di mana: = jumlah periode didepan yang diramalkan
�
� ′
= nilai pemulusan eksponensial tunggal �
� ′′
= nilai pemulusan eksponensial ganda �
= parameter pemulusan eksponensial
�
= konstanta pada periode ke-t
�
= Nilai slope
�+
= hasil peramalan untuk m periode kedepan yang akan diramalkan.
Untuk menghitung nilai kesalahan error ramalan tersebut, dapat digunakan rumus di bawah ini:
�
�
= �
�
−
�
2.7
2.4 KetepatanPeramalan
Berikut ini adalah ketetapan ramalan beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji nilai ramalan yaitu:
1. Jumlah Kuadrat Kesalahan Sum Square Error, dengan rumus:
�� = ∑ �
�
−
� �=
2.8 2.
Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat Mean Square Error, dengan rumus: �� =
∑ �
�
−
� �
�=
2.9 3.
Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut Mean Absolute Percentage Error, dengan rumus:
� � =
∑ |�
�
|
� �=
2.10 4.
Kesalahan Persentase Percentage Error, dengan rumus: � =
�
�
−
�
�
�
× 2.11
Universitas Sumatera Utara
5. Nilai Tengah Deviasi Absolut Mean Absolute Deviation, dengan rumus:
� =
∑ |
� �=
�
�
−
�
|
2.12
di mana: �
�
=
�
�
− �
�
kesalahan persentase pada periode ke-t = banyaknya periode waktu
Kriteria yang penulis gunakan adalah hanya melihat nilai SSE dan MSE. Hasil ramalan yang dipilih adalah yang memberikan nilai MSE terkecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ditinjau dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan memiliki Sumber Daya Alam SDA yang kaya serta tanah yang subur,
sehingga pemerintah menggalakkan program kerja disektor pertanian dan perkebunan. Rata-rata penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani,
sehingga Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Kelapa sawit Elaeis guineensis saat ini telah berkembang pesat di Asia
Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi utama hasil perkebunan di Indonesia. Hal ini didukung oleh struktur tanah
dan curah hujan yang cocok untuk pembudidayaan kelapa sawit. Pesatnya perkembangan industri kelapa sawit ini, menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara produsen kelapa sawit utama di dunia selain Malaysia.
PTP. Nusantara IV adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dibidang agroindustri di Provinsi Sumatera Utara.
Perusahaan berdiri tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil gabungan dari PTP. Nusantara VI, PTP. Nusantara VII dan PTP. Nusantara VIII. Perusahaan ini
bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman
menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, dan pemasaran komoditas yang dihasilkan. Kebun Bah Jambi merupakan salah satu unit
usaha dari PTP. Nusantara IV yang bergerak dibidang usaha perkebunan kelapa sawit dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak mentah atau Crude
Palm Oil CPO dan Inti Sawit PK yang merupakan bahan setengah jadi.
Dalam ruang lingkup perusahaan perkebunan yang ada di BUMN, dikenal istilah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Dalam rapat pembahasan
Universitas Sumatera Utara
RKAP yang dilakukan setahun sekali selain menentukan target produksi untuk setahun kedepan, juga dilakukan penentuan besarnya anggaran biaya yang
diperlukan. Dengan adanya RKAP, maka peramalan produksi yang akurat sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan besarnya anggaran yang diperlukan untuk biaya
operasional perkebunan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk memilih judul
“PERAMALAN HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAH JAMBI PTP. NUSANTARA IV PADA TAHUN 2017”.
1.2 Rumusan Masalah