Pekerja Sektor Informal di Kota Kisaran

36 hanya terdapat di 6 kelurahan, yaitu kelurahan Bunut, Bunut Barat, Sidomukti, Sidodadi, Dadimulyo dan Sei Renggas. Penggunaan lahan yang cukup luas lainnya adalah untuk perumahan danpekarangan seluas 752 Ha. Penggunaan lahan terluas untuk perumahan dan pekarangan ini terdapat di kelurahan Dadimulyo dengan luas lahan 105 Ha, diikuti kelurahan Sidodadi seluas 79 Ha.Persawahan hanya terdapat di tiga kelurahan yaitu kelurahan Sidodadi, Dadimulyo dan Sei Renggas, dengan masing-masing luas 25 Ha, 20 Ha dan 10 Ha. Sedangkan penggunaan lahan yang terkecil adalah rawa-rawa seluas 34 Ha yang terdapat di lima kelurahan. Untuk penggunaan lahan lainnya yang berupa badan jalan, jalan kereta api dan lainnya dengan luas lahan 250 Ha.

2.7. Pekerja Sektor Informal di Kota Kisaran

Pekerja sektor informal yang diamati dalam penelitian ini adalah pekerja sektor informal yang berada di Diponegoro, jalan Sutomo jalan Listrik, depan Stasiun Kereta Api Kisaran, Simpang Enam dan di sekitar tugu Adipura kota Kisaran. Di mana pola ruang aktivitas pedagang sektor informal sangat dipengaruhi oleh aktivitas sektor formal dalam menjaring konsumennya. Lokasi pekerja sektor informal sangat dipengaruhi oleh hubungan langsung dan tidak langsung dengan berbagai kegiatan formal dan kegiatan informal atau hubungan pekerja sektor informal dengan konsumennya. Untuk dapat mengenali penataan ruang kegiatan pekerja sektor informal, maka harus mengenal aktivitas pekerja sektor informal melalui pola penyebaran, pemanfaatan ruang berdasarkan waktu berdagang dan jenis dagangan serta sarana berdagang. Universitas Sumatera Utara 37 Komponen penataan ruang sektor informal, antara lain meliputi :

1. Lokasi

Penentuan lokasi yang diminati oleh sektor informal atau pedagang kaki lima adalah sebagai berikut : a Terdapat akumulasi orang yang melakukan kegiatan bersama-sama pada waktu yang relatif sama, sepanjang hari. b Berada pada kawasan tertentu yang merupakan pusat-pusat kegiatan perekonomi kota dan pusat non ekonomi perkotaan, tetapi sering dikunjungi dalam jumlah besar c Mempunyai kemudahan untuk terjadi hubungan antara pedagang sektor informal dengan calon pembeli, walaupun dilakukan dalam ruang relatif sempit d Tidak memerlukan ketersediaan fasilitas dan utilitas pelayanan umum. e Pekerja sektor informal beraglomerasi pada simpul-simpul pada jalur pejalan yang lebar dan tempat-tempat yang sering dikunjungi orang dalam jumlah besar yang dekat dengan pasar publik, terminal, daerah komersial.

2. Waktu berdagang

Pola aktivitas pekerja sektor informal menyesuaikan terhadap irama dari ciri kehidupan masyarakat sehari-hari. Penentuan periode waktu kegiatan pekerja sektor informal didasarkan pula atau sesuai dengan perilaku kegiatan formal. Dimana perilaku kegiatan keduanya cenderung sejalan, walaupun pada saat tertentu kaitan aktivitas keduanya lemah atau tidak ada hubungan langsung antara keduanya.

3. Sarana fisik perdagangan dan jenis dagangan

Sarana fisik perdagangan dan jenis dagangan pekerja sektor informal sangat dipengaruhi oleh sifat pelayanan. Jenis Dagangan: Universitas Sumatera Utara