Pengertian Shopping ng S Sej

BAB II TINJAUAN UMUM SHOPPING MALL 2.1 Tinjauan Umum Shopping Mall 2.1.1 Pengertian Shopping Mall Pengertian shopping mall atau pusat perbelanjaan memiliki beberapa pengertian, yaitu : 1. Shopping mall merupakan pusat perbelanjaan yang berintikan satu dan beberapa department store besar sebagai daya Tarik retail-retail kecil dan rumah makan dengan tipologi bangunan seperti toko yang menghadap ke koridor utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur utamadari sebuah shopping mall dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi terselenggaranya interaksi antar pengunjung dan pedagang. Maitland, 1987. 2. “ A shopping mall is a an enclosed shopping center that have large structure managed by single company housing a variety of retail shops and services, surrounded by parking area, and situated in a suburban setting; or any large shopping center; or a mixed-use shopping complex, which combines stores, service, offices, restaurants, recreation, and other functions .“ 2

2.1.2 Sejarah awal Shopping Mall

Konsep pusat perbelanjaan atau shopping mall sebenarnya bukan inovasi baru. Shopping mall merupakan suatu evolusi dari pasar tradisional, yang sudah ada sejak abad pertengahan.. Awal mulanya, Orang-orang pada jaman dahulu melakukan transkasi perdagangan di bawah pohon yang membentuk suatu deretan. Namun, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kualitas barang dan kuantitas barang yang diperdagangkan juga meningkat. Akibatnya, dari meningkatnya jumlah barang yang diperdagangkan 2 Shopping mall and shopping center studies: Eastern Connecticut State University, 2009

2.1 Tinjauan Umum Shopping Ma Ma

ll ll

2.1.1 Pengertian Shopping ng

M all Pengertian shopp pp in g mall atau pu p sat perbelanjaan memilik ki i beberapa pengertian yaitu : 1. Sho hopping ma ma ll ll merupakan p p us us at at p p er er be be la la nj nj aa aa n n yang b berinti ti ka kan n satu d d a an beberapa departme e nt store re b bes esa ar seb b ag ag ai daya Tarik re tail-retail kec il il dan rum um ah ah makan n dengan ipolo o g gi bangu gu na na n n sepe pe r rt i to ko yang meng ha dap ke koridor uta ma ma mall l at at au au pedes estrian yang ng merup up ak ak an a un ns ur utamada ri sebuah sh op ping mal l de ngan fun gs gsi se e ba baga ga i i sirkul ulas da a n n seba ba ga ga i i rua an g komunal ba gi tersele ng garanya in te raksi antar pe p ngun un ju ju ng d d a an pe edaga a ng ng . . Ma ai tland, 1987. 2. “ A A shopping m al l is a an en cl os ed sho pp ing ce nt er t ha t have la large struct ctur ur e ma anaged b by single company hous ing a vari et y of r et ail sh ops and servic es s, surrou ound ded ed by b par arking g area, and situated in a s uburban settin g; o r any large shoppi ng g cen enter; o o r r a mi mi xed- d d use sh op ping ng c c o ompl p ex, wh h ic ic h h combin n es es stores, ser r vi vi ce ce , , offi ces , restaura ra nt nt s r recr cr eation, and other functions .“ 2 2

2.1.2 S Sej

ejar arah h a a wa wa l l Sh Sh op op pi pi ng ng M M al al l l Ko o ns n ep ep p p us u at t p p er er be be l lanj nj aa aan at at au au sho hopp pp i ing ma ma ll ll s eb eb en e ar r ny ny a a bu b ka a n n in in ov v a asi baru Shopping mal l l l me me ru ru pa pa k kan suatu evolusi d dari pas s a ar tradisional, yang g s s ud ud ah ah a d da sejak abad pertengahan.. Awal mulanya, Orang-o orang pada a jaman dahulu melakukan transkas perdagangan di bawah pohon yang me embentuk suatu deretan. Namun, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kualitas b barang d dan kuantitas barang yang diperdagangkan uga meningkat. Akibatnya, dari mening g ka k tn nya jumlah barang yang diperdagangkan meningkat, tempat-tempat untuk berjualan menjadi semakin meluas untuk menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada jaman itu. DiTimur Tengah, terdapat Grand Bazaar Isfahan yang merupakan suatu lokasi pusat perdagangan yang terdiri dari kumpulan beberapa toko independen yang bernaung di bawah satu struktur, yang berdiri sejak abad ke 10. Sedangkan Contoh di Eropa adalah The Burlington Arcade di London yang resmi dibuka di tahun 1819. Tetapi pembangunan konsep mall baru diperkenalkan melalui bangunan di the arcade di providence, Rhode island, Amerika Serikat pada tahun 1828. Akhirnya pembangunan shopping Center atau mall diikuti oleh berbagai kota-kota besar di dunia pada akhir abad 19 dan awal abad ke 20. Pada awalnya shopping center atau mall hanya memiliki fasilitas toko dan menjual barang-barang menarik, food court dan area untuk parkir kendaraan.Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, fasilitas ini dirasa masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung dan pengguna shopping mall. Untuk menarik minat perhatian dan mencegah pengunjung dari rasa bosan, Shopping center dikembangkan dengan membuat suasana yang lebih menarik, unik dan berbeda dengan pemilihan konsep bangunan dan interior bangunan yang mengikuti jaman. Selain itu, juga di tambahkan fasilitas hiburan atau entertainment seperti bioskop, café, video game center, dll. Kesuksesan pembangunan shopping mall tersebut menjalar ke seluruh dunia, yang pada akhirnya menjadi sebuah persaingan terbuka bagi banyak pihak seperti Negara, para arsitek, dan desainer untuk saling berlomba membangun shopping center atau mall yang lebih lengkap, lebih baik, dan terbesar dari pendahulunya. perdagangan yang terdiri dari kump mpulan beberapa to to ko k independen yang bernaung d bawah satu struktur, yang be e rd rd ir i sejak abad ke 10. Sedangkan n Co C ntoh di Eropa adalah The Burlington Arcade di i L London yang r r es e mi dibuka di tahun 1819 9 . Tetapi pembangunan konsep mall baru u diperkena na lk k an an melal al ui ui b ban an gu gu na na n n d di t t he he arcade di p p ro ro vidence, Rhode sland, Amerik ika Serikat pada da t t ah ah u un 1828. Akhirnya pemb mb an angunan shopping ng Center atau mall diiku u ti ti oleh be be rb rb ag aga ai kota-ko ko ta ta b bes ar d i duni a pa da a a kh kh ir i abad 19 19 d dan an awal ab abad ke 20 P Pada a a wa waln lnya ya sho o pp pp in g center atau mall hanya memil iki i fa fa silita ta s s to to ko ko dan m menjua baran ng-baran n g g me m nari i k k, food co ur t dan area u nt uk parkir k endara an n.S .S eiri ri ng ng den engan me e n ningka a tn tn ya y keb b ut uhan masya ra kat, fas il it as ini dir as a masih be lu lu m cu cuku ku p p un tu t k me memenu u hi hi k k ebut t uh an para pengunju ng dan peng guna shopping mall . U Untu u k k me me nari ik m mina n t pe perh rhatian n dan me nc egah pengu nj un g da ri rasa bo san, Shoppin g center d d ikem m ba ba ngka k n n de eng ng an a membu bu at suasana yan g le bih me na ri k, u ni k da n be rb ed a dengan p em milihan kon ons se p p ba an ngun n an a dan n interior bangunan y an g mengikuti ja ma n. Selain itu, juga d di tamb mbahka ka n fa si si li i ta t s hibu bura ra n at au entertainme me nt nt s s ep ep erti bioskop, café fé , vi vi de de o game cente r, d dll ll. Kesuksesan pem b bangunan s ho ho pp pp in ing g mall ll t t er er s se b bu t me j nj l alar k ke seluruh dunia, a, y yan ang pada da a a kh khir i nya menjadi sebuah persaingan te rb rbuka bagi banyak pihak seperti Nega gara a, p para arsite e k, k, d dan an d d es es ai ai ner untuk saling g berlomba membangun shop p ping center r at at a au m mal al l l y yang ebih le e ng ng ka ka p, l l eb eb ih ih b bai ai k k, d d an an t t er er be besar da dari ri p pen en da da hu hulu lun nya. a

2.1.3 Klasifikasi Pusat perbelanjaan