Parameter kuat geser Nilai Uji Tekan Bebas

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0.001 0.01 0.1 1 10 Ukuran Butiran, mm Pers en Lo los , tanah asli 2.5 OSS+ESS 5 OSS+ESS 10 OSS+ESS 5 ESS 10 ESS tanah yang cenderung tetap. Penambahan persentase polimer la- teks dapat menurunkan batas cair, sehingga menghasilkan indeks plastisitasnya akan menurun. Indeks plastisitas menentukan potensi pengembangan swelling tanah. Semakin besar indeks plastisitas tanah, semakin besar pula pengembangan tanah. Gambar 3 terlihat bahwa pe- nambahan OSS+ESS menyebabkan kecenderungan menurun. Gambar 3. Perilaku persentase additive OSS+ESS terhadap batas konsistensi tanah. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2.5 5.0 7.5 10.0 12.5 Additive, Nilai Batas, LL PL SL PI ` c. Gradasi butiran Hasil uji gradasi akibat penambahan OSS+ESS menun- jukan bahwa terjadi perubahan komposisi fraksi tanah, yaitu ber- tambahnya fraksi lolos saringan No.200 Gambar 4. Perilaku pe- nambahan additive OSS+ESS dan ESS menyebabkan gradasi- nya beragam atau tidak sama. Hal ini disebabkan karena additive berdiameter 0.05 – 5 mm akan menjadi partikel halus, sehingga akan meningkatkan fraksi halus.

d. Parameter kuat geser

Perilaku tegangan-regangan pada σ 3 = 300 kNm 2 uji triaxial sisi kering Sr = 65 dan sisi basah Sr = 95 gambar 5 dan 6. Seberapa besar perilaku nilai ϕ dan c dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8. Gambar 4. Gradasi ukuran butiran dengan variasi OSS + ESS dan ESS dinamika TEKNIK SIPILVol. 10No. 1Januari 2010Ibrahim, dkk.Halaman : 41-48 45 Gambar 5. Hubungan tegangan-regangan tanah dan OSS+ESS sisi kering Gambar 6. Hubungan tegangan- regangan tanah dan OSS+ESS sisi basah γ d = 1.34 grcm 3 , w = 35.15, σ 3 = 300 kNm 2 . Gambar 7 dan 8 menjelaskan pola perubahan tegangan geser, tegangan prinsip, kohesi dan sudut gesek dalam cenderung naik sisi kering dan sisi basah cenderung tetap. Kecenderungan tetap diakibatkan tidak berfungsinya OSS+ESS dalam menyeli- muti butiran yang dikarenakan kemungkinan belum adanya pro- ses pengikatan.

e. Nilai Uji Tekan Bebas

Uji tekan bebas sisi kering dengan penambahan polimer lateks akan menaikan kuat tekan dibandingkan kuat tekan nor- mal. Kemudian pada sisi basah nilainya cenderung menurun de- ngan panambahan lateks. Untuk sisi basah dengan penambahan OSS+ESS dan ESS kecenderungan turun tegangannya Gam- bar 9, maka dilakukan penelitian dengan penambahan additive 50OSS+50ESS dan hasilnya kecenderungan meningkat. Hal ini mengindikasikan 50 ESS membantu proses reaksi 50 OSS pada sisi basah. Sehingga dapat meningkatkan kekuatan pa- da sisi basah. 100 200 300 400 500 600 700 800 0 5 10 15 20 25 Tegangan, kNm 2 tanah asli 2.5 OSS+ESS 5 OSS+ESS 10 OSS+ESS Regangan, 50 100 150 200 250 5 10 15 20 Regangan, Tegangan, kNm 2 tanah asli 2.5 OSS+ESS 5 OSS+ESS 10 OSS+ESS 25 dinamika TEKNIK SIPILVol. 10No. 1Januari 2010Ibrahim, dkk.Halaman : 41-48 45 Gambar 7. Hubungan tegangan geser dan tegangan normal pada variasi OSS+ESS sisi kering Gambar 7. Hubungan tegangan geser dan tegangan normal pada variasi OSS+ESS sisi kering γ d = 1.34 grcm 3 γ Gambar 8. Hubungan tegangan geser dan tegangan normal pada variasi OSS+ESS sisi basah Gambar 8. Hubungan tegangan geser dan tegangan normal pada variasi OSS+ESS sisi basah γ d = 1.34 grcm 3 γ

f. Nilai California Bearing Ratio CBR