Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Landasan Teori 1.

12

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah corporate social responsibility disclosure berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah asset growth berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah institutional ownership berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan: 1. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh corporate social responsibility disclosure terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh asset growth terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh institutional ownership terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 13

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dinyatakan sebagai berikut: 1. Bidang Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dalam bidang akuntansi, khususnya tentang pentingnya pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan dan nilai perusahaan. b. Sebagai sumber informasi dan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya, terutama mengenai nilai perusahaan. 2. Bidang Praktis a. Perusahaan Diharapkan dapat menjadi acuan manajemen perusahaan agar lebih meningkatkan kinerjanya demi tercapainya nilai perusahaan. b. Investor dan Calon Investor Diharapkan dapat dijadikan acuan investor dan calon investor dalam memandang nilai perusahaan sebagai tolok ukur untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat, khususnya pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI. c. Kreditor Diharapkan dapat dijadikan acuan kreditor dalam pertimbangan pemberian pinjaman kepada perusahaan dengan memperhatikan kemajuan nilai perusahaan dan seberapa jauh pengungkapan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. 14 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1.

Teori Agensi Teori agensi menjelaskan hubungan antara pihak manajemen sebagai agent dengan pemilik modal sebagai principal. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Jensen Meckling 1976 yang mendefinisikan agency relationship sebagai suatu kontrak antara satu orang atau lebih principal yang meminta agent untuk melakukan beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan kepentingannya termasuk dalam mendelegasikan beberapa keputusan atau memberikan wewenang kepada agent. Pihak manajemen sebagai pengelola perusahaan harus bertanggung jawab kepada pemilik modal karena pemilik modal telah memberikan wewenang kepada manajemen untuk mengambil keputusan yang terbaik demi kemajuan perusahaan yang dikelolanya. Berdasarkan asumsi sifat dasar yang dijelaskan oleh Eisenhardt 1989 dalam Haryono 2014, manajer akan bertindak berdasarkan sifat oportunistik manusia dimana manajer sebagai seorang manusia biasa akan lebih mementingkan dirinya sendiri daripada melakukan suatu tindakan yang dapat meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Perbedaan kepentingan yang terjadi menyebabkan timbulnya konflik keagenan antara manajemen dan para pemegang saham. Selain itu konflik keagenan juga dapat terjadi pada pemilik 15 saham minoritas dan mayoritas, serta para pemegang saham dan kreditor.

2. Teori Signal

Teori Signal signalling theory adalah teori yang dikemukakan oleh Ross 1977. Dalam teori ini dikemukakan bahwa pihak eksekutif perusahaan akan memiliki informasi yang lebih baik dan cenderung untuk memberikan informasi tersebut kepada calon investor. Adanya informasi berupa “berita bagus” yang dimiliki perusahaan terkait dengan prospek dimasa yang akan datang diharapkan dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Secara garis besar ketersediaan informasi erat kaitannya dengan signalling theory. Informasi merupakan alat penting bagi para pebisnis maupun investor, melalui informasi dapat diketahui gambaran mengenai keadaan perusahaan baik saat ini, masa lalu, atapun prospek masa depan perusahaan. Informasi yang relevan, akurat, tepat waktu, dan lengkap adalah hal penting yang harus dimiliki investor sebagai alat analisis dalam keputusan investasi dipasar modal. Melalui publikasi informasi atau informasi yang diumumkan di media nantinya akan dijadikan oleh investor sebagai sinyal buruk atau sinyal baik pada upaya keputusan investasi. Reaksi pasar pada saat pengumuman tersebut diterima adalah hal yang diharapkan ketika pengumuman tersebut mengandung sinyal yang baik Jogiyanto, 2000.

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

0 40 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara)

5 90 106

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN dan MANAJEMEN LABA terhadap NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indone

0 7 147

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY EXPENDITURE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 2 25

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, ASSET GROWTH, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

3 8 128

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY EXPENDITURE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

6 17 93

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, LEVERAGE, DAN ASSET GROWTH TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

5 21 71

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN.

1 6 44