commit to user 61
c. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji yang harus dilakukan selanjutnya yaitu uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dengan metode Glejser
yaitu meregresikan nilai residual yang diperoleh dengan variabel- variabel independennya. Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan
Tabel 11. Tabel 11
Hasil uji heteroskedastisitas Variabel
t
hitung
Sig Dependen
Independen Residual
Hasil Usaha Pelatihan
0.00 1,00
Dana Modal 0.00
1,00 Cara Berusaha
0.00 1,00
Sumber : Data primer yang diolah 2010
Hasil regresi
residual dengan
variabel independen
menunjukkan nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel 1,96 atau signifikansinya lebih besar dari 0,05. dengan demikian dapat
disimpulkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
d. Multikolinear
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya
commit to user 62
tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Multikolinieritas yang berbahaya terjadi apabila nilai dari
variance inflation factor
VIF lebih besar dari 10 atau nilia
tolerance
lebih kecil dari 0,10 Ghozali, 2009.
Tabel 12 Nilai VIF dan tolerance dari uji multikolinieritas
Variabel dependen
Variabel independen
Tolerance
VIF Hasil
Usaha Y
Pelatihan X1 0,919
1,088 Modal Usaha X2
0,990 1,010
Cara Berusaha X3 0,911
1,098 Sumber : Data primer yang diolah 2010
Dari hasil pengolahan data, masing masing variabel dapat dilihat pada Tabel 12. Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa semua nilai
VIF jauh dibawah 10, dan nilai
tolerance
diatas 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data yang digunakan tidak terdapat
multikolinieritas.
2. Uji Hipotesis