Residu Pestisida Batas Maksimum Residu Pestisida Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian

c. Mudah diaplikasikan Djojosumarto,P., 2009.

2.1.4 Residu Pestisida

Residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian bahan pangan, atau pakan hewan, baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan pestisida. Istilah ini mencakup senyawa turunan pestisida, seperti senyawa hasil konversi, metabolit, senyawa hasil reaksi, dan zat pengotor yang dapat memberikan pengaruh toksikologis.

2.1.5 Batas Maksimum Residu Pestisida

Batas maksimum residu pestisida dapat didefenisikan sebagai konsentrasi maksimum residu pestisida yang secara hukum diijinkan atau diketahui sebagai konsentrasi yang dapat diterima dalam atau pada hasil pertanian bahan pangan, atau bahan pakan hewan. Konsentrasi tersebut dinyatakan dalam miligram residu pestisida per kilogram hasil. Batas maksimum residu BMR pestisida direkomendasikan berdasarkan rasa residu yang tepat dan diperoleh dari percobaan yang terawasi. Dengan demikian, data residu pestisida yang diperoleh menggambarkan penggunaan pestisida yang sesuai dengan tatacara budidaya pertanian yang baik. BMR pestisida berdasarkan adanya data yang mendukung bahwa residu pestisida yang tertetapkan diketahui membahayakan manusia. BMR pestisida berlaku terhadap hasil pertanian yang berupa pangan, baik dalam bentuk olahan maupun mentah dan pakan hewan yang diperdagangkan secara nasional maupun internasional. Untuk hasil yang diperdagangkan dalam Universitas Sumatera Utara lingkup internasional. BMR pestisida diberlakukan pada pintu masuk suatu negara, sedangkan pada hasil yang diperdagangkan dalam lingkup nasional. BMR pestisida diberlakukan pada pintu masuk jalur perdagangan Komisi Pestisida., 2004.

2.1.6 Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian

Pestisida pertanian dan pestisida pada umumnya adalah bahan kimia atau campuran bahan kimia serta bahan-bahan lain ekstrak tumbuhan, mikroorganisme, dsb yang digunakan untuk mengendalikan OPT. Karena itu senyawa pestisida bersifat bioaktif. Artinya, pestisida dengan satu atau beberapa cara mempengaruhi kehidupan misalnya membunuh hama penyakit, mengusir hama. Setiap racun selalu mengandung resiko bahaya dalam penggunaanya, baik risiko bagi manusia maupun lingkungan. 1. Risiko bagi Keselamatan Penggunaan Risiko bagi keselamatan pengguna adalah kontaminasi pestisida secara langsung, yang dapat mengakibatkan keracunan, baik akut maupun kronis. Keracunan akut dapat menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, mual, muntah dan sebagainya. Beberapa pestisida dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. 2. Risiko bagi Konsumen Risiko bagi Konsumen adalah keracunan residu sisa-sisa pestisida yang terdapat dalam produk pertanian. Risiko bagi konsumen dapat berupa keracunan langsung karena memakan produk pertanian yang tercemar pestisida atau lewat rantai makanan. Meskipun bukan tidak konsumen menderita keracunan akut, tetapi risiko bagi konsumen umumnya dalam Universitas Sumatera Utara bentuk keracuna kronis, tidak segera terasa dan dalam jangka panjang mungkin menyebabkan gangguan kesehatan. 3. Risiko bagi Lingkungan Risiko penggunaan pestisida terhadap lingkungan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut a Risiko bagi orang, hewan atau tumbuhan yang berada di tempat atau di sekitar tempat pestisida digunakan. Drift pestisida misalnya, dapat diterbangkan angin dan mengenai orang yang kebetulan lewat. b Bagi lingkungan umum, pestisida dapat menyebabkan pencemaran lingkugan tanah, air, udara dengan segala akibatnya, misalnya kematian hewan nontarget, penyederhanaan rantai makanan alami, penyederhanaan keanekaragaman hayati, biakumulasi biomagnifikasi dan sebagainya. c Khusus pada lingkungan pertanian agroekosistem, penggunaan pestisida pertanian dapat menyebabkan hal-hal berikut. Bahan aktif dan berbagai merek pestisida begitu banyak dijual di kios-kios pestisida atau toko sarana produksi pertanian. Pada tahun 1997 ada sekitar 500 nama dagang pestisida yang terdaftar pada Komisi Pestisida Departemen Pertanian yang diizinkan untuk digunakan di bidang pertanian termasuk perkebunan dan kehutanan. Persoalan pertama yang kita dihadapi ketika memutuskan menggunakan pestisida untuk mengendalikan OPT adalah bagaimana memilih ratusan pestisida yang ada di pasaran. Untuk memilih pestisida yang benar, kita perlu tahu seluk-beluk pestisida, terutama yang berhubungan dengan penggunaannya Djojosumarto,P., 2009. Universitas Sumatera Utara 2.2 Insektisida 2.2.1 Pengertian Insektisida