29 b.
Perkebunan, termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar
c. Kehutanan
d. Pertenakan
e. Perikanan berbagai perikanan darat dan perikanan laut.
2. Permasalahan Dalam Pertanian
Banyak masalah yang dihadapi petani baik yang berhubungan langsung dengan produksi dan pemasaran hasil pertaniannya maupun yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya. Dari segi ekonomi pertanian, berhasil tidaknya produksi pertanian dan tingkat harga yang diterima oleh
petani untuk hasil produksinya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perilaku dan kehidupan petani.
Di dalam melaksanakan pembangunan pertanian terdapat persoalan- persoalan ekonomi pertanian yaitu Penny, 1989: 205 :
a. Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan. Jarak waktu ini disebut
gestation period,
dimana petani harus mengadakan pengeluaran setiap hari, setiap minggu atau kadang-kadang
dalam waktu yang sangat mendesak, sedangkan pendapatan petani hanya diterima setiap musim panen yang kadang memakan waktu berbulan-
bulan. b. Pembiayaan pertanian
Persoalan yang paling sulit dalam ekonomi pertanian adalah persoalan pembiayaan, karena itu banyak petani yang terlibat pada hutang. Petani
tidak dapat meningkatkan produksinya karena kurang biaya, sehingga
30 petani memerlukan kredit murah dari Bank Rakyat dan kredit dengan
bunga rendah lainnya. Dengan perkembangan pertanian, kebutuhan pembiayaan ini akan meluaskan tidak hanya dibidang produksi tetapi
juga pada bidang pemasaran hasil-hasil produksi maupun sarana produksi.
c. Tekanan penduduk dan pertanian Persoalan lain dalam ekonomi pertanian adalah persoalan yang
menyangkut hubungan antara pembangunan pertanian dan jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk yang semakin padat maka akan
menyebabkan penyerapan penduduk yang tidak merata sehingga menimbulkan pemikiran transmigrasi, termasuk pula di dalamnya
transigrasi pertanian. Pemecahannya tidak harus dengan pemindahan ke luar Jawa, tetapi cara mengatasi persoalan ini bisa beracam-macam
antara lain dengan usaha peningkatan intensifikasi pertanian dan industrialisasi sampai pada pembatasan jumlah penduduk melalui
Keluarga Berencana. d. Pertanian subsisten
Pertanian subsisten diartikan suatu sistem bertani dimana tujuan utama dari si petani adalah untuk memenuhi keperluan hidup beserta
keluarganya. Mereka memandang pertanian sebagai sarana pokok untuk memenuhi kebutuhan keluarga yaitu melalui hasil pertanian. Tanda-
tanda pertanian subsisten murni adalah sangat eratnya hubungan usahatani dengan rumah tangga petani atau antara produksi dan
31 konsumsi yang keduanya merupakan suatu proses yang tidak
terpisahkan.
3. Usaha Tani Padi a. Pengertian padi