Bagan Alir Penelitian .1 Pembuatan Sampel Tempe Busuk

69 3.3 Bagan Alir Penelitian 3.3.1 Pembuatan Sampel Tempe Busuk Tempe busuk dirajang halus menjadi potongan kecil Dihaluskan dengan blender hingga berbentuk serat Hasil Tempe busuk Ditimbang 2g sampel pada neraca analitik

3.3.1.1 Penetapan Kadar C- Organik dengan Metode Gravimetri AOAC. 2005

Sampel Hasil Ditimbang ± 2 gram sampel kedalam cawan porselen yang telah diketahui bobot kosongnya Dipanaskan dalam oven suhu 105 o C selama 3 jam Didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan timbang hingga bobot tetap Dipanaskan dalam tanur pada suhu 550 o C selama 3 jam Didinginkan dalam desikator selama 30 menit Ditimbang hingga bobot tetap Universitas Sumatera Utara 70 Sampel Hasil Ditambahkan tablet selenium + asam sulfat teknis 30 ml Dipanaskan hingga asap putih hilang dan larutan menjadi jernih Ditepatkan kedalam labu takar 250 ml dengan aquades Ditimbang ± 2 gram sampel kedalam labu kjeldahl Dipipet 25 ml larutan ke dalam tabung kjeldahl Disiapkan penampung 25 ml asam borat 1 + indicator conway Dipasangkan kedalam alat UDK Ditambahkan 50 ml aquades + 50 ml NaOH 40, di destilasi selama 9 menit Dititrasi hasil destilasi dengan H2SO4 0,0500 N hingga titik akhir hijau berubah menjadi jingga

3.3.1.2. Penetapan Kadar Nitrogen dengan Metode Kjeldhal SNI 01-2354.4-2006

Universitas Sumatera Utara 71

3.3.1.3. Penetapan Kadar Fosfor dengan Metode Spektrofometri UV-Visible

SNI 2803, 2010 Sampel Hasil Ditambahkan 30 mL HCl + 10 mL HNO 3 Dipanaskan hingga sisa larutan ± 10 mL Ditepatkan dalam labu ukur 100 mL Ditimbang ± 2 gram sampel kedalam gelas piala Disaring dengan kertas saring W40 Larutan A Dipipet larutan sebanyak 10 mL kedalam labu ukur 100 mL Dibuat deret standar dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, 25 ppm Sampel dan standar ditambahkan pereaksi ammonium molibdo vanadat 10 mL Ditepatkan dengan aquades, baca dengan Spektrofotometer UV-visible pada panjang gelombang 400 nm Universitas Sumatera Utara 72

3.3.1.4. Penetapan Kadar Kalium dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA

SNI 2803, 2010 Sampel Hasil Ditambahkan 30 mL HCl + 10 mL HNO 3 Dipanaskan hingga sisa larutan ± 10 mL Ditepatkan dalam labu ukur 100 mL Ditimbang ± 2 gram sampel kedalam gelas piala Disaring dengan kertas saring W40 Larutan A Sampel dan standar dibaca dengan SSA pada gelombang 766,5 nm Dipipet 10 ml larutan A, tepatkan dalam labuukur 100 ml Buat deret standar dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4, 5 ppm Universitas Sumatera Utara 73

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Uji Kuantitatif dengan Menggunakan Spektrofotometri UV- Visible Dari hasil uji kuantitatif sampel dengan menggunakan Spektrofotometri UV- Visible maka di peroleh data absorbansi dan konsentrasi pada tabel 4.2 sebagai berikut ; Tabel 4.1 Data Absorbansi Larutan Standar Fosfor NO Konsentrasi mgL Absorbansi A 1 5.000 0,2363 2 10.000 0,4698 3 15.000 0,6919 4 20.000 0,9145 5 25.000 1,1269

4.1.2 Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi

Hasil pengukuran absorbansi larutan standar dari suatu seri larutan standar tempe busuk diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linier seperti pada gambar 4.1 berikut ini : Grafik 4.1 Absorbansi Larutan Standar Fosfor y = 0,0451x + 0,0096 R² = 0,9996 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 5 10 15 20 25 30 Abso rb an si A Kosentrasi mgL Universitas Sumatera Utara