga saat mereka kerja mereka akan melihat permasalahan sesungguhnya sehingga dapat menggerakan kesadaran mereka untuk ikut serta dalam perjuangan kami.

3. Planning Perencanaan

Tahap planning atau perencanaan dilakukan bersamaan dengan tahapan design. Di tahap ini penyelenggara event telah dapat menentukan komponen yang dibutuhkan dari element-element esensial dan pendukung suatu event. Element esensial dalam penelitian ini merujuk pada penetapan lokasi terselenggaranya event dan juga waktu penyelenggaraan event atau pembentukan stuktur kepanitiaan event. Sedangkan yang termasuk dalam element pendukung merujuk pada pihak-pihak yang dirasa perlu dalam membantu keberhasilan penyelenggaraan sebuah event. Di sini peneliti mengajak pembaca untuk melihat bagaimana kesepakatan-kesepakatan mengenai keputusan esensial tersebut diambil 84 serta hal apa saja yang menjadi pertimbangannya. Di tahap ini penyelenggara event juga diberi kesempatan untuk menyiapkan akses kepada para pihak luar atau pendukung bila mana memang dirasa diperlukan. Pihak pendukung disini merujuk pada ketersediaan jumlah penyelenggara yang dirasa kurang, lantas membuka akses kepada siapa pun untuk terlibat di kepanitiaan event melalui bentuk volunetering. Atau pada wilayah produksi yang mencangkup pengelolaan anggaran, di sini pihak produksi bertugas bagaimana mengelola kebutuhan anggaran event. Jika modal anggaran event dirasa kurang memenuhi, pihak terkait bertugas untuk mencari pemasukan tambahan dalam bentuk sponsorship atau donatur. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan kepanitiaan event Pasar Murah dalam lingkup perencanaan pada event Pasar Murah Kaukus Perda Gepeng DIY. a. Penetapan Tempat RT.13 RW.03 Keluruhan Suryowijayan Infoman RZ menjelaskan alasan Kaukus memilih RT.13 RW.03 Keluruhan Suryowijayan, sebagai lokasi dilaksanakannya event. Adanya sosok sebagai vocal point di daerah tersebut yang menjadi tali penghubung dari Kaukus ke warga setempat. Kedua ialah terlihat adanya ketimpangan sosial yang ada di keluaran Suryowijayan dan RT.13 sendiri adalah wailayah yang cukup kurang beruntung. Rata- rata warga RT.13 pernah memiliki pengalaman masuk ke camp assisment dan menghadapi permasalahan regulasi pembebasan yang sulit. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan RZ :