Semiotika model Saussure TELAAH PUSTAKA

xxviii b. Indeks, tanda yang memiliki suatu hubungan dengan objeknya. Atau sesuatu yang dapat dibayangkan dan dipikirkan secara asosiatif dan memiliki hubungan kausalitas. Seperti asap dan api. c. Simbol, tanda berhubungan dengan objeknya karena alasan konvensi atau kesepakatan, atau aturan. Dalam hal ini sesuatu yang pengenalannya melalui proses belajar seperti bendera, kata-kata, huruf, angka dan lain sebagainya.

b. Semiotika model Saussure

Saussure mengembangkan dasar-dasar teori linguistik umum. Kekhasan teorinya terletak pada kenyataan bahwa ia mangganggap bahasa sebagai sistem tanda. Ia menyatakan bahwa teori tentang linguistik perlu menemukan tempatnya dalam teori yang lebih umum. Menurut Saussure, tanda terdiri dari bentuk fisik ditambah sebuah konsep mental, dan bahwa konsep ini kembali pada suatu penangkapan realistis eksternal eksternal reality. Tanda berhubungan dengan realitas hanya melalui konsep dari siapa yang mengeluarkannya. Tanda adalah objek fisik dengan sebuah makna, tanda dapat dipahami dalam Signifier penanda dan Signified petanda. 27 Secara model dapat digambarkan sebagai berikit : Sign compossed of 27 Ibid. Hal 125-126. xxix Signifier Signifier Signification External reality Or meaning Gambar 2 : Elemen-elemen Makna Saussure. Sumber : Alex Sobur, 2001 : 125 Signifier dapat dipahami sebagai image tanda sebagaimana seseorang menerimanya dipahami sebagai eksistensi fisik dan tanda. Sedangkan signified merupakan konsep mental yang mewakilinya. Untuk mencoba memahami bagaimana antara tanda, penanda dan petanda. Saussure juga menekankan tentang realitas tanda itu sendiri. Signifier apa yang didengar dan Signified konsep bersifat arbitary, artinya disini tidak selalu nada hubungan yang logis antara keduanya. 28 Jika hubungan antara Signifier dan Signifed tidak ada hubungan yang logis. 1. Sintronik adalah pendekatan ahistoris, tinjauan yang lepas dari perspektif historis. Tanda atau kode dianggap baku sehingga mudah disusun sebagai suatu sitem. 2. Diakronik adalah pendekatan historis terhadap linguistik sebagaimana dilakukan sebelumnya oleh linguis. Mempunyai keterikatan dimensi waktu saat terjadi pembicaraan. 3. Langue adalah abstraksi dari artikulasi bahasa pada tinggkat sosial budaya. Bersifat kolektif dan pemakaianya “tidak disadari oleh pengguna bahasa yang bersangkutan. 4. Parole adalah ekspresi bahasa pada tinggkat individu. Suatu tindakan individual dari kemauan dan kecerdasannya. 28 Ibid. Hal 126. xxx 5. Sintagmatik adalah merujuk pada hubungan prasentia antar sebuah kata dengan kata lain, dimana tuturan selalu diekspresikan sebagai rangkaian tanda-tanda verbal dalam dimensi waktu 6. Paradigmatic adalah merujuk pada sistem yang mengaitkan tanda dengan tanda lainnya berdasarkan persamaan atau perbedaan.

c. Semiotika model Roland Barthes